You are on page 1of 20

Tugas Geografi

Tata Surya, Planet-Planet di Dalamnya, Struktur Matahari, Benda-Benda Langit dan Planet-Planet di Luar Tata Surya

Disusun oleh: Andhiki Supono Kelas X-5 SMA Negeri 3 Bogor

Tata Surya, Matahari, Planet, dan Benda-Benda Langitnya


Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek -objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. "Tata Surya" terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada lah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar. Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus ( 108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima obyek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit p lanet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km). Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingioleh satelit alami, yang biasa disebut dengan "bulan" sesuai dengan Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain. Asal usul: 1. Hipotesis Nebula atau Teori Kabut Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688 -1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724 -1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant -Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Ga ya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin -cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas -gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet -planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.

2. Hipotesis Planetisimal atau Teori Planetesimal Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda -benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek - objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid. Hipotesis Pasang Surut Bintang Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut. 3. Hipotesis Kondensasi atau Teori Awan Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905 -1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bah wa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa. Hipotesis Bintang Kembar Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915 2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kit a berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan -serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi binta ng yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya. Sejarah penemuan Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing -masing planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda -benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564 -1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih

tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Ven us terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473 -1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dik elilingi oleh Merkurius hingga Saturnus. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629 -1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi - Yupiter. Perkembangan teleskop juga d iimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui JohannesKepler (1571 1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642 -1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitung an inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda -benda langit selanjutnya Pada 1781, William Herschel (1738 -1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustu s 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian ditemukan pada 1930. Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu -satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon , satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan, sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh dengan Pluto. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang letaknya melampaui Neptunus (dise but objek trans -Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek - objek transNeptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sa buk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabu k Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit. Struktur Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya

gravitasinya. Yupiter dan Saturnus, dua komponen terbesar y ang mengedari matahari, mencakup kira-kira 90 persen massa selebihnya. Hampir semua objek -objek besar yang mengorbit matahari terletak pada bidang edaran bumi, yang umumnya dinamai ekliptika. Semua planet terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara kom et dan objek -objek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika. Planet planet dan objek -objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara matahar i, terkecuali Komet Halley. Hukum Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek - objek Tata Surya sekeliling matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Objek yang berjarak lebih dekat dari matahar i (sumbu semi-mayor- nya lebih kecil) memiliki tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan matahari bervariasi sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek dengan matahari dinamai perihelion, sedangkan jarak terjauh dari mata hari dinamai aphelion. Semua objek Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelion dan terlambat di titik aphelion. Orbit planet -planet bisa dibilang hampir berbentuk lingkaran, sedangkan komet, asteroid dan objek sabuk Kuiper kebanyakan orbitnya berbentu k elips. Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak antara orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada kenyataannya, dengan beberapa perkecualian, semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari matahari, semakin b esar jarak antara objek itu dengan jalur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak sekitar 0,33 satuan astronomi (SA) lebih dari Merkurius, sedangkan Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus. Beberapa upa ya telah dicoba untuk menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus -Bode), tetapi sejauh ini tidak satu teori pun telah diterima. Hampir semua planet -planet di Tata Surya juga memiliki sistem sekunder. Kebanyakan adalah benda pengorbit alami yang disebut satelit, atau bulan. Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet. Hampir semua satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron, dengan satu sisi satelit berpaling ke arah planet induknya secara permanen. Empat planet terbes ar juga memliki cincin yang berisi partikel -partikel kecil yang mengorbit secara serempak. Terminologi Secara informal, Tata Surya dapat dibagi menjadi tiga daerah. Tata Surya bagian dalam mencakup empat planet kebumian dan sabuk asteroid utama. Pada daerah yang lebih jauh, Tata Surya bagian luar, terdapat empat gas planet raksasa. Sejak ditemukannya SabukKuiper, bagian terluar Tata Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua objek melampaui Neptunus. Secara dinamis dan fisik, objek y ang mengorbit matahari dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan:

