You are on page 1of 49

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Jl. Dr. Radjiman Nomor 6 Bandung Tlp. & Fax.(022)4264834

PENDAHULUAN
Sendi-sendi yang menopang sebuah bangsa diantaranya adalah berupa karakter dan mentalitas rakyatnya.Hal tersebut menjadi fondasi yang kukuh dari tata nilai bangsa tersebut. Keruntuhan sebuah bangsa ditandai dengan semakin lunturnya tata nilai dan karakter bangsa tersebut, walaupun secara fisik bangsa tersebut masih berdiri tegak.

Situasional Condition:
Persoalan budaya dan karakter bangsa: Korupsi Kekerasan kejahatan seksual perusakan perkelahian massa kehidupan ekonomi yang konsumtif

Karakter dan mentalitas rakyat yang kukuh dari suatu bangsa tidak terbentuk secara alami, melainkan melalui interaksi sosial yang dinamis dan serangkaian program pembangunan yang diarahkan oleh pemimpin bangsa tersebut. Fenomena globalisasi merupakan faktor eksternal paling strategis yang membawa pengaruh besar terhadap tata nilai, karakter dan mentalitas suatu bangsa. Faktor internal yang berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter bangsa

Lanjutan.
Pendidikan Nasional bertujuan untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berahlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai olwh iman dan taqwa kepada tuhan yang maha esa berdasarkan Pancasila Peran Strategis Guru dan pendidik (Non formal dan Informal dalam pengembangan pendidikan karakter.

LANDASAN UMUM:
Merupakan tahap kedua dari tahapan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Arah kebijakan RPJMN 2010-2014 adalah memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi, serta penguatan daya saing perekonomian.

RPJMN dan Peningkatan Daya Saing


Sumber daya manusia (SDM) sebagai Pilar utama peningkatan daya saing Faktor utama pendorong pembangunan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi satu instrumen pengukuran kualitas SDM. Data IPM Indonesia berdasarkan laporan UNDP dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2009, IPM Indonesia adalah 0,734 meningkat dibandingkan tahun 2000 sebesar 0,684. IPM Indonesia pada peringkat ke 111 dari 182 negara yang diukur.

Lanjutan Landasan Umum..


Hal yang mendominasi terhadap performance manusia sebagai subyek pembangunan yang bertata nilai tersebut tiada lain adalah pendidikan.

Kebijakan Kementrian Pendidikan Nasional Pencanangan Pendidikan Karakter pada Hari Pendidikan Nasional 2010 oleh Presiden RI Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa

TREND IPM & INDEKS KOMPOSIT IPM


IPM per tahun Indeks Komposit IPM 2000 Umur Harapan Hidup (tahun) Angka Melek Aksara penduduk 15 tahun ke atas (%) Angka partisipasi kasar kombinasi PDB per kapita (PPP) Proyeksi IPM
Ranking

2000-20071) 2001 66,2 2002 66,6 2003 66,8 2004 67,2 2005 69,7 2007 70,5

2008-2009 2008 2009


2) 3)

66,2

70,5

70,7

86,9 65 3.043 0,684


110 dari 173 negara

87,3 64 2.940 0,682


112 dari 175 negara

87,9 65 3.230 0,692


111 dari 177 negara

87,9 66 3.361 0,697


110 dari 177 negara

90,4 68 3.609 0,711


108 dari 177 negara

90,4 68,2 3.843 0,728


107 dari 177 negara

92,0 68,2 3.712 0,734


111 dari 182 negara

92,19 69,1 3.830 0,737


-

92,80 70,2 4.041 0,743

Keterangan:
UNDP, Human Development Report (HDR) Tahun 2002-2009 Hasil pengolahan data berdasarkan data Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025, Susenas 2008, dan Bank Dunia 2008. 3) Hasil pengolahan data berdasarkan data Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025, Susenas9 Panel 2009, dan exercise perhitungan oleh Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, 2010.
1) 2)

Reformasi Pendidikan Indonesia


1. Reformasi Birokrasi
Penataan organisasi & tata laksana Penguatan SDM & budaya kerja Pemanfaatan teknologi

2. Pemuliaan PTK

3. Pemenuhan Sarana & Prasarana 4. Reformasi Sistem Pembelajaran


Isi Metodologi Evaluasi

GOA L

Profesionalisme (kualikasi, sertikasi, kompetensi, karir) Kesejahteraan

pendidikan berkualitas, merata, terjangkau

syarat sukses

pengelolaan sumberdaya dan kesempatan secara optimal, esien dan efektif...

VISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 2025

Dengan Iman dan Takwa, Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia


1 Mewujudkan Kualitas Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Produktif dan Berdaya Saing 2 Meningkatkan Perekonomian yang Berdaya Saing dan Berbasis Potensi Daerah

5 MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG JAWA BARAT TAHUN 2005 - 2025

5 Mewujudkan Pemerataan Pembangunan yang Berkeadilan

3 Mewujudkan Lingkungan Hidup yang Asri dan Lestari

4 Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik

DENGAN IMAN DAN TAKWA, PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA


VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 2013

VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 2025

TERCAPAINYA MASYARAKAT JAWA BARAT YANG MANDIRI, DINAMIS DAN SEJAHTERA

MANDIRI
Masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju, dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, pelayanan publik berbasis e-government, energi, infrastruktur, lingkungan dan sumberdaya air

DINAMIS

Masyarakat yang secara aktif mampu merespon peluang dan tantangan zaman serta berkontribusi dalam proses pembangunan

SEJAHTERA
Masyarakat yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupannya

VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 2013

TERCAPAINYA MASYARAKAT JAWA BARAT YANG MANDIRI, DINAMIS DAN SEJAHTERA


1
Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa Barat yang Produktif dan Berdaya Saing

5 MISI PEMBANGUNAN JAWA BARAT 2008 - 2013

5
Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi

2
Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis Potensi Lokal

4 3
Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan untuk Pembangunan yang Berkelanjutan

PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH 2011 COMMON GOALS :


PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN PENINGKATAN DAYA BELI MASYARAKAT KEMANDIRIAN PANGAN PENINGKATAN KINERJA APARATUR PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMANDIRIAN ENERGI DAN KECUKUPAN AIR BAKU PENANGANAN BENCANA DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAH HIDUP 9. PEMBANGUNAN PERDESAAN 10. PENGEMBANGAN BUDAYA LOKAL DAN DESTINASI WISATA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

NON COMMON GOALS (DIFFERENTIAL GOALS),

dukungan mendasar untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; pemenuhan belanja tetap dan mengikat OPD, serta kegiatan yang bersifat sektoral atau rintisan.

VISI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT


AKSELERASI PEMBANGUNAN SDM YG CERDAS DAN BERAHLAK MULIA SERTA MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, BERDAYA SAING MENUJU TERWUJUDNYA MASYARAKAT JAWA BARAT YG MANDIRI, DINAMIS, DAN SEJAHTERA

MISI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI


OPTIMALISASI KAPASITAS SUMBERDAYA KELEMBAGAAN DINAS PENDIDIKAN MEWUJUDKAN TATA KELOLA YG PRIMA, AKUNTABEL GUNA MENCAPAI GOOD GOVERNANCE MENINGKATKAN UPAYA-UPAYA PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN , MENINGKATKAN MUTU DAN DAYA SAING, SERTA RELEVANSI PENDIDIKAN SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF.

INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH


MISI PERTAMA
No 1 2 3 4 5 6

: Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa Barat Yang Produktif dan Berdaya Saing
Tahun 2007 7,5 tahun 95,32% 40,26/1.000 KH (2006) 321/100.000 KH (2003) 60,8 (2006) 54,4 (2006) Target Midterm 9-9,5 tahun 95-96% 35-36/1.000 KH 215-220/100.00 0 KH 64-65 65-66 Target 2013 10-10,5 tahun 97-98% 33-34/1.000 KH 205-210/100.00 0 KH 66-67 69-70

Indikator Kinerja Angka Rata-rata Lama Sekolah Angka Melek Huruf Angka Kematian Bayi (Kelahiran Hidup/KH) Angka Kematian Ibu (Kelahiran Hidup/KH) Indeks Pembangunan Gender Indeks Pemberdayaan Gender

Common Goals 1 : PENINGKATAN PELAYANAN PENDIDIKAN

Rp 2.461.769.510.000

1.440.891.300.000

294.109.300.000

61.600.000.000

62.300.000.000

72.500.000.000

484.859.786.000

Tematik 1 Tematik 2 Tematik 3 Tematik 4 Tematik 5 Tematik 6

Jabar bebas putus jenjang sekolah pendidikan fokus pendidikan 9 tahun di kabupaten dan 12 tahun untuk kota Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan dengan sasaran usia 15 tahun ke atas dan pendidikan berbasis masyarakat Pengembangan pendidikan kejuruan dan pendidikan bertaraf internasional Pendidikan berkeadilan Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi. Pembinaan Pemuda dan Olahraga

