You are on page 1of 27

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANJAR

A.

Sejarah Kota Banjar


Sejarah Pembentukan Kota Banjar tidak terlepas dari sejarah berdirinya

Pemerintah Kabupaten Ciamis di masa lalu. Rangkaian waktu perjalanan berdirinya Pemerintah Kabupaten Ciamis sampai terbentuknya Pemerintah Kota Banjar melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : I. Banjar dalam sejarah perkembangannya Banjar sejak didirikan sampai sekarang mengalami beberapa kali perubahan status, untuk lebih jelas perkembangannya sebagai berikut : 1. 2. Banjar sebagai Ibukota Kecamatan, dari tahun 1937 sampai tahun 1940. Banjar sebagai Ibukota Kewadanaan, dari tahun 1941 sampai dengan 1 Maret 1992. 3. Banjar sebagai Kota Administratif dari tahun 1992 sampai dengan tanggal 20 Pebruari 2003. 4. Sebagai Kota sejak tanggal 21 Pebruari 2003.

II.

Terbentuknya Banjar Kota Administratif Perkembangan dan kemajuan wilayah Provinsi Jawa Barat pada umumnya

dan Kabupaten Ciamis khususnya wilayah Kecamatan Banjar, memerlukan pengaturan penyelenggaraan pemerintahan secara khusus guna menjamin terpenuhinya tuntutan perkembangan dan kemajuan sesuai dengan aspirasi masyarakat di Wilayah Kecamatan Banjar.

Wilayah Kecamatan Banjar menunjukan perkembangan dan kemajuan dengan ciri dan sifat kehidupan perkotaan, atas hal tersebut wilayah Banjar perlu ditingkatkan menjadi Kota Administratif yang memerlukan pembinaan serta pengaturan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan secara khusus. Akhirnya tahun 1992 Pemerintah membentuk Banjar Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 1991 tentang Pembentukan Banjar Kota Administratif yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 2 Maret 1992. Beberapa alasan mengapa Banjar menjadi Kota administratif antara lain : Keadaan Geografis, Demografis dan sosiologis kehidupan masyarakat yang perkembangannya sangat pesat sehingga memerlukan peningkatan pelayanan dan pengaturan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

III.

Terbentuknya Kota Banjar Semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang

semakin mendesak agar Banjar Kota Administratif segera ditingkatkan menjadi Pemerintah Kota dimana hal ini pun sejalan dengan tuntutan dan undang -undang nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan di sisi lain Pemerintah Kabupaten Ciamis bersama-sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tersebut dan mengusulkan kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Momentum peresmian Kota Banjar yang diikuti pelantikan Penjabat Walikota Banjar dapat dijadikan suatu landasan yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan Hari jadi Kota Banjar.
6

B.

Kondisi Umum Kota Banjar


Kota Banjar adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat dengan

ketinggian antara 20 sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut serta beriklim tropis dan menjadi salah satu kawasan andalan (yaitu kawasan yang mampu berperan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan sekitarnya). Tingkat kesuburan tanah Kota Banjar pada umumnya tergolong sedang (baik) dengan tekstur tanah sebagian besar halus dengan jenis tanah alufial kecuali Kecamatan Langensari selain memiliki jenis tanah alufial juga berjenis tanah podsonik merah kuning meski tidak mempengaruhi tingkat kesuburannya. Sejak diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 21 Februari 2002 Kota Banjar sudah berjalan 3 tahun. Dalam perkembangannya Kota Banjar merupakan jalur lalu lintas penghubung antara Propinsi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur sehingga

diharapkan mampu tumbuh sebagai kota industri, perdagangan, jasa d an pariwisata bagi Wilayah Jawa Barat bagian Timur.

I.

Luas Wilayah

Luas Wilayah Kota Banjar sebesar 13.197,23 Ha, terletak diantara 07 19 - 07 26 Lintang Selatan dan 108 26 - 108 40 Bujur Timur. Berdasarkan undang-undang nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat kurang lebih 113,49 Km2 atau 11.349 Ha, dan berdasarkan luas wilayah secara Administrasi, Pemerintahan Kota Banjar meliputi 4 (empat) Kecamatan yaitu:

NO 1 2 3 4

Tabel 1 Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah Perkecamatan di Kota Banjar LUAS JUMLAH DESA KECAMATAN WILAYAH 2004 2005 2006 2007 (Ha) BANJAR 2.623,84 6 6 7 7 PATARUMAN 5.405,66 6 6 7 7 PURWAHARJA 1.826,74 4 4 4 4 LANGENSARI 3.340,99 6 6 6 6 JUMLAH 13.197,23 22 22 24 24

2008 7 7 4 6 24

Sumber : Kota Banjar Dalam Angka


Kota Banjar mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
y

Sebelah Utara , Berbatasan dengan Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis serta Kecamatan Dayeuhluhur;

Sebelah Timur , Berbatasan dengan Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis dan kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah;

Sebelah Selatan , Berbatasan dengan Kecamatan Lakbok dan Kecamatan Pamarican kabupaten Ciamis;

Sebelah Barat , Berbatasan dengan Kecamatan Cimaragas dan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis.

