You are on page 1of 36

PENDAHULUAN

Ketika sturktur rangka sambungan pin mencapai tinggi maks (3 lantai) Tidak dimungkinkan untuk mentransfer beban vertikal dan atau horisontal ke pondasi melalui kolom Ini disebabkan karena adanya kombinasi momen dari defleksi orde ke dua dengan momen yg disebabkan angin dan eksentrisitas pada sambungan Pada struktur tanpa pengaku (unbraced) momen lentur akibat perilaku tersebut sangatlah besar. Ini mengarahkan untuk mendisain kolom yang tidak ekonomis dimana kolom dimaksudkan hanya menahan beban tekan bukan momen lentur

Untuk mengeliminasi momen guling dari kolom diperlukan sebuah pengaku arah diagonal. Gaya horisontal ditransfer ke struktur dan tidak menyebabkan lentur pada kolom. Dan ditahan oleh gaya aksial arah diagonal pada pengaku. (ditunjukkan pada gambar)

Pengaku dapat dibuat dalam berbagai bentuk, diurut berdasarkan pengaku yang paling banyak digunakan sebagai berikut:
Precast concrete infill wall Precast concrete cantilever wall Brickwork (or blockwork) infill wall Precast concrete cantilever core walls Steel or precast concrete cross bracing

Precast Concrete Infill Wall

Digunakan untuk bangunan 12 -15 lantai. Berada di antara kolom dan biasa tapi tidak selalu di antara kolom Secara harafiah diartikan mengisi frame terbuka. Untuk kekuatan dan kekakuan mengandalkan aksi komposit dengan sambungan pin balok kolom

Precast concrete cantilever wall

Digunakan untuk bangunan 15-20 lantai dengan skeletal frame Dilekatkan dengan menggunakan baja yang menerus (atau sambungan mekanis lainnya seperti plat dan batang yang dilas. Tidak ada balok diantara dinding. Tidak ada aksi komposit dengan kolom. Mempunyai rongga untuk baja dan pengisi beton insitu.

Brickwork (or blockwork) infill wall

Lebih layak untuk bangunan sekitar 5 lantai Kapasitas yang terbatas karena kuat geser horisontal yang kecil. Tekan pada tiang penopang sangat besar. Memerlukan waktu yang lama untuk pengerjaan. Geser ditahan bersama antara precast dengan bata.

Precast concrete cantilever cores.

Baja atau PC cross bracing dapat meningkatkan kapasitas bangunan untuk mena han gaya gempa. Cross bracing dapat diletakkan eksterior atau interior . Efektif jika disambung pada lantai.

Precast concrete cantilever core walls

Biasanya ditempatkan di tengah bangunan . Dapat juga berfungsi sebagai transportasi vertikal seperti lift. Dapat bersifat massif dan dilemahkan oleh lubanglubang untuk pintu jendela etc.

Posisi Shear Wall


Asumsi perencanaan bahwa pengaku hanya menahan gaya tekan diagonal dari pada gaya tariknya. Karena kekuat pengaku lebih besar dari kapasitas lentur kolom, sangat tidak perlu untuk meletakkan pengaku di mana saja dalam struktur. Oleh karena itu posisi yang strategis dapat memaksimalkan efek pengaku. Pola simetris mengurangi goyangan torsional, dan karenanya mengurangi tegangan geser di lantai diafragma

Distribusi beban horisontal


Jika hanya terdapat dua elemen pengaku

qL ! H1x1  H2 x2 2 qL ! H1  H2

Lebih dari dua elemen pengaku

E I x X! E I
i i

i i i

tL3 I! 12 Hn En I n ! H Ei I i H ! qL

Jika pusat tekan tidak sama dengan pusat geser, maka struktur akan mengalami translasi dan rotasi. Pusat rotasi pada pusat geser dimana defleksi mendekati nol.

e ! L/2 X Hn En I n eEn I n an ! s 2 H Ei I i Ei I i ai

Contoh :

Hitung persentasi reaksi tiap dinding jika ketebalan dan kekakuan masing-masing dinding adalah sama!