planet, planet kerdil, dan benda kecil Tata Surya. Planet adalah sebuah badan yang mengedari matahari dan mempunyai massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah membersihkan orb itnya dengan menginkorporasikan semua objek -objek kecil di sekitarnya. Dengan definisi ini, Tata Surya memiliki delapan planet: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, dan Neptunus. Pluto telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat membersihkan orbitnya dari objek -objek Sabuk Kuiper. Planet kerdil adalah benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi matahari, mempunyai massa yang cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan daerah sekitarnya. Menurut definisi ini , Tata Surya memiliki lima buah planet kerdil: Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris. Objek lain yang mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil adalah: Sedna, Orcus, dan Quaoar. Planet kerdil yang memiliki orbit di daerah trans -Neptunus biasanya disebut "plutoid". Sisa objek -objek lain berikutnya yang mengitari matahari adalah benda kecil Tata Surya. Ilmuwan ahli planet menggunakan istilah gas, es, dan batu untuk mendeskripsi kelas zat yang terdapat di dalam Tata Surya. Batu digunakan untuk men amai bahan bertitik lebur tinggi (lebih besar dari 500 K), sebagai contoh silikat. Bahan batuan ini sangat umum terdapat di Tata Surya bagian dalam, merupakan komponen pembentuk utama hampir semua planet kebumian dan asteroid. Gas Gas adalah bahan -bahan bertitik lebur rendah seperti atom hidrogen, helium, dan gas mulia, bahan-bahan ini mendominasi wilayah tengah Tata Surya, yang didominasi oleh Yupiter dan Saturnus. Sedangkan es, seperti air, metana, amonia dan karbon dioksida, memiliki titik lebur sekitar ratusan derajat kelvin. Bahan ini merupakan komponen utama dari sebagian besar satelit planet raksasa. Ia juga merupakan komponen utama Uranus dan Neptunus (yang sering disebut "es raksasa"), serta berbagai benda kecil yang terletak di dekat orbit Neptunus. Istilah volatiles mencakup semua bahan bertitik didih rendah (kurang dari ratusan kelvin), yang termasuk gas dan es; tergantung pada suhunya, 'volatiles' dapat ditemukan sebagai es, cairan, atau gas di berbagai bagian Tata Surya. Anggota Tata Surya Tata surya itu juga mem iliki anggota dan semuanya itu bergerak dan menempati posisinya secara teratur dan rapi . Anggota tata surya yaitu: 1. Matahari Matahari tergolong bintang juga dan matahari itu merupakan pusat dari tata surya. Matahari adalah bola gas raksasa yang pejal dan sangat panas. Suhu permukaannya mencapai 6.000C. Matahari itu tersusun atas gas helium dan hidrogen. Setiap detik kedua gas tersebut melakukan reaksi nuklir di dalam inti Matahari yang berguna untuk menghasilkan

bahan bakar bagi Matahari sepanjang masa. Matahari ternyata tergolong sebagai bintang juga, karena matahari dapat memancarkan cahayanya sendiri. Di samping itu, ia juga merupakan satu langkah asasi dalam usaha kita untuk mempelajari bintang -bintang. Matahari merupakan satu objek yang agak ringkas, satu bebola gas raksasa bergaris -pusat 1.4 juta km, iaitu 110 kaliganda saiz Bumi. Jisimnya adalah 2000 billion billion billion kg, iaitu 330 000 kaliganda jisim Bumi. 75 peratus daripada jisimnya adalah terdiri daripada hidr ogen, 25 peratus helium dan selebihnya terdiri daripada unsur -unsur yang lebih berat. Struktur dalaman Struktur dalaman Matahari legap dari pandangan, ini memjadikan penyelidikan teori amat penting untuk memahami fenomena yang berlalu didalamnya. Penyelidi kan secara teori ini juga penting untuk menentukan struktur dalamannya. Penyelidikan ini menjelaskan bahawa bahagian dalaman Matahari yang legap dari pandangan adalah terdiri daripada 3 zon -zon: teras, zon radiatif dan zon convektif. Suhu dalaman didapati amat tinggi mencapai ke tahap 15 juta Kelvin. Bahagian ini merupakan 25 peratus daripada garis -pusat Matahari. Disebabkan ketumpatannya yang amat tinggi, ia juga menyumbangkan 60 peratus daripada jumlah jisim Matahari.

