You are on page 1of 4

BAB I PENDAHULUAN

Industri bandrek maupun bajigur merupakan industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja dalam produksinya sehingga membuka lapangan kerja bagi banyak sumber daya manusia. Umumnya industri ini bergerak dalam bidang minuman kesehatan instan yang dapat langsung dinikmati. Hal ini berkaitan dengan seiringnya perkembangan teknologi, orang -orang semakin membutuhkan segala sesuatu yang sifatnya praktis (mudah dan cepat), maka konsumen lebih menyukai produk olahan yang sifatnya ins tan dibandingkan yang segar untuk diolah dan dinikmati sendiri. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang cukup terkenal akan produksi bandrek dan bajigur instannya lebih tepatnya lagi adalah di kota Bandung, namun sekarang produksi bandrek dan bajigu instan telah meluas dan saat ini pun Kabupaten Bogor menjadi salah satu produsen bandrek dan bajigur instan. Salah satu industri bandrek instan skala rumah tangga yang berada di Kabupaten Bogor terdapat di Kecamatan Dramaga, Desa Sinarsari yang dikelola oleh Bapak Yudi yang dikenal dengan nama Wangi Rasa yang berkapasitas 2000 bungkus setiap harinya. Masing -masing 1000 bungkus bandrek instan dan 1000 bungkus bajigur instan. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan beberapa aspek yang memiliki masalah yang sering dialami oleh kebanyakan industri kecil hingga industri rumahan ( home industry ), yaitu aspek produksi bersih dan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proses produksinya. Produksi

Bersih merupakan strategi pengelolaan lingkungan yang be rsifat preventif, terpadu dan diterapkan secara terus -menerus pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses produksi, produk, dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimalisasi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan (KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP, 2009).

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH

Industri bandrek dan bajigur Wangi Rasa merupakan salah satu industri rumahan ( home industry ) yang harus secara kontinu memperbaiki kinerjanya agar dapat mempertahankan dan mengembangkan mutu serta kualitas dari produk yang dihasilkan sehingga mampu bertahan dan bersaing di pasaran nasional. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, ditemukan masih adanya permasalahan yang terjadi pada beberapa aspek, antara lain aspek produksi bersih dalam hal meminimalisasi limbah yang dihasilkan dan memaksimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki serta aspek lingkungan keselamatan dan kesehatan kerja dalam hal menerapkan prinsip 5R (Ringkas , Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) yang dilakukan belum secara maksimal dan menyeluruh. Secara umum kendala yang dihadapi oleh industri Wangi Rasa ini adal ah karena antara tempat produksi dan tempat tinggal masih menyatu walau untuk ruang finishing terpisah dengan ruang lainnya seh ingga produk yang dihasilkan belum mencapai kapasitas yang diharapkan. Hal ini menyebabkan industri

bandrek dan bajigur Wangi Rasa belum mampu memenuhi permintaan akan produknya secara maksimal. Selain itu, belum maksimalnya penggunaan

sumber daya yang dimiliki serta masih adanya produk yang terbuang akibat pekerja yang kurang berhati -hati saat melakukan pekerjaannya menjadi salah satu akibat produk yang dihasilkan terkadang tidak mencapai target. Pekerja

pun kurang memperhatikan aspek keselamatan dan ke sehatan kerja disetiap kegiatan proses produksinya padahal sebagian pekerja melakukan pekerjaan yang dapat menimbulkan rendahnya resiko bahaya kecelakaan kerja sehingga kurang

menyebabkan

produktifitas

dari tenaga

kerja akibat

memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja setiap kali melakukan pekerjaannya. Permasalahan yang terdapat di industri Wangi Rasa ini dapat

diuraikan sebagai berikut :

BAB III PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan hasil identifikasi dan

diagnosis

permasalahan

yang

dilakukan selama tiga hari di industri kecil yang bersangkutan, maka permasalahan yang umum dan penting untuk dicari pemecahannya adalah mengenai aspek produksi bersih khususnya masalah minimalisasi limbah (pencegahan ceceran bahan baku d an produk) serta masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Rencana tindak lanjut untuk memecahkan masalah di industri

tersebut dibuat berdasarkan pertimbangan kondisi industri tempat Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan, alokasi waktu yang disediakan untuk tahap

implementasi selama lima minggu, biaya perbaikan yang mungkin dikeluarkan, tingkat kesulitan action plan bagi pemilik dan pekerja serta kegunaannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Upaya pemecahan masalah pada aspek produksi bersih adalah dengan menerapkan prinsip produksi bersih melalui penerapan Good House Keeping (GHK) seperti, penanganan bahan baku dan penunjang, penyimpanan bahan baku dan penunjang, serta efisiensi energi . Sedangkan untuk aspek K3

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) diterapkan rencana tindak sederhana seperti penerapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) untuk memperbaiki kondisi fisik tempat kerja, pengendalian dampak K3 seperti pengaturan tata letak untuk mengurangi bahaya, informasi substitusi bahan berbahaya, memperbaiki sikap kerja dan kebiasaan yang salah, pengendalian administratif melalui rotasi kerja serta sosialisasi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Diharapkan

dengan penerapan ini dapat memberikan petunjuk da n mendorong pemilik serta pekerja di indu stri bandrek dan bajigur Wangi Rasa untuk memulai suatu tindakan yang sederhana, e fektif, murah, namun bermanfaat dan memiliki peran penting dalam meningkatkan kondisi kerja di industri bandrek dan bajigur Wangi Rasa.

13

BAB IV PERENCANAAN PENYULUHAN

4.1 Waktu dan Tempat Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan untuk mengimplementasikan rencana tindak lanjut yang telah dibuat untuk memecahkan m asalah dilaksanakan selama lima minggu. Kegiatan ini dimulai dari tanggal 20 Juni 22 Juli 2011.

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan bertempat di industri kecil pe mbuatan bandrek dan bajigur Wangi Rasa milik Bapak Yudi yang berlokasi di Kampung Setu Tengah RT 01 / RW 03 Desa Sinarsari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

4.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang diperlukan antara lain , sarung tangan, masker, gunting, rak penyimpanan, tampah plastik berbentuk persegi panjang, kebersihan (tempat sampah, sapu ), dan ATK. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain, plastik khusus meja maka n (food grade ), kertas, tinta dan selotip/plester. peralatan/sarana

4.3 Tahapan dan Teknik Penyuluhan

Penyuluhan yang dilakukan di industri bandrek dan bajigur Wangi Rasa milik Bapak Yudi terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama adalah

terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada pemilik dan pekerja industri bandrek dan bajigur Wangi Rasa mengenai rencana perbaikan yang akan dilaksanakan. Melalui sosialisasi ini diharapkan antara pemilik dan pekerja

mengerti maksud dan tujuan dari rencana perbaikan yang akan dil aksanakan sehingga rencana perbaikan dapat terlaksana dengan baik. Tahap selanjutnya

adalah melakukan teknik penyuluhan dengan diawali teknik pendekatan secara interpersonal untuk melakukan pendekatan dan perubahan pola pikir secara

22

You might also like