You are on page 1of 53

http://www.scribd.

com/doc/22314255/Pengaruh-Desain-Produk-Terhadap-PrilakuKonsumen-Dalam-Membeli-Sepeda-Motor-Merek-Yamaha
PENGARUH DESAIN PRODUK TERHADAP PRILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MERK YAMAHA (Studi Pada Mahasiswa Universitas Serang Raya) Makalah Seminar Riset Pemasaran Disusun Oleh: Tarsim Nim : 05060105088 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SERANG RAYA 2009 Tarsim.doc 1 BAB I PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Masalah Kemajuan tekhnologi dan informasi yang semakin berkembang membuatperusahaan-perusahaan berusaha meningkatkan kualitas produknya menjadi lebihbaik. Semua ini dilakukan agar perusahaan lebih kompetitif dari perusahaanlainnya.Pada saat ini perusahaan harus lebih fleksibel di zaman yang selaluberubah, ini akan menjadi suatu dorongan bagi perusahaan untuk selalumeningkatkan produk yang dihasilkannya baik dari segi kualitas maupun ragamproduknya. Upaya yang harus dilakukan perusahaan dalam memenuhi keinginandan kebutuhan konsumen serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaanadalah dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat dan terarah, sepertimeningkatkan atribut produk, kebijakan harga, mendesain dan memilih salurandistribusi yang tepat untuk menghadapi persaingan yang ketat pada saat ini. Sepeda motor adalah salah satu alternatif bepergian dari satu tempat ketempat yang lain secara mudah, irit, cepat, luwes, efisien, dan lain sebagagainya.Bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, motor menjadi harapan satu-satunya untuk dapat memiliki alat transportasi darat pribadi sesuai dengankemampuan ekonominya. Mobil yang memiliki harga jual dan biaya operasionalmahal / tinggi serasa tidak mungkin terjangkau oleh banyak rakyat ekonomimenengah ke bawah. Peter drucker seperti dikutip oleh Philip kotler dalam buku Manajemen Pemasaran : endefinisikan pemasaran (2005:10) mengatakan bahwa Tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak terlalu penting lagi. Tujuanpemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehinggaproduk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjualdirinya sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siapmembeli. Dalam kata lain, penjualan bukanlah target utama perusahaan adalah

untuk mengetahui produk apa yang diperlukan oleh pasar saat ini, dan menemukan konsumen yang membutuhkannya. ainnya adalah pada harga, desain, warna, merek, nilai jual, dan fasilitas yang di berikan oleh dealer. Tabel : 1.1 Peringkat penjualan merek sepeda motor di Indonesia Merek Total Penjualan % Honda 2,874.576 46,3% Yamaha 2.465.546 39,7% Suzuki 793.758 12,8% Kawasaki 44.690 0,7% Piaggio 61 0% Kymco 5.106 0,08% Kanzen 32.128 0,42% Total 6.215.856 Sumber : Kompas.com Rabu, 4/2/2009 | 15:02 WIB Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI),penjualan wholesales pada Juli 2009 tercatat sebanyak 548.604 unit atau masihturun 6 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu 584.184 unit. Tapipeningkatan grafik penjualan positif dengan mengalami peningkatan sebesar12,48 persen dari Juni 2009 sebanyak 487.744 unit. Salah satu yang menarik, darirekap penjualan, persaingan ketat menduduki peringkat teratas penjualan secaranasional terjadi antara Honda dan Yamaha. Per Juli 2009, merek berlambanggarputala ini berhasil menjadi juara baru setelah membukukan penjualan total1.424.524 unit dengan market share 45,73 persen atau lebih besar 1,17 persen,menyingkirkan rival utamanya Honda yang hanya 1.407.957 unit (45,20 persen).Prestasi yang diraih PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) selakuagen tunggal pemegang merek (ATPM) motor Yamaha

atas keberhasilannyamenggungguli PT Astra Honda Motor (AHM) bukan hanya Juli saja, tapi sejakApril, Mei, dan Juni 2009. Berbagai macam atribut atau desain produk yang di tawarkan olehperusahaan - perusahaan, terutama Yamaha. Konsumen di hadapkan denganpilihan - pilihan yang sulit mengetahui atribut produkmotorbebek, karena Tarsim.doc 4 atribut produk yang baik serta dapat memenuhi kebutuhan dan keinginankonsumen dapat menunjang perusahaan untuk tetap bertahan dalam persainganseketat apapun. Berdasarkan uraiantersebut diatas akan pentingnya merek dandesain produk bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan maka penulis tertarikuntuk memilih jadul: PENGARUH DESAIN PRODUK TERHADAP

produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang dipimpinnya. Selain itu,para manajer harus mampu menggerakkan perusahaannya untuk mengantarkanproduk atau jasa sampai dinikmati oleh konsumen. Tujuan akhir dari semuakegiatan itu agar tercipta kepuasan konsumen, yaitu seluruh komponen yangterlibat dengan kegiatan bisnis perusahaan, sehingga kegiatan tersebut dapatmenguntungkan perusahaan dans takeholdernya. 2. Pengertian Pemasaran Kotler dan Armstrong (2001:6), mengemukakan definisi pemasaran sebagai berikut: Marketing as social and managerial process whereby individuals and groups obtain what they need and want through creating and exchanging products and value with others. Pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana setiap individuatau kelompok bisa mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui kegiatanmenghasilkan dan melakukan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain. Kinnear dan Krenler (2003:6), mendefinisikan pemasaran sebagai berikut: Marketing is the process of planning and executing the conception, pricing,promotion, and distribution of ideas, goods and services to create exchanges thatsatisfy individual and organizational objectives. Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan keputusansebuah konsep, menetapkan harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide-ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapatmemuaskan tujuan individu atau tujuan organisasi. Dari kedua definisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa pemasaranmerupakan suatu proses sosial dan manajerial (perencanaan dan pelaksanaan)dalam konsep, menetapkan harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide-ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapatmemuaskan

kebutuhan dan keinginan setiap komponen yang terkait dalamkegiatan bisnis perusahaan (baik individu maupun kelompok), agar tujuan akhiryang menguntungkan perusahaan tercapai. Tarsim.doc 7 3.Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran tersebut terdiri dari 4P (Product, Price, Place, dan Promotion): a.Product / Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2001:597), yang dimaksud dengan produkadalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatukeinginan atau kebutuhan. Yang dimaksud dengan produk adalah objek fisik,jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan. b.Price / Harga Menurut Kotler dan Armstrong (2001:559), yang dimaksud dengan hargaadalah jumlah uang yang harus dibebankan atas suatu produk atau jasa. Secaralebih luas, harga adalah jumlah nilai yang ditukarkan konsumen denganmanfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Hargamerupakan hal penentu yang utama dalam pilihan pembeli. c.Place / Saluran Distribusi Menurut Kotler dan Armstrong (2001:6), yang dimaksud dengan salurandistribusi adalah seperangkat atau sekelompok organisasi yang salingtergantung yang terlibat dalam proses yang memungkinkan suatu produk ataujasa tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleg konsumen atau penggunaindustrial. d.Promotion / Promosi Menurut Kotler dan Armstrong (2001:105), pemasaran modern tidak hanyamemerlukan pengembangan produk yang baik, pebetapan harga yang menarik,dan membuatnya tersedia bagi konsumen sasaran, tetapi juga harus bisamengadakan komunikasi dengan konsumen-konsumennya. Mengadakankomunikasi dengan konsumen tentang, produk yang dibuat, harga yangditetapkan, dan saluran distribusi yang disediakan oleh perusahaan inilah yangdisebut dengan promosi. Tarsim.doc 8 1.Lingkungan Konsumen Menurut Peter dan Olson (1999, hal 247) mengartikan lingkungankonsumen terbagi dalam dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkunganfisik. Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antarakonsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang. Atau orang-orang lain yang berada disekeliling konsumen dan termasuk perilaku dari orang-orang tersebut. 2.Keputusan Pembelian Konsumen

Keputusan pembelian menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:32)terdiri dari beberapa langkah yaitu Pengenalan kebutuhan, Pencarian Informasi,Evaluasi Alternatif, Pembelian, Hasil. Pengenalan Kebutuhan Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:31), pada tahap ini,konsumen mempresepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasiaktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.Pada tahap ini konsumen merasakan kondisi aktual yang berbeda dengan keadaanyang diinginkan, hal ini membuat konsumen mengenali kebutuhannya. Misalkan;Pada saat mobilitas konsumen sangat tinggi, konsumen mulai mengenalikebutuhannya akan telepon genggam. Pencarian Informasi Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:31), pada tahap ini,konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian internal)atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan(pencarian eksternal). Setelah mengenali kebutuhannya, konsumen mencari informasi yangberkaitan dengan pemenuhan kebutuhannya. Informasi yang didapat dari dirinyasendiri, seperti; pengalaman pribadi dan ingatan konsumen akan sesuatu hal yangrelevan dengan kebutuhannya, disebut dengan pencarian internal. Sedangkan yangdimaksud dengan pencarian eksternal adalah ketika konsumen mencari informasi dari lingkungannya, seperti; iklan, pengalaman kawan dekatnya, pendapat masyarakat dan lain-lain. Evaluasi Alternatif Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:31), pada tahap ini,konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan danmenyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. Pencarian internal daneksternal yang diperoleh konsumen kemudian dievaluasi, hingga ke arah yangsesuai dengan harapan konsumen dalam memuaskan kebutuhannya. Setelah itukonsumen menyempitkan pilihan hingga ke alternatif yang akan dipilih. Pembelian Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:32) pada tahap pembelian,konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterimabila perlu. Evaluasi yang telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukanpembelian. Jika ia mengalami kegagalan untuk melakukan pembelian produk/jasayang diinginkannya