Satu imej mozek yang mempamirkan beberapa lapisan yang membentuk Matahari. Bahagian atas gambar menunjukkan bahagian dalaman Matahari yang terdiri daripada 3 lapisan : teras, zon radiatif dan zon convektif. Bahagian bawah gambar menunjukkan lapisan luar yang terdiri daripada fotosfera (bahagian yang dapat kelihatan dan sering menampilkan beberapa tompok matahari), kromosfera dan korona. Gambar ini juga menunjukkan lubang korona, nyala (solar flare) dan prominen. Kredit : SOHO (ESA/NASA)

Mengelilingi teras ialah zon radiatif yang mengeluark an 55 peratus daripada jumlah tenaga sinaran Matahari. Dalam kawasan ini, tenaga yang dijanakan di dalam teras dibawa keluar oleh foton-foton. Cara pergerakan di sini didapati amat lambat sebab foton sentiasa diserap dan dibebaskan oleh partikel -partikel sekeliling. Dipercayai bahawa foton mengambil masa beberapa ratus ribu tahun untuk meninggalkan Matahari. Tanpa halangan, foton sepatutnya boleh bergerak dalam tempoh beberapa saat sahaja. Akhirnya, kita sampai ke lapisan luar, yaitu zon konvektif, yang mer upakan 30 peratus daripada garis -pusat Matahari. Di sini suhu menurun sehingga ke satu juta Kelvin. Di dalam lapisan ini, tenaga bergerak melalui proses konveksi, iaitu pergerakan melibatkan semua partikel -partikel sekeliling. Gas yang panas dari bahagian dalaman bergerak ke permukaan dan membebaskan tenaga menjadi sejuk dan turun semula ke bahagian dalaman dan seterusnya. Matahari itu terdiri dari bola gas bercahaya yang sangat terang. Struktur Matahari terdiri atas: a. Inti dari Matahari adalah bagian terdalam yang isinya itu seperti massa gas yang sangat padat. Suhu inti dari matahari sekitar 13,6 x 106 K. Dan Di dalam inti terjadi reaksi nuklir, yakni reaksi fisi dan fusi dari gas -gas penyusun inti Mataha ri, yaitu helium dan hidrogen. b. c. Fotosfer adalah bagian permukaan Matahari yang dapat terlihat dari Bumi. Bagian Kromosfer adalah lapisan Matahari yang bisa memancarkan warna merah lemah yang permukaannya lebih dingin daripada bagian di bawahnya. Suhu fotosfer sekitar 6.000 K. berasal dari pembakaran gas hidrogen. Kromosfer itu tampak seperti kilatan berwarna di awal dan akhir gerhana Matahari total. d. Korona adalah bagian terluar atmosfer Matahari. Suhu korona mencapai jutaan derajat Kelvin. Matahari adalah bintang yang aktif dan memiliki medan magnetik yang sangat kuat dan dapat berubah -ubah besarnya dan arahnya. Medan magnet pada Matahari menimbulkan efek yang disebut aktivitas Matahari. Macam-macam aktivitas yang terjadi di Matahari adalah: a. b. c. d. Sun spot (bintik Matahari) adalah daerah fotosfer yang bersuhu lebih rendah akibat Flare (lidah api) yang terjadi jika medan magnet di permukaan Matahari bertabrakan Granula, merupakan semburan api yang men ggumpal pada lapisan fotosfer. Prominence (prominensia) adalah letusan besar dari gas hidrogen bercahaya yang adanya gangguan magnetik yang menghalangi gas panas dari inti Matahari. satu sama lain. Ini menyebabkan gas dalam jumlah besar t erpancar keluar dari Matahari.

mencapai ribuan km di atas kromosfer Matahari. Prominensia sering terjadi dalam bentuk loop atau lingkaran lengkung yang menjulang ke angkasa.

2.