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak/karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

Landasan Hukum Penyelenggaraan Pendidikan


1. Undang Undang Dasar 1945 amandemen 2. Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 3. Undang-undang No. 14 Tentang Guru dan Dosen 4. Peraturan Pemerintah No.73 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Sekolah 5. PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 6. Permendiknas No. 19/2007 tentang Standar Pengelolaan

Lanjutan 7. Permendiknas No. 41/2007 tentang Standar Proses 8. Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan 9. Permendiknas No.20/2007 tentang Standar Penilaian 10. PP N0. 74 Tahun 2008 Tentang Guru 11. Permendiknas No. 36 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemendiknas

TUJUAN PENDIDIKAN
Mencerdaskan kehidupan bangsa Memajukan peradaban bangsa.

Spiritual berbagai ilmu pengetahuan


sangat dibutuhkan pd saat apapun, dimana pun, kapanpun, terutama saat

berbagai ilmu teknologi

mencari nafkah

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Lanjutan
Pasal tersebut jelas mengisyaratkan bahwa : Tujuan pendidikan di Indonesia, mengembangkan manusia utuh dan optimal, serasi dan seimbang, bukan kecakapan intelektualnya saja, namun juga kepribadian dan keterampilannya, pembentukan karakternya. Namun bagaimana di dalam tataran implementasinya? Tataran implementasi ujung tombaknya ada di

TUJUAN PENDIDIKAN KARAKTER GURU:


Memberi acuan bagi pendidik dalam meningkatkan kpompetensi untuk membentuk karakter yang tangguh, kompetitif, berahlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila

SASARAN:

SEMUA PENDIDIK PADA JALUR PENDIDIKAN FORMAL, NONFORMAL, DAN INFORMAL

APA KARAKTER?
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma

Denisi Pendidikan Karakter


Sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dpt mengambil keputusan dg bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dpt memberikan kontribusi yg positif kpd lingkungan (Ratna Megawangi, 2004:95) Sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh-kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu. (Moh. Fakry Gaffar, 2010:1). Sebuah proses transmisi dan transformasi nilainilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan

PENDIDIKAN KARAKTER Pendidikan Nilai, budi pekerti, moral, watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan dalam memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati

Jack R Fraenkel (1981) : Values also are part of hidden curriculum..Values education goes on all the time in school, day to day interaction of student and staff.the student pick up values and moral in their every day living.and man has developed admirable morality, and its powerfull in the world more than the nucler bom; morality and humanitarianism values.
Yuni//Seminar Karakter

GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER (Versi Kemendiknas)


Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas

PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN INTERVENSI

Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya

Nilai-nilai Luhur

SATUAN PENDIDIKAN

KELUARGA

MASYARAKAT

Perilaku Berkarakter

Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata

HABITUASI

PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan.

31

STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH


Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan

BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN)

KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH

Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb.

Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan 32

Nilai-nilai Pembentuk
Religius, jujur, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social, dan tanggungjawab.

PRINSIP- PRINSIP PENDIDIKAN KARAKTER


1. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter 2. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku 3. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif, dan efektif untuk membangun karakter 4. Menciptakan komunitas pendidikan yang memiliki kepedulian 5. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menun jukkan perilaku baik, membangun karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses

Lanjutan..
6. Mengusahakan tumbuhnya motivasi dari pendidik 7. Memfungsikan seluruh komponen pendidikan sebagai komunitas moral yangm berbagi tanggungjawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama 8. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter 9. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter 10. Mengevaluasi karakter komunitas pendidikan dan memanifestasikan karakter positif dalam kehidupan peserta didik.

BAGAIMANA MENGHASILKAN PESERTA DIDIK YG


PENYIAPAN SUMBER DAYA DAN PENGENDALIAN OLEH PEMDA DAN MASYARAKAT
PEMBINAAN OLEH PENGAWAS SEKOLAH
PEMBINAAN OLEH KEPALA SEKOLAH

PENGAWAS BERKARAKTER

SEMUANYA HARUS BERKARAKTER

KEPSEK BERKARAKTER

APARAT BERKARAKTER

Pengalaman belajar anak terpadu

ruma h Kela s
gur u

sekola h

STRATEGI MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

1. Memasukkan program dalam KTSP 2. Pengintegrasian pada mata pelajaran (melalui telaah SK-KD) 3. Penyusunan program pengembangan diri a. Kegiatan rutin b. Kegiatan spontan c. Keteladanan d. Pengkondisian 4. Budaya sekolah