II

Kependudukan

Jumlah Penduduk Kota Banjar menurut data dari Dinas Capilduk dan KB pada tahun 2008 tercatat sebanyak 180.767 jiwa dengan rincian 91.633 jiwa penduduk berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 89.134 jiwa berjenis kelamin perempuan. Dalam perkembangannya penduduk Kota Banjar dari tahun 2005 sampai tahun 2008, maka akan didapat Angka Pertumbuhan Penduduk Kota Banjar sebesar 0.90 persen lebih rendah dibanding pertumbuhan ta hun sebelumnya yang mencapai 3,78 persen untuk tahun 2006 dan 0,88 persen untuk tahun 2005 sedangkan untuk tahun 2004 adalah 1,23 persen. Pertumbuhan penduduk secara umum ini dipacu dari pertumbuhan penduduk di beberapa kecamatan.

Tabel : 1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Distribusi Penduduk Per Kecamatan Di Kota Banjar Tahun 2008 Luas Jumlah NO KECAMATAN Wilayah Penduduk (Km 2 ) 1 2 3 4 Kepadatan Penduduk (Orang/Km 2 ) 1.996.92 1.010.64 1.112.36 1.598.90 Distribusi Penduduk (%)

52.396 Banjar 26.24 28.99 54.632 Pataruman 54.06 30.22 20.320 Purwaharja 18.27 11.24 53.419 Langensari 33.41 29.55 Jumlah 131.97 180,767 1,369.73 100.00 131.97 179.151 1,357.49 100.00 Tahun 2007 131.97 168.912 1,279.90 100.00 Tahun 2006 131.97 162.226 1,229..24 100.00 Tahun 2005 131.97 160.810 12,19 100.00 Tahun 2004 Sumber : Badan Keluarga Berencana, Kantor Catatan Sipil, Kependudukan dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar, Tahun 2008

Tabel : 2 Jumlah Penduduk Per Kecamatan Di Kota Banjar Tahun 2008 PENDUDUK NO KECAMATAN 1 2 3 4 LAKI - LAKI PEREMPUAN 2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008 Banjar 22.809 23.011 24.058 25.922 26.482 23.287 23.327 24.365 25.423 25.914 Pataruman 23.579 24.465 25.387 27.550 27.685 25.700 25.183 25.961 26.847 26.947 Purwaharja 9.461 9.434 9.981 10.386 10.439 9.179 9.248 9.730 9.810 9.881 Langensari 23.266 23.837 24.902 26.951 27.027 23.529 23.721 24.528 26.262 26.392 Jumlah 79.115 80.747 84.328 90.809 91.633 81.695 81.479 84.584 88.342 89.134 Tahun 2003 78.563 80.300 y Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pencatatan Sipil, Kependudukan dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar

Tabel : 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Sex Ratio Di Kota Banjar Tahun 2008 Penduduk Kecamatan Sex Ratio Laki-Laki Perempuan 1 2 3 4 5 1 Banjar 26 482 25 914 102,19 2 Purwaharja 10 439 9 881 105,65 3 Pataruman 27 685 26 947 102,74 4 Langensari 27 027 26 392 102,41 Jumlah 91 633 89 134 102,80 2007 90 809 88 342 102,79 2006 84 328 84 584 99,70 2005 80 747 81 479 99,10 Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pencatatan Sipil, Kependudukan Dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar

Tabel : 4 Jumlah Penduduk Menurut Kewarganegaraan Dan Jenis Kelamin Di Kota Banjar Tahun 2008 Kecamatan 1 1 2 3 4 2 Banjar Purwaharja Pataruman Langensari WNA WNA Laki - Laki Perempuan Laki - Laki Perempuan 3 4 5 6 26 480 25 914 2 10 438 9 881 1 27 685 26 946 1 27 026 26 392 1 Jumlah 7 52 396 20 320 54 632 53 419
10

Jumlah 91 629 89 133 4 1 180 767 2007 90 806 88 342 3 0 179 151 2006 84 602 84 309 1 0 168 912 2005 80 747 81 479 1 0 162 227 Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pencatatan Sipil, Kependudukan Dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar

Tabel : 5 Jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhannya Di Kota Banjar Tahun 2005 - 2008 Jumlah Penduduk 2006 2007 Laju Pertumbuhan

Kecamatan

2005

2008

% 1 2 3 4 5 6 Banjar 46 338 48 423 51 345 52 396 2,05 Purwaharja 18 682 19 711 20 196 20 320 0,61 Pataruman 49 648 51 348 54 397 54 632 0,43 Langensari 47 558 49 430 53 213 53 419 0,39 Jumlah 162 226 168 912 179 151 180 767 0,90 y Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pencatatan Sipil, Kependudukan Dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar

Tabel : 6 Jumlah Penduduk Yang Lahir Dan Yang Mati Di Kota Banjar Lahir Mati Jumlah Laki - laki Perempuan Jumlah Laki Perempuan Laki 1 2 3 4 5 6 7 Banjar 337 324 661 232 188 420 Purwaharja 164 153 317 128 121 249 Pataruman 318 305 623 272 284 556 Langensari 290 280 570 213 151 364 Jumlah 1 109 1 062 2 171 845 744 1 589 2007 1 058 857 1 915 458 441 899 2006 917 853 1 770 432 393 825 2005 810 840 1 650 377 323 700 y Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pencatatan sipil, Kependudukan Dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar Kecamatan

11

Tabel : 7 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kota Banjar Tahun 2008 Kelompok Umur 1 0-4 5 -9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 60 60 - 64 65-Ke atas Jumlah 2007 2006 2005
y

Laki-laki 2 7 227 7 882 8 474 7 555 8 122 7 819 7 668 7 421 6 415 5 854 5 126 4 027 3 728 4 315 91 633 90 809 84 328 80 508

Perempuan 3 6 668 7 485 8 039 7 282 7 972 7 629 7 616 7 389 6 522 5 836 4 965 4 204 3 696 3 831 89 134 87 892 84 034 81 035

