You are on page 1of 5

Bab IV.

Marketing MIX

Pada bab-bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa aktivitas pemasaran


merupakan jantung dari sebuah usaha bisnis. Mengingat pentingnya aktivitas pemasaran
ini bagi kelangsungan usaha suatu usaha bisnis, maka pengusaha harus memiliki
perencanaan yang strategis, pengawasan yang matang serta tindakan-tindakan yang
konkrit dan terprogram dalam mempengaruhi konsumen. Dalam ilmu manajemen
pemasaran, hal ini dinamakan dengan marketing mix atau bauran pemasaran.
Aktivitas marketing mix meliputi empat macam tindakan, antara lain :
1. Produk (Product)
Pengusaha mempengaruhi konsumen lewat produk yang ditawarkan, misalnya
membuat produk dengan warna-warni, bungkus yang bagus dan exclusive dan
sebaginya.

Beberapa hal yang perlu dipelajari tentang stategi ini :


a. Konsep Produk
Konsep produk merupakan suatu pengertian atau pandangan konsumen
terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkannya. Misalnya sepatu, bagi
konsumen memiliki dua arti. Pertama, Arti (fungsi) teknis, sepatu adalah sebagi
pelindung telapak kaki dari berbagai barang yang dapat melukai telapak kaki. Fungsi
ini biasa disebut dengan “Produk Pangkal / Generic Produk” Kedua, Arti non teknis
(aspek sosial budaya), sepatu juga dipandang tidak hanya semata-mata pelindung
telapak kakinya akan tetapi juga terhadap harapan agar dengan memakai sepatu itu
konsumen akan dapat menjadi tampak “bergengsi”. Unsur ini dikenal sebagai aspek
kebutuhan manusia atau kebutuhan pangkal atau “Generic Need”
Dalam arti sempit, produk merupakan sekumpulan atribut fisik yang terakit
dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. Setiap produk pasti memiliki nama
generik di samping nama brand. Misalnya deterjen, sabun mandi, paracetamol atau
sepatu. Sebaliknya, dalam artik yang luas setiap brand ( merk ) dipandang sebagai
produk yang terpisah dari produk lainnya yang semacam. Televisi merk Sony dengan
televisi merk Sharp merupakan produk yang berbeda, meski sama-sama televisinya.
Merk ini menjadi alat pembeda bagi konsumen. Dan justru oleh karena nama merk
inilah keinginan konsumen lebih dipuaskan. Mengapa ? Karena dari sebuah merk
tergambar di belakangnya warna, harga, kemasan, model, bonafiditas pabrik bahkan
komunitas konsumen dari merk tersebut.
Uraian di atas memberi pengertian bahwa konsumen tidak hanya membeli
sekumpulan atribut fisik dari suatu produk saja. Mereka membayar sesuatu yang
memuaskan keinginan mereka. Perusahaan yang cerdas tidak hanya memasarkan
produk itu sendiri, lebih dari itu, ia menjual manfaat, citra (brand image), dan faktor-
faktor intangible lain.
Jadi, perusahaan menjual produk sekaligus citra. Orang membeli suatu produk
tidak hanya untuk fungsinya, tetapi juga makna produk itu bagi pribadinya. Barang
yang dibeli merupakan cermin atribut pribadi, citra diri, kelas sosial dan hal-hal lain
yang bersifat pribadi. Seseorang akan memilih sebuah produk yang dapat memperkuat
citra pribadinya. Karena itu, Mc Donald tidak hanya menjual ayam goreng, lebih dari
itu, mereka menjual suasana makan yang nyaman, modern dan relatif bergengsi.

b. Siklus Kehidupan Produk (Product life Cycle)


Tahap-tahap perkembangan hidup produk seperti grafik berikut :

Volume Penjualan

Kedewasaan

Penurunan
Pertumbuahan

Perkenalan

Waktu
Seperti halnya mahluk hidup, produk juga mengalami daur hidup. Dilihat dari
sudut volume penjualan, mereka juga mengalami lahir (perkenalan), tumbuh, puncak
penjualan (kedewasaan), merosot sampai akhirnya hilang dari peredaran. Daur hidup
ini harus benar-benar menjadi perhatian, karena berguna untuk menentukan strategi
perusahaan secara kesuluruhan.
Dari ada pemahaman tentang daur hidup ini, membantu perusahaan untuk
menentukan kapan harus dilakukan inovasi-inovasi baru. Inovasi diperlukan karena
setiap produk yang mereka miliki pada akhirnya tidak akan diminati konsumen lagi
karena pangsa pasar dan volume penjualan terkurangi oleh adanya produk-produk
yang dihasilkan para kompetitor. Jika penjualan terus merosot, otomatis laba akan
menurun. Oleh karena itu, perusahaan harus merubah atau mengganti produknya. Jika
tidak, maka laba, pangsa pasar, volume penjualan akan terus berkurang, hingga
akhirnya perusahaan tersebut tutup.

