You are on page 1of 10

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

MODUL 2 MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

SISTEM MONETER, DAN BALANCE OF PAYMENT

Oleh: Mafizatun Nurhayati, SE., MM.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM. MANAJ. KEUANGAN INTERNASIONAL

EXCHANGE RATE & EXCHANGE RATE REGIME Foreign Exchange Rate Foreign Exchange Rate atau nilai tukar secara sederhana adalah harga/nilai suatu mata uang diukur dalam bentuk mata uang lainnya (Appleyard and J.Field Jr, 1995). Biasanya mata uang pembandingnya adalah valuta asing keras seperti US$ (dollar AS) dan (Yen Jepang). Nilai tukar ini seringkali disebut kurs valuta asing (valas) atau singkatnya kurs saja. Example: Kurs Rp terhadap US$ adalah Rp10.000/US$ kurs Rp terhadap adalah Rp80/

Mata uang dalam sejarahnya adalah medium of change atau alat untuk pertukaran (untuk membeli barang), dimana sebelumnya, kegiatan ekonomi dilakukan dengan sistem barter atau pertukaran barang-barang (dibaca barang terhadap barang). Dengan uang, kegiatan ekonomi dilakukan dengan sistem barang-uang (dibaca barang terhadap uang atau sebaliknya). Dengan adanya perkembangan zaman dan adanya globalisasi ekonomi maka uang selanjutnya juga diperlakukan sebagaimana komoditas (barang dagangan) pada umumnya. Uang sebagaimana komoditas dihargai oleh nilai yang diukur berdasarkan nilai mata uang lainnya (mata uang negara lainnya). Semakin banyak suatu mata uang (ex: Rp) beredar maka semakin murah uang tersebut (Rp) dibanding mata uang lainnya. Semakin besar permintaan terhadap mata uang tersebut maka semakin tinggi nilai/harga mata uang tersebut dibanding mata uang lainnya. APLIKASI MATA UANG SEBAGAI KOMODITAS Supply mata uang US$ meningkat maka mata uang Rp meningkat nilainya terhadap US$ atau nilai US$ menurun.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM. MANAJ. KEUANGAN INTERNASIONAL

Semula Rp10.000/US$ menjadi Rp7.000/US$. Peningkatan Supply US$ bisa terjadi dikarenakan banyaknya investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia Demand mata uang US$ meningkat maka mata uang Rp menurun nilainya terhadap US$. Semula Rp7.000/US$ menjadi Rp10.000/US$. Peningkatan Demand US$ terjadi bisa dikarenakan meningkatnya permintaan barang impor dari Indonesia Sifat-Sifat Kurs 1. Face to Face artinya adalah jika menyebut kurs maka harus menyebut 2 nama. Ex: Rp10.000/US$ atau Rp80/ . 2. Volatile berarti bervariasi nilainya atau sifatnya lebih dari sensitif. Adanya sifat yang kedua ini memberi dampak lahirnya berbagai jenis valas. Valas keras: US$, , Valas relatif keras, biasanya mengandung kata dollar: S$, $ Hongkong, Aus $ Valas lunak: Rp, Bath, Rupe, dll.

EXCHANGE RATE REGIME Exchange Rate Regime adalah sistem kurs yang dianut suatu negara terhadap nilai mata uangnya. Secara garis besar ada 2 sistem, yaitu: 1. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate Regime) 2. Sistem Kurs Mengambang (Floating/Flexible Exchange Rate Regime)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM. MANAJ. KEUANGAN INTERNASIONAL

1. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate Regime) Adalah sistem kurs yang menetapkan nilai mata uangnya terhadap nilai mata uang tertentu pada tingkat tertentu. Ex : Rp10.000/US$ Berapapun perubahan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar maka pemerintah melakukan intervensi penuh terhadap pasar sehingga nilai mata uang Rp tetap pada nilai Rp10.000/US$. 2. Sistem Kurs Mengambang (Floating/Flexible Exchange Rate Regime) Adalah sistem kurs yang membiarkan nilai tukar mengambang berdasarkan hasil interaksi permintaan dan penawaran uang. Bisa jadi pada pukul 07.00 hari ini nilai Rp terhadap US$ adalah Rp10.000/US$ namun pada sore harinya nilainya menjadi Rp7.500/US$. BERBAGAI VARIAN SISTEM KURS Secara garis besar varian dari 2 sistem kurs tersebut adalah: 1. Flexible Exchange Rate Free Float Managed Float