Jumlah 4 13 895 15 367 16 513 14 837 16 094 15 448 15 284 14 810 12 937 11 690 10 091 8 231 7 424 8 146 180 767 179 151 168 362 161 543

Sumber :Badan Keluarga Berencana, Pencatatan sipil, Kependudukan dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar

Tabel : 8 Presentase Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kota Banjar Tahun 2008 Kelompok Umur 1 0-4 5 -9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 Laki-laki 2 4,00 4,36 4,69 4,18 4,49 4,33 4,24 4,11 3,55 3,24 Perempuan 3 3,69 4,14 4,45 4,03 4,41 4,22 4,21 4,09 3,61 3,23 Jumlah 4 7,69 8,50 9,14 8,21 8,90 8,55 8,45 8,20 7,16 6,47
12

50 - 54 55 - 60 60 - 64 65-Ke atas Jumlah


y

2,84, 2,23 2,06, 2,39 50,69

2,75 2,33 2,04 2,12 49,31

5,59 4,56 4,10 4,51 100,00

Sumber: Badan Keluarga Berencana, Pencatatan Sipil, Kependudukan dan Pemberdayaan Perempuan kota Banjar

III

Seni Dan Budaya

Ragam Kesenian terorganisir yang beradadi Kota Banjar antara lain kesenian Karawitan berupa degung, calung, lingkung seni dan lain-lain. Organisasi seni teater antara lain seni teater modern, manorek, ketoprak dan sandiwara. organisasi seni musik antara lain orkes melayu, organisasi pertunjukan rakyat terdiri dari reog, kuda lumping dan gendang buhun.

Tabel : 1. Banyaknya Situs Di Kota Banjar Tahun 2008 Kecamatan Patilasan Makam 1 2 3 Banjar 1 0 Purwaharja 3 0 Pataruman 7 0 Langensari 0 1 Jumlah 11 1 2007 11 1 2006 11 1 2005 11 1 Sumber :Dinas Perhubungan Kota Banjar

Jumlah 4 1 3 7 1 12 12 12 12

Tabel : 2 . Banyaknya Organisasi Kesenian Karawitan Di Kota Banjar Tahun 2008 Kecamatan Degung Kiliningan Beluk Jenaka Calung Gembyung Anguk Sunda 1 2 3 4 5 6 7 8 Banjar 3 0 0 0 3 0 0 Purwaharja 0 0 0 0 0 0 0 Pataruman 2 0 0 0 5 0 0
13

Langensari Jumlah 2007 2006 2005

0 5 5 4 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 0

0 0 0 0 5

0 8 6 6 4

0 0 0 0 0

0 0 0 0 1

Lanjutan Tabel : 2 Kecamatan 1 Banjar Purwaharja Pataruman Langensari Jumlah 2007 2006 2005 Link Seni 9 1 0 0 0 1 4 3 5 Tepak Lima 10 0 0 0 0 0 3 0 2 Kares Adat 11 0 0 0 0 0 4 0 4 Bina Seni 12 0 0 0 0 0 4 0 2 Wayang Wayang Tulis Kulit Golek Pantun 13 14 15 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 1 0 3 2 0 1 0 0 2 4 0

Sumber: Dinas Perhubungan Kota Banjar

Kecamatan 1 Banjar Purwaharja Pataruman Langensari Jumlah 2007 2006 2005

Tabel : 3. Banyaknya Organisasi Seni Tari Di Kota Banjar Tahun 2008 Lengser Rong Ibing Tari Tari Sanggar geng Tayub Klasik Jaipong Senam 2 3 4 5 6 7 3 1 0 0 0 0 0 4 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 2 1 1 2 2 0

Janeng 8 1 1 0 0 0

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Banjar

14

IV.

Kesejahteraan Sosial

Masalah Kesejahteraan sosial terjadi karena adanya ganguan atau kesulitan seseorang, keluarga ataupun kelompok masyarakat sehingga tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara memadai dan wajar. hambatan atau ganguan tersebut dapat berupa: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kemiskinan Keterlantaran, Kecacatan, Keturunan sosial, Keterbelakangan, Keterasingan dan Perubahan lingkungan secara mendadak.

Penyandang masalah kesejahteraan sosial secara besaran dikelompokan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Anak, Wanita, Lanjut Usia, Penyandang Cacat, Tuna Sosial, korban Penyalahgunaan Napza, Keluarga dan, Masyarakat .

Menurut data Dina Sosnakertrans Kota Banjar, Jumlah anak terlantar terdapat sebanyak 539 orang, anak jalanan terdaap sebanyak 22 orang dan anak nakal sebanyak 61 orang. kondisi yang cukup mengagetkan adalah ditemukanya kasus penyalahgunaan narkotika yang mencapai sebanyak 22 orang dan penyandang HIV/AIDS sebanyak 23 orang yang tersebar di seluruh kecamatan.

