You are on page 1of 18

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

PENGIKATAN DAN ISOMERISME

Mengapa sukrosa (gula pasir) meleleh pada suhu 1850C, sementara natrium klorida (garam dapur) meleleh pada suhu jauh lebih tinggi, 8010C? Mengapa kedua zat ini larut dalam air, padahal minyak zaitun tidak? Mengapa molekul metil butirat berbau seperti apel, sementara molekul propil asetat, yang mengandung atom karbon sama, berbau seperti buah persik?

Diperlukan pengetahuan bagaimana atom-atom berikatan satu dengan lainnya

Pengikatan merupakan kunci untuk memahami struktur, sifat fisis dan perilaku kimiawi berbagai jenis materi

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Bagaimana Elektron Tersusun dalam Atom


Atom = nukleus (inti) kecil padat yang dikelilingi sejumlah elektron Inti atom = proton dan netron Dalam atom netral, jumlah proton = jumlah elektron Nomor atom unsur = jumlah proton dalam inti Berat atom = jumlah proton dan netron

Jumlah dan Susunan Elektron


merupakan kunci bagaimana atom tertentu bereaksi dengan atom lain membentuk molekul

Perhatian ditujukan pada susunan elektron unsur ringan, karena unsur-unsur tersebut yang paling penting dalam kimia organik

Elektron terpusat di kawasan tertentu di ruang sekitar inti yang dinamakan orbital Setiap orbital dapat menampung maksimal 2 elektron Orbital ditandai dengan huruf s, p, d, f dan dikelompokkan dalam kulit yang diberi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Setiap kulit mengandung jenis dan jumlah orbital berbeda Elektron valensi adalah elektron pada kulit terluar (sesuai nomor golongan dalam susunan berkala) Unsur dengan kulit terisi penuh/ setengah penuh hampir tidak berperan dalam reaksi kimia

ELEKTRON VALENSI
yang terutama terlibat dalam ikatan kimia

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Pengikatan Ionik dan Kovalen


(Senyawa Ionik)

Senyawa ionik tersusun atas kation yang bermuatan positif dan anion yang bermuatan negatif Elektropositif cenderung memberikan elektron bermuatan positif (umumnya logam) Elektronegatif cenderung menerima elektron bermuatan negatif (umumnya nonlogam)

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Ion-ion dalam kristal zat ionik saling berpegangan melalui gaya tarik-menarik di muatan yang berlawanan. Ikatan ionik bukan ikatan yang sebenarnya. Dalam kristal, ion-ion terkemas dalam susunan tertentu Bila dilarutkan, semua ion akan terpisah dan mampu bergerak bebas dalam larutan

Pengikatan Ionik dan Kovalen


(Ikatan Kovalen)
Unsur yang bukan elektronegatif kuat maupun elektropositif kuat, atau memiliki elektronegativitas serupa, cenderung membentuk ikatan dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron. Ikatan kovalen melibatkan pemakaian bersama satu atau lebih pasangan elektron di antara atom-atomnya. Molekul terdiri atas dua atau lebih atom yang terhubung oleh ikatan kovalen Bila kedua atom identik (elektronegativitas sama), maka pasangan elektron digunakan secara merata, contohnya molekul hidrogen

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk


memutus satu mol ikatan kovalen. Besarnya tergantung jenis ikatan yang diputuskan

Panjang ikatan adalah jarak rata-rata di antara dua atom


yang berikatan kovalen

Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutus satu mol ikatan kovalen.
Besarnya tergantung jenis ikatan yang diputuskan

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Panjang ikatan adalah jarak rata-rata di antara dua atom yang berikatan kovalen

Karbon dan Ikatan Kovalen


Karbon tidak bersifat elektropositif kuat maupun elektronegatif kuat Misalnya : ikatan kovalen karbon dan hidrogen, karbon dan klorin

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Ikatan Tunggal Karbon-Karbon


Sifat unik atom karbon memungkinkan keberadaan jutaan senyawa organik Karbon mempunyai kemampuan untuk berbagi elektron dengan unsur yang berbeda dan dengan atom karbon sendiri Ikatan karbon-karbon pada etana adalah ikatan kovalen murni, yang dapat diputuskan dengan sejumlah kalor menghasilkan 2 fragmen CH3 (radikal metil) Radikal adalah fragmen molekul dengan elektron tak berpasangan yang jumlahnya ganjil

Ikatan karbon-karbon dalam etana lebih panjang (1,54) daripada ikatan hidrogen-hidrogen (0,74) dan juga lebih lemah Pemutusan ikatan karbon-karbon oleh kalor merupakan langkah pertama dalam pengertakan (cracking) minyak bumi, yaitu proses penting dalam pembuatan bensin

Katenasi adalah kemampuan unsur untuk membentuk rantai dengan atom sejenisnya melalui ikatan kovalen

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Ikatan Kovalen Polar


Ikatan kovalen polar ialah ikatan kovalen yang pasangan elektronnya tidak terbagi rata di antara kedua atomnya Ikatan kovalen polar terjadi antara dua atom yang mempunyai elektronegativitas berbeda sehingga atom-atom yang berikatan membawa muatan negatif parsial dan muatan positif parsial

Pasangan elektron yang digunakan bersama lebih tertarik ke arah atom yang elektronegativitasnya lebih besar (klorin), sehingga klorin sedikit bermuatan negatif dibandingkan hidrogen Arah panah ke atom yang bermuatan negatif parsial, sedangkan ekornya diberi tanda plus (+) Untuk menentukan muatan parsial ujung ikatan kovalen polar digunakan bantuan tabel berkala