(alternatif yang dipilih), konsumen melakukan pembelian kealternatif lain atau alternative pengganti yang masih dapat diterima. Hasil Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:32), pada tahap ini,konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan danharapan segera sesudah digunakan. Setelah mengkonsumsi alternatif yang dipilih, konsumen kembalimelakukan evaluasi terhadap barang/jasa yang dikonsumsinya. Jika kinerjabarang/jasa yang digunakannya telah sesuai dengan harapannya, maka konsumentersebut akan merasa puas. Begitu pula sebaliknya, jika kinerja barang/jasa yangdigunakannya tidak sesuai dengan harapannya, maka konsumen tersebut akanmerasa tidak puas. Pada tahap ini, kita bisa melihat Keputusan pembelian sangatdipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : pendirian orang lain, risiko, tindakanpasca pembelian konsumen dan tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan. Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahamanmengenai begaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Secara khusus,pemasar mengidentifikasikan siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akanmelibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing - masing. Peran yangdilakukan tersebut adalah : 1.Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu. 2.Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusanpembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akandipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak. 3.Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya. 4.Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya. 5.User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.(http://digilib.itb.ca.id/peminatan-manajemen-pemasaran.htm). Adapun langkah-langkah konsumen dalam melakukan proses pengambilan keputusan pembelian, yaitu : Gambar 1 Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Sumber :Kotler dan Armstrong, (2001 : 222) Tarsim.doc 11 1.Proses Keputusan Membeli Menurut (Kotler, 2000:204) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:

a. Pengenalan Masalahb. Pencarian Informasic. Evaluasi alternatif d. Keputusan Membeli e.Tingkah laku pasca pembelian. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Pengenalan masalah Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembelimengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaanantara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. b. Pencarian informasi Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyakinformasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produkyang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akanmembelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatanatau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut. Pengaruh relatif dari sumber informasi ini bervariasi menurut produk danpembeli. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar informasimengenai suatu produk dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar.Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber pribadi. Sumber pribaditampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi pembelian jasa. Sumberkomersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber pribadi membenarkanatau mengevaluasi produk bagi pembeli. Misalnya, dokter pada umumnya belajarmengenai obat baru cari sumber komersial, tetapi bertanya kepada dokter lainuntuk informasi yang evaluatif. c. Evaluasi alternatif Tarsim.doc 12 Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumenmenggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkatpilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen.Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagaikumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti pentingberbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunankeyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut.Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkatatribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merekberbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakanlebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusanpembelian. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibelitergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalambeberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat danpemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikitmengevaluasi atau tidak sama

sekali; mereka membeli berdasarkan dorongansesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambilkeputusan membeli sendiri; kadang-kadang mereka bertanya pada teman,petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimanasebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahuiproses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkahlangkahuntuk mempengaruhi keputusan membeli. d. Keputusan membeli Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek danmembentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumenadalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antaraniat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikaporang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, hargayang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian. e.Tingkah laku pasca pembelian Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambiltindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas.Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelianterletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterimadari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas,bila memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi harapan konsumenakan merasa puas. Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang merekaterima dari penjual, teman dan sumber-sumber yang lain. Bila penjual melebih-lebihkan prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnyaketidakpuasan. Semakin besar antara kesenjangan antara harapan dan prestasi,semakin besar ketidakpuasan kosumen. Hal ini menunjukkan bahwa pembeliharus membuat pernyataan yang jujur mengenai prestasi produknya sehinggapembeli akan puas. 2. Perilaku Konsumen Ada beberapa konsep pemasaran yang dapat dianut oleh para manajerdalam melakukan pengembangan strategi untuk mencapai tujuan pemasaran.Salah satu konsepnya yang paling kontemporer adalah konsep yang berorientasikonsumen. Para manajer dalam perusahaan yang menganut konsep ini berusahamenghasilkan apa yang diinginkan oleh konsumennya. Tugas utama dari paramanajernya adalah 1) Menentukan keinginan, kebutuhan, dan harapan konsumen yang

menjadi target marketnya. Tarsim.doc 14 2) Menentukan bentuk perusahaan sehingga barang dan jasa dapattersalurkan hingga ke tangan konsumen dengan lebih efektif dan lebihefesien dibanding dengan perusahaan pesaing. Orientasi konsumen ini sangatlah erat kaitannya dengan pemahamantentang perilaku konsumen. Dalam menjalani aktivitas bisnis, mengetahuidinamika perilaku konsumen merupakan tugas yang sangat penting, apalagi dalamkondisi perkembangan teknologi yang sangat pesat. Dalammenghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen para manajer harusmemandang perilaku konsumen dengan sudut pandang yang lebih dinamis, karenaperilaku konsumen akan berubah secara dinamis dari waktu ke waktu. Paramanajer harus mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi padakonsumennya, dengan demikian para manajer tersebut dapat dengan cepatmengantisipasi keinginan konsumen. Jika keinginan konsumen dapat dipenuhioleh perusahaan, maka keuntungan akan berada pada seluruhstakeholderperusahaan tersebut. (Encyclopedia of Professional Management Volume 1, 211). Memahami dan mengetahui dinamika perilaku konsumen merupakan tugasyang sangat penting, apalagi dalam kondisi perkembangan teknologi yang sangatpesat. Dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan perilakukonsumen para manajer harus memandang perilaku konsumen dengan sudutpandang yang lebih dinamis. Karena perilaku konsumen akan berubah secaradinamis dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan segala bidang. Paramanajer harus mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi padakonsumennya, dengan demikian para manajer tersebut dapat dengan cepatmengantisipasi keinginan konsumen. Jika keinginan konsumen dapat dipenuhioleh perusahaan, maka keuntungan akan berada pada seluruhstakeholderperusahaan tersebut. (Encyclopedia of Professional Management Volume 1, 211) 1.Pentingnya Perilaku Konsumen Pemahaman tentang perilaku konsumen dalam pemasaran merupakansuatu hal yang penting. Seperti dikemukakan oleh Sutisna (2003 : 4), bahwa adadua alasan utama tentang pentingnya perilaku konsumen, yaitu: 1.Konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran. Mempelajari apayang dibutuhkan dan diinginkan konsumen pada saat ini merupakanhal yang sangat penting. Memahami konsumen akan menuntutpemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efesien. 2.Perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukkan bahwa lebihbanyak produk yang ditawarkan daripada permintaan. Kelebihanpenawaran ini menyebabkan banyak produk yang tidak terjual atautidak dikonsumsi oleh konsumen, sehingga merugikan perusahaan.Karena itu, perilaku konsumen diharapkan perusahaan memiliki dayasaing yang lebih kuat dibanding perusahaan lain. Selain dua alasan di atas, mempelajari perilaku konsumen memberikanbeberapa manfaat. Menurut Mowen (1995:56), manfaat yang bisa diperoleh dalammemahami perilaku konsumen sebagai berikut:

1.Membantu para manajer dalam mengambil keputusannya. 2.Memberikan pengetahuan kepada peneliti pemasaran dengan dasar pengetahuan analisis konsumen. 3.Membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum danperaturan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang danjasa. 4.Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih baik. 1.Pengertian Desain atau Model Design(D es ain ), adalah dimensi yang unik, dimensi ini banyakmenawarkan Tarsim.doc 16 aspek emosional dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan. Rancangan (Design) Dalam pasar yang cepat berubah mengikuti jaman, harga dan teknologitidaklah cukup. Rancangan merupakan faktor yang akan sering menjadikeunggulan perusahaan. Menurut Kotler (2001:353) definisi rancanganadalah: Totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu menurut yang diisyaratkan oleh pelanggan. Rancangan sangat penting dalam membuat dan memasarkan jasa eceran(retail services), pakaian, barang-barang kemasan, dan peralatan tahanlama. Perancang harus memikirkan berapa besar yang perlu diinvestasikandalam gaya, daya tahan, keandalan, dan kemudahan perbaikan. Adapunparameter rancangan yang didefinisikan menurut Phillip Kotler (2001:353)adalah sebagai berikut: 1.Gaya (style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli. 2.Daya Tahan (durability), ukuran usia yang diharapkan atasberoperasinya produk dalam kondisi normal/atau berat, merupakanatribut yang berharga untuk produk-produk tertentu. 3.Keandalan (reliability), ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu. 4.Mudah Diperbaiki (reparability), ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika produk itu rusak atau gagal. Bagi perusahaan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yangakan dengan mudah diproduksi dan didistribusikan. Bagi pelanggan, produk yangdirancang dengan baik adalah produk yang menyenangkan untuk dilihat danmudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki, serta dibuang. Desain diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata desain bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, desain memiliki arti proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru. Sebagai kata benda, Tarsim.doc 17

desain digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan

berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya.Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain,sehingga muncul istilah perancangan proses. Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi.Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra(gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan matematis. 1.Desain Produk (product) Desain Produk, atau dalam bahasa keilmuan disebut juga Desain Produk Industri, adalah sebuah bidang keilmuan atau profesi yang menentukanbentuk / form dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agarsesuai dengan pemakainya dan sesuai dengan kemampuan prosesproduksinya pada industry yang memproduksinya. Sebagai contoh : desainer

produk lahirlah sebuah produk yang elegant yang membuat masyarakat ingin membelinya. 2.Pengertian Perilaku Konsumen MenurutSolomon (2002) mengungkapkan definisi perilaku konsumen sebagai berikut:Consumer behavior covers a lot of ground: It is the study of the processes involved when individuals or group select, purchases, use, or dispose of products, services, ideas, or experiences to satisfy needs and desires. Perilaku Konsumen mencakup beberapa sudut pandang : PerilakuKonsumen adalah sebuah studi mengenai proses-proses yang terlibat ketikainduvidu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan, atau membuang suatuproduk, jasa, ide-ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Hawkins dan kawan-kawan (2004:7), mengemukakan definisi Perilaku Konsumen sebagai berikut : The field of consumer behaviour is the study of individuals, groups, ororganizations and the processes they use to select, secure, use, and dispose ofproducts, services, experiences, or ideas to satisfy needs and the impacts thatthese processes have on the consumer and society Ruang lingkup perilaku konsumen adalah sebuah studi mengenai individu,kelompok, atau perusahaan dan proses yang mereka gunakan dalam memilih,melindungi, menggunakan, dan membuang sebuah produk, jasa, ataupun gagasan-gagasan dalam rangka memuaskan kebutuhan dan pengaruh hal-hal tersebutterhadap konsumen dan masyarakat luas. Schiffman dan Kanuk (1994) istilah perilaku konsumen artikansebagaiperilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akanmemuaskan kebutuhan mereka. Tarsim.doc 19

