You are on page 1of 19

PERLAKUAN PANAS LOGAM NON FERRO

PENDAHULUAN Kurang lebih 20% dri logam yang di olah menjadi produk industri merupkan logam bukan besi.indonesia merupakan Negara penghasil logam bukan besi yang berarti meliputi timah putih, tembaga , nikel, alumunium. Dalam keadaan murni logam bukan besi memliki sifat yang sangat baik, namun untuk meningkatkan kekuatannya umumnya di campur dengan logam lain membentuk paduan. Cirri logam bukan besi adalah daya tahan terhadap korosi, daya hantar listrik yang baik dan pengubahan bentuk yang mudah.salah satu logam yang kini banyak digunakan adalah alumunium di mulai pada tahun 1888 dengan peralatan sederhana.pemilihan paduan tertentu tergantung pada banyak hal, antara lain kekuatan, kemudahan dalam pemberian bentuk,berat jenis, harga bahan baku,upah pembuatan dan penampilannya. SIFAT LOGAM BUKAN BESI Salah satu sifat yang menjadi ciri khas adalah erat jenis. Logam Alumunium Tembaga Kuningan Perunggu Timah hitam Magnesium Nikel Seng Tin(timah putih) Titanium Besi karbon rendah Baja Berat jenis(Kg/m) 2643 3906 8570 8314 11309 1746 8730 7144 7208 4517 7897 7769 Titik cair C 660 1080 325 650 1450 785 232 1800 1540 1425

Salah satu sifat atau cirri khas adalah berat jenis. Memperlihatkan perbandingan berat jenis berbagai logam bukan besi. Kebanyakan logam bukan besi tahan terhadap korosi. Magnesium tahan terhadap korosi dalam lingkungan udara biasa akan tetapi

dalam air laut ketahanan korosinya dibawah baja biasa. Secara imum dapat dikatakan bahwa semakin berat suatu logam bukan besi makin baik daya tahan terhadap korosinya. Alumunium merupakan pengecualian, pada permukaannya terbentuk suatu lapisan oksida yang melindungi logam alumunium itu dari korosi selanjutnya. Disamping itu warna logam bukan besi, kuning abu-abu, perak, dan sebagainya menambah nilai estetika logam-logam tersebut.teknik pewarnaan seperti anodasi pada alumunium menambah warna yang menarik. Sifat bahan; seperti daya hantar listrik; umunya lebih baik bila dibandingkan dengan besi. Daya hantar listrik tembaga 5,3 dan daya hantar aluminium 3,2 kali daya hantar listrik besi. Selain itu titk cair logam bukan besi utama bervariasi dari 273C sampai1800C (lihat table 4.1). suhu tuang biasanya 200 sampai 315C di atas titik cair. Logam bukan bei umumnya sulit di las, sedang kemampuan pengecoran, permesinan,da pembentukan berbeda-beda. Paduan aluminium misalnya, memerlukan proses pembentukan yang berbeda, ada logam yang dapat mengalami pengerjaan dingin, ada pula yang tidak mungkin di bentuk dingin. Titanium dan nikel sulit di potong. Informasi tentang kemampuan permesinan atau kemampuan pembentukan dapat di cri dalam berbagai buku pegangan (hand book). LOGAM BUKAN - BESI Peleburan Logam bukan besi (non ferro)tidak di temukan sebagai logam murni di alam bebas. Biasanya terikat sebagai oksida dengan kotoran-kotoran membentuk bijih-bijih. Pengolahan bijih logam bukan besi mengikuti bebrapa tahap, tahap[ penghalusan mineral, tahap pencucian, tahap pemisahan logam dan kotoran, dan tahap peleburan. Bijih tembaga, timah hitam dan seng dering di dapat di suatu daerah tertentu. Kadang-kadang di jumpai campuran dari 21 jenis logam, hal ini mempersulit proses peleburannya. Dapur Peleburan Tanur tinggi dengan kapasitas yang kecil, dahulu di gunakan untuk melebur tembaga, tin dan beberapa unsur lainnya. Bahan bakar kokas, di campur dengan bijih kemudian di hembuskan udara untuk mempercepat proses pembakaran. Ukuran kokas

