You are on page 1of 13

hormon reproduksi wanita By yuntaq3 Hormon-Hormon Reproduksi Estrogen Estrogen dihasilkan oleh ovarium.

Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma. Progesterone Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus

dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG. Gonadotropin Releasing Hormone GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone) Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

Masa-masa kehidupan wanita: Masalah normal yang dialami wanita dari usia 8 sampai 65 tahun (terlihat pada gambar 2) terdiri dari : 1. Prapubertas
y

Bayi wanita Folikel primordial (bakal telur) dikedua ovarium telah lengkap, yakni sebanyak 750.000 butir dan tidak bertambah lagi pada kehidupan selanjutnya. Alat kelamin luar dan dalam sudah terbentuk. Pada minggu pertama dan kedua, bayi masih mengalami pengaruh estrogen dari ibunya.

Masa kanak-kanak Pertumbuhan alat-alat kelamin tidak memperlihatkan pertumbuhan yang berarti sampai masa pubertas. Kadar hormon estrogen dan hormon gonadotropin lainnya sangat rendah.

2. Pubertas Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pubertas mulai dengan awal berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi mantap dan teratur. Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8-14 tahun. Kejadian penting pada masa ini adalah pertumbuhan badan yang cepat, timbul ciriciri kelamin sekuder, menarche, dan perubahan fisik. Perkembangan ini terutama disebabkan oleh estrogen. 3. Masa reproduksi Merupakan masa terpenting pada wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan bermakna untuk kemungkinan kehamilan. 4. Masa Klimakterium termasuk menopause dan pasca menopause
y

klimakterium, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium, yang bukan merupakan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa

peralihan yang normal. Masa ini berlangsung sebelum dan beberapa tahun sesudah menopause. Masa premenopause, menopause dan pasca menopause dikenal sebagai masa klimakterium. Klimakterium dapat dikatakan mulai sekitar 6 tahun sebelum menopause dan berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause. Pada wanita dalam masa ini, terjadi juga keluhan-keluhan yang disebut sindroma klimakterik. Keluhan-keluhan ini dapat bersifat psikis seperti mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat kurang dan susah tidur. Gangguan neurovegetatif dapat berupa hot flashes, keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, dll.
y

Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir yang disebabkan menurunnya fungsi ovarium. Diagnosa dibuat setelah terdapat amenorea (tidak haid) sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus yang lebih panjang dengan perdarahan yang berkurang. Umumnya batas terendah terjadinya menopause adalah umur 44 tahun. Menopause dapat terjadi secara artificial karena operasi atau radiasi yang umumnya menimbulkan keluhan yang lebih banyak dibandingkan dengan menopause alamiah.

5. Masa Senile Pada masa ini telah tercapai keseimbangan hormonal yan baru sehingga tidka ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis. Yang mencolok pada masa ini adaah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua. Dalam masa ini pula osteoporosis terjadi pada wanita dengan intensitas yang berbeda. Walaupun sebabsebabnya belum jelas betul, namun berkurangnya hormon steroid dan berkurangnya aktivitas osteoblast memegang peranan dalam hal ini. Ganggguan-gangguan lain yang dapat timbul antara lain vagina menjadi kering sehingga timbul rasa nyeri pada waktu bersetubuh, nyeri pada waktu berkemih dan terasa ingin terus buang air kecil. Pengertian perubahan-perubahan fisiologis ini sangat berguna bagi wanita yang secara pasti akan mengalami masalah ini dalam kehidupannya, sehingga ia bisa mempersiapkan diri sesuai dengan pendidikan sosial ekonomi yang didapatnya.

Haid Haid adalah perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7 hari, dan terjadi setiap 22 atau 35 hari. Yang merangsang menimbulkan haid adalah hormon FSH dan LH, prolaktin dari daerah otak dan hormon estrogen serta progesteron dari sel telur yang dalam keseimbangannya menyebabkan selaput lendir rahim tumbuh dan apabila sudah ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi hormon estrogen dan progesteron menurun terjadilah pelepasan selaput lendir dengan perdarahan terjadilah haid. Turunnya hormon estrogen secara fisiologi dimulai pada masa klimakterium (usia 40-65 tahun). (Gambar 1) Penurunan ini menyebabkan keluhan-keluhan yang mengganggu, diawali umumnya dengan gangguan haid yang yang tadinya teratur, siklik, menjadi tidak teratur tidak siklik dan jumlah darah dapat berkurang atau bertambah.