Karbon dan hidrogen memiliki elektronegativitas hampir identik, sehingga ikatan C-H nyaris kovalen murni

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Ikatan Kovalen Majemuk


Untuk melengkapi kulit valensinya, atom kadang-kadang dapat berbagi lebih dari sepasang elektronnya. Pada ikatan rangkap, dua pasang elektron digunakan bersama antara dua atom

Bulatan pada struktur berikut menunjukkan bahwa setiap atom memiliki kulit valensi penuh yaitu 8 elektron

Pada ikatan rangkap tiga, tiga pasang elektron digunakan bersama antara dua atom

Atom karbon dapat dihubungkan satu dengan yang lain melalui ikatan tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga. Ketiganya memiliki reaktivitas kimia berbeda sebagai akibat dari perbedaan jenis ikatan antara atom-atom karbonnya.

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Valensi
Banyaknya ikatan yang dapat dibentuk oleh atom dari suatu unsur

Isomerisme
Rumus molekul menunjukkan banyaknya jenis atom yang ada Rumus struktur menyatakan bagaimana susunan atom-atom tersebut Isomer-isomer adalah beberapa molekul dengan dengan jumlah dan jenis atom yang sama tetapi berbeda susunan atomnya Isomer struktural mempunyai rumus molekul yang sama tetapi berbeda rumus strukturnya Umumnya, isomer struktural merupakan senyawa yang berbeda. Perbedaan sifat kimia dan fisiknya sebagai akibat perbedaan struktur molekulnya

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

10

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Penulisan Rumus Struktur

Rumus Struktur Singkat

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

11

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Muatan Formal
Dalam beberapa senyawa satu atau lebih atomnya dapat bermuatan, baik positif maupun negatif. Muatan ini mempengaruhi reaksi kimia molekul tersebut, sehingga kita perlu mengetahui di manakah muatan tersebut terlokalisasi

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

12

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Resonansi
Kadang-kadang sepasang elektron terlibat dengan lebih dari dua atom dalam proses pembentukan ikatan. Resonansi ialah dua atau lebih struktur dengan susunan atom identik tetapi berbeda susunan elektronnya Misalnya : ion karbonat. Panjang ikatan C dan O sebenarnya berada antara panjang ikatan C-O dan C=O

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

13

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Makna Panah
Panah lengkung menunjukkan gerakan sepasang elektron dalam struktur resonansi dan dalam reaksi.

Panah lengkung dengan setengah mata panah dinamakan mata kail, yang

digunakan untuk menyatakan gerakan satu elektron.

Panah lurus mengarah dari reaktan ke produk dalam persamaan reaksi kimia. Panah lurus dengan mata separuh dan digunakan berpasangan untuk menyatakan reaksi reversibel Panah lurus bermata dua di antara dua struktur menyatakan struktur resonansi

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

14

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Pengikatan dari Sudut Pandang Orbital; Ikatan Sigma


Orbital molekul ialah ruang yang ditempati oleh elektron dalam satu molekul.

Dalam pengikatan, orbital atom akan bertumpang tindih Setiap orbital mengandung maksimal 2 elektron Orbital sigma () terletak di sepanjang sumbu di antara dua atom yang berikatan Sepasang elektron dalam satu orbital sigma disebut ikatan sigma Dua orbital p yang berjajar dapat membentuk ikatan

Orbital Hibrid sp3 Karbon


Atom karbon dapat membentuk ikatan menggunakan 4 elektron valensi yang mengadung 4 orbital hibrid sp3

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

15

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Karbon Tetrahedral; Pengikatan dalam Metana


Molekul metana, CH4, terbentuk melalui tumpang tindih keempat orbital sp3 karbon dengan orbital 1s dari empat atom hidrogen Molekul yang dihasilkan memiliki geometri membentuk tetraheron beraturan dan mengandung 4 ikatan sigma sp3-s Sudut ikatan H-C-H yang terbentuk besarnya 109,50

Dalam struktur 3D, garis padat terletak pada bidak kertas, pasak bergaris menjauhi bidang kertas, pasak padat mengarah ke depan bidang kertas

Penggolongan Menurut Kerangka Molekul


Senyawa Asiklik Rantai lurus dan bercabang Senyawa Karbosiklik Mengandung cincin dari sejumlah atom karbon Senyawa Heterosiklik Mengandung cincin yang terdiri dari campuran atom karbon dengan atom lain, seperti O, N dan S

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

16

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

Penggolongan Menurut Gugus Fungsi


Gugus fungsi ialah gugus atom yang memiliki sifat kimia tertentu, apapun kerangka molekul yang dilekatinya. Dalam kebanyakan reaksi organik, beberapa perubahan kimia terjadi pada gugus fungsi, tetapi sisa molekulnya tetap seperti struktur aslinya.

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

17

Pengikatan dan Isomerisme

6/23/2011

TUGAS MANDIRI : 1. Kerjakan soal 1.31-1.60 dalam buku Hart-Suminar Edisi ke-11 (waktu : 1 minggu) 2. Pelajari software Chemdraw Pro yang terdapat dalam Chemoffice untuk menggambarkan dan mempelajari struktur kimia suatu bahan.

Jimmy, ST, MT (Jurusan Teknik Kimia ITN Malang)

18

You might also like