2. Fixed Exchange Rate Crawling Peg Adjustable Peg Currency Board Regime

Free Float Free Float adalah adalah sistem kurs yang membebaskan nilai kurs tanpa adanya intervensi sama sekali dari pemerintah

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM. MANAJ. KEUANGAN INTERNASIONAL

Nilai kurs yang terjadi adalah cerminan dari hasil interaksi permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar uang. Managed Float Managed Float adalah sistem kurs yang membebaskan nilai kurs yang dikombinasikan dengan adanya intervensi dari pemerintah Nilai kurs yang terjadi adalah cerminan dari hasil interaksi permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar uang namun pada tingkat tertentu pemerintah ikut campur tangan sehingga fluktuasi yang terjadi tidak melewati batas tertentu. Daerah dalam batas fluktuasi sehingga pemerintah perlu melakukan intervensi disebut intervention band. Ada batas atas dan batas bawah. Daerah di antara 2 batas disebut daerah intervention band. Jika fluktuasi kurs di pasar berpotensi melewati batas tersebut maka pemerintah menjalankan intervensinya. Crawling Peg Crawling Peg adalah sistem kurs yang pada awalnya ditetapkan pada nilai tertentu namun selanjutnya disesuaikan nilai tukarnya secara reguler atau berturut-turut dalam interval waktu tertentu karena adanya perubahan kondisi makroekonomi seperti perubahan tingkat inflasi dan perubahan dalam neraca perdagangan. Adjustable Peg Adjustable Peg adalah sistem kurs yang pada prinsipnya hampir sama dengan crawling peg namun penyesuaian nilai tukarnya dilakukan bersifat tidak reguler atau tidak tentu waktunya. Biasanya perubahan nilai tukar yang dilakukan jarang terjadi. Currency Board Regime Currency Board Regime adalah sistem kurs yang menetapkan nilai tukar mata uangnya terhadap mata uang asing. Nilainya tidak dirubah pada kondisi apapun. Example: Pemerintah menetapkan nilai tukar Rp terhadap US$ sebesar Rp7.000/US$.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM. MANAJ. KEUANGAN INTERNASIONAL

NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENTS) NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENTS) adalah Catatan statistic (ringkas) tentang transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara (perekonomian) dengan penduduk Negara (perekonomian) lainnya = laporan rugi laba yang merupakan ringkasan arus keluar-masuk barang, jasa dan asetaset dalam suatu perekonomian selama kurun waktu (periode) tertentu (1 tahun) Struktur Dasar Neraca Pembayaran Neraca Lancar (Current Account) Neraca Modal (Capital Account) Neraca Penyeimbang (Settlement Account) Selisih Perhitungan

1. Neraca Lancar = Bagian dari BOP yang memberikan gambaran ringkas tentang transaksi barang dan jasa yang diproduksi selama periode 1 tahun. = Mencatat pembayaran-pembayaran jangka pendek Dibagi 3 bagian pokok: Neraca perdagangan (balance of trade) Neraca jasa (services) Neraca non balas jasa (transfer payment)

a. Neraca Perdagangan (balance of trade) Mencatat transaksi ekspor dan impor barang-barang selama satu periode. Suatu negara mengalami defisit neraca perdagangan bila nilai ekspor barang lebih kecil daripada nilai impor barang. Sebaliknya surplus bila nilai ekspor barang lebih besar daripada nilai impor barang.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM. MANAJ. KEUANGAN INTERNASIONAL

b. Neraca jasa (services) Mencatat ekspor dan impor jasa selama satu periode Impor jasa misalnya menggunakan jasa transportasi negara lain Ekspor jasa misalnya turis asing menikmati jasa hotel, restoran dll. Mencatat juga pendapatan modal (investment income), yaitu pendapatan yang diperleh karena memiliki asset-aset finansial (saham dan obligasi) serta aset fisik (properti) di negara lain. Contoh: Bila Indonesia harus membayar dividen, bunga, sewa dan keuntungan kepada pihak asing atas kepemilikan aset di Indonesia, dicatat sebagai pembayaran atas pendapatan modal Bila Indonesia menerima dividen, bunga, sewa dan keuntungan dari negara lain karena memiliki aset di luar negeri, dicatat sebagai pendapatan dari modal Selisih keduanya adalah pendapatan investasi neto. Suatu negara mengalami defisit neraca jasa bila impor jasa lebih besar daripada ekspornya. c. Neraca non balas jasa (transfer payment) Mencatat transaksi-transaksi yang bukan sebagai akibat balas jasa Misalnya bila pemerintah AS memberikan hibah kepada pemerintah negara lain, Orang tua Indonesia mengirim uang saku untuk anaknya yang kuliah di AS. Surplus / defisit neraca lancar adalah penggabungan surplus dan atau defisit neraca perdagangan dengan neraca jasa dan nonbalas jasa Surplus Bila penerimaan a + b + c > pembayaran a + b + c