atau bijih tidak boleh lebih dari 1 cm agar tidak terbawa keluar oleh hembusan udara. Kemudian di campurkan fluks untuk memperoleh logam yang libeh murni dan untuk mengurangi viskositas kerak. Untuk peleburan logam bukan besi kebanyakan di gunakan dapur reverberasi. Fluks atau pembentuk di tambahkan untuk mengurangi oksidasi dan dapur biasanya di lengkapi dengan tadah uap atau tadah debu untuk mengumpulkan hasil sampingan yang berharga. Di samping dapur di gunakan pula dapur pemanggang untuk mengoksidasi bijih sulfida. Dapur pemanggang di gunakan untuk memurnikan tembaga dan seng. Pembuatan Aluminium Bauksit merupakan sumber aluminium yang ekonomis. Bauksit banyak terdapat di daerah bintan dan Kalimantan. Cara pnambangan adalah penambangan terbuka, bauksit kemudian di haluskan, di cuci, dan di keringkan. Sesudah itu bauksit megalami pemurnian menjadi oksida aluminium atau alumina. Proses bayer, yang di kembangkan oleh karl Josef bayer, seorang ahli kimia kebangsaan jerman, biasanya di gunakan untuk memperoleh aluminium murni. Bauksit halus yang dikeringkan di masukkan di dalam pencampur, di olah dengan soda api (NaOH) dibawah pengaruh tekanan dan pad suhu di bawah titk didih. NaOH beraksi dengan bauksit menghasilkan aluminat natrium yang larut. Setelah proses selesai, tekanan dikurangi dan ampas yang terdiri dari oksida besi yang tak larut, silicon, titanium dan kotoran-kotoran liannya di tekan melalui satu saringan dan dikesampingkan. Cairan yang mengandung alumina dalam bentuk aluminat natrium di pompa dalam tangki pengendapan. Di dalam tangki tersebut, di bubuhkan kristal hidroksida aluminium yang halus. Kristal halus tadi menjadi inti kristalisasi da kristal hidroksida aluminium terpisah dari larutan. Hidoksida aluminium ini kemudian di saring dan di panaskan sampai mencapai suhu di atas 980C. alumina brubah dan siap di lebur. Logam aluminium dihasilkan melalui proses elektrolisa dimana alumina berubah menjadi oksigen dan aluminium. Alumina murni dilarutkan ke dalam criolit cair (natium aluminium flourida)dalam dapur elektrolitik yang besar atau sel reduksi. Arus listrik dialirkan didalam campuran melalui elektroda karbon, dan logam aluminium di endapkan pada katoda kaarbon di dasar sel. Panas yang di timbulkan arus listrik memanaskan inti sel sehingga tetap cair, dengan

demikian alumina dapat ditambahkan secara terus-menerus. Pada saat-saat tertentu, aluminium di sadap dari sel dan logam cair tersebut di pindahkan ke dapur penampung untuk di murnikan atau untuk keperluan paduan, setelah itu dituangkan ke dalam ingot untuk diolah lebih lanjut.

