You are on page 1of 7

Seminar Thesis

Aryo Hendrawan W.K. (0906 651 271)

Resensi

The Creative City: A Toolkit For Urban Innovators


Buku The creative city ini ditulis oleh Charles Landry. Landry adalah seorang direktur dari Comedia, sebuah konsultan inovatif dalam bidang perkotaan dan globalisasi, penataan kota, kreatifitas kota, dan seni menata kota. Charles pernah tinggal di Inggris, Jerman, dan Italia, oleh karena itu pemikirannya sangat terpengaruh oleh kehidupan berkota di Eropa. Konsep creative city pertama kali diungkapkan oleh Landry sekitar tahun 1980an sebagai respon dari pegerakan ekonomi dan sosial yang terjadi kala itu. Menurutnya dalam keadaan yang berubah-ubah seperti saat itu, kreatifitas dalam berbagai tingkatan harus terus beradaptasi untuk dapat bertahan. Hal ini berarti sebuah kota harus memiliki budaya kreatifitas karena sebuah kota sangatlah dinamis. Kreatifitas pada sebuah kota diperlukan untuk mengungkap potensi dan sumb daya yang dimiliki er oleh sebuah kota. Buku The Creative City ini pertama kali terbit pada tahun 2000 dan sudah mengalami 9 kali cetak ulang hingga yang terakhir pada tahun 2008. Buku ini menawarkan sebuah pemahaman baru dalam mengembangkan sebuah kota melalui pendekatan kreatif. Buku ini sebenarnya merupakan bagian dari tren pemahaman tentang globalisasi yang terjadi di dunia. Melalui buku ini, Landry mencoba untuk menawarkan sebuah toolkit bagi para urban innovator agar dapat diterapkan pada kota -kota di dunia. Poin penting yang diungkapkan oleh Landry adalah pemahaman mengenai kreatifitas adalah salah satu cara untuk menyikapi masalah sebagai peluang. Penjelasan konsep ini juga disertai oleh banyak contoh untuk memberikan pembaca gambaran yang jelas tentang ide yang diungkapkan oleh Landry. Kunci dari cara-cara yang ditawarkan oleh Landry ini adalah berpikir di luar kotak (outside the box) dari cara-cara yang lazim digunakan oleh kita dalam berpikir tentang sebuah kota. Buku ini terdiri dari 4 bagian yang saling terkait. Bagian pertama berjudul Urban Groundshifts berisi tentang permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi oleh sebuah kota. Selain itu, bagian pertama ini juga menjelaskan tentang pemikiran kreatif yang telah sukses digunakan di berbagai

Seminar Thesis

Aryo Hendrawan W.K. (0906 651 271)

kota di dunia. Selanjutnya pada bagian kedua, Landry berusaha untuk menjelaskan tentang lapisan lapisan yang berperan dalam proses kreatifitas di kota. Agar lebih aplikatif dan mudah dipahami, Landry menyusun tahapan-tahapan perancangan dalam beberapa lapisan. Sehingga pembaca akan lebih mudah memahami tentang bagaimana sebuah kota dijalankan oleh pemerintah. Hal ini bertujuan agar dalam prakteknya nanti, institusi pemerintah dan peraturan-peraturannya tidak menjadi penghalang dalam menerapkan konsep-konsep kreatif di sebuah kota namun menjadi sebuah peluang. Hal ini terdapat pada bagian ketiga buku ini yaitu A conceptual toolkit of urban creativity . Buku ini memang hadir sebagai respon atas globalisasi yang terjadi di dunia, namun buku ini masih kurang mempertimbangkan hubungan antara kehidupan di global dan kehidupan lokal. Padahal semestinya kedua hal ini haruslah saling terhubung dalam sebuah perencanaan kotakreatif.Selain itu, buku ini juga kurang membahas tiap-tiap agent/pihak yang ikut andil dalam inovasi sebuah kota. Padahal tiap-tiap pihak tentunya memiliki karakteristik yang berbeda dan tentunya akan memiliki kontribusi yang berbeda pula terhadap sebuah kota. Selanjutnya, Landry menyebutkan bahwa untuk menciptakan kota yang indah perlu ada kerjasama antara arsitek dan seniman. Landry juga menyatakan bahwa kota yang indah, memiliki tingkat kriminalitas rendah, dan memiliki kualitas lingkungan yang nyaman akan menjadikan inisiatif warga untuk menjadi lebih kreatif. Dari sini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara kreatifitas dan kenyamanan kota tempat tinggal. Mengenai pengertian keindahan (aesthetic) yang berbeda dari setiap orang, nampaknya perspektif Landry bahwa orang akan merasa nyaman tinggal di kota dengan sedikit grafitti dan memiliki tingkat kriminalitas yang rendah akan menimbulkan perdebatan. Melalui penjelasan yang dikemukakan di bukunya ini, kita dapat melihat bahwa Landry seolah sudah memiliki gambaran akan sebuah kota yang ideal menurutnya. Hal ini mungkin akan berbeda dengan apa yang ada di benak kita ketika membaca buku ini karena kita memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Imajinasi Landry ini mungkin hadir berkaitan dengan pengalamannya tinggal di Eropa. Sehingga apa yang baik diterapkan di kota-kota di Eropa belum tentu sesuai diterapkan di kota-kota lain di luar Eropa. Oleh karena itu, dalam membaca buku ini kita harus juga mengimbangi dengan bacaan -bacaan yang dapat memperkaya khasanah kita tentang nilai-nilai lokalits sebuah kota.

Seminar Thesis

Aryo Hendrawan W.K. (0906 651 271)

Seminar Thesis

Aryo Hendrawan W.K. (0906 651 271)

Seminar Thesis

Aryo Hendrawan W.K. (0906 651 271)

Seminar Thesis

Aryo Hendrawan W.K. (0906 651 271)

Seminar Thesis

Aryo Hendrawan W.K. (0906 651 271)

You might also like