You are on page 1of 10

MEMBANGUN KELOMPOK YANG

KUAT
Disusun oleh: Deden Sopyan Eliani Sumanti Imas Rohaeni Neni Sumarni

INDIVIDU DAN KELOMPOK


Kita sering melihat perilaku-perilaku individu dan perilaku kelompok. Seorang individu sering berperilaku kurang percaya diri, rendah diri atau adanya rasa takut. Namun manakala seorang individu itu berkumpul dengan individu yang lain akhirnya menjadi kelompok, maka seorang individu tersebut nampak memiliki percaya diri, memiliki keberanian, terlihat garang. Inilah yang disebut dengan kekuatan kelompok.

Philosofi sapu bisa menjadi penting dalam membangun kekuatan kelompok. Memang seseorang dipastikan akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya, manakala hanya sebatang kara tanpa teman. Pada dasarnya seseorang membutuhkan bantuan atau kerjasama dengan orang lain. Tujuannya jelas untuk membangun kebersamaan agar lebih kuat dan saling mengisi kekurangan-kekurangannya.

KEKUATAN DALAM KELOMPOK

Bersinergi merupakan istilah manajemen modern sekarang ini, yang intinya bahwa orang-orang dalam kelompok saling bekerjasama dan saling membutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Harus diakui memang kelompok memiliki kekuatan yang sangat besar. Kita lihat berbagai peristiwa negative belakangan ini. Secara berkelompok seseorang mampu melakukan perkelaihan secara serius dan siap mengorbankan dirinya, pada hal pada saat sendiri tidak memiliki keberanian yang memadai.

Dalam hal yang positif filsafat sapu tadi, memberikan arti sebatang lidi tidak memiliki arti apa-apa, namun setelah terikat dengan jumlah memadai, maka akan dapat dipergunakan untuk apa saja. Menyapu lantai, membersihkan dinding, membersihkan kasur (tempat tidur), untuk memukul (gebuk) hewan nakal misalnya. Peristiwa lain juga bisa kita contohkan misalnya membangun rumah secara gotong royong ternyata bisa lebih cepat selesai dengan biaya lebih murah.

TIPS MEMBANGUN KELOMPOK YANG KUAT


Kekuatan kelompok menjadi sangat kuat dan besar. Namun bagaimana membangun dan menggabungkan individu menjadi kelompok yang kuat dan besar.

????

W CLEMENT STONE (DALAM MAMUEL A CYPERT) MEMBERIKAN TIPS SEBAGAI BERIKUT.


Mulailah menyesuaikan diri dengan setiap anggota kelompok. Kita tidak akan bisa berinteraksi dengan orang lain tanpa kita mampu saling mengenal lebih dekat, saling menyesuaikan diri secara nilai, sikap dan perilaku. Perhatikan bahasa tubuhnya. Sering kali kita temukan dalam berinteraksi dengan orang lain bahasa tubuh (ekspresi wajah, gerakan anggota badan, kerlingan mata dll) dapat menyatakan dan mengatakan yang lebih banyak dari pada dengan kata-kata. Peka terhadap apa yang tidak terkatakan. Kata sanepo, senyuman, sindiran dapat memberikan pertanda atau penuh arti dalam berinteraksi dengan orang lain. Kadang-kadang secara ekstrim dikatakan apa yang tidak dikatakan lebih penting dari pada apa yang dikatakan

Pastikan bahwa gabungan kemampuan Anda memiliki tujuan yang pasti, dan setiap anggota kelompok memahami tujuan kelompok secara penuh. Pilihlah anggota kelompok yang memiliki pendidikan, pengalaman, dan pengaruh yang paling sesuai untuk mencapai tujuan. Tentukanlah apa yang akan diterima oleh setiap anggota kelompok sebagai imbalan atas partisipasinya. Bersikap adil dan murah hati memang merupakan dasar utama dalam melakukan partnership atau bersinergi. Ciptakanlah lingkungan yang tidak mengancam. Memahami dan kemampuan menelusuri gagasan dan minat anggota secara seksama dan saling memperhatikan akan membuat sikap dan perilaku saling menyenangkan, menghormati dan penuh perhatian. Oleh sebab itu kebersamaan dalam kelompok akan menjadi lebih kuat. Ketahuilah kapan menggerakkan kelompok. Manakala salah seorang sudah mulai memonopoli pembicaraan, maka akan terjadi awal masalah dalam komunikasi, maka pembicaraan dapat lebih diringkas dan kemudian memindahlan pada pembicaraan pokok masalah yang lainnya.

Tentukan waktu dan tempat pertemuan dan dikomunikasikan secara transparan, maka akan dapat membangun kepercayaan dan komunikasi yang baik. Bentuklah rasa tanggung-jawab dan mengurai langkah-langkah yang sakan ditempuh kelompok dalam mewujudkan tujuannya. Ingatlah bahwa tanggung-jawab diletakan atau terletak pada Pemimpinnya, untuk menjaga kedamaian, dan memastikan bahwa semua anggota kelompok bekerja secara kolektif serta secara individual dalam mencapai tujuan bersama. Jumlah anggota kelompok harus dibatasi sampai mencapai jumlah yang optimal untuk melakukan kegiatan. Jumlah yang besar sulit melakukan monitoring dan pengendalian, jumlah yang kecil tidak cukup untuk menyelesaikan aktivitas untuk mencapai tujuan. Dalam konteks ini span of control memang harus ditetapkan.

PENUTUP Kemampaun membangun kelompok yang kokoh dan kuat merupakan pekerjaan yang tidak sederhana. Dengan tips tadi diharapkan menjadi bahan referensi membangun kekuatan kelompok secara sederhana. Untuk membuktikan yang dicoba dan implementasikan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi lingkungannya.

Semoga

You might also like