Pembuatan Magnesium Magnesium berasal dari laut.air laut mengandung 1300/sejuta bahan magnesium yang di reaksikan dengan kapur. Kapur dihasilkan dengan membakar kulit kerang pada suhu 1320C. kapur dan air laut akan bereaksi menghasilkan endapan Mg(OH)2. endapan kental ini mengandung 12%Mg(OH)2. endapan kental ini disaring sehingga bertambah pekat kemudian di reaksikan dengan HCl membentuk MgCl2 setelah itu setelah melalui tahapan filtrasi dan pengeringan, kosentrasi MgCl meningkat 68%MgCl2 yang berbantuk butiran MgCl di pandahkan ke dalam sel elektrolisa. Sel ini berukuran 100 m dan beroprasi pada suhu 700C. elektroda grafit merupakan anoda dan potnya sendiri merupakan katoda. Arus searah sebasar 6000 ampere. Menguraikan MgCl2 dan logam magnesium terapung di atas larutan. Pembuatan Tembaga Tembaga diperoleh dari bijih tembaga yang di sebut chalcopirit. Chalcopirit merupakan campuran Cu2S dan CuFeS2 dan terdpat dalam tambang-tambang di bawah permukaan tanah. Mula-mula bijih-bijih di giling dan di campur dengan batu kapur dan bahan fluks silica. Epung bijih dipekatkan terlebih dahulu sesudah itu di panggang sehingga terbentuk campuran FeS, FeO, SiO2, CuS. Campuran ini yang di sebut kalsin dilebur dengan batu kapur sebagai fluks dalam dapur reverbrtori. Besi yang ada larut dalam terak dan tembaga besi yang tersisa atau matte di tuangkan ke dalam konventer. Udara dihembuskan ke dalam konventer selama 4 sampai 5 jam, kotoran-kotoran teroksidasi, dan besi membentuk terak yang di buang pada selang waktu tertentu. Panas oksidasi yang di hasilkan cukup tinggi sehingga muatan tetap cair dan sulfide tembaga akhirnya berubah menjadi oksida tembaga atau sulfat.bila aliran udara di hentikan oksida kopro bereaksi denga sulfide kupro membentuk tembaga blister dan dioksida belerang.

Pembuatan Timah Hitam Pengolahan timah hitam dari bijihnya merupakan proses yang kompleks. Konsentrat timah yang mengandung 65-80% Pb harus di panggang terlebih dahulu untuk menghilangkan sufida-sulfida. Batu kapur, bijih besi, pasir dan terak di campur dengan konsentrat timah sebelum proses sinter. Oksida sulfur yang menguap akibat sinter, di tampung utuk diolah mejadi H2SO4. bahan yang telah di sinter dimasukkan ke dalam tanur tinggi dengan bahan bakar kokas. Gas dan debu masih mengandung florida cadmium, yang diolah tersendiri menjadi cadmium. Bullion yang terjadi di-dross. Dross tembaga yang terapung mengikat belerang sehingga memudahkan mengikat tembaga dari dross. Campuran timah cair teroksidasi dalam dapur yang di sebut dapur pelunakan. Terak yang di hasilkan oleh dapur pelunakan mengandung antimon dan arsen. Di dalam ketel de silverisasi di tambahkan seng pada campuran timah, dan emas dn perak yang munkin ada akan larut bersama-sama seng. Paduan seng kemudian di masukkan ke dalam retort. Uap seng diembunkan dan di peroleh seng padat. Cairan yang tersisa diolah secara elektrolisa, menghasilkan emass dan perak. Timah yang ada di ketel dimurnikan sebelum dicampur dengan soda api, seng akan terpisah. Ini dilakukan dengan mengijeksikan pancaran timah panas ke dalam ruang vakum, hal ini mengkibatkan penguapan seng. Akhirnya kotoran-kotoran di pisahkan secara kimia dalam ketel, dan timah di cor menjadi balok-balok dengan berat 25,0 kg atau 900 kg PENGECORAN LOGAM BUKAN - BESI Pengecoran logam bukan besi meliputi tembaga, aluminium, seng, ti, dan timah. Paduan pada umunya mengandung pula antimon, fosfor, mangan, nikel dan silicon dalam jumlah kecil. Cara pengecoran berbeda sedikit dengan cara coran besi. Cetakan umumnya dibuat dengan cara dan alat perkakas yang sama. Pasir cetak harus lebih halus, karena benda cetak umumnya lebih kecil dan biasanya diinginkan permukaan yang rata. Pasir tak perlu tahan panas yang tinggi karena suhu pengecoran lebih rendah. Perpaduan dilakukan dengan menmbahkan unsr-unsur tertentu dengan tepat pada logam dasar. Biasanya diguakan dapur kowi. Kokas, minyak atau gas dapat digunakan sebagai sumber

