You are on page 1of 9

NORMALISASI

ke dalam suatu ++ Normalisasi adalah suatu teknik untuk meng-organisasi data tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam organisasi. Tujuan dari normalisasi

Untuk menghilangkan kerangkapan data Untuk mengurangi kompleksitas Untuk mempermudah pemodifikasian data C

Proses Normalisasi Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya tertentu ke beberapa tingkat. dianalisis berdasarkan persyaratan

Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

Tahapan Normalisasi Bentuk Tidak Normal Menghilangkan perulangan group Bentuk Normal Pertama (1NF) Menghilangkan ketergantungan sebagian Bentuk Normal Kedua (2NF) Menghilangkan ketergantungan transitif Bentuk Normal Ketiga (3NF) Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) Menghilangkan Ketergantungan Multivalue Bentuk Normal Keempat (4NF) Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa Bentuk Normal Kelima

Ketergantungan Fungsional Definisi : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X ---> R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R. Misal, terdapat skema database PEMASOK-BARANG. Pemasok (No-pem, Na-pem) Tabel PEMASOK-BARANG No_pem P001 P002 P003 Na_pem Baharu Sinar Harapan

Ketergantungan fungsional dari tabel PEMASOK-BARANG adalah : No-pem ---> Na-pem Ketergantungan Fungsional Penuh Definisi : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X ( bila X adalah key gabungan) Contoh : KIRIM-BARANG( No-pem, Na-pem, No-bar, Jumlah) No_pem P001 P001 P001 P002 P003 Na_pem Baharu Baharu Baharu Sinar Harapan No_bar B001 B002 B003 B003 B002 Jumlah 1000 1500 2000 1000 2000

Ketergantungan fungsional : No-pem --> Na-pem No-bar, No-pem --> Jumlah (Tergantung penuh thd keynya)

Ketergantungan Transitif

Definisi : Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X , jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. ( X Contoh : No-pem P01 P01 P01 P02 P03 Kode-kota 1 1 1 3 2 Kota Jakarta Jakarta Jakarta Bandung Surabaya No-bar B01 B02 B03 B03 B02 Jumlah 1000 1500 2000 1000 2000 Y, Y Z , maka X Z )

Ketergantungan fungsional : No-pem Kode-kota No-pem Kode-kota Kota , maka Kota

Bentuk Normal Kesatu (1NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data

Jumlah

No_bar No_pem

Kode_kota Kota

Tabel KIRIM-1 (Unnormal) No_pem P001 Kode_kota 1 Kota Jakarta No_bar B001 B002 B003 P002 P003 3 2 Bandung Surabaya B003 B002 Jumlah 1000 1500 2000 1000 2000

Tabel KIRIM-2 (1NF) No_pem P001 P001 P001 P002 P003 Kode_kota 1 1 1 3 2 Kota Jakarta Jakarta Jakarta Bandung Surabaya No_bar B001 B002 B003 B003 B002 Jumlah 1000 1500 2000 1000 2000

Diagram Ketergantungan Fungsional

Bentuk Normal Kedua (2NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya. Tabel PEMASOK-1 (2NF)

No_pem P001 P002 P003

Kode_kota 1 3 2

Kota Jakarta Bandung Surabaya

Bentuk Normal Ketiga (3NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan tergantung transitif terhadap keynya. Tabel KIRIM-3 (3NF) No_pem P001 P001 P001 P002 P003 No_bar B001 B002 B003 B003 B002 1000 1500 2000 1000 2000 Jumlah atribut yang bukan key tidak

Tabel PEMASOK-2 (3NF) Tabel PEMASOK-3 (3NF) No-pem P01 P02 P03 Kode-kota 1 3 2 Kode-kota 1 2 3 Kota Jakarta Surabaya Bandung

Normalisasi pada database perkuliahan Asumsi :

Seorang mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah Satu mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu mahasiswa Satu mata kuliah hanya diajarkan oleh satu dosen

Satu dosen dapat mengajar beberapa mata kuliah Seorang mahasiswa pada mata kuliah tertentu hanya mempunyai satu nilai

Tabel MAHASISWA-1 ( Unnormal ) No Mhs 2683 Nama Mhs Welli Jurusan MI KodeMK MI350 MI465 MI350 AKN201 MKT300 Nama MK Manajamen DB Analsis Prc. Sistem Manajemen DB Akuntansi Keuangan Dasar Pemasaran Tabel MAHASISWA-2 ( 1NF ) No Mhs 2683 2683 5432 5432 5432 Nama Mhs Welli Welli Bakri Bakri Bakri Jurusan MI MI Ak. Ak. Ak. KodeMK MI350 MI465 MI350 AKN201 MKT300 Nama MK Manajamen DB Analsis Prc. Sistem Manajemen DB Akuntansi Keuangan Dasar Pemasaran KodeDosen B104 B317 B104 D310 B212 Nama Dosen Ati Dita Ati Lia Lola Nilai A B C B A KodeDosen B104 B317 B104 D310 B212 Nama Dosen Ati Dita Ati Lia Lola Nilai A B C B A

5432

Bakri

Ak.

Diagram Ketergantungan Fungsional

Tabel KULIAH (2NF)


Kode-MK

MI350 MI465 AKN201 MKT300

Nama-MK Manajamen DB Analsis Prc. Sistem Akuntansi Keuangan Dasar Pemasaran

Kode-Dosen B104 B317 D310 B212

Nama-Dosen

Ati Dita Lia Lola

Tabel MAHASISWA-3 (3NF)


No-Mhs

2683 5432

Nama-Mhs Welli Bakri

Jurusan MI Ak.

Tabel NILAI (3NF) No-Mhs Kode MK

2683 2683 5432 5432

MI350 MI465 MI350 AKN201

Nilai A B C B

5432

MKT300

Tabel MATAKULIAH (3NF) Kode-MK MI350 MI465 AKN201 MKT300 Nama-MK Manajamen DB Analsis Prc. Sistem Akuntansi Keuangan DasarPemasaran Kode-Dosen B104 B317 D310 B212

Tabel DOSEN (3NF) Kode- Dosen B104 B317 B310 B212 Nama-Dosen Ati Dita Lia
Lola

Normalisasi

You might also like