15

Tabel : 4. Banyaknya Organisasi Seni Tari Di Kota Banjar Tahun 2008 Kecamatan No Jenis PMKS Jumlah Banjar Purwaharja Pataruman Langensari 1 2 3 4 5 6 7 1 Anak Balita Terlantar 19 81 26 1 127 2 Anak Terlantar 45 282 116 96 539 3 Anak Korban Kekerasan 1 1 4 Anak Nakal 5 1 10 45 61 5 Anak Jalanan 8 14 22 6 Anak Cacat 53 31 107 45 236 7 Wanita Rawan Sosial 267 161 178 176 782 Ekonomi 8 Kekerasan Atau 1 1 diperlakukan Salah 9 Lanjut Usia Terlantar 496 286 550 154 1486 10 Lanjut Usia Yang 0 Menjadi korban Kekerasan Atau diperlakukan Salah 11 Penyandang cacat 185 103 345 157 790 12 Penyandang Cacat Bekas 56 24 88 36 204 Penyakit Kronis 13 Tuna Susila 1 2 7 2 12 14 Pengemis 5 7 12 2 26 15 Gelandanngan 1 1 16 Bekas Narapidana 18 22 38 2 80 17 Korban Penyalahgunaan 5 8 8 1 22 Napza 18 Fakir Miskin 2454 1081 1769 1816 7120 19 Keluarga Berumah Tidak 538 151 400 66 1155 Layak Huni 20 Keluarga Bermasalah 11 3 6 20 sosial Psikologis 21 Komunitas Adat 0 Terpencil 22 Masyarakat yang tinggal 11 71 205 287 di daerah rawan bencana 23 Korban Bencana Alam 2 2 24 Pengungsi 0 25 Pekerja Migran Terlantar 2 2 26 Penyandang HIV/AIDS 10 2 6 5 23 27 Keluarga Rentan 533 74 525 84 1216 Jumlah 4722 2407 4396 2690 14215
16

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transimgrasi Kota Banjar Tabel : 5. Jumlah Bencana Alam Menurut Jenis Bencana Di Kota Banjar Tahun 2008 Banjir Kebakaran Angin Tanah Lainya Topan Longsor 2 3 4 5 6 0 1 8 0 0 0 1 0 0 0 0 2 3 1 0 0 0 5 0 0 0 4 16 1 0 0 6 6 1 3 0 0 0 0 0 1 3 0 2 8

Kecamatan 1 Banjar Purwaharja Pataruman Langensari Jumlah 2007 2006 2005

Jumlah 7 9 1 6 5 21 16 0 14

Sumber: Bagian Kesejahteraan Sosial Setda Kota Banjar

V.

Kondisi Sosial Budaya

Sehubungan dengan karakteristik wilayah saat ini yang relatif dominan bercirikan pedesaan (rural) yang secara berangsur-angsur akan bergeser menjadi perkotaan (urban), maka perlu diantisipasi saling keterkaitannya dengan pengembangan tata ruang. Sejalan dengan hal tersebut diatas, maka kenyataan masyarakat Kota Banjar berakar budaya sunda, yang sangat dicirikan oleh sifat dan sikap Paguyuban , maka tidak perlu secara drastis berkembang sifat dan sikap pamrih . Hal ini menjadi penting, karena banyak sekali pengembangan fisik yang memerlukan partisipasi masyarakat. Perubahan yang timbul setelah Banjar menjadi Kota berkenaan dengan perkembangan keadaan sosial, olahraga dan kebudayaan Kota Banjar adalah sebagai berikut :

17

VI

Sekolah

Pendidikan merupakan salah satu bidang yang cukup penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, juga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini Kota di Banjar terdapat sekolah sebanyak yaitu :

Tabel : 6 Jumlah Lembaga Pendidikan di Kota Banjar dari Tahun 2002 s.d. 2007 TAHUN NO TINGKAT SEKOLAH 2002 2003 2004 2005 2006 1 TK 23 25 26 26 2 SD 91 97 87 87 3 SMP 12 12 13 13 4 SMA 5 3 5 5 5 SMK 5 6 6 6 6 Sekolah Tinggi 4 4 4 4 Jumlah 140 147 141 141 Sumber : Kota Banjar Dalam Angka, Tahun 2007

2007 26 88 15 5 7 4 145

Selain itu sekolah-sekolah yang pengelolaannya dibawah Departemen Agama juga tersebar di Kota Banjar, sampai tahun 2007 yaitu : Madrasah Diniyah 239 buah, Madrasah Ibtidaiyah 22 buah, Madrasah Tsanawiyah 9 buah dan Madrasah Aliyah 7 buah.

Tabel : 7 Jumlah Lembaga Pendidikan SLTP/SMU/SMK/Perguruan Tinggi dan Jumlah Siswa/Murid Di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Banjar SLTP SMU SMK PEG. TINGGI JUMLA Neger Swast Tota Neger Swast Tota Neger Swast Tota Neger Swast Tota H i a l i a l i a l i a l 8 7 15 3 2 5 2 5 7 4 4 Sekolah 7.574 3.035 4.298 1.974 Murid

18

VII

Kesehatan

Prioritas bidang kesehatan ditujukan untuk mencapai Angka Harapan Hidup (AHH) tahun 2006 sebesar 66,70 tahun melalui peningkatan derajat kesehatan masyarakat, Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB), penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), peningkatan bagi keluarga miskin, peningkatan gizi masyarakat, perbaikan lingkungan permukiman serta peningkatan pelayanan KB. Peningkatan jumlah tenaga dan sarana kesehatan merupakan kebijakan dalam rangka lebih meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tahun 2007 jumlah tenaga kesehatan dokter sebanyak 21 orang, perawat 246 orang dan tenaga bidan sebanyak 81 orang tersebar di seluruh kecamatan. Sedangkan jumlah puskesmas mencapai 7 unit, puskesmas pembantu 10 unit dan posyandu sebanyak 165 unit. Pada tahun 2007 dibangun pula Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dengan kader yang terlibat sebanyak 1.119 orang. Dari segi kegiatan KB tercatat sebanyak 23.545 akseptor aktif atau sebesar 74,47 persen dari 31.615 PUS. Dan jumlah akseptor aktif tersebut terbanyak menggunakan jenis alat kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 53,33 persen. Sarana dan Prasarana Kesehatan yang tersedia di Kota Banjar terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Di tahun 2008, jumlah puskesmas telah mencapai 17 buah yang tersebar di 4 Kecamatan, dimana 10 diantaranyaadalah Puskesmas pembantu. Disammping itu, terdapat pula Puskesmas Keliling sebanyak 8 buah, dan Puskesdes terdapat sebanyak 38 Buah semakin tersebarnya Fasilitas layanan peskesmas diharapkan akan memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan secara memadai.
19