Prinsip-prinsip Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

1. Berkelanjutan 2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah 3. Nilai tidak diajarkan, tetapi dikembangkan 4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan

Pendidikan nilai/karakter menyampaikan nilai-nilai sebagai hakekat pengetahuan, yang berada di balik materi-materi pendidikan, bukan materi itu sendiri. Sebab, menurut Immanuel Kant, lofos idealis the essence of knowing is the imposition of the meaning and order on information gathered by the senses (Kneller, 1971: 23). Dengan demikian, mainstream kata pendidikan nilai adalah usaha internalisasi dan eksternalisasi nilai-

SIKAP PENDIDIK SEBAGAI GUIDE PENDIDIKAN KARAKTER


1. Guru/ pendidik senantiasa membiasakan diri memiliki keinginan menjadi yang terbaik dengan terus menerus meningkatkan kualifikasi dan kompetensinya sehingga : Menguasai materi pelajaran yang diampunya, menggunakan metodologi dan alat evaluasi yang tepat Mampu mengendalikan emosi diri, mengendalikan siswa, dan mengajar dengan PAIKEM Kesiapan menerima kritik (open mind) Mampu mengajar dengan hati

Lanjutan.
2. Keterampilan mengajar dan keterampilan membuat setiap muridnya belajar. 3. Keteladanan (Karakter dibangun dari contoh peran/ role model dan selayaknya guru patut dipatuhi dan ditiru. Agar tidak sebatas menjadi just ordinary teacher, tapi a great teacher, bila mungkin a Legend teacher, seorang guru harus dilengkapi dengan karakter: Kasih Sayang, Kepedulian, Kesabaran, Kreativitas, Kerendahan Hati, Kebijaksanaan, Komitmen. Kejujuran

Pendidik & Tenaga Kependidikan Adalah Role Model


pedagogy & cognitive personality & social

GURU = diguGU + ditiRU


Guru dan Kepala Sekolah adalah seorang profesional sekaligus role model

role model
manajerial, supervisi & kewirausahaan

KEPALA GUR SEKOLA = + U H

Peningkatan Kompetensi Guru

(berdasarkan Permendiknas No 16 tahun 2007 tentang Standard Kompetensi Guru)

14 kompetensi guru

Aktualisasi Pendidikan
Program Lesson Study Menyelipkan materi pengintegrasian pendidikan nilai dalam Mata Pelajaran pada setiap diklat Peningkatan Mutu melalui KKG/MGMP sebagai muatan lokal Melaksanakan Diklat Pendidikan Karakter untuk Guru pada Jenjang SD, SMP, dan SMA di BPPTKPU dan BPPTK PLB Memberikan pembekalan dan penilaian

PENUTUP
Guru memiliki peran strategis untuk menjadi bagian penting dalam upaya membangun karakter bangsa. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui peran serta guru secara optimal dalam proses penyiapan peserta didik yang memiliki karakter sebagaimana disebutkan dalam UU No 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Karakter dan mentalitas sumber daya manusia suatu bangsa akan menjadi fondasi dari tata nilai bangsa tersebut.

Dalam tataran operasional, upaya-upaya nyata dalam membentuk dan memelihara karakter dan mentalitas siswa dapat dilakukan oleh sosok guru professional. Pembinaan profesionalisme guru yang terfokus kepada empat kompetensi utama, yakni : kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional / akademis harus dilandasi oleh konsepsi dan pendekatanpendekatan dalam pendidikan nilai. Sehingga guru mampu menjadi model terbaik, dan tampil sebagai pribadi yang

Terakhir, marilah kita sama-sama berjuang untuk mewujudkan pendidikan karakter bagi anak, terlebih pendidikan yang mengintegrasikan dimensi sikal, mental dan spiritual, pendidikan yang memadukan dimensi IQ, EQ, S2Q, dan AQ atau pendidikan yang tidak hanya mengagungkan wilayah kognisi, melainkan keterpaduan antara kognisi, afeksi dan psikomotor, sehingga suatu saat anak-anak kita melalui gurunya menjadi generasi-generasi penerus bangsa yang bisa diandalkan dan membawa citra negara kita menjadi negara yang lebih bermartabat di

...pendidikan hari esok harus lebih baik dari hari ini...


Insya Allah

THANK YOU

You might also like