You are on page 1of 9

INTISARI SUPLEMENTASI DAUN TURI (Sesbania grandiflora) ATAU LAMTORO (Leucaena leucochephala) TERHADAP WARNA KUNING TELUR AYAM

BURAS YANG DIPELIHARA SECARA INTENSIF

Oleh Akhmad Ismail

Penelitian ini dilaksanakan di Gang Sidik No.2 Dasan Bara Desa Taman Sari Kecamatan Gunung Sari Ampenan Kodya Mataram. Tujuan dari penelinan ini adalah untuk mengetahui Suplementasi Daun Turi (Sesbania grandiflora) dan Lamtoro (Leucaena leucochephala) Terhadap warna Kuning Telur Ayam Buras yang Dipelihara Secara intensif. Materi 45 ekor ayam buras berumur 7 bulan. Rancangan percobaan yang digunakan adarah Rancangan Acak Lengkap (RAL) degan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Adapaun perlakuan tersebut adalah A (tanpa hijauan), B (turi 5%) dan C (lamtoro 5%). Untuk mengetahui waktu dan masing-masing perlakuan diambil 3 butir telur sebagai sampel. Data Dianalisa dengan analisis statistik, jika berbeda nyata dilanjurkan dengan uji beda nyata terkacil (LSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi daun turi berpengaruh sangat nyata (p < 0,01) terhadap warna kuning telur tetapi suplementasi daun lamtoro berbeda tidak nyata (P > 0,05) terhadap warna kuning telur.

ABSTRACT

SUPPLEMENTARY OF Sesbania grandiflora OR Leucaena leucocephala LEAF ON YOLK COLOUR OF NATIVE CHICKEN WITH INTENSIVELY MANAGEMENT

BY

Akhmad Ismail

The research was conducted at Taman Sari Viilage Gunung Sari distrik Ampenan, Mataram. The research is aims to finding out supplementary Sesbania grandiflora or Leucaena leucocephala leaf on ,yolk colour of native chicken with iniensivelv management. The material that used were Fourtv five native chickens with seven mounth age. The experiment design was cornpletelv randomized design {CRD) with 3 treatment and 3 replication. The treatment respectively A (control), B (5% Sesbania grandiflora),andC(5 % Leucaena leucocephala ) To obtained the yolk colour has sarnple. Data were gotten then analysed with variance analysis and followed with Least Significant Different (LSD). The results of the research showed that Sesbania grandiflora suplementation give very significant effect (P < 0,01) towards yolk colour but not significant effect (P > 0.05) for Leucaena leucocephala supplementation.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan pendapatan masyarakat diiringi dengan meningkatkan

kebutuhan

pokok pada

umumnya dan kebutuhan pangan pada khususnya yang didalamnya temasuk hasil dari peternakan. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidak dapat dipisahkan degan usaha peningkatan produksi

peternakan. Hal ini bertolak dari pemikiran bahwa protein. khususnya protein hewani sangat berguna agar dapat hidup sehat, cerdas dan kuat. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan jalan meningkatkan produksi dan kualitas avam buras. Karena avam buras merupakan ternak lokal yang sudah dikenal masvarakat terutama di pedesaan (Sarwono, 1990) Telur sebagai bahan makanan mempunvai nilai nutrisi yang tinggi karena mengandung bahan-bahan yang penting untuk pertumbuhan dan pada umumnya sangat mudah untuk dicerna dan diasimilasi serta dalam proses digesti dan absorbsi dalam usus berlangsung lebih cepat dibandingkan makanan yang lain. Dalam menunjang perkembangan peternakan, tidak lepas dari masalah konsumen. Konsumen pada urnumnya tidak menyenangi telur dengan warna kuning telur pucat sehingga perlu rnenanggulangi faktorfaktor yang mernpengaruhi warna kuning telur. Salah Satu faktor yang mempengaruhi terhadap warna kuning telur adalah vitamin A. vitamin A banyak kita ketemukan dalarn bahan makanan, untuk itu dalam pemberian pakan hal ini perlu diperhitungkan sehingga warna kuning telur yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Warna kuning telur seimbang dengan banyaknya pigment karotenoid (terutama xanthophyll) yang terdapat dalam ransum. Hanartani (1990) menyatakarn bahwa warna kuning mudah sampai kuning orange pada kuning telur dipengaruhi oleh kandungan karotenid dalam ransum vang dikonsumsi oleh ayam. Untuk hal ini dapat digunakan tepung daun lamtaro dan tepung daun turi sebagai suplemen yang rnerupakan bahan makanan yang banyak mengandung zat karoten yang tinggi. Terpenuhinya keinginan konsumen akan dapat menunjang perkembangan usaha peternakan dimasamasa yang akan datang. Bertitik tolak dari uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui suplmentasi daun turi (Sesbania grandiflora) atau lamtoro (Leucaena leucocephala) terhadap warna kuning telur avam buras yang dipelihara secara Intensif.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini diiakukan untuk menge tahui suplementasi dau turi (Sesbania grandiflora) atau lamtoro ( Leucaena leucocephala) terhadap warna kuning telur ayam buras vang dipelihara secara intensif.