3.Model Perilaku Konsumen Menurut Sutisna (2003:5), kerangka berpikir dari pembahasan perilakukonsumen bertujuan untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek yang adapada konsumen, yang akan digunakan dalam menyusun strategi yang pemasaranyang berhasil. Menurut Sutisna, menggambarkan model perilakukonsumenseperti gambar dibawah ini : Gambar 2 Model Perilaku Konsumen Sumber : Sutisna, (2003:5) Gambar 2. Model Perilaku Konsumen menunjukkan adanya interaksiantara pemasar dengan konsumennya. Komponen pusat dari model ini adalahpembuatan keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh pribadi konsumen,lingkungan konsumen, dan penerapan perilaku konsumen terhadap strategipemasaran. Dalam pembuatan keputusan tersebut konsumen melalui prosesmerasakan dan mengevaluasi informasi merekproduk, mempertimbangkanbagaimana alternatif merek dapat memenuhi kebutuhan konsumen, dan padaakhirnya memutuskan merek apa yang akan dibeli. Tiga Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Konsumen Tarsim.doc 20 Konsumen Individu Pilihan merek dipengaruhi oleh : 1) Kebutuhan konsumen 2)Persepsi atas karakteristik merek 3)Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia. Pengaruh Lingkungan Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh 1)Budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan). 2)Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen). 3)Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi).

4)Faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha). 1.Marketing strategy Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah 1) Barang, 2) Harga, 3) Periklanan dan 4)Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasikesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Penelitianpemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenaikebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadappilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepadakonsumen. Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasipembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumenindividu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek.Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akanmembeli merek yang sama lagi. Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran.Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan datapenjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentangmengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan darimerek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasarandiperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dankecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi ini mengarahkanpada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearahpemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik. Menurut Kotler dan Amstrong (2001;196), bahwa perilaku pembeliankonsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, faktor budaya, faktor sosial,faktor pribadi dan faktor psikologis. Gambar 3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Sumber : Kotler dan Amstrong, (2001:197) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, menurut Kotler (2001:197-218), yaitu : Tarsim.doc 22 1. Faktor Budaya. Pada setiap kelompok masyarakat pasti memiliki budaya, dimana budayatersebut bisa digunakan sebagai aturan, kebiasaan dan ciri khas dari suatukelompok masyarakat. Faktor dari budaya adalah terdiri dari :

a. Budaya. Budaya adalah susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilakuyang dipelajari dari anggota suatu masyarakat, keluarga dan institusilainnya.. Setiap kebudayaan secara berangsur-angsur menghasilkan acuan-acuan perilaku sosial yang unik.Kebudayaan adalah kompleks, yangmencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adatistiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yangdidapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Menurut Lamb danDaniel (2001;202) budaya merupakan karakter yang penting dari suatusosial yang membedakannya dari kelompok kultur yang lainnya. Dengankata lain, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan ataudipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan, inimerupakan faktor penentu yang sangat dasar dari perilaku konsumen. b. Subkebudayaan. Subkebudayaan adalah setiap kebudayaan yang mengandungsubkebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang-orang yangmempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasikehidupan yang sama. Subkebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama,kelompok ras, dan daerah geografis. Subkebudayaan disini dapat diartikansebagai sistem nilai yang fungsinya adalah mendorong dan membimbingmasyarakatnya menjawab tantangan yang mereka hadapi sepanjang masa.Sistem nilai tersebut merupakan ciri identitas sebuah kelompokmasyarakat budaya. c.Kelas social. Kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya memiliki nilai, kepentingan dan Tarsim.doc 23 perilaku yang serupa. Ukuran atau kriteria biasanya dipakai untukmenggolong-golongkan anggota-anggota masyarakat ke dalam kelas-kelastertentu ialah, kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan.MenurutMangkunegara (2002:47) kelas sosial dapat dikategorikansebagai berikut, yaitu : Kelas sosial golongan atas memiliki kecenderungan membeli barang-barang yang mahal, membeli pada toko yang berkualitas dan lengkap,konservatif dalam konsumsinya,barang-barang yang dibeli cenderunguntuk dapat menjadi warisan bagi keluarganya..

Kelas sosial golongan menengah cenderung membeli barang untukmenampakkan kekayaannya, membeli barang dengan jumlah yangbanyak dan kualitasnya cukup memadai, dan cenderung membelibarang yang mahal dengan sistem kredit. Kelas sosial golongan rendah cenderung membeli barang denganmementingkan kuantitas daripada kualitasnya. Pada umumnyamembeli barang untuk kebutuhan sehari-hari, memanfaatkan penjualanbarang-barang yang diobral atau penjualan dengan harga promosi. 1. Faktor Sosial Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial antara lain : a. Kelompok Acuan Perilaku konsumen umumnya di pengaruhi oleh individu yang lainnya,individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukan sebagai kelompokprimer yang terdiri atas kelompok terdekat dari individu tersebut misalkeluarga, teman dan tetangga. Sedangkan kelompok kedua adalahkelompok sekunder yang mempunyai interaksi yang lebih formal danmemiliki sedikit interaksi. Kelompok sekunder meliputi kelompokkeagamaan, serikat buruh dan asosiasi profesional. Menurut Kelompokacuan berfunsi sebagai titik banding/referensi langsung (tatap muka) atautidak langsung yang membentuk sikap maupun perilaku seseorang. Kelompok acuan mempengaruhi seseorang dalam tiga hal, yaitumenghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru, perilaku dankonsep pribadi seseorang, dan menciptakan tekanan untuk mematuhi apayang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek aktual seseorang. b. Keluarga Menurut Mangkunegara (2002:49), keluarga dapat didefinisikan sebagaisuatu unit masyarakat yang terkecil yang perilkunya sangat mempengaruhidan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. Anggotakeluarga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelianterhadap individu, keluarga mempunyai peran yang sangat penting,dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi. Peranan setiapanggota dalam membeli berbeda-beda menurut macam barang tertentuyang dibelinya. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginanyang berbeda. Keluarga, ini akan membentuk sebuah referensi yang sangatberpengaruh terhadap perilaku konsumen. Peran suami dan istri dalampenelitian sangat bervariasi sesuai kategori produk / jasa yang dibeli.Dalam mengalisis perilaku konsumen, faktor keluarga dapat berperansebagai berikut, yaitu : 1) Siapa pengambil inisiatif, yaitu siapa yang mempunyai inisiatif membeli, tetapi tidak melakukan proses pembelian. 2)Siapa pemberi pengaruh, yaitu siapa yang mempengaruhi keputusan membeli.

3) Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa yang menentukankeputusan apa yang dibeli, bagaimana cara membelinya, kapan ddandimana tempat membeli. 4)Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa di antara keluarga yang akan melakukan proses pembelian. 5)Pemakai, yaitu siapa yang akan menggunakan produk yang dibeli. c.Peran dan Status Tarsim.doc 25 Dalam kehidupan bermasyarakat, peran dan status selalu mengikutiperjalanan setiap individu. Peran dan status seorang individu dalamkelompok tertentu misalnya keluarga sangatmempengaruhi individutersebut dalam perilaku pembelian. Peran dan status, ini akan menentukan posisi seseorang dalam suatukelompok. Setiap peranan membawa status yang mencerminkan harga dirimenurut masyarakat sekitarnya. Disamping itu orang cenderung memilihproduk yang mengkomunikasikan peran dalam masyarakat. 1. Faktor Pribadi Dalam perilaku pembelian faktor pribadi juga mempengaruhi seorang individu. Faktor tersebut terdiri dari : a.Umur dan Tahap Siklus Hidup Dalam kehidupan, perjalanan usia tidak dapat dihindarkan. Denganberjalanan usia maka juga terjadi perubahan pola konsumsi untuk masing-masing usia. Umur dan tahapan dalam siklus hidup, ini akan menentukanselera seseorang terhadap produk/jasa. b. Pekerjaan Pekerjaan juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam perilakukonsumsinya, misalnya seorang pekerja kasar maka cenderung akanmembeli pakaian untuk pekerjaan kasar, sedangkan pekerja kantoran akancenderung untuk membeli stelan kemeja atau jas. c. Situasi Ekonomi Dalam perilaku pembelian sedikit banyak juga dipengaruhi oleh situasiekonomi, dengan berubahnya situasi ekonomi, maka biasanya akanmerubah perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. Keadaanekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam. d. Gaya Hidup Individu dengan latar belakang gaya hidup yang berbeda, memiliki kecenderungan dalam berbeda pula dalam perilaku pembeliannya. Gaya