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM. MANAJ. KEUANGAN INTERNASIONAL

Defisit Bila penerimaan a + b + c < pembayaran a + b + c 3. Neraca Modal (Capital Account) = Neraca Lalu Lintas Modal = Bagian dari BOP yang mencatat pembelian dan penjualan asset-aset financial seperti surat-surat berharga, deposito perbankan dan juga investasi langsung. = Neraca modal mencatat arus masuk modal (capital inflow) dan arus keluar modal (capital outflow) selama periode tertentu. = Mencatat arus pembayaran dan penerimaan jangka panjang Dibagi menjadi: Neraca modal pemerintah (official capital) Mencatat arus keluar-masuk modal di sector pemerintah Neraca modal swasta (private capital) Mencatat arus keluar masuk modal sector swasta (dunia usaha) Defisit neraca modal Bila arus masuk modal < arus keluar Surplus neraca modal Bila arus masuk modal > arus keluar 3. Neraca Penyeimbang (Settlement Account)= Neraca Lalu Lintas Moneter = Bagian dari BOP yang menjelaskan bagaimana surplus atau defisit BOP dibiayai. Saldo neraca pembayaran adalah sama dengan nol. Maksudnya, adalah sama dengan nol. Artinya: Jika neraca lancar mengalami defisit 100, maka neraca modal harus surplus 100 hasil penjumlahan antara surplus dan atau defisit neraca lancar dengan surplus atau defisit neraca modal

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM. MANAJ. KEUANGAN INTERNASIONAL

Atau sebaliknya jika neraca lancar mengalami surplus 100, seharusnya neraca modal mengalami defisit 100. Tetapi seringkali terjadi bahwa saldo neraca pembayaran adalah defisit (< 0) atau surplus (> 0). Saldo neraca pembayaran mempunyai konsekuensi terhadap nilai tukar mata uang. Jika saldo neraca pembayaran defisit, maka permintaan terhadap mata uang asing meningkat atau penawaran terhadap mata uang domestik meningkat. Hal ini dapat menyebabkan melemahnya nilai tukar mata uang domestik. Sebaliknya surplus neraca membayaran akan memperkuat nilai tukar domestik. Jika pemerintah ingin menjaga stabilitas nilai tukar, maka saldo neraca pembayaran harus dibuat sama dengan nol. Apa yang dilakukan pemerintah untuk membuat saldo neraca pembayaran menjadi sama dengan nol dapat dilihat dalam neraca penyeimbang bagaimana surplus atau defisit BOP dibiayai. Antara lain dengan: arus keluar masuk emas, pembelian dan atau penjualan mata uang domestik serta valuta asing oleh pemerintah. Contoh: Indonesia mengalami surplus BOP (saldo BOP > 0) Berarti pertambahan permintaan terhadap rupiah lebih besar daripada pertambahan penawarannya. Bila dibiarkan di satu sisi akan memperkuat nilai tukar rupiah, tetapi di sisi lain akan dapat memperlemah ekspor karena harga jual komoditi Indonesia dalam mata uang asing akan lebih mahal. Bila pemerintah ingin mempertahankan nila tukar yang berlaku, maka salah satu yang mungkin dilakukan adalah membeli mata uang asing agar kelebihan penawaran mata uang asing ternetralisir.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM. MANAJ. KEUANGAN INTERNASIONAL

4. Selisih Perhitungan (Statistic Discrepancy) Dalam BOP, transaksi-transaksi yang tidak tercatat dimasukkan ke dalam bagian selisih perhitungan.

DAFTAR PUSTAKA: Madura, Jeff. Internasional Financial Management, 7 TH Edition West publishing Comp, tahun 2003. Hamdy Hady (2005), Manajemen Keuangan Internasional, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta. Hamdy Hady (2001), Valas untuk manajer, edisi ke empat, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM. MANAJ. KEUANGAN INTERNASIONAL

10

You might also like