Tabel : 8 Jumlah Tenaga dan Sarana Kesehatan Di Kota Banjar Tahun 2008
TENAGA KESEHATAN N O KECAMATAN SARANA KESEHATAN POS PUSKESMA PUS DOKTE PERAWA BIDA PUSKESMA POSYAND KE R B S LIN R T N S U S B P PEMBANTU G DES

BANJAR PATARUMA 2 N

2 1

12 12

13 16

2 2

3 4

55 47

2 12 3 7

VIII

Fasilitas Sarana dan Prasarana Kota Sejalan dengan makna dari pelaksanaan undang-undang No.32 tahun

2004, tentang pemerintah daerah yaitu memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat diselenggarakan oleh Pemerintah daerah. Sehubungan dengan hal diatas Pemerintah Kota Banjar dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat melalui salah satunya pembangunan fasilitas sarana dan Prasarana Kota diantaranya : Telepon Pelayanan telepon sistem kabel di Kota Banjar di kelola oleh PT. Telkom relative telah dapat menjangkau sebagian besar wilayah. Sejalan dengan perkembangannya, untuk telekomunikasi telah berkembang pula

pelayanan telepon seluler yang menjadi komplementer bagi pelayanan telepon kabel. Listrik Kebutuhan listrik di Kota Banjar dilayani oleh PT PLN (Persero). Berdasarkan observasi, relatif seluruh wilayah Kota telah telah terlayani oleh jaringan distribusi listrik, dan untuk pengembangan pelayanan ke depan sifatnya adalah perluasan atau ekspansi. Pada tahun 2003 PT PLN
20

Distribusi Jawa Barat Unit Pelayanan Banjar membangkitkan tenaga listrik sebesar 147.148.998 kwh. Sedangkan tenaga listrik yang terjual mencapai 119.630.137 kwh untk sebanyak 138.324 pelanggaan. Jumlah pelanggan yang terbiasa terlayani terbagi menjadi beberapa kategori rumah tangga/tempat peribadah/sekolah, bisnis, instansi pemerintah, sosial, industri dan penerangan jalan umum. Air Bersih Pelayanan air bersih untuk penduduk Kota Banjar terdiri dari sistem perpipaan dan sistem non perpipaan (sumur, sumur bor, sungai dan sebagainya). Sistem pelayanan air bersih perpipaan di Kota Banjar di kelola oleh PDAM Tirta Anom Banjar, yang pelayanannya baru mencapai 9 desa di 3 kecamatan. Desa-desa dan penduduk yang belum terlayani oleh sistem pelayanan air bersih perpipaan, memenuhi kebutuhan air bersihnya melalui sumber air sumur, sumur bor, sungai dan sebagainya. Persampahan Persampahan domestik saat ini lebih banyak dimusnahkan dengan metode in-situ, yaitu dengan dibakar dan dibuang ke lahan-lahan kosong sekitar perumahan. Sementara untuk sampah pasar dan sebagian perumahan perkotaan dikumpulkan dan diangkut ke TPA yang ada sekarang yaitu di TPA Ciminyak Kecamatan Cisaga (di luar Kota Banjar), yang merupakan milik Kabupaten Ciamis. Sehubungan dengan sebagaian perumahan adalah perdesaan transaksi ke perkotaan, maka penanganan sampah in-situ ini masih akan terjadi.

21

Kegiatan pengelolaan sampah eksisting di Kota Banjar dilakukan dengan cara pengumpulan oleh masyarakat/petugas yang ditunjuk, sampah yang diangkut dari wadah-wadah rumah/persil kemudian di muat ke gerobakgerobak untuk selanjutnya dimasukan ke tempat pembuangan sementara (TPS). Alat pengelolaan sampah dari rumah-rumah berupa gerobak. TPS yang merupakan tempat pengumpul sementara berupa container dan bak pasangan bata. Pengangkutan sampah menuju TPA dilakukan dengan dump truck atau compactor truck Drainase Drainase di wilayah Kota Banjar bedasarkan pola tangkapan air permukaannya terdiri atas 2 sistem utama, yaitu Citanduy,

ciseel/Cikembang/Cimaragas. Oleh karena itu pengembangan saluransaluran drainase, baik di sepanjang jalan maupun yang tidak mengikuti jaringan jalan akan diarahkan pengalirannya menurut masing-masing sistem tersebut. Air Limbah Air limbah yang dominan pada saat ini adalah air limbah domestik, yang terdiri atas air limbah bekas cuci dan mandi, serta air limbah tinja. Untuk air limbah bekas cuci dan mandi akan dibuang/disalurkan ke saluransaluran yang ada disekitar perumahan, untuk itu perlu dikelola agar tidak langsung dialirkan ke saluran alam, tetapi ditampung terlebih dahulu berupa serapan. Sementara tinja diterapkan teknologi tangki septik secara individual rumah ataupun secara komunal terbatas pada komplek-komplek perumahan yang terencana.
22