hidup dapat dipengaruhi oleh keluarga, situasi, pekerjaan, hobi dan masihbanyak lagi lainnya. Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang sepertiyang diperlihatkannya dalam kegiatan, minat, dan pendapatpendapatnya.Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara keseluruhan yangberinteraksi dengan lingkungan, disamping itu juga dapat mencerminkansesuatu dibalik kelas sosial seseorang, misalnya kepribadian. Riset gayahidup mengukur perbuatanperbuatan orang dalam hubungannya dengan,yaitu kegiatan, minat, pendapat mereka, dan ciri demografis dasar tertentu. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian dapat mempengaruhi perilaku pembelian. Kepribadiaanadalah karateristik psikologis unik seseorang yang menghasilkantanggapan-tanggapan yang relatif konsisten dan menetap terhadaplingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakanciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, ketaatan, kemampuanbersosialisasi, daya tahan, dan kemampuan beradaptasi. 1. Faktor Psikologis Pilihan-pilihan seseorang dalam melakukan pembelian dipengaruhi juga oleh faktor psikologis yaitu : a. Motivasi Motivasi individu merupakan faktor yang terpenting dalam memulai danmengatur kegiatan-kegiatannya. Kegiatan yang serasi dengan motif-motifseseorang adalah menyenangkan dan mendatangkan kepuasan sedang kegiatan lain dapat saja menjengkelkan atau menimbulkan frustasi.Seorang individu dalam kehidupan bermasyarakat juga memerlukanmotivasi untuk menjalani hidupnya, motivasi sendiri juga dapatmempengaruhi seeorang individu dalam melakukan pembelian. Motivasiini pula yang membangun seseorang untuk melakukan perilaku pembelian.Motivasi adalah suatu kebutuhan yang secara cukup dirangsang untukmembuat seseorang mencari keputusan atas kebutuhannya. b. Persepsi Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, danmenginterprestasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yangberarti mengenai dunia. Orang yang sudah mempunyai motivasi untukbertindak akan dipengaruhi persepsinya pada situasi dan kondisi yangsedang dihadapi. c. Pembelajaran Pembelajaran adalah perubahan pada perilaku individu yang muncul daripengalaman. Dalam melakukan tindakan seorang individu tidak lepas daripembelajaran, perubahan perilaku individu dalam pembelian jugadipengaruhi oleh

pengalaman dan pembelajaran dari pembeliansebelumnya. Menurut Lamb dan Daniel (2001:231) pembelajaran(learning) adalah proses penciptaan perubahan perilaku melaluipengalaman dan latihan. d.Keyakinan dan Sikap Kepercayaan/keyakinan ini akan membentuk citra produk dan merek, sertaorang akan bertindak berdasarkan citra tersebut. Sedangkan sikap akanmengarahkan seseorang untuk berperilaku yang relatif konsisten terhadapobjek-objek yang sama. Keyakinan(belief) adalah pemikiran deskriftif seseorang mengenaisesuatu. Sedangkan sikap(attitude) adalah evaluasi, perasaan, dankecenderungan seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. Seorangpemasar biasanya memperhatikan keyakinan konsumennya akan produknya, seringkali seorang pemasar harus merubah iklannya untukmembentuk keyakinan seorang individu dalam pemilihan suatu produk.Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, keyakinan dan sikapsangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, danpelayanan. Keyakinan dan sikap konsumen terhadap suatu produkataumerek dapat diubah melalui komunikasi yang persuasif dan pemberianinformasi yang efektif lepada konsumen. Dengan demikian konsumendapat membeli produk atau merek baru, atau produk yang ada pada tokoitu sendiri. Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut: 1.Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap consumen akan berusaha memperolehkepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannyaterhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telahdikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain; 2. Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologisindividu yangdipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangatkompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidakdapat diamati secara langsung; 3. Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompokmasyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.(http//www.az uar .tr ipod.com ).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu yang langsung terlibat dalam usaha untuk mendapatkan,menggunakan dan mengkonsumsi barang dana jasa ekonomis termasuk prosespengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan tersebut. Tarsim.doc 29 1.Jenis-jenis tingkah laku keputusan pembelian Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakinbanyak pertimbangannya untuk membeli. Menurut (Kotler, 2000:160): adapunjenis-jenis tingkah laku membeli konsumen berdasarkan pada derajat keterlibatandan tingkat perbedaan antara merek, yaitu: a.tingkah laku membeli yang komplek b.tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan. c.tingkah laku membeli yang mencari variasi d.tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan. Penjelasan jenis-jenis tingkah laku tersebut adalah sebagai berikut: a. Tingkah laku membeli yang kompleks Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikanketerlibatan tinggi konsumen dalam pembelian dan perbedaan besaryang dirasakan diantara merek. Pembeli ini akan melewati prosespembelajaran, pertama mengembangkan keyakinan mengenai produk,kemudian sikap, dan selanjutnya membuat pilihan membeli yangdipikirkan masak-masak. Pemasar dari produk yang banyakmelibatkan peserta harus memahami tingkah laku pengumpulaninformasi dan evaluasi dari konsumen yang amat terlibat. Mereka perlumembantu pembeli belajar mengenai atribut kelas produk dankepentingan relatif masing-masing, dan mengenai apa yang ditawarkanmerk tertentu, mungkin dengan menguraikan panjang lebarkeunggulan mereka lewat media cetak. b.Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikanketerlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yangdirasakan diantara merek. Tingkah laku membeli yang mengurangiketidakcocokan terjadi ketika konsumen amat terlibat dalam pembelian barang yang mahal, jarang dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit perbedaan diantara merek. c.Tingkah laku membeli yang mencari variasi Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang mencarivariasi dalam situasi yang ditandai oleh keterlibatan konsumen rendah,tetapi perbedaan merk dianggap berarti. Dalam kategori produk seperti ini, strategi pemasaran mungkinberbeda untuk merk yang menjadi pemimpin pasar dan untuk merkyang kurang ternama. Perusahaan akan mendorong pencarian variasidengan

menawarkan harga rendah, penawaran khusus, kupon, sampelgratis, dan iklan yang menunjukkan alasan untuk mencoba sesuatuyang baru. d.Tingkah laku membeli yang merupakan kebiasaan Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaanterjadi di bawahkondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yangdirasakan besar. Konsumen tampaknya mempunyai keterlibatan yang rendahdengan kebanyakan produk yang mempunyai harga murah dan seringdibeli. Dalam hal ini, tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewaturutan keyakinan sikap tingkah laku yang biasa. Konsumen tidakmencari informasi secara ekstensif mengenai merek mana yang akandibeli. Sebaliknya, mereka secara pasif menerima informasi ketikamenonton televisi atau membaca majalah. Pengulangan iklanmenciptakan pengenalan akan merek bukan keyakinan pada merek.Konsumen tidak membentuk sikap yang kuat terhadap suatu merek;mereka memilih merek karena sudah dikenal. Karena keterlibatanmereka dengan produk tidak tinggi, konsumen mungkin tidakmengevaluasi pilihan bahkan setelah membeli. Jadi, proses membelimelibatkan keyakinan merek yang terbentuk oleh pembelajaran pasif, Tarsim.doc 31

diikuti dengan tingkah laku membeli, yang mungkin diikuti atau tidak dengan evaluasi. Karena pembeli tidak memberikan komitmen yang kuat padasuatu merek, pemasar produk yang kurang terlibat pada beberapaperbedaan merek seringkali menggunakan harga dan promosipenjualan untuk merangsang konsumen agar mau mencoba produk. 2.Pengertian Sepeda Motor == Definisi Kendaraan berdasarkan PP Nomor 44 Tahun 1993 == Kendaraan Bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu. Sepeda Motor adalah kendaraan bermotor beroda dua, atau tiga tanpa rumah-rumah atau tanpa kereta samping. Mobil Penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapisebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempatduduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutanbagasi. Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8(delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baikdengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.

Mobil Barang adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus. Kendaraan Khusus adalah kendaraan bermotor selain daripada kendaraanbermotor untuk penumpang dan kendaraan bermotor untuk barang, yangpenggunaannya untuk keperluan khusus atau mengangkut barangbarangkhusus.Sebuah sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin. Rodanya sebaris dan pada kecepatan tinggi sepeda Tarsim.doc 32 motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh gaya giroskopik; padakecepatan rendah pengaturan berkelanjutan setangnya oleh pengendaramemberikan kestabilan. 3.Sejarah Sepeda Motor Berkas:Draisine1817 thumb Rancangan sepeda Drais, 1817. Seperti ditulis [Ensiklopedia Columbia], nenek moyang sepedadiperkirakan berasal dari [Prancis]. Menurut kabar sejarah, negeri itusudah sejak awal abad ke-18. Yang pasti, konstruksinya belum mengenalbesi. Modelnya pun masih sangat "primitif". Ada yang bilang tanpaengkol, pedal tongkat kemudi (setang). Ada juga yang bilang sudahmengenal engkol dan setang, tapikonstruksinya dari kayu. Mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai ''velocipede''.Bertahun-tahun, velocipede menjadi satusatunya istilah yang merujukhasil rancang bangun kendaraan dua roda. Adalah seorang Jermanbernama [Baron Karls Drais von Sauerbronn] yang pantas dicatat sebagaisalah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronnmembuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya.Sebagai kepala pengawas hutan [Baden], ia memang butuh saranatransportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkantampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehinggamasyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai ''dandy horse''. Baru pada 1839, [Kirkpatrick MacMillan], pandai besi kelahiran[Skotlandia], membuatkan "mesin" khusus untuk sepeda. Tentu bukanmesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yangdiaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal.MacMillan pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengantongkat kemudi (setang sederhana). Tarsim.doc 33 Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upayapenyempurnaan penemu Prancis, [Ernest Michaux] pada 1855, denganmembuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makinsempurna setelah orang Prancis lainnya, [Pierre Lallement] (1865)memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya(sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yangmemperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada rodabelakang.

Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologipembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknikpenyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku [ban].Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karenateknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan danguncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengahbercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai ''boneshaker''(penggoyang tulang). Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yangdianggap lebih aman buat wanita dan lakilaki yang kakinya terlalu pendekuntuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trendsepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepedapertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan JamesStarley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 [JohnDunlop] menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagiberguncang. Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisadiganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagimakin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulaimenjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan [Amerika] dan[Eropa] sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan [mobil] dan [sepeda motor], sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik. Di antara beragam alat transportasi, sepeda motor menempati peranutama dalam sendi kehidupan masyarakat. Untuk menunjangpembangunan dan memenuhi kebutuhan saat itu, Yamaha memutuskanuntuk beroperasi di Indonesia tanggal 6 Juli 1974. (PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) Riset menunjukkan pasar di Indonesia telah lama diperhitungkansebagai salah satu pasar terbesar di dunia. Peluang Yamaha untukmendominasi pasar di masa depan terbentang luas, karena Yamahamengutamakan kualitas, kesempurnaan produk, desain yang keren, inovasitanpa henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen. Hal ini dibuktikandengan penganugerahan Sertifikat ISO 9001 pada bulan Agustus 2001yang lalu. Menapak usia 30 tahun, Yamaha Indonesia bertekad untuk memberikanyang terbaik kepada setiap dealer dan konsumen agar menjadi "SelaluTerdepan". 4. Merek (Brand) Definisi merek menurut Philip Kotler (2003:418), merek adalah: As: a name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them,intended to identify the goods or services of one seller or group ofsellers and to differentiate them from those of competitors. Maksudnya merek adalah nama, istilah, tanda, atau rancangan, ataukombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasiproduk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannyadari produk pesaing. Menurut David A Aaker (1991:7), pengertian dan definisi dari merek adalah:

A brand is a distinguishing name and/or symbol (such as logo, trade mark, or package design) intended to identify the goods or services of Tarsim.doc 35 either one seller or a group of sellers, and to differentiate those goodsor service from those of competitors. A brand thus signals to thecustomer the source of the product, and attempt to provide productsthat appear to be identical. Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2001:421), merek adalah: Merek adalah suatu nama, istilah, symbol, desain, atau gabungankeempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual danmembedakannya dari produk pesaing. Dari pengertian diatas, jelas bahwa merek adalah nama, tanda, symbol,(seperti logo, merek dagang atau desain kemasan), atau kombinasi semuanya yangdimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari seorang penjual ataukelompok penjual, dan untuk membedakannya dari produk atau jasa pesainglainnya. Sebuah merek juga memberikan tanda/petunjuk pada pelangganmengenai sumber-sumber produk dan melindungi produsen maupun pelanggandari pesaing yang mencoba menyediakan produk yang terlihat identik. Pada dasarnya merek merupakan bagian yang tidak terpisahkan daripemasaran. Merek merupakan tanda pengenal bagi suatu produk barang atau jasa.Pemberian merek semakin berkembang lebih-lebih setelah persaingan antarpengusaha semakin tajam. Masih menurut Kotler (1997:442) merek terdiri daribeberapa bagian, antara lain adalah: 1.Nama merek (brand name), bagian dari merek yang dapat diucapkan, termasuk huruf-huruf, kata-kata dan angka-angka. 2.Tanda merek (brand mark), elemen-elemen dari suatu merek yangtidak dapat diucapkan tetapi dapat dikenali. Seperti lambang, desain,huruf, atau warna khusus. 3.Merek dagang (trademark), bagian dari suatu merek yang mendapatperlindungan hukum, karena mampu untuk menghasilkan sesuatu yangeksklusif. Orang lain dilarang untuk menggunakan merek tersebuttanpa izin. Tarsim.doc 36 4.Hak cipta (copyright), hak eksklusif yang dilindungi oleh hukum(undang-undang) untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual karyatulis, karya musik atau karya seni. 1.Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan Heri Kuriawan (2007) judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan Merek Sedap Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah faktor Kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologissecara bersama-sama berpengaruh terhadap perilaku konsumendalampenghambilan keputusan mengkonsumsi Mie Sedap?

Dari pengaruh faktor Kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, faktorpsikologis diatas mana yang berpengaruh dominan terhadap penghambilankeputusan mengkonsumsi Mie Sedap?. Dari hasil analisis didapatkan hasil uji hipotesis pertama bahwavariabel kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologissecara simultan ataubersama-sama mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengkonsumsiproduk Mie Instan merek Sedap dapat diterima atau teruji. Hasil hipotesis kedua menunjukkan bahwa faktor psikologis secaraparsial berpengaruh signifikan dan dominan terhadap keputusanmengkonsumsi produk Mie Instan merek Sedap. 1. Hipotesis Untuk memfokuskan hasil yang akan diperoleh dalam penelitian ini, penulisharus merumuskan terlebih dahulu hipotesis dasar yang akan digunakan sebagaipenuntun penulis ke arah keberhasilan penelitian. Hipotesis ini bukan merupakan suatu kesimpulan namun merupakan sebuah pernyataan yang masih memerlukanpembuktian lebih lanjut. Sebagaimana dikemukakan olehHusein Umar, dalambukunya Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (2004 : 104),hipotesis sebagai berikut :Hipotesis adalah suatu bentuk perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun atau mengarahkan penyelidikan selanjutnya Dari kerangka pemikiran tersebut diatas, maka penyusun mencoba untukmembuat hipotesis bahwa desain mempunyai hubungan yang sangat erat dengankeputusan membeli, dengan asumsi bahwa desain produk direncanakan denganbaik dan tepat. Sehingga apabila desain produk dirancang dengan baik dan dapatmempengaruhi prilaku konsumen untuk membeli produk tersebut diatas sehinggaakan meningkatkan volume penjualan. Adapun yang menjadi hipotesis (dugaan sementara) dalam penelitian ini adalah : 1.Diduga bahwa desain produk berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam memutuskan membeli sepeda motor merek Yamaha. 2.Diduga bahwa prilaku konsumen dalam memutuskan membeli sepeda motor merek Yamaha dipengaruhi oleh desain produk? 3.Diduga bahwa pengaruh desain produk ada hubungannya terhadap prilaku konsumen dalam memutuskan membeli sepeda motor merek Yamaha. BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.Ruang Lingkup Penelitian Tarsim.doc 38 Fokus penelitian ini lebih dititikberatkan pada bidang pemasaran yaitutentang pengaruh desain produk terhadap perilaku konsumen dalam melakukankeputusan untuk melakukan pembelian produk sepeda motor merek Yamaha.

2. Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Universitas Serang Raya. 3. Populasi Populasi dalam penlitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli/memiliki sepeda motor Yamaha. 4.Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subyek / obyek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasiadalah totalitas dari semua obyek atau individu yang akan diteliti yang mana memilikikarakteristik tertentu, jelas dan lengkap. Sedangkansampel merupakan bagiandari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Unserayang memiliki kendaraan sepeda motor merek Yamaha, karena besarpopulasi tidak dapat diketahui secara pasti berapa jumlahnya,oleh karenaitu sulit mencari berapa jumlah populasi yang tepat. Namun berdasarkan pendapat ahli seperti yang dikemukakan olehGay (dalam Hasan, 2002:68): ukuran sampel minimum yang dapatditerima bisa dilihat berdasarkan pada desain atau metode penelitianyang digunakan. Jika desain penelitiannya deskriptif-korelasional, makasampel minimum adalah 30. Tarsim.doc 39 Dan Menurut Supranto (1997:239) menyatakan bahwa: Sampelpenelitian meliputi sejumlah elemen (responden) yang lebih besar daripersyaratan minimal sebanyak 30 elemen atau responden. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang ditentukan oleh penelitiadalah sebesar 30 orang dengan pertimbangan terbatasnya waktu, dana dantenaga. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian iniadalah teknik accidental sampling. Teknik accidental sampling adalahteknik penarikan sampel secara kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulanditemui peneliti di lokasi penelitian yaitu pada Unsera dimana kuesionerdibagikan kepada mahasiswa yang kebetulan memiliki sepeda motormerek yamaha dengan melalui wawancara awal yang dilakukan penulis. 5. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian terdiri data kualitatif yangdiperoleh dari hasil pengamatan dan data kuantitatif yang diperoleh daripenyebaran kuesioner responden. 6. Sumber Data 1.Data primer yaitu data yang diperoleh melalui penelitian dilapangan baik melalui responden maupun hasil pengamatan. 2.Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil bacaan dari buku-buku, majalah, makalah dan dokumen-dokumen yang dijadikan objek studi. 3.Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah : 1. Menyebarkan kuesioner

