You are on page 1of 10

Penulisan Unsur Serapan

Berdasarkan integrasinya: Unsur yang belum sepenuhnya terserap kedalan bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, l exploitation. Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya hingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.

1.

Tanda Titik a. Tanda Titik dipakai pada akhir singkatan nama seseorang. Misalnya :
1) 2)

W.S. Rendra Abdul Hadi W.M.

b. Tanda titik dipakai pada singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Misalnya :
i. ii.

Dr. (doktor) M.Hum. (magister humaniora

c. Tanda titik dipakai pada ungkapan yang sudah umum,ditulis dengan huruf kecil. Misalnya:
Bentuk Tidak Baku s/d (sampai dengan) a/n (atas nama) t.s.b. (tersebut) Bentuk Baku s.d. (sampai dengan) a.n. (atas nama) tsb. (tersebut)

d. Tanda titik digunakan pada angka yang menyatakan JUMLAH. Misalnya: 1) Tebal buku itu 1.150 halaman. 2) Minyak Tanah sebanyak 2.500 liter tumpah. 3) Tahun 2000 4) halaman 1250

e. Tanda titik tidak digunakan pada singkatan yang

dieja. Misalnya :
1)SMA 2)DPR f. Tanda titik tidak digunakan dibelakang singkatan mata uang, timbangan. Misalnya: 1) Dia membeli 10 kg emas batangan. 2) Harga buku ini Rp.1.500,00 per buah.

g.

Tanda titik tidak digunakan dibelakang judul yang merupakan karangan, kepala ilustrasi tabel. Misalnya :

1)

Acara Kunjungan Menteri Kesra Abu Rizalbakri 2) Bentuk dan Kedaulatan (Bab I,UUD 1945) h. Tanda titik tidak digunakan dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat serta dibelakang nama. Misalnya : 1) Jalan Harapan III/AB 19 2) Jakarta, 10 Agustus 1998

Tanda Koma
y Kaidah Penggunaan tanda koma: y A) Tanda koma harus digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Contohnya, Saya menerima hadiah dari paman berupa jam tangan, raket, dan sepatu.
y B) Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan kalimat

setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata Tetapi, Melainkan, Sedangkan. Contoh: Dia bukan mahasiswa Jayabaya, melainkan mahasiswa Atmajaya.

y C) Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan anak

kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat. Biasanya, anak kalimat didahului kata penghubung bahwa, karena, agar, sehingga, walaupun, apabila, jika, meskipun, dan sebagainya. Contoh: Apabila belajar sungguh-sungguh, Saudara akan berhasil dalam ujian.
y D) Tanda koma harus digunakan dibelakang kata atau

ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, j adi, lagipula, dan lainnya. Contoh: Oleh karena itu kita harus menghormati pendapatnya.

y E) Tanda koma harus digunakan dibelakang kata-kata

seperti o, iya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.Contoh: O, kalau begitu saya setuju. y F) Tanda Koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contoh: Saya, kata Paman, Karena kamu tidak lulus. y G) Tanda koma di gunakan di antara:
1. Nama dan alamat; 2. Bagian-bagian alamat; 3. Tempat dan tanggal; 4. Nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

h) Tanda koma digunakan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Contoh: Badudu, Yus. 1980. Membina Bahasa Indonesia Baku. Seri 1, Bandung: Pustaka Prima. i) Tanda koma digunakan diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga. Contoh: Sobur, M.Sc

j) Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi. Contoh: Seorang warga selaku wakil RT 02, mengemukakan pendapat.

K) Tanda koma tidak boleh digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat mengiringi induk kalimat. Contoh:

Menteri mengatakan bahwa pembangunan harus dilanjutkan. IK AK

You might also like