You are on page 1of 4

1. Do'a dipermudah hisab - - .

- - . Dari Aisyah, ia berkata, saya telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada sebagian shalatnya membaca, "Allahumma haasibnii hisaabay yasiiroo (Ya Allah hisablah aku dengan hisab yang mudah). Ketika beliau berpaling saya bekata, "Wahai Nabi Allah, apa yang dimaksud dengan hisab yang mudah?" Beliau bersabda, "Seseorang yang Allah melihat kitabnya lalu memaafkannya. Karena orang yang diperdebatkan hisabnya pada hari itu, pasti celaka wahai Aisyah. Dan setiap musibah yang menimpa orang beriman Allah akan menghapus (dosanya) karenanya, bahkan sampai duri yang menusuknya." (HR. Ahmad 6/48. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih selain perkataan: Saya telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada sebagian shalatnya membaca: "() Allahumma haasibnii hisaabay yasiiroo. Ini adalah tambahan di mana Muhammad bin Ishaq bersendirian dalam meriwayatkannya.)

2. Do'a dijauhkan dari maksiat "Ya Allah, karuniakanlah untuk kami rasa takut kepadaMu yang dapat menghalangi kami dari bermaksiat kepada-Mu, dan (karuniakanlah untuk kami) ketaatan kepada-Mu yang dapat menyampaikan kami kepada surgaMu, serta (karuniakanlah untuk kami) keyakinan hati yang dapat meringankan kami dari berbagai cobaan dunia. Jadikan kami bisa menikmati dan memanfaatkan pendengaran, penglihatan, dan kekuatan kami selama kami hidup. Dan jadikan semua itu sebagai pewaris bagi kami (tetap ada pada kami sampai kematian). Jadikanlah kemarahan dan balas dendam kami hanya kepada orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang memusuhi kami. (Ya Allah) Janganlah Engkau jadikan musibah kami adalah yang terjadi pada dien kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia sebagai tujuan terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan janganlah Engkau kuasakan atas kami orang-orang yang tidak menyayangi kami." (HR. Al-Tirmidzi dalam Sunannya no. 3502, al-Nasai dalam 'Amal al-Yaum wa al-Lailah no. 402, Al-Hakim 1/528, Al-Baghawi no. 1374 dari hadits Ibnu Umar. Imam al-Tirmidzi mengatakan hasan Gharib. Syaikh Al-Albani menghassankan haidts ini dalam Shahih al-Jami' al-Shaghir no. 1268)

3. Do'a Penawar Rasa Pesimis dan Merasa Sial

( Allaahumma Laa Khaira Illaa Khairuka, wa Laa Thaira Illaa Thairuka, wa Laa Ilaaha Ghairuka) Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan yang berasal dari-Mu dan tidak ada kesialan kecuali kesialan yang berasal dari-Mu (yang telah Engkau tetapkan), dan tidak ada tuhan selain Engkau. (Hadits shahih, riwayat Ahmad)

4. Berlindung dari syirik Ucapkanlah Allahumma inni audzubika an usyrika bika wa ana alam wa astaghfiruka lima laa alam (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik yang aku sadari. Dan aku memohon ampun kepada-Mu atas dosa-dosa yang tidak aku ketahui). (HR. Ahmad (4/403). Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahiihul Jami (3731) dan Shahih at Targhiib wa at Tarhiib) Tidak Tergolong Riya Al Imam an Nawawi rahimahullah membuat suatu bab dalam kitab Riyadus Shalihin dengan judul, Perkara yang dianggap manusia sebagai riya namun bukan termasuk riya . Beliau membawakan hadist dari Abu Dzar radhiyallahu anhu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya, Apa pendapatmu tentang seseorang yang beramal kebaikan kemudian dia mendapat pujian dari manusia?: Beliau menjawab, Itu adalah kebaikan yang disegerakan bagi seorang mukmin (H.R. Muslim 2642). Di antara amalan-amalan yang tidak termasuk riya adalah: 1. Rajin beribadah ketika bersama orang shalih. Hal ini terkadang menimpa ketika seseorang berkumpul dengan orang-orang shaleh sehingga lebih semangat dalam beribadah. Hal ini tidak termasuk riya. Ibnu Qudamah mengatakan, Terkadang seseorang menginap di rumah orang yang suka bertahajud (shalat malam), lalu ia pun ikut melaksanakan tahajud lebih lama. Padahal biasanya ia hanya melakukan shalat malam sebentar saja. Pada saat itu, ia menyesuaikan dirinya dengan mereka. Ia pun ikut berpuasa ketika mereka berpuasa. Jika bukan karena bersama orang yang ahli ibadah tadi, tentu ia tidak rajin beribadah seperti ini 2. Menyembunyikan dosa. Kewajiban bagi setiap muslim apabila berbuat dosa adalah menyembunyikan dan tidak menampakkan dosa tersebut. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Setiap umatku akan diampuni kecuali orang yang menampakkan perbuatan dosanya. Di antara bentuk menampakkan dosa adalah seseorang di malam hari melakukan maksiat, namun di pagi harinya padahal telah Allah tutupi-, ia sendiri yang bercerita, Wahai fulan, aku semalam telah melakukan maksiat ini dan itu. Padahal

semalam Allah telah tutupi maksiat yang ia lakukan, namun di pagi harinya ia sendiri yang membuka aib-aibnya yang telah Allah tutup.[9] 3. Memakai pakaian yang bagus. Hal ini tidak termasuk riya karena termasuk keindahan yang disukai oleh Allah. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya terdapat sifat sombong walau sebesar dzarrah (semut kecil). Lantas ada seseorang yang berkata,Sesungguhnya ada orang yang suka berpenampilan indah (bagus) ketika berpakaian atau ketika menggunakan alas kaki. Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan. Yang dimaksud sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia [10] 4. Menampakkan syiar Islam. Sebagian syariat Islam tidak mungkin dilakukan secara sembunyi-sembunyi, seperti haji, umroh, shalat jamaah dan shalat jumat. Seorang hamba tidak berarti riya ketika menampakkan ibadah tersebut, karena di antara keawajiban yang ada harus ditampakkan dan diketahui manusia yang lain. Karena hal tersebut merupakan bentuk penampakan syiar-syiar islam.

5. Do'a berlindung dari kejelekan pasar Bismillahi, allahumma innii as-aluka khayra haadzihiz suuqi wa khayra maa fiihaa, wa auudzu bika min syarri haadzihis suuqi wa min syarri maa fiithaa. Allahumma innii auudzu bika an ushiiba fiihaa yamiinaam faajiratan aw shafagatan khaasiratan. Artinya : Dengan nama Allah ya Allah aku memohon pada-Mu kebaikan pasar ini dan kebaikan yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pasar ini dan dari keburukan yang ada di dalamnya. Dan aku berlindung pada-Mu dari sumpah palsu dan dari suatu pembelian atau penjualan yang merugikan.

6. Do'a dan Istighfar Yang Mencakup Segala Dosa & Kesalahan Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta alamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa amdii, wa kullu dzalika indii (Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah,

ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan) Syarh Ad Duaa, Hamir bin Abdul Humaid bin Miqdam, doa no. 84

7. Do'a Agar Dibaguskan Amalan Akhir & Diselamatkan Dari Siksa Allahumma ahsin aqibatanaa fil umuuri kullihaa, wa ajirnaa min khizyid dunyaa wa adzabil akhiroh. (Ya Allah, baguskanlah setiap akhir urusan kami, dan selamatkanlah dari kebinasaan di dunia dan dari siksa akhirat)

8.

You might also like