Professional Documents
Culture Documents
dr. Fasli Jalal, Ph.D Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional
Sekolah Efektif
200
School Effectiveness as the capability of the school to maximize school functions or the degree to which the school can perform school functions, when given a fixed amount of school inputs.
3
BEST PRACTICE:
Belajar dari pengalaman School Effectiveness Research: META ANALISIS
(Harris and Bennett, 2001)
5. HARAPAN YANG TINGGI (High Expectation) 6. PENGUATAN/PENGAYAAN/PEMANTAPAN YANG POSITIF (Positive Reinforcement) 7. PEMANTAUAN KEMAJUAN (Monitoring Progress) 8. HAK DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK (Pupil Rights and Responsibility) 9. PENGAJARAN YANG PENUH MAKNA (Purposeful Teaching) 10. ORGANISASI PEMBELAJAR (a Learning Organization) 11. KEMITRAAN KELUARGA-SEKOLAH (Home-School Partnership).
Dimensi Leadership Iklim & Atmosphere yang kondusif Tujuan jelas, dapat dicapai, relevan Guru berorientasi pengelolaan kelas yang baik Inservice Training yang efektif untuk guru Dimensi Pendukung Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan Rencana stratejik dan koordinasi Staf kunci yang berkelanjutan Dukungan Dinas Pendidikan dan Pemda Dimensi Efisiensi Penggunaan waktu pengajaran yang efektif (Intensitas Interaksi) Lingkungan sekolah dan kelas yang disiplin Evaluasi dan umpan balik secara berkelanjutan Kegiatan kelas terstruktur dengan baik Petunjuk pembelajaran yang baik Penekanan terhadap pengetahuan dan skill yang tinggi Kesempatan untuk belajar secara maksimal
Dimensi Efficacy Harapan untuk mencapai prestasi tinggi Reward untuk prestasi & kinerja tinggi Kerjasama dan interaksi dalam kelas Keterlibatan semua staf dalam peningkatan kinerja sekolah Otonomi dalam melaksanakan proses pembelajaran sekolah Guru yang emphaty dan memiliki kemampuan interpersonal dengan siswa Menekankan kepada pekerjaan rumah siswa Akuntabilitas terhadap hasil belajar Interaksi sesama guru yang 5 baik yang efektif untuk guru
Partisipatif
5 Tinggi 4
Gaya Manajemen
2
NonPartisipatif
4
Iklim Organisasi
5
Satisfactory
6
Unsatisfactory
TEMUAN PENELITIAN DALAM EFFECTIVENESS SCHOOL DI NEGARA BERKEMBANG: RATIO SIGNIFIKANSI TEMUAN TERHADAP JUMLAH PENELITIAN YANG DILAKSANAKAN
Faktor-faktor
A.
1. Anggaran Belanja Per Siswa 2. Total Anggaran Belanja Sekolah B. Input Sekolah:
9 : 25 7:8
2 : 21 1:5
7
3. Sarana Pengajaran: a. Buku Teks b. Buku Penunjang c. Buku Latihan d. Buku Pedoman Guru 4. Media Instruksional 5. Mutu Fasilitas 6. Perpustakaan Sekolah 7. Laboratorium MIPA 8. Nutrisi dan Makanan C. Atribut Guru: 30:55 7:12 4:4 4:11 13:22 3:4 1:12 2:11
8
1. Latar Belakang Pendidikan Guru 2. Pelatihan (in service training) 3. Pengetahuan Bidang Studi 4. Gaji Guru
D. Pembelajaran di Kelas : 1. Lama Waktu Mengajar 2. Pembelajaran aktif 3. Frekuensi Pemantauan Kinerja 4. Waktu Persiapan Pengajaran 5. Frekuensi Pekerjaan Rumah 6. Pembelajaran Kooperatif E. Manajemen Sekolah : 1. Keanggotaan Kelompok Sekolah 2. Kemandirian dari Pemerintah Pusat 3. Penilaian Kinerja Staf Sekolah 4. Tingkatan Pelatihan Kep Sek. 5. Kunjungan Pengawas Sekolah 2:2 -3:4 3:4 2:3 -0:1 0:1 1:2 0:1
9
10
Percentage distribution of estimated effect of key resources on student performance, based on 376 production function estimates (United States)
11
Percentage distribution of estimated expenditure parameter coefficients from ninetysix education production function estimates (developing countries)
12
13
14
15
1600
17
Feed Back
Environmental Input - Masyarakat - Orang tua - Dunia Usaha - Pemerintah - DP/KS. DL - dll
19
Pengawas/Kepala Sekolah
KKG MGMP
Masyarakat
20
Perspektif Proses-Output
(Walls, 1990)
Memandang luaran pendidikan yang ungul akan ditentukan oleh Proses (Struktur persekolahan, lingkungan, corporate culture, pembelajaran efektif, dll) Keuntungan Memperhatikan siswa unggul dan kurang unggul
Model Kombinasi
Memperhatikan Minimal Requirement Anak didik yang akan diterima Kualifikasi Guru Kompetensi Guru Sarana & Prasarana yang baik Manajemen Sekolah yang efektif
23
KEBIJAKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PADA DIMENSI PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI
Implementasi dan penyempurnaan SNP oleh BSNP Penjaminan mutu secara terprogram dengan mengacu pada SNP Perluasan dan peningkatan mutu akreditasi
Perbaikan sarana dan prasarana Perluasan Pendidikan Kecakapan Hidup Pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal di setiap kabupaten/kota
Pembangunan sekolah bertaraf internasional di setiap provinsi dan/atau kabupaten/kota
Mendorong Jumlah Jurusan di PT yg masuk dalam 100 besar Asia Akselerasi Jumlah Prodi Kejuruan, Vokasi, dan Profesi Peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah, dan HAKI
25
27