Pemadam Kebakaran Pelayanan pemadam kebakaran ini secara normatif ada pada setiap wilayah, terutama di wilayah perkotaan. Kota Banjar telah ada unit pelayanan pemadam kebakaran yang tentu saja perlu peningkatan pelayanannya. Sistem Transportasi Kegiatan transportasi yang ada dapat dilihat dari pergerakan eksternal dan internal. Pada pergerakan ekseternal, terdapat dua moda transportasi yang berperan, yaitu transportasi jalan raya dan kereta api. Pergerakan internal pada umumnya menggunakan moda angkutan jalan raya. Terdapat moda transportasi yang sifatnya khusus, yaitu angkutan sungai yang masih sangat terbatas di sungai Citanduy dengan fungsi terbatas pada angkutan penggalian/pengambilan pasir sungai dan angkutan penduduk dari Kecamatan Langensari ke desa madura Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap.

IX

Ekonomi Bisnis

Berdasarkan tujuan dan strategi pembangunan yaitu untuk memacu pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Khususnya di bidang ekonomi pembangunan harus lebih ditekankan pada peningkatan yang bersamaan antara pertumbuhan ekonomi dengan pendapatan perkapita, sehingga akan mendongkrak daya beli untuk dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat.

23

Salah satu indikator yang dapat dipakai untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto. Pertumbuhan ekonomi Kota Banjar dan perbandingannya dengan Jawa Barat dapat di lihat pada tabel. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Banjar cukup signifikan yaitu 4,20 % pada tahun 2003 menjadi 4,40 % pada tahun 2004. Hal ini disebabkan oleh naiknya kembali perkembangan produksi yang menyumbang cukup besar bagi PDRB Kota Banjar. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Banjar dapat dilihat melalui indikator pertumbuhan Produk Dome stik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan. PDRB Kota Banjar Atas Dasar Harga Konstan naik dari Rp. 538.477,50 juta pada tahun 2003 menjadi Rp.562.184,33 juta tahun 2004. PDRB perkapita Atas Dasar Harga Konstan naik Rp.3.343.293,27 pada tahun 2003 menjadi Rp. 3.454.897,19 pada tahun 2004. Pertumbuhan Perekonomian Kota Banjar mengalami pertumbuhan sebesar 4,71 persen pada Tahun 2006, sedikit lebih tinggi bila dibandingkan pertumbuhan ekonomi Tahun 2005 yang sebsar 4,63 persen. meskipun mampu tumbuh sebesar 4,71 persen namun pertumbuhannya belum mampu beranjak ke posisi diatas pertumbuhan Jawa Barat yang sbesar 6,30 persen .sedangkan pada tahun 2007, capaian kinerja pertumbuhan ekonomi Kota Banjar sebesar 4,93 persen. laju pertumbuhan ekonomi yang ter us menungkat menunjukan kinerja perekonomian daerah yang terus membaik pula, diman produktivitasnya dari aktivitas ekonomi di Kota Banjar secara perlahan mengalami peningkatan. walaupun demikian, jika dibandingkan dengan kemajuan pertumbuhan ekonomi JAwa BArat, LPE KOta Banjar belum mampu melampaui pencapaian koinerja pertumbuhan ekonomi Jawa BArat yang sebesar 6,41 persen di Tahun 2007.
24

Tabel 1 Pertumbuhan Ekonomi Kota Banjar, dan Propinsi Jawa Barat Tahun 2002 2006 (Persen) LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI (%) TAHUN KOTA BANJAR 2002 2003 2004 2005 2006*) 2007*) PROVINSI JAWA BARAT 4,14 5,12 5,94 6,08 6,30 6,41 3,30 4,20 4,40 4,63 4,71 4,93 Sumber : PDRB Kota Banjar Ket : *) angka sementara

Fasilitas perdagangan di Kota Banjar pada tahun 2005 terdiri dari pasar tradisional dan pasar modern serta diperkuat oleh pusat pertokoan termasuk pertokoan swalayan selain itu ditunjang oleh fasilitas perekonomian lainnya seperti Bank Pemerintah, Bank Swasta dan Koperasi. Perusahaan menengah dominan berada di wilayah kota sehingga frekuensi perdagangan di daerah kota cukup tinggi dan uang yang beredar pun cukup besar.

Tabel 2 Sarana dan Prasarana Perekonomian di Wilayah Kota Banjar Dari Tahun 2003 - 2005 JUMLAH NO KETERANGAN 2003 2004 2005 1 Fasilitas Perdagangan - Jumlah Pasar Tradisional 3 3 3 a. Pasar Hewan 1 1 1 b. Pasar Modern 1 1 1 2 Lembaga Keuangan - Bank Pemerintah 3 3 4 - Bank Swasta 3 3 6 - Koperasi Unit Desa (KUD) 4 4 3 - Non Koperasi Unit Desa 84 92 102 - Puskoptan 1 1 3 Pengusaha/Perusahaan - Besar 10 10 16 - Menengah 43 63 94 - Kecil 1.241 1.402 1.640 Sumber : Perindagkop & PM, Tahun 2005

25

Struktur ekonomi secara kuantitatif bisa digambarkan dengan menghitung besarnya persentase peranan nilai tambah bruto dari masing-masing Sektor terhadap nilai total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Tabel 3 Distribusi Persentase PDRB Kota Banjar, dan Propinsi Jawa Barat Adh Berlaku Tahun 2004 (Persen) DISTRIBUSI PERSENTASE (%) NO SEKTOR KOTA BANJAR PROV. JABAR Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2004 2005 2006*) 2007*) 2004 2005 2006*) 2007*) 19,89 18,63 18,88 17,86 13,15 12,49 11,74

