You are on page 1of 2

Volume yang cukup untuk menempatkan implan dan waktu penyembuhan yang singkat.

Pada saat yang sama, karena kedalaman ruang depan pada area ini adalah hal yang adekuat, dan hal ini mungkin dapat difasilitasi dengan adanya operasi pembedahan. Pada laporan kasus ini, hasil klinis dengan menggunakan free ginggival graft (FGG) atau graf ginggival bebas (GGB) dan mono cortical block bone augmentation (tambahan blok tulang mono kortikal) digunakan sebelum insersi implan dental, pada pasien dengan deformitas ridge horisontal. Dan terdapat ruang depan yang dangkal yang diikuti dengan merehabilitasi prostetik sesudah itu.

Presentasi kasus Laki-laki berusia 52 tahun, berkewarganegaraan turki, memeriksakan diri Departemen Prostodontik di Universitas Teknik Karadinez, fakultas kedokteran gigi, Trabzon, pasien ingin mengeks traksi gigi caninus dan premolar I karena terdapat endodentik lesi periodental pada regio maksilaris sinistra anterior yang sebelumnya gigi lateral telah tanggal / tidak ada. Terdapat juga indikasi untuk dilakukannnya implan dental. Area ini yang mempunyai ruang depan yang dangkal dikarenakan oleh inflamasi yang berat dan terdapat defek tulang yang horizontal pada awalnya, dan diambil kesimpulan untuk dilakukan teknik GGB dan tambahan blok tulang mono kortikal setelah itu. Operasi pembedahan pre-prostetik dilakukan dalam tiga tahap

Operasi Graf Ginggival Bebas Area yang reseptif yang akan dipakai untuk tambahan blok tulang mono kortikal disiapkan dengan membuat insisi horizontal dari persimpangan garis mukoginggival. GGB yang diperoleh dari palatum durum akan ditempatkan pada area reseptive tersebut. Tiga minggu setelah operasi pembedahan, area operasi telah mengalami penyembuhan tanpa ada masalah, dan kedalaman dari ruang depan yang adekuat telah berhasil dibuat. Pada saat yang sama, fungsional dilekatkan pada ginggiva, yang akan menyelesaikan dari graf blok tulang monokortikal akan terbentuk

Tambahan blok tulang monokortikal Tambahan blok tulang dilakukan dengan lokal anestesi tiga bulan setelah dilakukan GGB. Pada awalnya , insisi sulcular telah dibuat pada area yang mengalami defek. Besar dari resorpsi yang terekspos dihitung dalam milimeter dan dimensi dari graf blok tulang dapat tetap berdasarkan ukuran tersebut. Insisi horizontal dibuat ke arah distal sampai molar ketiga mandibular, yang dipilih sebagai donor pada ramus. Setelah menambah flap, dimensi draf telah menetap pada basis dari area donor dengan nervus alveolaris inferior dan ditandai dengan bur pada sekelilingnya, dan g blok raf diperoleh dengan menggunakan osteotomi. Setelah itu, graf tersebut akan memperbaiki area yang defek dengan skrup titanium. Flap akan dijahit sepanjang area graf dengan maksud supaya tidak menyebabkan tekanan. Post operasi, pasien disaranakan mengk onsumsi Augmentin 2 x 1000 mg perhari , analgesik (Majezik 2x 100 mg), dan obat kumur Klorheksidin selama 5 hari

Operasi implan dan rehabilitasi prostetik Penggunaan dari implan dilakukan 6 bulan kemudian, Skrup dari area tambahan (augmentasi) dilepas dan dua implan sub periosteal ( Zimmer dental, Tapered Screw Vent, diameter 4,1 dan panjang 10 mm), berdasarkan perencanaan prostetik, ditempatkan pada area tersebut (gambar 2). Pada saat yang sama area yang mengelilingi implan disokong oleh graf tulang, dan membran kolagen (Biomend Extent)

You might also like