energi panas. Peleburan dengan minyak atau gas berlangsung lebih cepat.untuk maksud tertentu dimana diperlukan pengendalian suhu yang cermat dan digunakan dapur tahanan listrik, busur tak langsung atau dapur induksi. Dapur listrik cocok untuk penelitian di laboratorium maupun untuk instalansi berkapasitas besar. Paduan tembaga yang banyak pemakaiannya adalah kuningan dan perunggu. Kuningan merupakan paduan antara tembaga dan seng dengan kadar seng bervariasi antara 10 sampai 40%. Kekuatan, keuletan dan kekerasan padauan meningkat seiring dengan meningkat dengan kadar seng. Bila kadar melampaui 40%, terjadi pnurunan kekuatan dan sewaktu di lebur seng mudah menguap. Penambahan unsur timah sebanyak 0,5 sampai 5% dapat meningkatkan kemampuan pemesinan. Kuningan banyak sekali digunakan di industri karena selain kuat, penampilannya bagus, daya tahan korosi tinggi dan mudah di rol, dituang atau diekstrusi. Perunggu adalah paduan yang terdiri dari tembaga dengan unsur tambahan, tin, mangan, dan beberapa elemen lain. Unsur tambahan dapat meningkatkan kekerasan, kekuatan, dan daya tahan korosi. PADUAN MAMPU BENTUK (WROUGHT ALLOYS) Wrought alloys adalah paduan yang telah dibentuk atau dapat dibentuk melalui pengerjaan dingin atau pengerjaan panas. Benda yang dibentuk umumnya memiliki keunggulan dalam sifat. Paduan Aluminium Kekuatan aluminium berkisar antara 83 310 MPa dapat dilipatkan merlalui pengerjaan dingin atau pengerjaan panas. Penambahan unsur pada pengerjaan dingin atau panas dapat menambah kekuatan melebihi 700 MPa Paduan aluminium dapat di tempa, di ekstrusi, dilengkungkan, diregang, dibentuk sambil di rol atau ditarik menjadi kawat. Semua paduan aluminium mampu bentuk (wrought alloys ) dapat dimesin, di las atau di patri

Paduan Tembaga Kekuatan tarik berkisar antara 200 MPa untuk tembaga murni dan 1380 MPa untuk tembaga beryllium ( kadar beryllium <2% ) Digunakan sebagai kawat penghantar listrik, pipa refrigerant, dan pipa air Digunakan dalam alat penukar kalor ( heat excangher ) Tahan terhadap korosi Paduan Magnesium Merupakan logam kontruksi paling ringan 2/3 dari berat jenis aluminium Magnesium dapat membentuk paduan dengan kekuatan yang tinggi, kemampuan pemasinan yang baik, mudah dilas dan mudah dibentuk. Magnesium banyak di gunakan dindustri pesawat terbang, alat potret, teropong,dll Magnesium di pasaran dalam bentuk batang, pelat dan lembaran

PADUAN CETAK- TEKAN ( DIE CASTING ) Untuk proses cetak tekan dapat digunakan berbagai jenis paduan bukan besi Urutannya adalah seng, aliminium, magnesium, tembaga, timah, dan tin.selanjutnya logam-logam tersebut dapat di bagi lagi menjadi paduan suhu rendah dan paduan suhu tinggi. Paduan suhu rendah mempunyai keuntungan antara lain biya produksi dan biaya pemeliharaan die yang rendah. Dengan meningkatnya suhu, daya ketahanan erosi dan ketahanan terhadap heat checking( retak halus ) dari die yang terbuat pipa baja paduan, harus ditngkatkan. Kerusakan yang mumgkin dialami die menjadi hambatan utama untuk pemakaian suhu tinggi. Factor lin yang menentukan pilihan logam ialah erosi dan aksi dari logam cair pada unsur unsur mesin dan die. Aksi logam meningkat dengan naiknya suhu, selain itu setiap logam mempunyai karakteristik tersendiri. Aluminium bersifat merusak logam non ferrous, oleh Karena itu logam ini tidak di lebur dalam mesin cetak- tekan. Paduan tembaga tidak pernah di lebur dalam mesin, selain itu pemilihan dasar bahan dilakukan berdasarkan : sifat mekanik, massa, kemampuan pemesinan, ketahanan korosi, penyelasaian permukaan dan biaya

