You are on page 1of 19

PEMERIKSAAN / PENGUKURAN DENYUT NADI

Dilanjut postingnya dari yang kemarin PENGUKURAN SUHU

Sekarang tentang pengukuran atau pemeriksaan denyut nadi. Nilai denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler. Denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan jari tangan (palpasi) atau dapat juga dilakukan dengan alat elektronik yang sederhana maupun canggih

Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan pada daerah arteri radialis pada pergelangan tangan, arteria brakhialis pada siku bagian dalam, arteri karotis pada leher, arteri temporalis pada samping muka bagian atas didepan-atas telinga, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, dan pada arteri frontalis pada bayi.
TUJUAN: 1. Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan) 2. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler ALAT dan BAHAN Read more: PEMERIKSAAN / PENGUKURAN DENYUT NADI

I. PE L
I.IL B l k g T i i Denyut nadi dan tekanan darah merupakan hal yang amat penting dalam bidang kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang kedokteran, karena denyut nadi maupun tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskular seseorang. Denyut nadi (pressure pulse) menggambarkan frekuensi getaran atau denyut darah di dalam pembuluh darah akibat kontraksi ventrikel kiri jantung seseorang. Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harusa d eku at yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung. Tekanansist ol e adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke dalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel. Sedangkan tekanandi a st ol e adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir keluar ke pembuluh -pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel. Denyut nadi dan tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor

diantaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktifitas fisik. Dengan mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi tubuh dan aktifitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah, kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sisitem kardiovascular seseorang. Gambar A. Pengukuran tekanan darah secara auskultasi Pengukuran denyut nadi dan tekanan darah dapat dilakukan secarapalpasi dan auskultasi dengan menggunakan tensimeter . Pada auskultasi, diperlukan stetoskop dan sphygmomanometer, sedangkan pada pengukuran secara palpasi kita dapat menggunakan dengan sphygmomanometer dan jari ke II -III untuk merasakan denyut nadi yang dapat dirasakan di arteri. Pengukuran denyut nadi, ada sembilan tempat untuk merasakan denyut yaitu: temporalis, carotid, apical, branchialis, femoralis, radialis, poplitea, dorsalis pedis, dan tibialis posterior. Sedangkan untuk pengukuran tekanan sisitole dapat dilakukan secaraa us kult a si danp al p asi sedangkan tekanan diastole dapat dilakukan secara auskultasi.

Gambar B. Pengukuran denyut nadi dengan cara palpasi Gambar C. Pemasangan manset pada 2/3 lengan atas Gambar D. Sphygmomanometer

Gambar E. Stetoskop I.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh posisi tubuh terhadap pengukuran denyut nadi dan tekanan darah? 2. Bagaimana pengaruh latihan fisik terhadap pengukuran denyut nadi dan tekanan darah? I.3Tujuan 1. Mengamati dan mempelajari pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah. 2. Mengamati dan mempelajari pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah.

BAB III DATA HASIL PRAKTIKUM Kambing yang menjadi hewan coba dari kelompok kami yaitu kambing yang berwarna putih, berjenis kelamin betina dengan usia dua tahun. Praktikum I : Sistem Respirasi No.

Frekuensi respirasi sebelumexer cis e (per menit) Frekuensi respirasi sesudahexer cis e (per menit)

Pagi Siang Pagi Siang 1. 36 72 144 160 2. 32 76 180 184 3. 40 56 160 176 36 68 161,3 173,3 Praktikum II : Thermoregulasi No.Suhu tubuh sebelumexer cis e (oC) Suhu tubuh sesudahexer cis e (oC) Pagi Siang Pagi Siang

1. 39,7 39,8 40 40,1 2. 39,5 39,8 40,2 40,3 3. 39, 5 39,8 40,3 40,2 39,56 39,8 40,16 40,2 Praktikum III : Sistem Sirkulasi (Perhitungan Pulsus) No.Pulsus sebelumexer cis e (per menit) Pulsus sesudahexer cis e (per menit) Pagi Siang Pagi Siang 1. 88 52 152 68 2. 48 152 76 3. 52 162 72 50,67 155,33 72 BAB IV PEMBAHASAN Praktikum I