Tarsim.doc 40

Mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden yang akan dijawab dalam bentuk tulisan sesuai dengan pertanyaan. 2. Wawancara Mengumpulan data dari informan yang berhubungan dengan objek penelitian. 3. Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.Variabel X atau Desain produk dinamakan sebagai variabel bebas (independent variabel) yaitu variabel yang sifatnya berdiri sendiri dan memberikan pengaruh terhadap variabel lainnya dalam hal ini adalah variabel terikat (dependent variabel). 2.Variabel Y atau Perilaku konsumen dalam membeli dinamakan sebagaivariabel terikat (dependent variabel) yaitu variabel yang sifatnya dipengaruhioleh variabel bebas. Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut : Tabel 2.3 Tabel Klasifikasi Pengukuran variabel KLASIFIKASI SKORS Sangat Setuju 5 Setuju 4 Ragu-ragu 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 3. Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahmenggunakan beberapa teknik analisa. Di antaranya untuk mengukur besarkorelasi antarvariabel digunakan metode rank spearman, untuk mengetahui besar pengaruh antarvariabel digunakan koefisien determinasi, untukmengetahui kontribusi variabel advertising terhadap minat beli konsumendigunakan rumus regresi linear sederhana dan uji validitas dan reliabilitasserta uji asumsi klasik lainnya yang mendukung analisis data dalam penelitianini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat berdasarkan uraian berikut ini: Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkatkevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atausahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang validberarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabilamampu mengukur apa yang diinginkan dapat mengungkapkan data darivariabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan teknikanalisis butir instrumen, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor setiap butirpertanyaan variabel dengan skor total variabel tersebut dengan menggunakan

Uji ini dilaksanakan dengan jalan membandingkan antara nilai (alpha) dengan nilai r tabel. Untuk nilai (alpha) digunakan rumus chi kuadrat yaitu: ( ) 1 2 1 2 E E O x i i k i = = Dengan ketentuan uji reliabilitas sebagai berikut: a.Jika r hitung > r tabel, maka butir variabel dinyatakan valid b.Jika r hitung < r tabel, maka butir variabel dinyatakan tidak valid. 3. Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah variabel diteliti tidak memiliki pengaruh atauadanya gejala lain selain variable variabel yang diteliti, maka penulis akanmenggunakan uji normalitas data dengan cara menggunakan metode

grafik(scatter). Jika dalam scatterplot ada pola tertentu, seperti titik - titik yang adamembentuk suatu pola tertentu (bergelombang, melebar, kemudian menyempit)maka telah terjadi gejala normalitas, sedangkan jika tidak ada pola yang jelas,serta titik-titik, menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,maka tidak terjadi masalah dalam normalitas data. 4. Analisis Korelasi Dalam menganalisis data dalam penelitian ini, penulis menggunakan koefisien korelasi rank spearman dengan rumus sebagai berikut: ) 1 ( 6 1 2 2 = n n di rs Tarsim.doc 43

Dimana : rs = Koefisien Korelasi Rank spearman di = Koefisien X dan Y n = Jumlah Sampel Tetapi, jika dalam perhitungan ranking terdapat rank kembar pada variabel X dan Y, maka menurut Husein Umar (2003: 204 ), digunakan rumus

+ = 2 2 2 2 2 2 y x x di y x rs Untuk mencari 2 x dan 2 y sebelum menghitung besarnya rs, yaitu : = Tx N N X 12 3 2 Tx, dimana Tx = 12 3 t tx = Ty N N Y 12 3

2 Ty, dimana Ty = 12 3 t ty Dimana:t = Jumlah variabel yang memiliki pangkat yang sama. Adapun kriteria koefisien korelasi (r) dalam hubungannya dengan tingkat reliabilitasnya, digunakan kriteria sebgai berikut: Tabel. 3.3 Pedoman Untuk Memberi Interpretasi Koefisien Korelasi Tarsim.doc 44

Koefisien

Korelasi Arah Hubungan Tafsiran 0.00-0.20 0.21-0.40 0.41-0.60 0.61- 0.80 0.81-1.00 Positif / negatifPositif / negatifPositif / negatifPositif / negatifPositif / negatif

rs= koefisien korelasi n= jumlah sampel Kriteria penerimaan hipotesis Kriteria hipotesis tersebut adalah sebagai berikut : a. Jika th itu ng > ttabel maka Hi diterima sedangkan Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh antara desain produk terhadap prilaku konsumen dalam membeli b.Jika thitung <ttabel maka Ha ditolak sedangkan Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh antara desain produkterhadap prilaku konsumen dalam membeli . DAFTAR PUSTAKA Dr. Ir. Ujang Sumarwan, S.Sc. 2004 Prilaku Konsumen Teori dan Penerapannya penerbit_ GI Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V, Jakarta.: PT. Rineka Cipta. Tarsim.doc 47 Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Perilaku Konsumen Ghalia Indonesia mei 2004 Assael, Henry. 1992. Consumer Behavior and Marketing 4th edition, USA. : PWSKent Publishing Company. Engel. F. James, Roger. D. Blackwell dan Paul. W. Miniard. 1994.Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid 1, Jakarta: Bunarupa Aksara. Hawkins, Del I. Best, Roger J. Coney, Kenneth A. 2004. Consumer Behavior. New York : The McGraw-Hill. Kinnear, T.C. Bernhardt, K.L. and Krenler, K.A. 2003. Principles of Marketing. New York, the United States of America, HarperCollins Publishers. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi 9. Jilid 1. Jakarta : Prenhalindo. ____________. 2001. Prinsip Prinsip Pemasaran, Jilid 2 Edisi Delapan, Jakarta : Erlangga Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran (terjemahan), EdisiMillenium, jilid 1. Jakarta : PT. Prenhallindo. Mowen. 1995. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Jakarta. :

karangan Sutisna.

Solomon M.R. 2002. Consumer Behavior: Buying, Having and Being.

Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta Tarsim.doc 48 ________. 2006. Metode Penelitian Bisnis (cetakan kesembilan), Bandung : Alfabeta, CV. Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Bandung :PT. Remaja Rosdakarya. http://sribd.com/peminatan-manajemen-pemasaran.htm. http://www.KOMPAS.com/ wikipedia.com www.prodes.its.ac.id/dpi/101.htm Encyclopedia of Professional Management Volume 1, 211

Sawerigading yang berpusat di Makasar, tidak dapat menerima kenyataan adanya keinginan Pendiri Universitas Sawerigading Cabang Malang, yang berdiri otonom. Masalah Status dan hubungan Organisatoris yang menyangkut kedua belah pihak, tidak dapat diselesaikan secara memuaskan. Sebagai akibatnya, maka para pendiri Universitas Sawerigading di Malang membubarkan diri, dengan cara pembatalan akta pendirian dan dinyatakan bubar sejak tanggal 28 Januari 1964. Kemelut yang melanda Universitas Sawerigading Malang berakibat pembubaran universitas untuk yang kedua kalinya. Sehari setelah Yayasan Universitas Sawerigading Malang dinyatakan bubar, maka pada tanggal 29 Januari 1964, beberapa pengurus Yayasan mengadakan rapat di Jalan

Celaket No. 7 Malang guna memperoleh Keputusan untuk menampung bekas Mahasiswa Universitas Sawerigading. Untuk maksud tersebut, maka perlu didirikan Lembaga Pendidikan Tinggi baru, kemudian Lembaga Pendidikan Tinggi tersebut diberi nama Universitas Merdeka. Serentak dengan Keputusan mendirikan universitas yang baru, para peserta rapat sepakat untuk segera membentuk Yayasan sebagai syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 22 tahun 1961. Untuk maksud itu, disusunlah konsep akta pendiriannya untuk memenuhi ketentuan perundangan Perguruan Tinggi. Akta Pendirian Yayasan barulah diresmikan pada tanggal 5 Juli 1964. Pada awal berdirinya, Yayasan bernama: Yayasan Perguruan Tinggi Universitas Merdeka, Pusat Malang, nama yang dipakai sampai tahun 1972, diketuai oleh M. Dhawam Abdul Tarsim.doc 53

Ghani. Dalam akta itu berisi pernyataan berdirinya Yayasan Perguruan Tinggi Merdeka Malang, Mukadimah Anggaran Dasar, PeraturanPeraturan yang terdiri dan Pasal 1 sampai Pasal 8. Sejak akta yang pertama, dibuat hingga dewasa ini, telah diadakan perubahan, penyempurnaan, dan tambahan, melalui akta Nomor 32 tahun 1972, dan akta Nomor 122 tahun 1983, yang diilhami oleh kalimat-kalimat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Diantaranya adalah tujuan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas. Pada periode ini Yayasan

berhasil menjalin hubungan Struktural dengan Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Malang. Sebagai tindak lanjut hubungan itu adalah berupa pengakuan kepada Universitas Merdeka, pengakuan itu tertuang dengan Surat Keputusan tanggal 18 Mei 1964 Dengan Surat Pengakuan itu, berarti adanya pengakuan Pemerintah Daerah kepada Universitas Merdeka, sebagai suatu lembaga Pendidikan Tinggi Swasta. Dengan itu pula menjadi tanggung jawab Pemerint.ah Daerah untuk memberi bimbingan dan pengawasan atas penyelenggaraannya. 2.Gambaran umum mahasiswa konsumen produk mie sedaap Saat ini ada kecenderungan pada sebagian masyarakat terutama dikalangan mahasiswa dalam kebutuhan akan karbohidrat tidak hanyaterpenuhi dengan mengkonsumsi nasi. Adanya tuntutan bahwa segalasesuatu harus serba cepat dan praktis, maka mie instan menjadi salah satualternatif untuk memenuhi kebutuhan akan pangan tersebut. Hal ini terjadikarena selain praktis, harga mie instan relatif lebih murah dan tersediadalam berbagai macam pilihan rasa. Tarsim.doc 54

Mie instant merupakan salah satu jenis makanan yang palingpopuler di Asia Timur dan di Asia Tenggara. Dengan berkembangnyaproduk mie dan teknologi pembuatan mie, salah satunya adalah mie instanyang merupakan mie yang tiap helainya telah mengalami pengerasan sertadilengkapi dengan bumbu, minyak sayur serta sayur kering yang terpisahkemasannya. Mie instan bisa langsung dikonsumsi setelah dituangi airpanas (untuk mie instan yang ada dalam kemasan sterofoam) atau dimasakdahulu 3 menit untuk mie instan yang berada dalam kemasan plastik.

