You are on page 1of 7

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Istilah palankton pertama kali digunakan oleh Victor Hensen pada tahun1887, dan disempurnakan oleh Haeckel pada tahun 1890. Kata plankton berasal dari bahasa Yunani yang berarti mengembara. Defenisi tentang plankton ( euplankton ) telah banyak di kemukan oleh para ahli dengan pendapat yang hamper sama yakni, seluruh kumpulan organisme, baik hewan maupun tumbuhan yang hidup terapung atau melayang di atas air, tidak dapat bergerak atau dapat bergerak sedikit dan tidak dapat melawan arus. Jenis organisme yang hidup mengembara mengikuti arus dengan cara menempel pada benda-benda terapung sedangkan ia sendiri tidak dapat berenang bebas disebut pseudoplankton. Termasuk kelompok pseudoplakton adalah organisme penempel seperti teritip ( Bernacle dan Lepas ). Individu plankton ( plankter ) umumnya berukuran mikroskopis, meskipun demikian ada pula plankter yang berukuran beberapa meter misalnya Scyphozoa ( Coelenterata ) dapat mencapai ukuran 1 m dengan tentakel sepanjang 25 m. Zooplankton juga dapat bersifat sebagai pleuston ( Physalia dan Vellela ) dan hyponeuston ( umumnya mempunyai tubuh transparan ). Plankton dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan cara makan, keberadaan /dominasi / sebarant, asal usul, ukuran, bentuk dan koloni sel, serta alat penangkap. Pengelompokkan plankton yang paling umum didasarkan pada cara makannya. Berdasarkan cara makannya, plankton dapat dikelompokkan ke dalam bakterioplankton ( saproplnkaton), fitoplankton dan zooplankton. Bakterioplankton atau saproplankton merupakan kelompok plankter yang terdiri atas organisme yang tidak berklorofil, meliputi bakteri

(Micrococcus, Sarcina, Vibrio, Bacillus, dll) dan fungi. Fitoplankton merupakan tumbuhan planktonik berklorofil yang umumnya terdiri atas Bacillariphyceae, Chlorophyceae,

Dinophyceaea, Haptophyceae. Selain berklorofil, fitoplankton juga memiliki bahan cadangan makanan yang umunya beru[a pati atau lemak, dinding sel yang tersusun dari selulosa, serta bentuk flagel yang beragam. Zooplankton merupakan kelompok plankter yang mempunyai cara makan holozoik. Anggota kelompok ini meliputi hewan-hewan dari kelompok Protozoa, Coelenterata, Ctenophora, Chaetognatha, Annelina, Arthopoda, Urochordata, Mollusca, dan

beberapa larva hewan-hewan vertebrata. Kelompok zooplankton hampir seluruhnya didominasi oleh Copepoda dengan nilai sebesar 50 80 0/0. 1) FITOPLANKTON Fitoplakton merupakan nama untuk plankton tumbuhan atau plankton nabati..

Ukurannya sangat kecil, tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ukuran yang paling umum berkisar antara 2 200 mikro meter (1 mikro meter = 0,001 mm). Fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi ada juga yang membentuk rantai. Meskipun fitoplankton membentuk sejumlah besar biomassa di laut, kelompok ini hanya diwakili oleh beberapa filum saja. Sebagian besar bersel satu dan mikroskopik, dan mereka termasuk filum Chrysophyta, yakni alga kuning-hijau yang meliputi diatom dan kokolifotor. Selain ini terdapat beberapa jenis alga hijau-biru (Cyanophyta), alga coklat (Phaeophyta) dan satu kelompok besar dari Dinoflagellata (Pyrophyta).Anggota fitoplankton yang merupakan minoritas adalah berbagai alga hijau biru (Cyanophyceae), kokolitofor (Coccolithophoridae, Haptophyceae), dan silicoflagellata (Dictyochaceae, Chrysophyceae). Cyanophyceae laut hanya terdapat di laut tropik dan sering sekali membentuk permadani filamen yang padat dan dapat mewarnai air (Nybakken, 1992). Fitoplankton ada yang berukuran besar dan kecil dan biasanya yang besar tertangkap oleh jaringan plankton yang terdiri dari dua kelompok besar, yaitu diatom dan dinoflagellata. Diatom mudah dibedakan dari dinoflagellata karena bentuknya seperti kotak gelas yang unik dan tidak memiliki alat gerak. Pada proses reproduksi tiap diatom akan membelah dirinya menjadi dua. Satu belahan dari bagian hidup diatom akan menempati katup atas (epiteka) dan belahan yang kedua akan menempati katup bawah (hipoteka). Sedangkan kelompok utama kedua yaitu dinoflagellata yang dicirikan dengan sepasang flagella yang digunakan untuk bergerak dalam air. Beberapa dinoflagellata seperti Nocticula yang mampu menghasilkan cahaya melalui proses bioluminesens (Nybakken, 1992). Fitoplankton hanya dapat dijumpai pada lapisan permukaan saja karena mereka hanya dapat hidup di tempat-tempat yang mempunyai sinar matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis. Mereka akan lebih banyak dijumpai pada tempat yang terletak di daerah continental