<*>Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan ke II Perhimpunan Osteoporosis Indonesia , Makassar , 25 Juli 2004. Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon Estrogen yang dihasilkan Ovarium (indung telur ). Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama 12 bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis. Menopause adalah perdarahan terakhir dari uterus yang masih dipengaruhi oleh hormon-hormon dari otak dan sel telur. Pra menopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause dan pascamenopause adalah 3-5 tahun setelah menopause. Sedangkan ooporopause adalah terhentinya fungsi ovarium , berarti terhentinya produksi estrogen, estron yang terjadi pada usia 55 56 tahun.

Menopause Dengan Bahagia Seringkali wanita menghadapi menopause dengan rasa cemas dan waswas karena menopause identik dengan ketuaan. Menopause itu adalah proses yang alamiah maka wanita bisa menghadapinya dengan bijak dan tenang sehingga dapat melalui masa itu dengan percaya diri dan bahagia. Pada proses menopause terjadi penurunan fungsi indung telur dalam menghasilkan sel telur dan hormon -hormon reproduksi. Padahal hormon hormon reproduksi itu berguna pula untuk proses dalam tubuh seorang wanita., sehingga pada saat itu terjadi penurunan fungsi pula pada beberapa organ tertentu. Dapat terjadi cepat maupun dapat kita perlambat dengan serangkaian cara dan sikap hidup yang tepat. Tidak perlu takut menghadapinya , asalkan kita siap dan dapat mengantisipasinya maka wanita dapat tetap hidup sehat dan bahagia. Menopause dimulai dengan masa perimenopause yaitu suatu masa dimana terjadi tidak teraturnya siklus haid. Masa ini dimulai sekitar usia 40 tahun. Haid menjadi lebih sedikit atau siklusnya menjadi lebih panjang, lebih pendek atau tidak beraturan sama sekalu. Kadang- kadang disertai timbulnya nyeri haid. Setelah terjadi penurunan fungsi ovarium dimana hormon progesterone sudah sangat berkurang, sementara masih ada sedikit hormon esterogen seringkali menyebabkan ketidakseimbangan hormonal. Terjadi pendarahan haid yang tidak sesuai siklus haid sebelumnya. Pada beberapa wanita yang gemuk dapat terjadi esterogen relatif berlebih (unopposed esterogen) yang dapat menyebabkan penebalan dinding endometrium disebut hiperplasia endometrium. Haid menjadi banyak dan berkepanjangan. Pada masa sebelum menopause ini dapat terjadi, keluhan klimakterik berupa gangguan vasomotor seperti : gejolak panas (hot flushes), sakit kepala, cepat lelah, kurang tenaga, obstipasi, jantung berdebar debar, gangguan libido, kesemutan, berkunang kunang. Kekurangan esterogen dapat diketahui melalui pemeriksaan darah, dimana diperiksa kadar hormon esterogen dan hormon gonadotropin dalam darah. Esterogen sangat berperan pada metabolisme penting beberapa organ diantaranya kulit, tulang, sistem jantung dan pembuluh darah, otak, saluran kencing dan tentu saja organ seksual.

Kekurangan esterogen pada masa menopause dapat menyebabkan gangguan pada beberapa organ seperti : Pada otak karena esterogen yang menurun terjadi penurunan aliran darah ke otak, sehingga metabolisme otak berkurang. Pada gangguan yang berat dapat terjadi gangguan tidur, takut dan gelisah seperti gangguan depresi. Tak jarang karena gangguan aliran darah tersebut terjadi Alzhmeir atau kepikunan. Selain gangguan vasomotor dapat pula terjadi gangguan psikis seperti gangguan perilaku, suasana hati serta fungsi kognitif. Wanita menjadi cepat marah, tersinggung dan cepat lupa. Pada organ seksual dan saluran kemih : kurangnya esterogen menurunkan aliran darah ke organ organ seksual terlebih dahulu. Selaput lendir vagina menjadi kering sehingga menyebabkan sakit pada waktu senggama, kulit vagina menjadi tipis sehingga mudah terinfeksi. Terasa panas atau gatal, dan mudah sekali terjadi keputihan karena peradangan. Hal ini dapat mengakibatkan kurang harmonisnya hubungan suami istri. Pada saluran kencing; kekurangan esterogen menyebabkan kandung kemih sering kena infeksi. Menyebabkan nyeri perut bawah, selalu ingin segera kencing secara tiba tiba dan sampai tidak menahan kenicng atau bahkan mengompol. Pada payudara, hormon esterogen dan progesterone membentuk payudara, sehingga kekurangan kedua hormon ini menyebabkan kisutnya payudara. Kelenjar yang mengecil terkadang menyebabkan pembentukan seperti kista, atau dapat terjadi perubahan baik sifat jinak atau ganas. Periksalah payudara secara teratur dengan tehnik SARARI (perikSa payudaRA sendiRI) atau dengan USG payudara. Bila dicurigai adanya keganasan dapat ditambah dengan pemeriksaan mamografi. Pada tulang : esterogen membantu pembentukan tulang yang secara alamiah tubuh. Tubuh menjadi lebih pendek dan lama kelamaan menjadi bongkok. Sebelum hal itu terjadi biasanya timbul rasa nyeri pada pergerakan ekstremitas; kaki dan terutama tangan. Wanita menjadi lebih sulit bergerak atau beraktifitas normal. Seringkali terjadi jatuh tiba tiba dan fraktur /patah tulang. Hal ini disebut osteoporosis. Sebelum terjadi fraktur, kita dapat mencegah osteoporosis dengan cukup berolah raga seawktu muda dan diteruskan sampai lansia (lanjut usia). Konsumsi