Di Indonesia, saat ini telah beredar berbagai macam mie instandengan berbagai macam rasa. Satiap merk memiliki karakteristiktersendiri. Biasanya setiap merk menawarkan dua jenis mie instan yaitumie rebus dan mie goreng, dan masing-masing jenis memiliki rasa yangberbeda. Harga dari setiap merk bervariasi. Buat mahasiswa, mie bisa jadi merupakan menu tetap saat kalangkabut kelaparan tengah malam. Selain murah dan mudah memasaknya,mie juga mengandung gizi yang diperlukan tubuh, apalagi kalau diramudengan sayur-sayuran. Diantara bermacam produk mie yang beredar di pasaran terdapatdua merek terkenal yang merajai pasaran dan banyak dikonsumsi olehmahasiswa diantaranya adalah Indomie (Indofood) dan Mie SedaapGoreng (Wings food). Mie Sedaap yang fenomenal berhasil menggebrakdan sempat merebut pasar mie gorengan instant Indonesia, karena denganrasa yang enak dan porsi yang bisa dibilang lebih banyak sedikit daripadamerk mie yang lain. Hal ini membuat produk mie sedaap bukan cuma

Tabel 4 Distribusi Jawaban Dari Berbagai Item Budaya (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y) Item Kuesioner/Jawaban Jumlah Frekuensi (%) 1. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karenasudah terbiasa mengkonsumsi produk sebagai pengganti nasia. Sangat Setuju b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e.Sangat Tidak Setuju 13 5 22 -32.5 12.5 55.0 -2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena

mudah di peroleh di wilayah tempat tinggal a. Sangat Setuju b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e.Sangat Tidak Setuju 11 8 21 -27.5 20.0 52.5 -3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena dapat mencerminkan kelas sosial a. Sangat Setuju b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e.Sangat Tidak Setuju 16 5 19 -40.0 12.5 47.5 -Sumber: Data primer diolah, 2006 Dari tabel diatas dapat diketahui item pertama didominasi olehjawaban cukup setuju, yaitu sejumlah 22 responden atau 55,0%. Halini menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan cukupsetuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karenasudah terbiasa mengkonsumsi produk sebagai pengganti nasi. Pada item kedua jawaban cukup setuju merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 21 orang atau52,5%Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup setuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena mudah di peroleh di wilayah tempat tinggal Pada item ketiga jawaban cukup setuju juga merupakan

jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 19 orang atau47.5%Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena dapat mencerminkan kelas sosial Dari item pertanyaan yang ditanyakan kepada responden sebagian besar menyatakan cukup setuju sehingga dapat dijelaskan Tarsim.doc 60 bahwa faktor kebudayaan akan dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap produk mie merek sedaap. b.Variabel Sosial (X2) Dengan indikator atau pertanyaan: X2.1 : Mengikuti lingkungan X2.2 :Pengalaman dari anggota keluarga X2.3 : Mengikuti teman Adapun jawaban dari responden penelitian dapat disajikan dalam tabel berikut ini: Tarsim.doc 61

Tabel 5 Distribusi Jawaban Dari Berbagai Item Sosial (X2) Terhadap Keputusan Membeli (Y) Item Keterangan Jumlah Frekuensi (%)

1. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena kebiasaan mengkonsumsi mie instan di sekitar lingkungan anda saat ini a. Sangat Setuju b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e.Sangat Tidak Setuju 14 4 22 -14 4 55.0 -2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya pengalaman dari anggota keluarga sebelumnya a. Sangat Setuju b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e.Sangat Tidak Setuju 12 7 21 -30.0 17.5 52.5 -3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya pengaruh dari teman a. Sangat Setuju b. Setuju c. Cukup Setuju d. Tidak Setuju e.Sangat Tidak Setuju 14 6 20 -35.0 15.0

50.0 -Sumber: Data primer diolah, 2006. Dari tabel diatas dapat diketahui item pertama didominasi olehjawaban cukup setuju, yaitu sejumlah 22 orang atau 55.0%. Hal inimenunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan cukupsetuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karenakebiasaan mengkonsumsi mie instan di sekitar lingkungan anda saat ini. Pada item kedua jawaban cukup setujumerupakan jawabanyang paling banyak didapatkan dengan jumlah 21 orang atau52.5%.Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cukup setuju

3.Pengujian Instrumen Penelitian (Uji Validitas dan Realibilitas) a. Uji validitas Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apayang hendak diukur dari variabel yang diteliti. Teknik yang digunakanuntuk uji validitas ini adalah korelasi product moment dari Pearsondengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) dilakukan dengan caramengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor totalnya. Adapun hasil uji validitas dengan menggunakan bantuan aplikasi program SPSS dapat disajikan dalam tabel berikut ini: Tarsim.doc 69

Tabel 9 Hasil Uji Validitas Butir Kuesioner

No Butir Dalam Kuesioner Koefisien Korelasi (r) Nilai Kritis (r-tabel) Sig.2ta iled (p-level) Taraf Sig. ( = 0,05) Keterangan 1. X1.1 0.933 0,312 0.000 0,05 Valid 2. X1.2 0.923 0,312 0.000 0,05 Valid 3. X1.3 0.965 0,312 0.000 0,05 Valid 4. X2.1 0.945 0,312 0.000 0,05 Valid 5. X2.2 0.924 0,312 0.000 0,05 Valid 6. X2.3 0.976 0,312 0.000 0,05 Valid 7. X3.1

0.954 0,312 0.000 0,05 Valid 8. X3.2 0.985 0,312 0.000 0,05 Valid 9. X3.3 0.978 0,312 0.000 0,05 Valid 10. X4.1 0.992 0,312 0.000 0,05 Valid 11. X4.2 0.981 0,312 0.000 0,05 Valid 12. X4.3 0.980 0,312 0.000 0,05 Valid 13. Y1 0.923 0,312 0.000 0,05 Valid 14. Y2 0.975 0,312 0.000 0,05 Valid 15. Y3

0.968 0,312 0.000 0,05 Valid Sumber : Data Primer yang diolah, 2006 Sesuai dengan Arikunto (1998:136) bahwa apabila r hitung > rtabel, maka dapat dikatakan bahwa suatu instrumen adalah valid. Darihasil pengujian validitas pada tabel 9 dapat dilihat bahwa keseluruhanitem variabel penelitian mempunyai r hitung > r tabel yaitu pada tarafsignifikan 95% ( =0,05) dan n = 40 diperoleh r tabel = 0,312, makadapat diketahui r hasil tiap-tiap item > 0,312 sehingga dapat dikatakanbahwa keseluruhan item variabel penelitian adalah valid untukdigunakan sebagai instrument dalam penelitian atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat digunakan untuk mengukur variabelyang diteliti. b. Uji ReliabilitasSedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau Tarsim.doc 70

dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Menurut Arikunto (1998:145): Untuk uji reliabilitasdigunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapatdikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan ataualpha sebesar 0,6 atau lebih. Adapun hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap instrumen penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 10 Hasil Pengujian Reliabilitas No Butir Dalam Kuesioner Nilai Alpha Status 1. X1 0.9344 Reliabel

2. X2 0.9442 Reliabel 3. X3 0.9708 Reliabel 4. X4 0.9841 Reliabel 5. Y 0.9517 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah, 2006. Teknik pengujian reliabilitas item menggunakan metodealpha cronbach. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai koefisen Alpha untuk variabel (X1) sebesar 0,9344, (X2) sebesar 0,9442, (X3) sebesar0,9708, (X4) sebesar 0,9841 dan (Y) sebesar 0,9517. Hal tersebut dapatdikatakan nilai koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1semakin mendekati 1 menunjukkan bahwa item semakin reliabel. Halini berarti bahwa item pertanyaan yang digunakan akan mampumemperoleh data yang konsisten dalam arti jika pertanyaan tersebutdiajukan lagi akan diperoleh jawaban yang relatif sama denganjawaban pertama. Tarsim.doc 71

Analisis Data Rekapitulasi hasil analisa korelasi dan regresi linier berganda selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 11

Rekapitulasi Hasil Analisa Regresi Berganda Variabel Koefisien Regresi t hitung Prob. (sig. t) ( = 0,05) X1 (Kebudayaan) X2 (Sosial) X3 (Pribadi) X4 (Psikologis) 0.1170.1550.2660.464 0.8101.4413.4005.201 0.4240.1590.0020.000 Konstata F hitung Adjust R2 R Square (R2) R 0.102 550.850 0.984 0.983 0.992 Variabel terikat = Y (Keputusan Pembelian produk) Sumber : Data primer yang diolah, 2006. a.Analisis Regresi Linier Berganda Y= 0,102 + 0,117X1 + 0,155X2 + 0,266X3 + 0,464X4 a =0,102 adalah bilangan konstanta yang berarti apabila variabelbebas yaitu X1, X2, X3, dan X4 sama dengan nol, maka besarnyavariabel Y (Keputusan pembelian produk) adalah 0,102.Dengan kata lain jika variabel bebas perilaku konsumennilainya dianggap nol berarti besarnya adalah 0,102. Karenabesarnya keputusan pembelian produk tidak dapat digambarkansecara kuantitatif, jika tidak ada variabel perilaku konsumen(budaya, sosial, pribadi dan psikologis) masih adakecenderungan. Tarsim.doc 72 b1 =

