You are on page 1of 19

1

Emosi adalah

Surprised Elated Happy Positive Emotion High Elated Surprised

Fearful

Angry Sad

Fearful Angry

High

Negative Emotion

Sad

Happy

Relaxed Sluggish

Low

Negative Emotion

Low Positive Emotion

Basic feeling yang dialami manusia selain motivasi, adalah emosi.

1. Emosi, biasanya, dipicu oleh 1. Motivasi dan emosi kejadian eksternal sedang mengaktifkan dan motivasi dipicu oleh faktor mengarahkan perilaku. internal. 2. Emosi dapat menyertai perilaku yang termotivasi. 2. Motivasi dicetuskan oleh kebutuhan tertentu, sedang emosi dicetuskan oleh stimuli Persamaan & perbedaan di yang bervariasi luas. atas tidak mutlak. 6

Happiness, fear, anger, sadness, dan disgust adalah lima emosi yang dianggap sebagai emosi dasar pada manusia. Happiness dipandang sebagai emosi positif, sedangkan empat lainnya adalah emosi negatif. Terkadang disgust tidak dianggap sebagai basic, melainkan kombinasi antara takut dan cemas. Kesemua emosi di atas bersifat universal, artinya diekspresikan oleh semua orang dari pelbagai latar belakang budaya. Ada juga yang menambahkan dengan surprise (kurang dikenal antar budaya).
7

Plutchiks Emotion Wheel


Love Optimism

Submission (patuh)

Aggressiveness

Awe (kagum)

Contempt (jijik) Remorse (penyesalan)

Disappointment
8

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Pengalaman subjektif Respon-respon tubuh secara internal Pikiran tentang emosi dan situasi tekait Ekspresi wajah Reaksi-reaksi atas emosi Kecenderungan bertindak

Catatan: Tidak satupun dari ke enam komponen di


atas yang secara mandiri merupakan emosi. Melainkan secara bersama-sama membentuk emosi tertentu.
9

Ketika mengalami emosi yang intens (takut atau marah) seseorang akan merasakan sejumlah perubahan pada tubuhnya. Tekanan darah Nafas memburu Pupil mata melebar Kadar gula darah meningkat sehingga memperbesar energi. Bulu kuduk meremang

PERUBAHAN FISIOLOGIS

Aktivasi sistem saraf otonomik divisi simpatetik

Sistem simpatetik menyerap energi dalam jumlah besar.

Setelah emosi mereda, sistem parasimpatetik akan mengambil alih & mengembalikan ke keadaan semula.
11

Apakah kaitan antara peningkatan ketergugahan fisiologis dan pengalaman subjektif dari emosi? Secara lebih khusus, apakah persepsi seseorang atas arousal yang dialaminya merupakan bagian dari pengalaman emosi? Diteliti melalui kehidupan emosi orang-orang yang mengalami luka pada spinal cord.

12

Syaraf-syaraf tepat di bawah luka spinal cord tidak dapat berhubungan dengan otak, padahal saat arousal sistem saraf simpatetik akan bekerja. Semakin tinggi letak luka spinal cord artinya semakin berkurang pula feedback dari sistem saraf otomatis, akibatnya akan semakin menurunkan reaksi emosi. Hasilnya: semakin kecil feedback sistem otomatik menuju otak, semakin berkurang kekuatan emosi.

13

Syaraf-syaraf tepat di bawah luka spinal cord tidak dapat berhubungan dengan otak, padahal saat arousal sistem saraf simpatetik akan bekerja. Semakin tinggi letak luka spinal cord artinya semakin berkurang pula feedback dari sistem saraf otomatis, akibatnya akan semakin menurunkan reaksi emosi.

14

Autonomic arousal berkontribusi terhadap intensitas pengalaman emosi.

Apakah autonomic arousal dapat membedakan pelbagai jenis emosi?

ATAU

Adakah pola aktivitas fisiologis untuk gembira, marah, takut, dan seterusnya?

Pertanyaan-pertanyaan itu mengembalikan ingatan pada tokoh William James (1884).

Persepsi atas perubahan-perubahan tubuh merupakan pengalaman subjektif dari emosi: Kita takut karena kita lari Kita marah karena kita memukul Tokoh lainnya adalah Carl Lange (pada waktu yang bersamaan) menyatakan bodily changes mencakup autonomic arousal.

Kedua tokoh kemudian menggabungkan teorinya menjadi JAMES-LANGE Theory dan menyatakan: Mengingat persepsi atas autonomic arousal akan membentuk pengalaman emosi, dan karena setiap emosi dirasakan berbeda, maka harus ada pola aktivitas otonomik yang berbeda bagi setiap jenis emosi. Teori ini tetap mempertahankan bahwasanya autonomic arousal menjadi pembeda emosi-emosi.

Teori tadi ditentang oleh Walter Canon (1927), menurutnya: 1. Organ-organ internal relatif merupakan struktur yang kurang sensitif karena tidak disuplai oleh persyarafan yang memadai, sehingga perubahan internal akan berlangsung terlalu lambat sebagai sumber emotional feeling. 2. Bodily change yang sengaja dibuat untuk menggugah emosi misalnya menyuntikkan epinephrine tidaklah menghasilkan emosi yang sesungguhnya. 3. Pola autonomic arousal tidak tampak berbeda antara satu keadaan emosi dengan keadaan emosi lainnya misal ketika marah seseorang merasakan jantung berdegup lebih kerasa, sama halnya jika melihat kecengan.

Pernyataan ke tiga, secara eksplisit, menolak bahwasanya autonomic arousal mampu membedakan emosi-emosi. Beberapa peneliti melakukan percobaan-percobaan, tetapi sejauh itu belum memperlihatkan hasil memuaskan, sehingga menggiring terbentuknya pemikiran baru yaitu ada sesuatu yang lain, yang lebih berperan dalam membedakan satu jenis emosi dengan jenis emosi lainnya, yaitu cognitive

appraisal.

You might also like