Paduan Seng Lebih dari 75% produk cetak-tekan terdiri dari paduan seng Logam ini mudah di cetak, permukaan bersih dan rata, daya tahan korosi baik dan biaya murah. Seng komersial dengan 99,99% seng sering disebut special high grade Diperlukan campuran logam murni karena unsur unsur seperti timah,cadmium, dan menyebabkan kerusakan pada cetakan dan cacat sepuh (anging defect) Paduan seng banyak di gunakan dalam industri otomotif dan untuk mesin cuci pembakar minyak, lemari es, radio, gramfon, televise, mesin kantor, meteran parkir, alat-alat dan sebagainya . Paduan Aluminium Aluminium merupakn logam tahan korosi dan ringan Titik cair aluminium adalah 550C Unsure paduan aluminium adalah silicon,tembaga dan aluminium. Sifat- sifat aluminium adalah : Tahan korosi Daya hantar listrik yang baik Penyelesaian permukaan mudah dilakukan Sifat pemesinan baik Paduan Tembaga Paduan tembaga sulit dalam proses cetak-tekan karena titik cair tinggi yaitu 8701040C.

Membutuhkan bahan khusus dalam pembuatan die karena suhu tuang yang tinggi Paduan tembaga banyak di gunakan untuk membuat alat peralatan Karena suhu operasi tinggi maka umur die menjadi lebih pendek dan harga die mahal Tembaga , kekuatan, daya than korosi dan ketahanan ausnya lebih baik

Paduan Magnesium Unsure paduan utama adlah aluminium Berat jenis paduan magnesium ~2/3 berat jenis paduan aluminium Daya tahan korosi magnesium lebih rendah Proses cetak- tekan magnesium sama dengan aluminium, suhu cetak tekan berkisar antara 650 - 700C. Proses kamar dingin merupakan proses terbaik dan logam dituangkan dari kowi yang tertutup dengan lingkungan non oksidasi Memiliki sifat mekanik da pemesinan yang baik Paduan Timah Timah murni cair pada suhu 327,4C dan bila dicampur dengan 16% antimonium titikcairnya menurun menjadi 240C. Timah murah dan mudah di cetak tetapi sifat mekaniknya kurang baik Timah dan paduannya digunakan bantalan ringan, pemberat/ beban, bagian dari aki, pelindung radiasi sinar-X dan sebagai bahan tahan korosi Paduan Tin Sifat paduan tin sama dengan paduan timah tetapi harganya lebih mahal Tahan korosi dan dapat dipakai utntuk pengemasan makanan dan minuman Baik untuk bantalan dan dapat di cor dengan tolernsi dimensi yang sangat ketat

Digunakan untuk pembuatan suku cadang atau alat yang berhubungan langsung dengan cairan korosif, untuk perhiasan imitasi,dan pewter