0,117 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X1Kebudayaan yang berarti setiap peningkatan (penambahan)variabel X1 kebudayaan berupa peningkatan pergeseranbudaya, wilayah geografis, dan kelas sosial akan meningkatkanvariabel terikat Y (keputusan pembelian produk) sebesar 0,117.Dengan asumsi variabel bebas lainnya (X2, X3, dan X4) konstan.Jika variabel kebudayaan, ada kecenderungan meningkat makakeputusan pembelian akan meningkat. Jika variabelkebudayaan ada kecenderungan menurun maka keputusankonsumen juga akan menurun. b2 =0,155 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X2 sosialyang berarti setiap peningkatan (penambahan) variabel X2sosial berupa mengikuti lingkungan, pengalaman anggotakeluarga dan mengikuti teman akan meningkatkan variabelterikat Y (keputusan pembelian produk) sebesar 0,155. Denganasumsi variabel bebas lainnya (X1, X3, dan X4) konstan. Jikavariabel sosial, ada kecenderungan meningkat maka keputusanpembelian akan meningkat. Jika variabel sosial adakecenderungan menurun maka keputusan konsumen juga akanmenurun. b3 =0,266 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X3 pribadiyang berarti setiap peningkatan (penambahan) variabel X3pribadi berupa uang saku, situasi ekonomidan gaya hidupakan meningkatkan variabel terikat Y (keputusan pembelian Tarsim.doc 73

produk) sebesar 0,266. Dengan asumsi variabel bebas lainnya(X1, X2, dan X4) konstan. Jika variabel pribadi, adakecenderungan meningkat maka keputusan pembelian akanmeningkat. Jika variabel pribadi ada kecenderungan menurunmaka keputusan konsumen juga akan menurun. b4 = 0,464 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X4psikologis yang berarti setiap peningkatan (penambahan)variabel X4 psikologis berupa motivasi, persepsi

danpengetahuan akan meningkatkan variabel terikat Y (keputusanpembelian produk) sebesar 0,464. Dengan asumsi variabelbebas lainnya (X1, X2, dan X3) konstan. Jika variabelpsikologis, ada kecenderungan meningkat maka keputusanpembelian akan meningkat. Jika variabel psikologis adakecenderungan menurun maka keputusan konsumen juga akanmenurun. Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bagaimanapengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y).Pengaruh positif menunjukkan bahwa perubahan variabel bebas (X1,X2, X3, X4) akan searah dengan perubahan keputusan pembeliankonsumen (Y) a)Uji F (Pengujian Hipotesis I) Hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS 11.0 for windows dapat disajikan dalam tabel berikut: Tabel 12 Tarsim.doc 74

Tabel Anova Hasil Analisis Data ANOVAb 246.066 4 61.517 550.850 .000a 3.909 35 .112 249.975 39

Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1 a. Dependent Variable: Y b. Sumber : Data Diolah Dari tabel di atas didapatkan hasil F hitung sebesar 550,850 dengantingkat signifikan0.000, serta df penyebut 4 dan df pembilangsebesar 35. Untuk menguji hipotesis pertama: diduga bahwa faktorkebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis secara bersama-samaberpengaruh terhadap keputusan pembelian produk mie instanmerk Sedaap digunakan Uji F. Uji F dilakukan denganmembandingkan F hitung dengan F Tabel pada taraf nyata =0,05Berdasarkan tabel 12 dapat disimpulkan bahwa F hitung

sebesar 550,850 > dari F tabel 2,63 yang berarti bahwa pada tarafnyata = 0,05 variabel faktor budaya (X1), sosial (X2), pribadi(X3) dan psikologis (X4) secara simultan/bersama-samamempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap keputusanpembelian produk mie instan merek Sedaap (Y) dapat diterima atauteruji pada taraf nyata = 0,05. Selain itu untuk mengetahuisignifikansi pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebassecara bersama-sama dengan membandingkan antara probabilitas signifikan (0,000) dengan (0,05). Dimana, jika probabilitas <maka variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikanterhadap variabel terikat. Dengan demikian hipotesis I teruji secarastatistik. c.Uji t (Pengujian Hipotesis II) Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan bahwadiduga variabel psikologis (X4) mempunyai pengaruh yang dominanterhadap keputusan pembelian produk mie instan merek Sedaap (Y),maka dalam penelitian

ini melihat besarnya masing-masing nilai thitung dari variabel bebas. Adapun signifikasi dari masingmasingkoefisien diuji dengan menggunakan uji parsial t-test tampak padatabel sebagai berikut: Tarsim.doc 76

Tabel 13 Perbandingan t-hitung dengan taraf signifikan ( = 5%) Variabel Nilai t-hitung Nilai t-tabel Prob. Sig. t Keterangan X1X2X3 Tabel 13 Perbandingan t-hitung dengan taraf signifikan ( = 5%) Variabel Nilai t-hitung Nilai t-tabel Prob. Sig. t Keterangan X1X2X3X4 0.8101.4413.4005.201 2.0212.0212.0212.021 0.4240.1590.0020.000 Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan Sumber : Data primer yang diolah, 2006. Sumber : Data primer yang diolah, 2006. Dari tabel 13 dapat diketahui hasil koefisien t hitungmenunjukkan bahwa variabel budaya (X1) mempunyai nilai t hitungsebesar (0,810) lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel pada tarafnyata sebesar

(2,021), atau dapat dikatakan budaya (X1) tidakberpengaruh terhadap keputusan pembelian produk mie instant merekSedaap (Y). Hasil koefisien t hitung menunjukkan bahwa variabel sosial(X2) mempunyai nilai t hitung sebesar (1,441) lebih kecil dibandingkandengan nilai t tabel pada taraf nyata sebesar (2,021), atau dapatdikatakan variabel sosial (X2) tidak berpengaruh terhadap keputusanpembelian produk mie instant merek Sedaap (Y). Hasil koefisien t hitung variabel pribadi (X3) mempunyai nilai thitung sebesar (3,400) lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabelpada taraf nyata sebesar (2,021), atau dapat dikatakan variabel pribadi(X3) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelianproduk mie instant merek Sedaap (Y). Hasil koefisien t hitung variabelpsikologis (X4) mempunyainilai t hitung sebesar (5,201) lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata sebesar (2,021), atau dapat dikatakan variabel Tarsim.doc 77 psikologis (X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk mie instant merek Sedaap (Y). Dari tabel di atas dapat dijelaskan juga bahwa variabel psikologis (X4)mempunyai nilai t-hitung yang paling besar jika dibandingkan dengan nilai t hitung variabel lainnya. Selain itu jugadiketahui koefisien regresi variabelps ikologis (X4)yang lebih besardibandingkan koefisien regresi lainnya. Sehingga hipotesis kedua yangmenyatakan bahwa variabel psikologis berpengaruh dominan terhadapkeputusan pembelian produk mie instan merk Sedaap teruji secarastatistik. d.R square (R2) Dari hasil analisis diperoleh nilai adjusted R square (R2)sebesar 0,983 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (X1, X2, X3,dan X4) secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap variabelterikat Y (keputusan pembelian produk mie instan merk Sedaap)sebesar 98,3% dan setelah disesuaikan nilai sisanya sebesar 1,7%dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitianini. C. Implikasi Hasil Penelitian Dari hasil analisis data yang dilakukan di atas, didapatkan hasil bahwakeempat variabel perilaku konsumen (kebudayaan, sosial, pribadi danpsikologis) pada mahasiswa FE Unmer Malang secara simultan

ternyataberpengaruh terhadap keputusan pembelian produk mie instant merek Sedaap.Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian konsumen pada bergantungpada keempat faktor perilaku konsumen terdiri dari budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Namun dari uji parsial hanya variabel pribadi dan psikologis yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan diketahui bahwa variabel psikologis mempunyai pengaruhyang siginifikan dan dominan terhadap keputusan pembelian maka dalam haliniyang perlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh perusahaan atau produsenuntuk meningkatkan penjualannya dengan selalu berupaya untuk memahamipsikologis konsumen maupun calon konsumen melalui motif membeli,persepsi tentang produk maupun pengetahuan tentang produk. Produk mie instant yangdijual dengan berbagai macam rasaterbuktimampu memotivasi konsumen untuk membeli. Hal ini terlihat dari responkonsumen (mahasiswa) terhadap kuesioner yang diberikan,melalui variabelperilaku konsumen yang terdiri faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi danfaktor psikologis. Tarsim.doc 79 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan berikut disampaikan kesimpulan: 1.Dari hasil analisis didapatkan bahwa variabel faktor budaya, sosial, pribadidan psikologis secara simultan/bersamasama mempunyai pengaruhsignifikan (bermakna) terhadap keputusan pembelian produk mie instanmerek Sedaap. 2.variabelpsikologis mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk mie instan merk Sedaap. B. Saran Dari hasil penelitian, analisis dan kesimpulan di atas, berikut beberapa saran yang dapat disampaikan: 1.Mengingat keberadaan mie Sedaap dikalangan mahasiswa FE UnmerMalang mudah didapat, harga terjangkau, iklan, dan kandungan gizihendaknya kondisi tetap terjaga agar konsumen tidak berpindah ke mereklain. Dengan demikian saluran distribusi perlu di jaga. 2.Karena pengaruh faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsidanpengetahuan menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukankeputusan pembelian pada produk mie instant merek Sedaap, makaperusahaan

(produsen mie instan merek Sedaap) lebih hati-hatikarenadari konsumen yang diteliti yaitu mahasiswa terlihat keputusan beli

Pengaruh Desain

You might also like