kalsium yang cukup dan bila perlu menambah hormon esterogen yang sangat kurang untuk memperbaiki metabolisme tulang. Untuk mendiagnosis osteoporosis, kita dapat melakukan pemeriksaan densitas tulang untuk melihat kepadatan mineral tulang disebut bone densitometri. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan lebih dini, sebelum terasa keluhan pada anggota gerak. Dapat dilakukan pada usia sesudah 25 tahun untuk mengetahui kepadatan mineral tulang kita. Bila kita berada pada daerah kuning, segera harus dilakukan upaya pencegahan osteoporosis, jangan sampai masuk pada daerah merah atau amat kurangnya kepadatan tulang. Pada keadaan ini dapat terjadi patah tulang secara tiba- tiba. Pencegahan osteoporosis adalah dengan mengurangi risiko pengerusakan tulang yaitu : memperbesar asupan kalsium dengan makanan mengandung kalsium tinggi seperti susu, mengurangi kebiasaan makan/minum zat yang menghambat absorpsi kalsium di usus seperti minum beralkohol atau tinggi kafein, kurang bergerak. Bila osteoporosis sudah terjadi dapat diberikan preparat hormon esterogen yang dapat membantu penyerapan kalsium di usus dan memacu pembentukan tulang. Gangguan pada masa menopause dapat juga diperberat dengan kebiasaan yang kurang baik seperti merokok, diet yang terlalu ketat, kurang istirahat atau kurang berolah raga. Memasuki menopause dengan bahagia adalah kiat mengatur kebiasaan hidup kita agar dapt memperbaiki kekurangan kita pada masa menopause, memperlambat proses pengerusakan dalam tubuh kita akibat menopause. Bila wanita yang memasuki masa menopause maka jangan lupa merawat kesehatan dengan rajin memeriksa diri ke dokter. Ada beberapa pemeriksaan yang secara rutin harus dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan dini. Pap Smear untuk semua wanita yang pernah melakukan hubungan seksual, dilakukan setiap setahun sekali, di atas 50 tahun, dilakukan setiap 6 bulan sekali. Bila dicurigai adanya kelainan yang lebih serius, dilakukan pemeriksaan kolposkopi.

Pemeriksaan USG ginekologi (lebih sensitive dilakukan dengan USG trans vagina) untuk mendeteksi kelainan kandungan, dilakukan setahun sekali. Biasanya bersamaan dengan pemeriksaan pap smear. Pemeriksaan USG payudara dilakukan setahun sekali. Pemeriksaan bone densitometri dilakukan dua tahun sekali, kecuali ada indikasi atau diatas 60 tahun dapat dilakukan lebih sering. http://yuntaq3.wordpress.com/2009/02/07/hormon-reproduksi-wanita/ Hormon & Reproduksi DEFINISI Reproduksi manusia yang normal melibatkan interaksi antara berbagai hormon dan organ, yang diatur oleh hipotalamus (suatu daerah di otak). Pada pria dan wanita, hipotalamus menghasilkan hormon yang disebut releasing factors (RH).