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan 2 Pertambangan dan Penggalian 3 Industri Pengolahan 4 Listrik, Gas, dan Air Minum 5 Bangunan 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 7 Pengangkutan dan Komunikasi 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan 9 Jasa - jasa

0,42 13,22 1,18 6,04 30,00

0,40 12,89 1,18 5,73 32,29

0,36 12,47 1,11 5,76 31,99

0,33

6,80

0,24 44,91 3,05 3,11 20,14

0,23 44,83 2,83 3,20 20,48

12,05 39,25 1,07 2,60

6,53 2,78 32,18 17,64

7,86 7,62

8,09 7,25

7,90 6,59

7,36 6,29

5,28 2,86

5,59 2,80

6,20 2,84

13,54 14,94 16,33 8,44 7,67 7,64 Sumber : PDRB Kota Banjar Ket : *) angka sementara Dari tabel diatas, menunjukan bahwa Sektor Perdagangan Hotel dan

13,77

Restoran paling dominan dalam pembentukan PDRB Kota Banjar, besarnya peranan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran pada tahun 2004 sebesar 30,00 persen. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan peranannya cukup dominan dengan 19,89 persen dan merupakan sektor kedua terbesar setelah

26

Perdagangan, Hotel dan Restoran. Sektor Jasa-jasa peranannya sebesar 13,77 persen dan merupakan penyumbang PDRB Kota Banjar di urutan yang ketiga. Pada Tahun 2006 struktur perekonomian Kota Banjar di dominasi oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran masih merupakan sektor yangterbesar kontribusinya dalam pembentukan PDRB Kota Banjar yaitu sebesar 31,99 Persen .adapun sektor pertanian, memiliki kontribusi terbesar kedua dengan 18,88 persen ,sektor jasa sebesar 14,94 persen dan merupakan sektor dengan kontribusi terbesar ketiga terhadap PDRB kota Banjar Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa pada di Tahun 2007 Sektor Perdagangan Hotel dan Restoranmasih merupakan sektor terbesar Kontribusinya dalam pembentukan PDRB Kota Banjar yaitu sebesar 32,18 persen. kemudian disusul, dengan Sektor Pertanian,yang memiliki kontribusi sebesar 117,86 persen dan sektor jasa-jasa berkontribusi sebesar 16,33 persen ketiga sektor tersebut, selama ini dianggap sebagai tulang punggung perekonomian Kota Banjar karena memiliki kontribusi paling besar terhadap PDRB Kota Banjar. Sedangkan Kontribusi sektor-sektor lainya secara berturut-turut adalah sektor indrustri pengolahan sebesar 12,05 persen ,sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 7,36, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 6,53 persen .sementara dua sektor lainya yaitu sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor pertambangan dan penggalian kontribusinya hanya dibawah 2 persen terhadp PDRB Kota Banjar. secara umum dapat pula ditarik kesimpulan bahwa struktur ekonomi KOta BAnjar masih didominasi oleh kemajuan sektor perdagangan, hotel, dan rertoran dan didukung peranan sektor pertanian dan jasa jasa. kondisi tersebut menunjukan bahwa citra Kota Banjar sebagai Kota
27

PErdagangan dan Jasa dengan tidak mengesampingkan sektor pertanian akan terus berlajut . X. Pariwisata dan Akomodasi

Obyek wisata di Kota Banjar yang keberadaannya masih memerlukan penanganan untuk bisa lebih menarik minat wisatawan. Beberapa situs jaman dulu berada di kecamatan Purwaharja dan Pataruman, obyek Situ Mustika yang merupakan Panorama dan Danau tedapat di kecamatan Purwaharja dan di kecamatan Pataruman memiliki peninggalan berupa terowongan sepanjang 80 meter.

Tabel 1 Potensi Objek Wisata Menurut Kecamatan di Kota Banjar Tahun 2008
NO NAMA OBJEK LOKASI LUAS KETERANGAN

1 2 3 4

Situ Mustika

Desa Purwaharja, 2,5 Ha Panorama dan Danau Kecamatan Purwaharja Pulo Majeti/ Desa Purwaharja, 2 Ha Situs Rawa Onom Kecamatan Purwaharja Kokoplak Desa Mulyasari, 1 Ha Situs Kecamatan Pataruman Terowongan Desa Binangun, Terowongan rel KA, Kecamatan Pataruman panjang 80 meter Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kota Banjar
Sebagai penunjang sarana wisata terdapat juga jasa akomodasi sebanyak 9

buah berupa hotel dan penginapan dengan kapasitas kamar 159 buah dan tempat tidur sebanyak 305 buah. Tercatat pada Tahun 2007 jumlah tamu yang menggunakan jasa akomodasi sebanyak 33.495 orang dengan tenaga kerjanya 46 orang. Dan Pada Tahun 2008 Hotel di Kota Banjar Jumlah Hotel masih 9 Buah dan Penginapan dengan Kapasitas Kamar 168 buah dan tempat tidur sebanyak 276 buah. Untuk tahun 2008 tercatat Jumlah Tamu yang menggunakan Jasa akomodasi sebanyak 29.459 orang dengan tenaga kerja 65 orang.