c. Jenis-Jenis Produk
Ada beberapa penggolongan produk :
- Barang Konsumsi
Beberapa barang konsumsi :
- Barang Konvenien/kebutuhan hidup sehari-hari.
Kebutuhan ini berfrekuensi pembelian tinggi tetapi jumlah pembelian yang kecil-
kecil.
- Barang Shoping/perabot rumah tangga
Kebutuhan ini berfrekwensi pembelian rendah dengan jumlah pembelian
/pengeluar yang cukup tinggi.
- Barang Spesial/mewah : Mobil, Video, Tape recorder
Kebutuhan ini berfrekwensi pembelian rendah dengan jumlah pembelian atau
pengeluran tinggi.

- Barang Industri
Barang yang dibutuhkan untuk keperluan alat usaha atau kegiatan produksi.
Diantaranya, Bahan baku, bahan pembantu, peralatan produksi, mesin-mesin
pabrik dan peralatan administrai kantor

2. Harga (Price)
Jika dilihat sejarahnya, harga ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui
mekanisme tawar menawar di antara mereka. Penjual menetapkan harga yang tinngi
untuk produk mereka, sedangkan pembeli menawar dengan harga serendah mungkin.
Dengan tawar menawar akhirnya dicapai kesepakatan harga yang dapat diterima oleh
kedua belah pihak.
Menurut Philip Kotler bahwa harga untuk semua merupakan gagasan idea. Hal
ini memperoleh dorongan dari berkembangnya penjualan eceran berskala global pada
akhir abad 1900-an.
Penentuan harga yang rendah, discount, harga obral serta cuci gudang. Dengan
cara ini penetapan harga semacam ini akan menarik perhatian konsumen untuk
memborong.

Dasar penentuan harga terdiri dari :


- Biaya, Harga jual ditambah dengan keuntungan “Cost –Plus Pricing”
- Konsumen
- Persaingan, Politik Dumping/harga jual dibawah biaya produksi, Discount,
Kredit/Leasing

3. Promosi (Promotion).
Kegiatan promosi untuk memperkenalkan produk sehingga konsumen menjadi
kenal kemudian menyenanginya, bahkan bagi yang lupa diharapkan dapat menjadi
ingat kembali.

Alat untuk mempromosikan produknya ada beberapa cara :


- Advertensi, iklan di surat kabar, TV, bioskop, radio dll
- Promosi Penjualan, Membuka counter di Toko-toko atau Super Mall
- Personal Selling, Door to door selling, Mail order, Telepon Selling
- Publikasi, Membuat berita di Surat kabar, TV, radio maupun majalah
Keempat bentuk promosi ini harus dikonmbinasikan agar efektif untuk mempengaruhi
konsumen. Kombinasi ini disebut “Promotional Mix”

4. Distribusi (Placement)
Cari distribusi yang memenuhi kebutuhan konsumen dapat juga diterapkan agar
menarik para konsumen. Untuk barang kebutuhan sehari-hari distribusi dibuat sedekat
mungkin dengan konsumen.

Bentuk-bentuk saluran distribusi :


- Saluran Distribusi Langsung
Saluran distribusi ini pengusaha berusaha untuk menyalurkan barang-barangnya
yang dibeli konsumen secara langsung ke tempat konsumen tinggal
- Saluran Distribusi Tidak Langsung
Dalam hal ini pengusaha menggunakan pihak luar untuk membantu menyalurkan
barang-barangnya ke pada konsumen. Pihak luar ini merupakan
penyalur/distributor

Penyaluaran tidak langsung meliputi 3 cara :


- Saluran distribusi yang eksklusif, penyaluran menggunakan satu distributor
tunggal
- Saluran distribusi yang selektif, menggunakan distributor sedikit dengan
syarat-syarat tertentu. Lokasi, keuangan, fasilitas telepon, fasilitas parker,
kondisi dan bentuk gudang dll
- Saluran distribusi yang intensif, menggunakan distributor sebanyak-
banyaknya agar dapat menjangkau lokasi konsumen yang menyebar.

You might also like