Planet

Planet merupakan benda langit yang mengorbit bintang serta tidak memancarkan cahayanya sendiri. Planet punya memiliki sifat-sifat sebagai berikut. a. b. c. Planet itu ternyata tidak memancarkan cahayanya sendiri. Dan Cahaya planet dapat Planet pun dapat berotasi di porosnya serta beredar mengelilingi Matahari (berevolusi) Dalam Orbit lintasan, planet tidak berbentuk lingkaran, melainka n berbentuk elips. terlihat dari Bumi karena itu merupakan pantulan dari sinar Matahari. melalui orbit tertentu. Karena orbitnya berbentuk elips, ada posisi jarak terdekat dan terjauh antar planet terhadap Matahari Titik terdekat pl anet ke Matahari itu disebut dengan perihelium, sedangkan titik terjauhnya diseb ut dengan aphelium. d. e. tidak. Ada beberapa planet yang memiliki cincin, dan a da juga yang tidak. , juga yang Di dalam system planet Ada beberapa planet yang memiliki satelit, dan ada

Berdasarkan letak orbitnya, planet -planet dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yang besar, yaitu: a. Planet dalam, yakni planet -planet yang orbitnya itu terletak di sebelah dalam orbit lintasan asteroid. Planet seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars termasuk di dalam golongan planet dalam. b. Planet luar, yakni planet -planet yang orbitnya terletak di sebelah luar orbit lintasan asteroid. Planet seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus termasuk di dalam golongan planet luar. Berikut ini adalah planet -planet yang merupakan anggota dari tata surya. MERKURIUS

Merkurius adalah planet di terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Planet ini sebenernya cukup cerah, namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari yang relatif kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak ya ng diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet. Merkurius mempunyai banyak kawa h dan juga tidak mempunya i satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari

Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin ( -180 sampai 430 derajat selsius). Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai H ermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Di India, Merkurius dinamai Budha, anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. VENUS

Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus, termobakteri tertentu masi h dapat melangsungkan kehidupan. BUMI Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) da n medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Tropos fer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 C hingga 55 C bergantung pada ikl im setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan s ebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg -1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain. Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali disel imuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. 1. Struktur Bumi Bumi memiliki lapi san-lapisan, yaitu: -. a. Inti Bumi, terletak di pusat Bumi dan berdiamet er sekitar 7.000 km.

b. Mantel (lapisan mantel), yakni lapisan yang mengelilingi inti dengan ketebalan 2.900 km. Lapisan mantel Bumi merupakan pengisi 83% volume Bumi. c . Kulit bumi, yaitu lapisan tipis yang ada di permukaan Bumi dan mempunyai ketebalan dari 0 hingga 40 km. Kulit Bumi terdiri dari lapisan tipis batuan dengan padatan silikat yang ada di bagian luarnya. 2. Atmosfer dalam Bumi

Atmosfer Bumi terdiri atas 77% gas nitrogen (N2), 21% oksigen (02), dan sisanya argon (Ar), karbon dioksida (C02)/air (H20), dan gas -gas lainnya. Atmosfer Bumi telah tersusun atas lapisan-lapisan, seperti troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer dan eksosfer. 3. Gerak Bumi

Bumi melakukan gerak rotasi (gerak berputar pada porosnya) dan g erak revolusi (gerak mengelilingi Matahari melalui orbitnya). Rotasi, yaitu perputaran Bumi pada sumbunya dengan lamanya yaitu 23 jam 56 menit 4,09 detik. Pengaruh dari adanya rotasi Bumi adalah sebagi berikut: 1) 2) 3) 4) Adanya perbedaan waktu di setiap wilayahnya. Adanya angin Pasat dan angin timur. Terjadinya siang dan malam. SertaTerjadinya gerak semu harian Matahari.

Revolusi, yaitu perputaran pada Bumi yang mengelilingi Matahari dengan sumbu yang miring 23,5 dari garis tegak lurus pada ekliptika. Satu waktu revolusi Bumi itu adalah 365.25 hari dan disebut juga dengan satu tahun cahaya. Pengaruh terhadap revolusi Bumi adalah sebagi berikut: 1) 2) 3) 4) Terjadinya pergantian musim. Perubahan lamanya siang dan malam. Terjadi gerak semu Matahari. Serta dapat Terlihat rasi bintang yang berbeda setiap bulan.