PERLAKUAN TERMOMEKANIK PADA PADUAN ALUMINIUM TIPE 7075 DENGAN VARIASI TEMPERATUR PENUAAN

Paduan aluminium secara umum banyak digunakan dalam berbagai keperluan baik skala kecil maupun besar, salah satu diantaranya adalah paduan aluminium tipe 7075 yang lazim dipakai sebagai komponen pesawat terbang karena sifatnya yang ringan dan kuat. Proses penguatan paduan ini biasanya dengan cara perlakuan panas konvensional yaitu dengan cara penguatan presipitasi. Proses ini menghasilkan endapan fasa kedua yang koheren dan semi koheren, sehingga diperoleh paduan aluminium dengan kekerasan dan kekuatan yang meningkat. Batas hasil perlakuan panas konvensional pada paduan tersebut dapat lebih ditingkatkan dengan melakukan perlakuan lain yaitu dengan proses perlakuan Termomekanik. Perlakuan Termomekanik memadukan dua mekanisme penguatan yaitu penguatan presipitasi dengan terbentuknya endapan fasa kedua yang koheren dan semi koheren serta penguatan akibat pengerasan regang dimana pengerjaan dingin yang dilakukan adalah dengan melakukan pengerolan pada temperature kamar.Penelitian ini menggunakan dua cara perlakuan Termomekanik terhadap paduan aluminium tipe 7075 yaitu, pertama dengan melakukan perlakuan pelarutan (Solution Treatment) diikuti pendinginan kejut (Quenching) kemudian dilakukan natural aging, deformasi plastis segera setelah natural aging, tipe ini lazim disebut tipe T-HA. Tipe kedua lazim disebut tipe T-AHA dimana urutan perlakuan awal sama dengan tipe sebelumnya tetapi deformasi plastis dilakukan setelah penuaan artificial yang sebelumnya telah mengalami natural aging. Dalam penelitian ini dilakukan variasi persen deformasi dan variasi temperatur penuaan (Aging) terhadap kedua perlakuan Termomekanik tersebut. Dengan melakukan pengujian kekerasan dan kekuatan terhadap hasil periakuan maka didapat data pada kondisi bagaimana kekerasan dan kekuatan maksimum dicapai. Disamping itu dilakukan perbandingan hasil perlakuan konvensional dengan perlakuan Termomekanik sehingga dapat dibandingkan nilai tambahnya. Analisa struktur mikro dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh persen deformasi dan temperatur penuaan terhadap presipitat yang terbentuk, dengan ini didapat hubungan kualitatif presipitat dengan kekerasan dan kekuatan paduan.

SIFAT-SIFAT LOGAM NON FERROUS

1. Tahan korosi 2. Mudah di fabrikasi 3. Penghantar listrik dan panas yang baik 4. Ringan dan berwarna 5. Modulus elastisitas dan kekuatannya lebih kecil dari baja 6. Strength to weight rasionya lebih besar dari baja, brarti untuk memperoleh konstruksi yan sama kekuatannya dapat menghasilkan konstruksi lebih ringan dari pada baja sehingga sangat menguntungkan untuk dipakai sebagai alat transport. Seperti pesawat terbang, truck dimensi berat merupakan hal yang perlu di perhatikan. TEMBAGA DAN PADUANYA Logam ini berwarna kemerah merahan dengan massa jenis 8,92 lebih besar daripada baja yaitu 7,8.spesifikasi lain yaitu titik leburnya 1084,5 C. Dimana lebih kecildari baja.logam ini mempunyaisifat sifat antara lain: 1. Penghantar listrik dan panas yang baik 2. Kekuatan tinggi dan mudah di bentuk 3. Tahan korosi ALPHA BRASS Aplikasi alphha brass mempunyai sifat sifat sebagai berikut: 1. Kuingan dengan fase tunggal larutan padat dengan kadar Zn tinggi warnanya kuning 2. Tingkat cold work tinggi 3. Ketahanan korosinya lebih rendah di bandingkan dengan Red Brass yang mengandung sedikit Zn 4. Akibat adanya tegangan sisa Brassakan mengalami stress obbrosian cracking, dan untuk menghilangkan dipanaskan kembali pada temperature 250 C 5. Digunakan untuk tangki kendaraan, tabung, fetting, pompa, peluru, amunisi.

6. Pada paduan ini dengan komposisi 71%CU, 28%Zn, 1%sn didapatkan kekuatan dan sifat korosi yang baik. Aplikasinya untuk pipa kondensor dan heat treatmentpada ketel uap 7. Dengan komposisi 76% Zu ,22% zn, 2%Al ,didapatkan ketahanan korosi yang meningkat. RED BRASS Ciri-ciri red brass adalah sebagai berikut: 1. Mengandung 5-20% Zn keuletan dan kethanan korosinya baik, 2. Sulit di machining dan harganya mahal. Aplikasi pada Red Brass adalah sebagai berikut: a) Gilding metal dengan kadar 5%Zn :coin, medali, dan polesan halus pda pelapisan emas. b) Commercial Branze dengan kadar 10%Zn :sekrup, keeling, bendabenda tempa yang mudah di cold working. c) Red Brass dengan kadar 15% Zn :akan mempunyai sifat ahan korosi.aplikasinya pada:pipa radiator, kondensor. d) Low Brass dengan kadar 20% Zn :enda-benda hiasa, alat-alat musik.