Kegunaan Penelitian Hasii penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi peternak ayam buras untuk rnendapatkan warna kuning telur vang lebih baik dan sebagai informasi untuk penelitian selaniutnya.

TINJAUAN PUSTAKA Turi (Sesbania grandiflora)

Sistematika dari tanaman turi adalah sebagai berikut (soedomo,1985): Phylum : Spermatophyta

Sub-phyllum : Angiosspermae Classis Ordo Sub-ordo Familia Genus Spesies : Dicotyledoneae : Rosales : Rosinae : Leguminoceae : Sesbania : Sesbania grandiflora

Turi merupakan tanaman yang bercabang jarang, tingginva dapat mencapai 15 rneter. tangkai daunnva dapat mencapai panjang 30 cm dengan 20 sampai 30 helai daun berpasangan dengan ukuran 12 - 14 x 5 - 15 mm. Berbentuk bulat dan lonjong, bunganya berwarna putih kekuning-kuningan. merah muda atau merah dengan kulit sepanjang 15 sampai 22 cm ( Gutteridge,1994 ).

Pohon turi merupakan tanaman pagar yang sangat baik. Hampir semua bagian dari tanaman turi dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia. selain itu turi juga mencegah terjadinya erosi serta untuk penthijauan lahan kritis. (Maheswono,1989) Pohon turi beradaptasi sangat baik dengan iklirn panas dan lingkungan vang lernbab. Tidak dapat tumbuh dengan baik di dataran sub-tropis terutama pada daerah dengan musim dingin dengan temperature minimum dibawah 10oC (Anonim, 1989). Adapun faktor-faktor yang lain seperti tipe tanah, iklim, dan praktek manajemen usaha tani seperti penggunaan pupuk tinggi dan interval pemotongan mempengraruhi produk tanaman ini (Gutteridge, 1994). Pohon turi juga ternvata tidak tahan terhadap pemotongan yeng berulang- ulang. Dilanjutkan oleh Anonim (1983) bahwa iika pemotongannva teratur maka pertumbuhan

kembali vang bisa diperoleh adalah daunnva vang selalu fresh sepanjang musim dan dapat hidup pada tanah kapur ataupun tanah tandus. Tepung daun turi biasa digunakan didalam rasum ayam. pohon turi ada dua macam vaitu

berbunga putih dan merah, Menurut Lubis (1963) susunan zat-zat rnakanan daun turi vang berbunga putih adalah 40,62% protein; 5,66% lernak; 33.38% BETN dan 9,68% abu. Angka-angka analisis untuk daun turi yang berbunga merah adalah 31,69% pratein; 7.05% lemak; 36,67% BETN; 12,4% serat kasar dan 11,20% abu. Komposisi kimia turi oleh Hartadi dkk (19S4) adalah protein kasar 21,5%, serat kasar 17,2%. lemak 3,4%, abu 7,7%, BETN 36,2%, calsium 1,26% dan phospor 0.48%. Daun dan bunga muda dimakan orang sebagai sayur-mayur. Daun dan ranting muda adalah sebagai makanan ternak yang kaya akan putih telur (Steenis,1987). Anonim (1983) menyatakan bahwa tanaman turi digunakan sebagai makanan ternak yang sangat menguntungkan karena merupakan sumber vitamin lebih tinggi vaitu pro vitamin A, B, C dan vitamin E. Surnber mineral terutama Ca dan P.