4. Bulan Sebagai Satelit alami padaBumi Bulan adalah satelit alam yang dimiliki oleh Bumi. Bulan itu bentuknya kaya bola dan memiliki massa 1/8 kali massa Bumi. Diameter bulan 1/4 kali diameter Bumi dan gaya gravitasinya 1/6 kali gravitasi Bumi. Bulan melakukan tiga gerakan, yaitu: 1. 2. 3. Berputar pada porosnya. Berevolusi mengelilingi Bumi. Berevolusi bersama Bumi mengelilingi Matahari.

Waktu yang diperlukan bulan untuk berevolusi dalam mengelilin gi Bumi adalah 27 1/3 hari. Waktu ini disebut dengan satu bulan sideris. Periode revolusi bulan ini digunakan untuk perhitungan tahun Hijriah atau Komariah dalam sistem tanggalan Islam. Jumlah hari dalam setahun pada tahun Hijriah adalah 354 hari, atau ber beda 11 hari dengan tahun Masehi. Gerhana Gerhana adalah merupakan fenomena alam yang disebabkan karena bentuk bayangan Bumi atau Bulan yang berada dalam satu garis. Bayangan pada ger hana ada dua macam, yaitu: 1. umbra, yakni daerah bayangan inti yang ber bentuk kerucut dan sangat gelap karena tidak terdapat cahaya sama sekali, 2. penumbra, yakni bayangan kabur di sekeliling umbra. Daerah penumbra mendapat sedikit sinar. Ada dua jenis gerhana, yaitu: Gerhana Bulan Gerhana Bulan terjadi saat Matahari, Bumi, dan Bulan berada -dalam satu garis lurus. Dan Pada saat terjadi gerhana Bulan, bidang edar Bulan berbeda 5 derajat dengan Bumi sehingga dalam revolusinya Bulan memotong orbit Bumi dua kali. Pada saat gerhana Bulan terjadi, Bulan tidak mendap at cahaya dari Matahari karena terhalang Bumi. Gerhana Matahari (total, sebagian, dan cincin) Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya sinar Matahari menuju Bumi oleh Bulan. Wilayah Bumi yang berada di daerah umbra mengalami gerhana Matahari total, sedangkan wilayah Bumi yang berada di daerah penumbra mengalangi gerhana Matahari sebagian. Pasang-Surut Air Laut Pasang-surut air laut adalah peristiwa naik dan turunnya permukaan air laut karena adanya gravitasi Bulan pada Bumi. Ada dua macam pasang -surut air laut, yaitu: 1. Pasang purnama Pasang purnama itu terjadi pada saat Bulan purnama, yaitu ketika Bumi, Bulan, dan Matahari terletak dalam satu garis lurus. Pasang purnama merupakan siklus pasang yang paling tinggi dalam satu siklus pasang -surut. 2. Pasang perbani Pasang perbani merupakan pasang paling rendah dalam periode satu siklus pasang -surut. Pasang perbani terjadi pada kedudukan Bulan, Bumi, dan Matahari membentuk sudut 90 derajat. hanya

Penerbangan Angkasa Luar Beberapa penerbangan luar angkasa y ang telah dilakukan manusia adalah: 1. 2. a. Roket Penerbangan satelit buatan, di antaranya: Satelit sumber daya alam, bertujuan untuk melakukan pemetaan bentuk permukaan

Bumi. Contohnya itu seperti satelit Landsat yang sudah diluncurkan pada tang gal 23 Juli 1972. b. c. d. Satelit komunikasi, tujuannya ya untuk komunikasi. Contohnya seperti satelit Palapa mil Satelit navigasi, yakni satelit yang digunakan untuk membantu pelayaran dan Satelit metereologi, yakni satelit yang berguna untuk mengirimkan informasi Indonesia. penerbangan. Contohnya seperti satelit transit. tentang cuaca. Contohnya seperti Tiros -1 yang sudah lama diluncurkan pada tanggal 1 April I960 oleh USA. e. 3. Satelit penelitian, yakni satelit yang fungsinya untuk meneliti Ma tahari, planet Pendaratan manusia di Bulan planet, bintang, dan anggota tata surya lainya. Sekitar pada tanggal 20 Juli 1969, Apollo XI membawa tiga awak, yaitu Neil Amstrong yang pertama kali mendarat di Bulan, kemudian Edwin Aldrin dan Michael Col lins (tetap berada di pesawat). Sebelum Neil Amstrong, telah ada Yuri Gagarin dari Uni Sovyet yang berhasil mengorbit Bumi. 4. Penerbangan pesawat ulang -alik.