RH berjalan ke hipofisa (sebuah kelenjar yang terletak di bawah hipotalamus) dan merangsang hipofisa untuk melepaskan hormon lainnya. Misalnya gonadotropin-releasing hormones (dihasilkan oleh hipotalamus) merangsang hipofisa untuk menghasilkan luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH). y LH dan FSH merangsang pematangan kelenjar reproduktif dan pelepasan hormon seksual: y Ovarium pada wanita melepaskan estrogen

Testis pada pria melepaskan androgen (misalnya testosteron). Hormon seksual juga dilepaskan oleh kelenjar adrenal, yang terletak di atas ginjal. Pola pelepasan hormon dan kadar hormon di dalam darah merupakan petunjuk dari adanya perangsangan maupun penghambatan dalam pelepasan LH dan FSH oleh hipofisa. Misalnya, penurunan kadar hormon seksual merangsang hipofisa untuk melepaskan lebih banyak LH dan FSH.

Hormon dilepaskan setiap 1-3 jam, karena itu kadar hormon di dalam darah biasanya turun naik.

PUBERTAS

Pubertas adalah masa awal pematangan seksual, yaitu suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual serta mampu mengadakan proses reproduksi. Pubertas berhubungan dengan pertumbuhan yang pesat dan timbulnya ciri-ciri seksual sekunder.

Pada saat lahir, kadar LH dan FSH adalah tinggi, tetapi beberapa bulan kemudian menurun dan tetap rendah sampai masa pubertas. Pada awal masa pubertas, kadar kedua hormon tersebut meningkat, sehingga merangsang pembentukan hormon seksual. Peningkatan kadar hormon menyebabkan: # Pematangan payudara, ovarium, rahim dan vagina # Dimulainya siklus menstruasi # Timbulnya ciri-ciri seksual sekunder (misalnya rambut kemaluan dan rambut ketiak). Perubahan tersebut terjadi secara berurutan selama masa pubertas sampai terjadi kematangan seksual.

Pada anak perempuan, perubahan yang pertama kali terjadi pada masa pubertas biasanya adalah penonjolan payudara, yang segera diikuti dengan tumbuhnya rambut kemaluan dan rambut ketiak. Jarak antara penonjolan payudara dengan siklus menstruasi yang pertama biasanya sekitar 2 tahun. Bentuk tubuh berubah dan persentase lemak tubuh bertambah. Pertumbuhan badan yang pesat (terutama penambahan tinggi badan) biasanya dimulai sebelum payudara membesar. Selain itu dari vagina keluar cairan yang jernih atau keputihan dan terjadi penambahan lebar tulang panggul.

Pertumbuhan badan relatif paling cepat terjadi pada masa awal pubertas (sebelum siklus menstruasi mulai). Lalu pertumbuhan menjadi lambat dan biasanya berhenti pada usia 14-16 tahun. Pada anak laki-laki adalah sebaliknya, pertumbuhan badan yang paling pesat terjadi pada

usia 13-17 tahun dan terus berlangsung sampai awal 20 tahun.

Pada anak perempuan, pubertas biasanya terjadi pada usia 9-16 tahun. Anak perempuan rata-rata mengalami masa pubertas 2 tahun lebih awal daripada anak laki-laki. Usia pubertas tampaknya dipengaruhi oleh kesehatan dan gizi anak, juga faktor sosial-ekonomi dan keturunan. Anak perempuan yang agak gemuk cenderung mengalami siklusnya yang pertama lebih awal, sedangkan anak perempuan yang kurus dan kekurangan gizi cenderung mengalami siklusnya yang pertama lebih lambat. Siklus yang pertama juga terjadi lebih awal pada anak perempuan yang tinggal di kota.

SIKLUS MENSTRUASI Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan.

Menstruasi yang pertama kali (disebut menarke) paling sering terjadi pada usia 11 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause.

Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1). Siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause.

Pada awalnya, siklus mungkin tidak teratur. Jarak antar 2 siklus bisa berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi 2 siklus. Hal ini adalah normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur.

Siklus dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender.Dengan menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang. Tandai setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya. Dengan demikian anda dapat mengetahui siklus anda.

Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telulr ini masuk ke dalam salah satu tuba falopii. Di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk ke dalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.

Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus bisa berlangsung selama 3-5 hari, kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.

Siklus menstruasi Perkembangan folikel

Siklus menstruasi terbagi menjadi 3 fase:

1. Fase Folikuler Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.

Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

2. Fase Ovulatoir Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya; nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

3. Fase Luteal Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron.

Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.

Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa

menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG. http://www.indonesiaindonesia.com/f/13022-hormon-reproduksi/

You might also like