You are on page 1of 2

Batusangkar, Kabupaten Tanahdatar Sabtu (18/6/2011) pukul 10.00 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Datar mencatat gempa berpusat di Lapangan Cindua Mato, Batusangkar. Gempa mengakibatkan sejumlah bangunan dan infrastruktur di daerah tersebut hancur. Sejumlah pohon juga tumbang yang mengakibatkan jalan raya macet parah. Pantauan dilapangan, BPBD langsung menangani bencana tersebut dengan berkoordinasi dengan jajaran Polres, TNI, Dinas Kesehatan, dan instansi terkait lainnya. Masing-masing instansi langsung menyiapkan peralatan dan personilnya. Polres menyiapkan personil dalam penyelamatan korban gempa, Satlantas mengatur lalulintas supaya tidak terjadi kemacetan, Dishub membantu Satlantas mengatur jalan, Satsabhara menyiapkan tenda dan membawa truk Dalmas untuk evakuasi korban, Dinsos menyiapkan tenda dapur umum, Dinas Kesehatan dan PMI menyiapkan obat-obatan, Pemadam Kebakaran menyiapkan mobil air, Tim SAR menyiapkan peralatan untuk evakuasi korban. Saat muncul laporan masyarakat ada korban tertimpa pohon di depan SD, maka anggota Sabhara dan Tim SAR langsung menuju ke lokasi. Pohon langsung dipotong dengan menggunakan gergaji mesin dan korban segera diangkat dan dilarikan ke Posko Kesehatan yang telah didirikan Dinkes dan PMI untuk mendapatkan pertolongan pertama. Bila kondisi korban cukup parah, akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah. Di saat bersamaan, juga masuk laporan terjadi kepanikan siswa di sekolah yang runtuh akibat gempa. Anggota Polres dan BPBD juga segera menuju lokasi untuk memberikan arahan agar siswa jangan panik dan tetap tenang. Para siswa lalu dibawa dengan truck Dalmas ke Posko Pengungsian dan Posko Kesehatan untuk memperoleh perawatan medis bagi yang terluka. Sementara, di Gedung Nasional Batusangkar juga masuk laporan ada beberapa korban yang terjebak di dalam dan atas gedung akibat gempa dan kebakaran. Tim SAR dan Damkar turun ke lokasi melakukan evakuasi korban dan memadam api. kan Korban yang terjebak dalam gedung disarankan untuk tidak panik, karena akan segera dievakuasi, begitu juga yang berada di atas gedung. Setelah dievakuasi maka Tim Medis yang sudah menunggu dengan ambulans segera membawa korban ke Posko Kesehatan. Dalam waktu singkat tim sudah berhasil mengevakuasi seluruh korban dan api dapat dipadamkan. Dalam kepanikan masyarakat, ternyata ada sekelompok orang yang memanfaatkan situasi tersebut dengan melakukan penjarahan barang di pertokoan dan perkantoran. Satreskrim dan Satintel Polres Tanahdatar segera melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku

penjarahan. Sekawanan penjarah tersebut dalam waktu singkat berhasil dilumpuhkan dan langsung diamankan ke Mapolres Tanahdatar untuk proses hukum selanjutnya. Setelah seluruh proses evakuasi selesai dilaksanakan maka dilakukan koordinasi lintas sektoral di Posko Induk Bencana. Pasca evakuasi, Kapolres berkoordinasi dengan Bupati, BPBD dan Muspida untuk penanganan selanjutnya dengan melihat kegiatan di Posko Pengungsian, Kesehatan, Logistik, dan Dapur Umum Demikian rangkaian simulasi bencana Kepolisian Resor Tanahdatar dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kegiatan melibatkan sekitar 350 personil tersebut berasal dari TNI, SAR, Pemadam Kebakaran, Satpol PP, Tagana, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PMI, FKPM, Orari, pelajar, guru, dan masyarakat. Ikut menyaksikan Kabag Bin Ops Polda Sumbar AKBP Hindra, Kapolres Tanahdatar AKBP Teguh Trisasongko, Dandim 0307 Tanahdatar Letkol Inf Chandra Wirawan, Asisten III Hardiman, Kepala BPBD Altri Suwandi, Wakapolres Kompol Syafnil, dan pimpinan SKPD serta ratusan masyarakat Kota Batusangkar. Pada Kesempatan itu, Asisten III Hardiman mengatakan bahwa topografi wilayah Kabupaten Tanahdatar paling banyak potensi terjadi bencana alam seperti gempa bumi, galodo, kebakaran, tanah longsor, gunung meletus, dan bencana lainnya. Kapolres Teguh Trisasongko mengharapkan simulasi ini dapat dilaksanakan lebih baik, bila terjadi bencana yang sesungguhnya. "Kita tidak mengharapkan bencana terjadi, tapi bila terjadi maka kita sudah siap menghadapinya," ungkap Teguh. Hal senada juga disampaikan Kabag Bin Ops Polda Sumbar Hindra, dimana daerah Sumbar memiliki karakteristik potensi gempa bumi dan bencana alam lainnya. Untuk itu, dalam rangkaian kegiatan HUT Bhayangkara pada 1 Juli 2011, setiap Polres menggelar kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan seluruh komponen bangsa seperti kegiatan simulasi kesiapsiagaan bencana ini. "Dalam penanganan bencana alam, bukan hanya jajaran Polri, TNI dan Pemerintah daerah semata yang bergerak tapi juga seluruh komponen masyarakat," tutur Hindra. (*)

You might also like