Mulyati (1982) menvatakan bahwa tanaman turi disarnping tinggi kandungan nutrisinya, tanaman turi juga mengandung suatu racun yang disebut canavinine yaitu zat asam amino yang tidak berbahaya dan racun ini memiliki sifat mudah larut dalam air. Di samping itu pengaruh dari racun canavinine dapat dicegah dengan cara memberi batas pemberian pada level tertentu. Penggunaan sebagai makanan unggas hanva sekitar 3 4% dari total ransum karena avam buras hanya mampu mencerna serat kasar sampai dengan 4%. Lamtoro (leucaena leucocephala) Sistematika dari tanaman lamtoro adalah sebagai berikut (Soedomo,1985): Phylum : Spermatophyta

Sub-phyllum : Angiosspermae Classis : Dicotyledoneae

Ordo Sub-ordo Familia Genus Spesies

: Rosales : Rosinae : Leguminoceae : Leucaena : leucaena leucocephala

Lamtoro (leucaena leucocephala) merupakan suatu jenis hijauan makanan ternak dan kelornpok kacang-kacangan. Hijauan ini mempunvai daun yang banyak, mudah tumbuh, tahan terhadap kekeringan dengan curah hujan 200 mrn pertahun terutama setelah tingginnva mencapai 1 meter (Suprayitno, 1981 ). Lamtoro adalah tanaman vang mudah tumbuh, akarnya dapat menembus lapisan tanah yang keras Tanaman ini tahan terhadap kai\ai-rnsan dengan curah hu-ral I - ;;:;i;: l-a,itar-na setelah tlngs:r ntrhonl'.3 mencapai salu r-rieter. Tanaman l:- i-:a: *-: --:i:;1 J.3:t-31 i3.rx J.r "-:a:r.i ra::g cuiah 1-":in..a 5u0 i500 mm tahun r .'"'r:it::'.;:. :JSebagai bahail ti:-..=t-;t :a:-1i... ::--:::--. tt_;l-*-::i._xiln bahan kerinc sebanvak 20 metnk ton , \11 r,-. r:r.--.i ft::n:*r N.andungan protein daun I lamtoro lebih dari 23e/o. Daun lamtoro lebih ( Anonim. 1983 ). mudah dicerna otel: ternak Tepung daun lamtoro banrak drgunakan dalam ransum unggas. Lamtoro ini juga disebut ipil-ipil di Philipina- rumbuh dihauai- Thailand dan treberaoa nesara tropis iarnnva. Tepunu daun lamtoro mengandung 1-l% protein: 3-25o'o lemak. kira-kira 1496 lemak dan lebih dan 530 ms bta karoten aktif ler kilogram. Penggunaan tepung daun lamtoro masih dibatasi antara -7-4ak, karena daun lamtoro mengandung aikaloid vang beracun dan dikenal denoan memosin. Ransum dengan tingkat daun lamtoro lebih dari 5ah menvebabkan hambatan Cr per&rmbuhan pada broiler dan produksi telur menurun {Wahju, 1991). Percobaan lain dilakukan UPLB adalah ayam-ayam petelur yang diheri ransrrm 10o" daun lamtoro kering ditambah dengan 0-2 - 0-4% feri sulfat tidak terjadi penurunan produksi telur dengan menyolok dibandingkan dengan apabila ayam-avam tersebut diben ransllm dari pabnk. Produksi telur baru menurun apabila ransum terdiri dari2Ao,4 daun lamtoro tBenge. 1982), Lamtoro mengandung zat karoten (vitamin A) yang tinggi. Ransum vang terdiri dari 4 - 60/o daun lamtoro dapat men1,-embuhkan penSrakit vang disebabkan oleh kekurangan vitar*in A pada ternak ayarn dan babi. Karoten iuga diburuhlian oleh ayam untuk membentuk warna kuning telur dan menaikan lemak {Ben_ee.M.D. 1982). Kandungan zat protein yang ada pada daun. bunga can buah lamtoro berkisar antara 30 - 40%. zat lemak 6.13%. sedangkan kadar mimosine hanya 2.08%. Daun, bunga dan buah lamtoro sangat baik bila digunakan seb:=,: bahan

makanan ternak yang dapat membantu dalam upa\.a oeningkatan Droduksr :;;rak tersebut, karena dalam daun. bunga rlan b'*ahnr a terdapat zat yang dapar mempercepat pertumbuhan ternak t Supravitno- j 98 1 i Lanrioro berasal dari Amerika Tengah. Orang-orang \{avan dan Zapotec menvebarkann\-a keseluruh daerah sebelum kedatansan orang-orang Eropb Lamtoro sebagai tanaman selingan dan pencegah erosi merupakan sumber nitrogen utama bagi tanaman jagung vans ffierupakan makanan prokok oransorang Mayan dan zapoiec. Lamtorc begitu aenting bagi penanian mereka sehingea mereka mengabadikannva didalam hur.rf gambar mereka. Nama negara q. terbesar kelima di lr.{exico vaitu " Qaxaca" berasal dari kata dliaman pra Colombia vaitu "hauxin'-' yang berarti "tefirDat dirnana lamtoro tumbuh'{Benge.M D. 1982i

You might also like