ALPHA + BHETA BRASS Aplikasi pada paduan ini adalah : 1. Kuningan yang mengandung 38-46% Zn, terdiri dari 2 fasa + . 2. Keras dan getas sehingga sulit di bentuk.

3. Pada temperature yang tingi akan berubah bentuk 4. Sifatnya plastis dan dinamis Tembaga di kelompokkan menjadi dua A. Kuningan (Brass), komposisinya yaitu 7% Cu, 30% Zn Alpha Brass = 36% Zn Alpha + Betha Brass lebih besar 36% Zn Tm Bronze dengan unsur paduan utama timah putih Silicon Bronze = Si Aluminium Bronze =Al Berrylium Bronze = Be

B. Perunggu (Bronze), komposisinya yaitu 45% Cu, 5% Zn.

KUNINGAN (BRASS) Kuningan adalah paduan dari tembaga dengan seng

Lihat diagram Larutan padat , Fe melarutkan Sengsampai 39% pada temperature 450 C Pada larutan padat dengan Zn yng semakin tingg, maka kekuatan dan keuletannya naik. Lartan padat mencapai keuletan dan kekuatan paling baik pada komposisi 70% Cu dan 30% Zn.

Kadar Zn lebih dari 30% akan memebentuk struktur baru yaitu Fase dengan sifat leih keras dan getas,sulit di deformasi dingin,.sulit untuk diproses cold working.

Pada temperature tinggi ` berubah akan mempunyai sifat plastis dan mdah utuk di Cold Working

Aplikasi dari Brass diatas dapat kita jumpai pada: a) Me Metal dengan komposisi 60% Cu, 40% Zn mempunyai kekuatan tinggi ,jika didinginkan cepat sampai daerah maka tidak sempat terbentuk sehingga struktur pada teperatur lebih rendah akan ada sedikit yang keluar.paduan ini digunakan pada condenser head dan tube, valve dan lail-lain.untuk meningkatkan machinibility di tambah dengan sedikit timah hitam. b) Free cutting Brass dengan komposisi 61,5%Cu, 35,55Zn, da3%Pb.mempunyai sifat machinibility yang tinggi. c) Naval Brass dangan komposisi 60%Cu, 39,25%Zn, 0,75%Sn. sifat machinibility yang tinggi.,tahan korosi terhadap air laut,.penggunaannya pada plat kondensor, poros propeller, batang katu. d) Mangan Brass dengan komposisi 50,5% Cu, 39%Zn, 1,4% Fe, 1%Sn, 0,1% Mn.sifat-sifatnya yaitu tahan air dan keuletannya tinggi.aplikasinya untuk plat kopling, poros, batang katp, pompa, kawat las.

PERUNGGU (BRONZE) Bronze adalah paduan tembaga Cu,timah putih Sn, Aluminium Al, silicon Si, dan Berrylium.bronze ini mempunyai kelasnya leih inggi dari pada Brass.berikut adalah macam-macam Bronze:

a) Tm Bronze ,komposisinya adalah Phaspor(P) 0,01% - 0,5%,timah putih (Sn) 1%11%.bronze ini mempunyai kekuatan dan ketangguhan tinggi, tahan korosi, koefisien gesek rendah.aplikasi penggunaannya pada diafragma, bantalan luncur, plat kopling, pagar dan lain-lain. b) Silicon Bronze (Si + Cu ).kandungan silikonnya kurang lebih yaitu 5%.dimana mempunyai kekuatan yang sangat tinggi. Sifat mekanisnya baja lunak/mild steel. tekan hydraulic. ALUMINIUM BRONZE (Cu +Al) Aluminium dengan unsure Al-nya 4-11%. Paduan ini mengandung kurang dari 7,5 % Al,strukturnya berfase tunggal,dan membentuk larutan padat pada daerah .paduan ini mempunyai Cold Work yang baik, kekuatnnya tinggi,tahan korosi terhadap air, dan atmosfer.aplikasi pengunaannya pada pipa kondensor, bejana tahan korosi, mur baut. Pada komposisi 7,5-11% Al dengan temperature tinggi strukturnya berfase ganda,terdiri dari larutan padat dan. Pada tem[eeratur 565 C, terjadi reaksi Eutektoid +. Struktur paduan ini menyerupai perlit baja. dan di quench dari temperature 815-870 C. adalah akan terbantuk matensit. Untukmanambah kekuatan dan kekerasannya maka di tempa pada temperature 370-540 C. aluminium Bronze juga dapat diperlakukan laku panas.untuk roda gii priyektor, komponen pompa bearing. Untuk memperolehkekuatan dan kekerasan yang baik ditambah dengan Fe engan kadar 0,5-5%. Aluminium ini juga + dapat dip roses penghalusan butir kristal. Silicon yang terkandung didalamnya dapay memperbaiki machinibility. Mangan dapat mempermudah penuangan. Untuk yang mempunyai sifat tahan keras yaitu penggunaannya yaitu, tangki, bejana tekan, pipa tembaga.berbagai macam

Diagram fase aluminium Bronze

ALUMINIUM DAN PADUNNYA Sifatnya yaitu ringan dan taha korosi, penghantar listrikdan panas yang baik.berat jenis pada alumunium ini adalah 2,7 streight to weight, rasionya lebih tinggi dari pada baja. Sifat sifat tahan korosi Karena terbentuknya lapisan oksid alumuium pada permukaan dengan dan rapat serta stabil (tidak bereaksi dengan lingkunganya) sehingga melindungi bagian dalam.akibatnya sukar di las dan di solder karena titik leburnya 200C. paduan Al dengan 0,8 %,terdiri dari Fe, Si, CU, Mg dan lain-lain. Sehingga menentukan kekuatan dua kali dari Alumunium murni ,kekuatan dan kekerasannyadapat d tingkatkan lagi dengan pemaduan Heat treatment.kelebihannya yaitu sifat statisnya rendah. Sifat yang menguntungkan Al, yaitu mudah di fabrikasi, dapat dituang dengan mudah, mudah di Formig dengan berbagai cara ,dapat dip roses Rolling, Drawing, Stamping, Excding, menjadi bentuk bentuk rumit. Paduan Al dapat di golongkan menjadi 1.Al Wrought Alloy Al Wrought Alloy berupa barang setengah jadi,plat, batang di klarifikasi menurut komposisi kimia , yaitu dengan kode emoat digit. Lihat Tabel Major Alloying Element Alumunium,99% and greater Copper Silicon Magnesium 1xxx 2 xxx 3xxx 4xxx 5xxx

Magnesium and Silicon Zinc Other Element Digit 1 , jenis paduan Al atau umum paduan utama

6xxx 7xxx 8xxx

Digit 2 , modifikasi dari pduan orisinil atau impority Digit 0, untuk paduan orisinil Digit1-9, untuk modifikasi 2.Al Casting Alloy

BERRILIUM BRONZE Paduan ini dapat di proses dengan pengerjaanEye Hardening,yaitu pada diagaram fase Cu-Bekelarutan Be dalam larutan padat pada temperature 870 C sebesar 2,1 % akan menurun dngan menurnya temperature dan hanya 0,25 % pada temperature keausan. Paduan di panaskan sampai fase kemudian di dinginkan cepat maka yang didalamnya terjadi back.

TUGAS PERLAKUAN PANAS

Disusun oleh : MOHAMMAD RIBUT ANDRI CAHYONO DEDI IRAWAN 420503725 420503716 420503730

FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2007

You might also like