MARS Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa perang Romawi. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah -merahan. Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam. Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera. Beberapa foto permukaan Mars menunjukan kalo planet ini terdiri dari bebatuan. Dalam film atau cerita fiksi, planet Mars me rupakan tempat tinggal manusia dimasa mendatang, keadaan alam Mars dinilai paling menyerupai keadaan alam di bumi (bila dibandingkan dengan planet -planet lain). Atsmosfer Mars juga cukup menjanjikan untuk ditinggali umat manusia. Namun begitu, Nampaknya ekspansi ke Mars harus dipikirkan masak -masak karena suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi -misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke -20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.

YUPITER

Yupiter atau Jupiter (tapi bukan Jupe lho yaaa hehehe) adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jarak rata -rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini ada lah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun. Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4), dan amonia (NH3). Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Nah, kalo ada yang punya cita2 wisata ke Jupiter, mending pikir ulang deh hehehehe.. Seperti planet lain, Jupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 63 satelit (banyak amaaat..ga kebayang kalo malem bisa liat 63 bulan), di satelit -satelit tersebut, yg cukup terkenal dan berukuran besar adalah: Io, Europa, Ganymede, Callisto (Galilean moons). Jupiter biasanya menjadi objek tercerah keempat di langit (setelah matahari, bulan dan Venus). bagaimanapun pada saat tertentu Mars terlihat lebih cerah daripada Jupiter. SATURNUS

Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 104,46 tahun. Setiap 645 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 5 jam 14 menit. Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan efmosfer tersusun atas gas donia dan detana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus. Cincin Saturnus sanga t unik, terdiri beribu -ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya grafitasil. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya grafitasi akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin cincin itu adalah bongkahan -bongkahan es meteorit. Hingga 2005, Saturnus diketahui memiliki 60 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah nomas, anceladus, fethys, bione, phea, thitan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan Iapetus .

URANUS

Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranus ( ) ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu k ala karena redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang ditem ukan dengan menggunakan teleskop.Uranus komposisinya sama dengan Neptunus, dan keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn. Karenanya, para astronom kadang -kadang menempatkannya dalam kategori yang berbe da, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingi n dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (224 C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis lapis dan kompleks, dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air, dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan. Seperti planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin (yup, bagi yang belom tau,Uranus juga punya cincin), magnetosfer serta banyak bulan. Sistem Uranian konfigurasinya unik di antara planet -planet karena sumbu rotasi miring ke sampingnya, hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari. Sehingga, kutub utara dan selatannya terletak pada tempat yang pada banyak planet lain merupakan ekuator mereka. Dilihat dari Bumi, cincin Uranus kadang namp ak melingkari planet itu seperti sasaran panah dan bulan -bulannya mengelilinginya seperti jarum -jarum jam, meskipun pada tahun 2007 dan 2008 cincin itu terlihat dari tepi. Tahun 1986, gambar dari Voyager 2 menunjukkan Uranus sebagai planet yang nampak tida k berfitur pada cahaya tampak tanpa pita awan atau badai yang diasosiasikan dengan raksasa lain. Akan tetapi, pengamat di Bumi melihat tanda -tanda perubahan musim dan aktivitas cuaca yang meningkat pada tahun-tahun belakangan. Kecepatan angin di planet Ura nus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/jam, 560 mil per jam). NEPTUNUS

Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode rotasi pla net ini adalah 16,1 jam., sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis

silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa. Neptunus merupakan planet terjauh dan terluar dari Matahari.yup, anda ga salah baca, dengan dicoretnya Pluto dari system tata surya otomatis gelar pelanet terjauh jadi jatuh ke tangan Neptunus. Mau tau lebih?? Baca yang dibawah PLUTO Pluto yang kita kenal dari jaman SD adalah pelanet terluar dan terjauh dari system tata surya, tapi sejak 24 Agustus 2006, status kepelanetan Pluto dicabut. Hal ini karena ternyata para ilmuan menemukan sekitar 1.0 00 objek kecil lain di belakang Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa kayak Pluto yang dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper/Kuiper belt (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek -objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pad a Mei 2004) dan Pluto itu sendiri. oleh karena itu, Pluto diberi status baru sebagai pelanet kerdil (dwarf planet). 3. Asteroid Asteroid adalah benda langit seperti planet tapi ukurannya lebih kecil si. Jutaan asteroid tersebar di antara orbit Mars dan Jupiter. Lebih dari 90% asteroid yang ditemukan, tersusun dari batu dan 5,7% terdiri atas logam besi dan nikel. 4. Meteoroid Meteoroid adalah batu -batu angkasa berukuran kecil -kecil yang melayang-layang bebas di angkasa dan bergerak cepat. Lintasan meteoroid tidak beraturan dan tidak mengorbit kepada Matahari. 5. Meteor Meteor ialah meteoroid yang tertarik masuk ke dalam atmosfer Bumi karena pengaruh gravitasi Bumi. Karena mereka mengalami gesekan yang hebat oleh atmosfer dan gerakannya pun yang c epat dapat menuju permukaan Bumi, meteoroid terbakar di atmosfer. Meteoroid yang terbakar inilah yang disebut meteor. Penduduk Bumi melihat meteor yang terbakar sebagai bintang jatuh. 6. Meteorit Meteorit adalah meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer Bu mi, mengalami gesekan di atmosfer, dan jatuh ke permukaan tanah. Dari temuan -temuan meteorit inilah, para ahli mengetahui bahwa meteoroid terdiri atas batuan, besi, dan nikel. 7. Komet Komet adalah benda langit berbentuk bola bercahaya yang memiliki eko r yang sangat panjang serta dapat bergerak melintasi ruang angkasa. Komet ini sebenarnya terdiri dari gumpalan es dan debu yang ekornya selalu mengarah menjauhi Matahari. Karena ekornya itu sangat panjang, komet sering disebut juga bintang berekor. Komet y ang paling terkenal adalah komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali.. 8. Satelit Satelit adalah benda langit yang beredar mengelilingi planet serta berukuran lebih besar

daripada asteroid. Ada dua macam satelit, yaitu satelit alam dan satelit bua tan. Kalau Satelit alam adalah benda langit yang mengorbit planet. Beberapa contoh dari satelit alam adalah Bulan, Phobos, Deimos, dan Titan. Sedangkan kalau Satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia untuk keperluan tertentu yang sengaja diorb itkan oleh manusia ke angkasa.

Planet-Planet Di Luar Tata Surya


Alam semesta sangatlah luas. Planet yang dihuni manusia, planet bumi adalah satu dari seribu, sejuta, atau bahkan satu dari triliunan planet yang tersebar di angkasa luar. Berdasarkan fakta te rsebut, tentunya anda pernah atau sering beranggapan mungkin ada kehidupan lain selain di bumi. Para ilmuwan meyakini kemungkinan tersebut ada dan dari waktu ke waktu terus berusaha mencari petunjuk untuk menemukan dunia baru. Pada tahun 1990, para ilmuwan menemukan secercah harapan dengan menemukan sejumlah planet di luar tata surya (exoplanet). Planet -planet tersebut sangat beragam. Mulai dari planet api, planet berukuran raksasa, planet berbatu, planet yang tidak memiliki bintang, dan banyak lagi. Hingga kini, penemuan exoplanet mencapai 230 planet. Berikut adalah daftar sepuluh exoplanet 2009 versi Space.com. 1. Sang Kuda Api