shelf dan di sepanjang pantai dimana terdapat proses upwelling. Daerah ini biasanya merupakan suatu daerah yang cukup kaya akan bahan-bahan organik (Hutabarat dan Evans, 1985). 2) ZOOPLANKTON Zooplankton disebut juga plankton hewani , adalah hewan yang hidupnya mengapung atau melayang dalam laut . Kemampuan berenangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan kemana arus membawanya . Zooplankton bersifat heterotrofik , yang maksudnya tak dapat memproduksi bahan organik dari bahan inorganik . Oleh karena itu , untuk kelangsungan hidupnya ia sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya . Jadi, zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik . Ukurannya yang paling umum berkisar 0.2 - 2 mm , tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur - ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter . Zooplankton dapat dijumpai dari perairan pantai , dan perairan tropis hingga ke perairan kutub.Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam . Ada pula ynag melakukan migrasi dari lapisan dalam ke permukaan . Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton) atau yang hidup di dasar laut (bentos) menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni ketika masih berupa larva . Ketika berubah dewasa barulah sifat hidupnya berubah sebagai nekton atau bentos. Ada tiga katagori ukuran zooplankton yang dikenal dengan mikrozooplankton, mesozooplankton, dan makrozooplankton. Mikrozooplankton meliputi zooplankton yang dapat melewati plankton net dengan mata 202 m dan mesozooplankton adalah yang tersangkut sedangkan makrozooplankton dapat ditangkap dengan plankto net dengan lebar mata 505m. Berdasarkan sikulus hidupnya zooplankton ada yang selamanya sebagai plankton (holoplankton ) dan ada yang sebagian hidupnya (pada awal hidupnya)saja sebagai plankton (meroplankton ). Organisme meroplankton terutama terdiri dari larva planktonik dan bentik invertebrata, bentik chordata dan nekton (ichtyoplankton ). Kelompok holoplankton yang dominan antara lain Copepoda, cladosera dan rotifera. Beberapa genera dari copepoda menempati perairan pantai seperti Acartia, Eurytemora, Pseudodiaptomus dan Tortanus . Spesies copepoda umumnya mendominasi fauna holoplanktonik. Copepoda,calanoid melebihi jumlah

cyclopoid dan harpacticoid pada ekosistem estuaria. Cyclopoidumumnya litoral dan bentik tetapi beberapa merupakan spesies planktonik. B. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui Teknik Pengambilan Fitoplankton Secara Vertical Dengan Menggunakan Plankton net Di Perairan Tanjung Martafon.

BAB II METODE PRAKTIKUM A. LOKASI DAN WAKTU PRAKTIKUM Lokasi pengambilan sampel fitoplankton di perairan Tanjung Martafon Kecamatan Baguala dan dilakukan pengamatan di laboratorium sedangkan waktu praktikum di lakukan pada hari sabtu tanggal 18 19 Juni 2011 B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM Alat yang digunakan dalm praktikum ini adalah : y y y y y y y y Plankton net Refraktometer pH meter Mikroskop Pipet Gelas aqua Mistar Timbah

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : y y y y y y Sampel fitoplankton Tissue Air tawar Formalin 4 0/0 Buku gambar Kertas lebel

C. PROSEDUR KERJA Pengambilan sampel fitoplankton di ambil dari alam tepatnya di daerah Tanjung Martafon kemudian dibawa ke laboratorium dan di berikan formalin 40/0 sebanyak 1 tetes, guna fitoplankton tidak di makan oleh zooplankton. Selanjutnya sampel fitoplankton tersebut di identifikasi. Hal ini di lakukan untuk mengetahui jenis-jenis fitoplankton yang di ambil secara vertical dengan menggunakkan plankton net di perairan tanjung martafon.

Pengambilan sampel fitoplankton secara vertical Sampel fitoplankton di bawa ke laboratorium dan di berikan formalin 40/0 sebanyak 1 tetes,guna tidak di makan oleh zooplankton

Sampel fitoplankton tersebut di identifikasi Selanjutnya

Gambar 1. Kerangka Praktikum

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Dari hasil Praktikum yang telah di lakukan dapat dilihat bahwa pengambilan sampel plankton dengan metode vertical terlihat bahwa plankton yang berhasil di dapat adalah Chetaceros, Distephanus, Nitzschia

You might also like