You are on page 1of 2

1. Denganasumsibahwamanajertokodandistrikdari Ralphs menerimapengaduantentangperilakuMisiolek yang dimulai tahun 1985, tetapikeluhantidaksampaikekantorpusat Ralphs di Compton, apakahandapercayabahwa hakim benardalammenetapkanbahwaperusahaansecarakeseluruhantidakharusbertanggung jawabatas perbuatannya?

Haruskahperusahaanbertanggung jawab ataskebijakanyang menghalangipengaduantidak sampaikantor pusat? 2. Seperti apahukumanyang menurutAnda akansesuai untukRalphs? Dalampandangan Anda, apakahgantirugihukuman$ 33.300.000berlebihan? Jelaskan. 3. HaruskahKrogermembayar untukperistiwa yang terjadisebelummengakuisisisupermarket? 4. Banyak negara(tapi tidak California) mengadopsiaturan federalyang menetapkan$ 300.000padaganti rugidalam kasus-kasuspelecehan. Apakahsepertiitubagusdari sudutpandangetika? Jelaskan. 5. Apa yang dapatperusahaanlakukan untukmemastikan bahwasituasi sepertiMisiolekitutidak terjadi? MenurutandakenapaRalphsMisiolekdiperbolehkanuntuk terusmengelolatoko? 6. Apaisu-isu lainyang Anda percayahal inimenimbulkanatau apa lagikepada Andapikir itu menunjukkan?

Should Kroger Pay Now for What Ralph's Employee Did Then?
Kroeger adalah sebuah perusahaan yang berbasis di Cincinnati, dimana mengoperasikan 2.500 supermarket di 32 wilayah. Kroeger mempunyai reputasi yang baik mengenai kebijakan terhadap kemajuan dan keteladanan karyawan. Sebagai contoh, dalam kebijakan mengenai pelecehan seksual. Kroeger tidak memberikan toleransi sedikit pun terhadap karyawannya yang melakukan pelecehan seksual. Kasus dimulai tahun 1998 ketika Kroeger mengakuisisi Ralphs, sebuah perusahaan yang mempunyai cabang 450 toko. Roger Misiolek, manajer pada salah satu toko Ralphs, digugat karena tindakan pelecehan seksual terhadap enam karyawatinya di Escondido, California. Gugatan terhadap Ralphs telah terjadi pada 1996 oleh ke-6 karyawati yang menjadi korban pelecehan seksual, yaitu Dianne Gober, Sarah Lange, Terri Finton, Peggy Noland, Suzanne Pipiro, dan Tina Swann. Beberapa karyawati yang menjadi korban sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak manajemen Ralphs. Namun perusahaan tidak menindak Misiolek dan tetap mempertahankan posisinya sebagai manajer toko. Pihak manajemen justru memindahkan korban yang melapor ke toko di wilayah lain. Para korban telah mengumpulkan dan mengajukan bukti-bukti yang menunjukkan lebih dari 80 laporan pelecehan yang dilakukan Misiolek pada 4 toko yang berbeda sejak 1985. Salah satu korban, Dianne Gober, sebenarnya telah melaporkan kejadian ini kepada senior vice president human resources di Compton, California. Akhirnya perusahaan menindak lanjuti laporan tersebut dengan memindahkan Misiolek ke toko di Mission Viejo. Namun kejadian tersebut terulang lagi dan memaksa perusahaan kembali memindahkan Misiolek, tetapi kali ini dengan jabatan yang lebih rendah. Ralphs menyatakan bahwa tidak tahu mengenai perbuatan Misiolek kecuali saat adanya laporan Dianee Gober. Pengadilan terhadap kasus ini dimulai April 1998 dan berakhir Juni 1998. Selama pemeriksaan pengadilan tersebut, para korban menyatakan bahwa Roger Misiolek melakukan pelecehan seksual sejak dia mengangani toko tersebut, yaitu sejak 1995 hingga 1996. Misiolek menyetuh dengan tidak wajar, menggunakan kata-kata kotor, dan terkadang mendorong

keranjang belanja kepada mereka. Selain itu, dirinya juga melakukan kekerasan dengan melemparkan benda-benda di toko kepada korban seperti telepon. Kata-kata kasar seperti penghinaan ras juga dilontarkan oleh salah satu korban. Misiolek juga menyentuh, mencengkeram, memeluk dan memukul mereka. Misiolek membantah tuduhan tersebut dan mengakui bahwa dirinya marah terhadap karyawati karena pakaian yang digunakan tidak pantas. Beberapa bukti yang terkumpul dalam persidangan menunjukkan reputasi kerja yang baik dari Misiolek sebagai manajer. Dirinya mampu meningkatkan laba yang besar bagi toko yang dia tangani. Juri pengadilan memvonis dua hal pada Ralphs pada 1 Juni 1998. Pertama, perusahaan bertanggung jawab atas tindakan pelecehan gender, gagal dalam mencegah pelecehan tersebut, dan mengabaikan rasa aman kepada orang lain. Kedua, kompensasi kerugian sebesar $550.000 kepada enam karyawati dan denda $3,325 juta. Tentunya, Kroeger ikut membayar kerugian tersebut. Namun vonis tersebut segera dibatalkan. Joan Weber, Hakim California yang memimpin pengadilan, menemukan bahwa salah satu juri merupakan pemegang saham dari Ralphs. Para juri melakukan perundingan untuk menentukan besarnya denda terhadap Ralphs berdasarkan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Hakim Weber meminta tahap perundingan diulang karena keputusan yang ada dinilai kurang obyektif. Para pengacara korba pun melakukan banding terhadap keputusan tersebut. Sidang banding digelar 2002 yang dipimpin oleh Hakim Michael Anello. Dari sidang tersebut diumumkan bahwa kompensasi kerugian naik menjadi $5 juta per korban ditambah kompensasi sebelumnya sebesar $550.000, sehingga total menjadi $33,3 juta. Para pengacara korban menilai hal tersebut pantas mengingat total kekayaan Ralphs yang mencapai $3,7 milliar. Vonis tersebut kembali digugurkan oleh Hakim Anello beberapa bulan setelah siding banding berakhir. Anello menganggap bahwa kompensasi kerugian yang diberikan kepada enam korban terlalu berlebihan dan keputusan dari para juri hanya berdsarkan prasangka buruk dan emosi semata. Hakim menilai bahwa perbuatan tersebut merupakan tindakan perorangan yang seharusnya tidak menyebabkan perusahaan menanggung keseluruhan denda. Hakim memutuskan untuk mengurangi denda menjadi $8,25 juta sebagai peringatan kepada Ralphs dan perusahaan lain tentang masalah serupa. Pada 1999, Misiolek masih bekerja di Ralphs meskipun di bagian bongkar muat barang. Pada tahun 2000 dirinya mendapat surat peringatan dari perusahaan karena masih melakukan tindakan pelecehan. Misiolek akhirnya dikeluarkan 4 bulan kemudian setelah surat peringatan tersebut karena masih belum berubah.

You might also like