Penyelesaian :
Wall Reff A B C Tot EI 27(E.t/12) 8(Et/12) 42.9(Et/12) 77.9(Et/12) x 12 39 54 EIx 324(E.t/12) 312(Et/12) 21187(Et/12) 2823(Et/12) a=x-X 24.24 2.76 14.76 EIa 654(Et/12) 22(Et/12) 633(Et/12) EIa2 15864 (Et/12) 61(Et/12) 9340(Et/12) 25265(Et/12)

X ! 2823 / 77.9 ! 36.24m e ! 57.0 / 2  36.24 ! 7.74m

x1

Tanda positif untuk dinding A Tanda negatif untuk dinding B, C

x2 , x3 " X

Fraksi dari total gaya dari masing-masing dinding :

27 7.74 v 654 HA ! H ! 0.550 H  25265 77.9 7.74 v 22 8 HB !  H ! 0.096 H 25265 77.9 42.9 7.74 v 633 HC !  H ! 0.354 H 25265 77.9

Analisis Infill Shear Walls

Analisis Infill Shear Walls


Aplikasi beban horisontal, pertama akan dipikul oleh aksi komposit penuh (full composite action) antara frame dan dinding (gambar 6.29a) Pada tahap berikutnya adalah adanya crack pada pertemuan frame dan dinding kecuali pada sudut dimana adanya perpindahan gaya tekan ke dinding. (gambar 6.29b) Kegagalan disebabkan kehilangan kemampuan dinding (loss of rigidity) yang disebabkan oleh diagonal crack, atau retak lokal yang pada daerah dimana terdapat konsentrasi beban. (gambar 6.30c)

Kekakuan Relatif ( )

Berdasarkan gambar 6.30. Panjang daerah pertemuan (The contact length) antara kolom dan dinding didasarkan pada kekakuan relatif dan ukuran dinding sesuai dengan persamaan:

E T ! h 2P h T E! 2P

1. Untuk menahan gaya horisontal digunakan penopang arah diagonal . Tebal penopang kira 0.1 kali panjang diagonal dinding. 2. Komponen horisontal harus dapat menahan gaya geser permukaan horisontal. 3. Kekuatan penopang harus jga dapat menahan reaksi kesetimbangan vertikal.

Diagonal Compressive Strut


Dinding beton didesain sebagai plain stress Kuat tekan rata-rata (grade C40 = 40 MPa) Gaya horisontal didukung oleh daya dukung tekan diagonal pada dinding. Gaya horisontal juga didukung oleh sambungan geser sepanjang sambungan horisontal, dapat diberi perkuatan (baja). Gaya juga harus dilawan oleh reaksi keseimbangan vertikal antara kolom dan dinding

Kekuatan penopang (strut), Rv

Dengan ex = 0.05t ; t = tebal dinding; w = panjang diagonal dinding. Jika rasio panjang diagonal dinding terhadap tebal dinding w /t > 12, (BS8110, Part1, Pasal 3.9.4.16), maka :
(0.75w' ) 2 ! 2500t

eadd

Kuat geser sambungan tanpa tulangan maksimal 0.45 N/mm2 (BS8110, Part1, Clause 5.3.7)
Rv sin U ! 0.45Et E ! T / 2P U ! tan (h' / L' )
1

Jika gaya yang bekerja melebihi dari

0.45Et sin U

dan gaya yang lebih tersebut didukung dengan 2 kondisi berikut :

Jika dinding diletakan di atas balok yang memiliki sambungan geser, Vbeam
v

0.45Et  Vbeam ! sin U

Jika dinding diletakkan diatas dinding yang lain dan terdapat sambungan las antara dinding dan kolom maka daya dukung diagonal Rv didukung sempenuhmnya oleh sambungan tersebut.

Jika gaya horisontal

Rv cos U

didukung oleh gaya 0.45 N/mm2 sepanjang sambungan L pada balok, maka

0.45 L t Rv ! ( Nmm) cos U


Sambungan geser pada sudut juga harus dihitung dengan persamaan berikut

0 . 6 f cu L t v! 2 sin U

Terakhir, gaya dukung horisontal adalah

! Rv cos U

0.45Et  Rv ! sin U

beam

0.45 L t ! ( Nmm) cos U

0 . 6 f cu L t v! 2 sin U

You might also like