Planet 51 Pegasi b adalah exoplanet pertama yang ditemukan para pemburu planet pada 1990. Planet mirip Jupiter, namun bertempera tur panas ini diberi julukan Bellerphon, pahlawan mitos Yunani yang menjinakkan kuda bersayap Pegasus. Pemberian julukan tersebut berdasarkan gugus bintang Pegasus, lokasi planet itu. 2. Tetangga Terdekat Bumi

Berjarak hanya 10,5 tahun cahaya, Epsilon Eridani b adalah exoplanet terdekat dengan bumi. Planet tersebut mengorbit jauh dari bintangnya sehingga air atau kehidupan mustahil ada. 3. Planet Tanpa Bintang

Terdapat sejumlah exoplanet yang memiliki bintang atau matahari lebih dari satu, bahkan hingga memiliki tiga matahari. Lain halnya dengan Planemos. Planet tersebut hanya mengambang begitu saja tanpa mengitari bintang apa pun. 4. Si Gesit

Planet SWEEPS -10 hanya berjarak 740.000 mil dari bintangnya. Saking dekatnya, planet yang disebut ultra -short-period planets (USPPs) itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu hari untuk mengorbit. Satu tahun di sana sama dengan sepuluh jam di bumi. 5. Dunia Api dan Es

Planet ini terkunci pada bintangnya, sama seperti bulan ya ng selalu menjadi satelit bumi. Jadi, satu sisi dari planet Upsilon Andromeda b selalu menghadap ke sana. Posisi ini menciptakan temperatur paling tinggi yang sejauh ini diketahui para astronom. Satu sisi planet sangat panas bagai lahar, sedangkan sisi lai nnya bertemperatur sangat dingin.

6. Cincin Raksasa

Planet yang mengorbit pada bintang Coku Tau 4 ini adalah exoplanet termuda yang berumur kurang dari satu juta tahun. Para astronom mendeteksi keberadaan planet ini dari lubang besar dari cincin planet t ersebut. Lubang tersebut berukuran sepuluh kali lebih besar dari bumi. 7. Si Tua Bangka

Planet tertua yang juga disebut primeval world ini berumur kurang lebih 12,7 miliar tahun. Para ilmuwan menduga planet tersebut terbentuk delapan miliar tahun silam sebelum bumi terwujud dan hanya berselisih dua miliar tahun dari kejadian Big Bang. Penemuan ini menimbulkan wacana bahwa kehidupan mungkin terjadi lebih awal dari yang diduga selama ini. 8. Planet yang Menyusut

Serupa dengan SWEEPS -10, planet HD209458b mengorbit sangat dekat dengan bintangnya sehingga atmosfer planet tersebut tersapu oleh angin stellar. Sejumlah ilmuwan mengestimasi planet tersebut kehilangan sepuluh ribu ton material setiap detiknya. Pada akhirnya, mungkin hanya inti dari planet itu ya ng akan tersisa.

9. Si Atmosfir Tebal

Planet HD 189733b adalah planet pertama yang atmosfernya tercium oleh para ilmuwan. Dengan menganalisis cahaya dari sistem bintang planet itu, astronom mengatakan atmosfir planet tersebut tertutup oleh semacam kab ut tebal serupa dengan butiran pasir. Sayangnya, air tidak terdeteksi di planet tersebut. Namun, pemburu planet menduga ada kehidupan di balik kabut tebal itu. 10. Kembaran Bumi?

Gliese 581 C adalah exoplanet yang saat ini banyak menarik perhatian para i lmuwan di seluruh dunia. Pasalnya, planet terkecil di luar sistem tata surya ini berada di zona aman. Artinya, planet ini terletak tidak terlalu jauh maupun terlalu dekat dengan bintangnya, sama seperti posisi bumi kita dengan matahari. Penemuan ini mena ikkan probabilitas terdapat air atau bahkan kehidupan di sana. Planet ini 50 persen lebih besar dan lima kali lebih masif dari bumi. Mungkinkah ada kehidupan lain di luar sana? Para ilmuwan mengatakan dapat lebih menguak hal tersebut pada tahun 2013, saat pengerjaan teleskop berteknologi tinggi bernama James Webb Space Telescope (JWST) rampung.

You might also like