28

Tabel 2 Jumlah Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Per Kecamatan di Kota Banjar
NO KECAMATAN JUMLAH PENGINAPAN KAPASITAS KAMAR TEMPAT TIDUR

1 2 3 4

BANJAR 1 11 17 PATARUMAN 5 117 203 PURWAHARJA 3 40 56 LANGENSARI 0 0 0 JUMLAH 9 168 276 TAHUN 2007 9 159 305 Sumber : Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kota Banjar, Tahun 2008 Hotel Hotel Non Berbintang Berbintang < 10 0-24 25-40 41-100 > 100 Kamar Kamar Kamar Kamar Kamar 2 3 4 5 6 7 0 0 1 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 0 0 0 0 7 2 0 0 Sumber : Dinas Perhubungan Kota Banjar

Kecamatan 1 Banjar Purwaharja Pataruman Langensari Jumlah 2007

Jumlah 8 1 3 5 0 9 9

XI .

Aspek Investasi merupakan faktor penting dalam mengembangkan

Aspekinvestasi

perekonomian daerah. Adapun perkembangan investasi Kota Banjar dari tahun 2004 2005 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1 Perkembangan Investasi Kota Banjar


NO TINGKAT INDUSTRI UNIT USAHA JUMLAH TENAGA KERJA INVESTASI

Besar 0 Menengah 3 Kecil Formal 301 Kecil Non Formal 1.215 JUMLAH 1.519 Sumber : Dinas Peridagkop dan PM , Tahun 2004

1 2 3 4

0 1.561 1.868 6.909 10.338

0 16.920.000.000 2.619.688.000 1.606.440.000 21.146.108.000

29

Tabel 2 Perkembangan Potensi Sektor Koperasi Tahun 2004 2005 dan Target Tahun 2006
POTENSI BIDANG KOPERASI TAHUN UNIT USAHA INVESTASI (Rp Milyar) TENAGA KERJA (Orang)

2004 97 10.530.000.000 2005 106 13.914.094.229 Naik Turun 1,05 1,04 (%) 2006 122 11.389.248.000 Sumber : Dinas Peridagkop dan PM, Tahun 2005

130 136 1,28 142

Tabel 3 Perkembangan Potensi Sektor Perindustrian Tahun 2004 2005 dan Target Tahun 2006
TAHUN POTENSI BIDANG INDUSTRI FORMAL NON FORMAL INVESTASI TENAGA KERJA UNIT INVESTASI TENAGA KERJA (JT) (ORANG) USAHA (JT) (ORANG)

UNIT USAHA

2004 302 19.539,668 3429 2005 308 19.600,068 3489 Naik 1,02 1,00 1,02 (%) 2006 315 19.667,836.8 3.557 Sumber : Dinas Peridagkop dan PM, Tahun 2005

1.215 1.239 1,02 1.267

1.606,44 1.638,03 1,02 1.673,473.98

3.480 3.553 1,02 3.635

Tabel 4 Perkembangan Potensi Sektor Perdagangan Tahun 2004 2005 dan Target Tahun 2006
POTENSI BIDANG PERDAGANGAN TAHUN UNIT USAHA INVESTASI (Milyar) TENAGA KERJA (Orang)

2004 1.475 2005 1.750 Naik Turun 1,12 (%) 2006 2.100 Sumber : Dinas Peridagkop dan PM

90.000.000.000 116.656.968.678 1,30 144.324.315.141

3.939 5.201 1,32 6.800

30

XII

Komoditi Unggulan

Selain sektor industri, perdagangan dan koperasi yang menjadi aspek investasi, tabel yang ada dibawah juga menjadi komoditas yang dapat di jadikan investasi Kota Banjar.

Tabel 1 Tabel Komoditi Unggulan Kota Banjar


NO KOMODITI JUMLAH UNIT USAHA KAPASITAS /TAHUN LOKASI

1. 2. 3. 4. 5.

Bordir/Konveksi : - Kaos, Koko, Celana Pendek - Busana Muslim, Kebaya Tikar Mendong Meubel Anyaman Bambu Industri Kerajinan Kayu/Bambu : Kerajinan : - Miniatur Alat Musik - Sangkar Burung - Ukiran Tunggul Kayu Industri Makanan Olahan : - Sale Pisang - Kripik Pisang, Singkong - Ranginang - Makanan Ringan Air Minum Dalam Kemasan Gula Kelapa

5 Kelompok 44,3 potong 2 unit usaha, 960 kodi 30 plasma 43 unit usaha 372.034 buah 2 sentra, 65 unit usaha 1 unit usaha 4 unit usaha 1 unit usaha 2 unit usaha 780 pasang

Banjar, Pataruman Langensari Banjar, Pataruman, Purwaharja dan Langensari Langensari, Neglasari

1.080.000 buah Banjar, Neglasari 1.200 set 96 buah Pataruman, Langen Pataruman Purwaharja Banjar Banjar Langensari Langensari Pananjung, Karangpucung, Langensari Langensari Koptan Banjar Langensari Pataruman, Neglasari dan Purwaharja

6.

7.

8. 9.

10. Industri Logam Alat Rumah 11. Bata Merah 12. Kambing PE 13. Beras Organik 14. Kentang Hitam

20 unit usaha 440 ton 15 unit usaha 53,2 ton 25 unit usaha 80 ton 6 unit usaha 72 bungkus 1 unit usaha 35.800 galon 602 unit 1.200 ton usaha 1 unit usaha 6.300 kodi 400 unit usaha 1.350 ekor 998,7 ha 356,7 ha 17.863 buah 200 ltr/hari 20 ton 68 ton

31

You might also like