Dari data hasil pratikum dapat dilihat rata-rata frekuensi respirasi sebelumexercise pada kambing pada pagi hari yaitu 36 kali permenit dengan rincian yaitu 36, 32 dan 40 permenit. Sedangkan pada siang hari

rata-rata frekuensinya respirasi sebelumexer cis e 69 kali permenit dengan data anatara lain 72, 76 dan 56. Data frekuensi respirasi pada pagi hari terlalu jauh dari frekuensi respirasi normal kambing yaitu 25-35 kali permenit. Tetapi untuk siang hari kenaikan frekuensinya sudah sangat signifikan. Kenaikan ini dapat dipicu karena beberapa hal misalnya disebabkan terlalu banyak mahasiswa yang melakukan praktikum dalam waktu yang bersamaan. Hal tersebut menyebabkan rasa kaget, takut pada kambing sehingga memacu sekresi hormon adrenalin yang menyebabkan kerja jantung meningkat dengan cepat. Kadar oksigen di udara yang lebih sedikit pada siang juga dapat menjadi penyebabnya, karena dalam waktu bersamaan oksigen diperebutan oleh sekian banyak mahasiswa begitu pula kambing.

Sedangkan frekuensi respirasi setelahexer cis e pada pagi hari yaitu 144, 180 dan 160 dengan ratarata 161,3 kali permenit. Sedangkan data pada setelahexer cis e pada siang hari yaitu 160, 184 dan 176 dengan rata-rata 173,3 kali permenit. Kenaikan tersebut dikarenakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan terhadap frekuensi respirasi. Faktor-faktor tersebut yaitu kerja fisik yang dilakukan kambing berupa jalan dan naik turun tangga, kadar CO2, pengaruh sikap tubuh dan rangsangan sensoris yang kuat.

Kerja fisik yang dilakukkan kambing menyebabkan laju metabolisme meningkat sehingga kadar karbondioksida dalam darah meningkat. Hal tersebut akan menyebabkan peningkatan laju ventilasi dan pelepasan CO2 dan sekaligus meningkatkan pemasukan oksigen dalam tubuh.
Praktikum II

Dari data hasil praktikum didapatkan rata-rata data suhu tubuh kambing pada pagi hari sebelumexer cis e yaitu 39,56oC sedangkan pada siang hari sebelumexer cis e yaitu 39,8oC. Data dari suhu tubuh tersebut masih dalam ambang normal karena masih ada disekitar 38,5 40,5oC sehingga kambing dalam keadaan sehat. Sedangkan rata-rata data suhu tubuh kambing pada pagi hari sesudahexercise yaitu 40,16oC dan rata-rata data suhu tubuh kambing pada siang hari sesudahexer cis e yaitu 40,2oC. Adapun perbedaan suhu tersebut sebelum dan sesudahexer cis e disebabkan oleh faktor kerja fisik sehingga temperature tubuh kambing meningkat.Peningkatan produksi panas metabolik dalam otot, meningkatnya sekresi hormon tyroid yang dapat

meningkatkan aktivitas metabolisme dalam sel, melepasnya panas ke lingkungan melalui vasodilatasi pembuluh darah perifer dan meningkatnya penguapan air melalui berkeringat atau terengah-engah.
Praktikum III

Data hasil praktikum menunjukkan pulsus atau denyut nadi kambing pada pagi hari sebelumexer cis e yaitu 88 kali permenit sedangkan kambing pada siang hari sebelumexer cis e yaitu 52,48, 52 dengan rata-rata 50,67 kali permenit. Data pada pagi hari pulsus per menit yang diperoleh ter golong jumlah pulsus per menit kambing dalam keadaan normal (80-120 pulsus per menit). Sedangkan pada siang hari jauh lebih rendah dari ambang normal. Hal tersebut dapat diakibatkan kambing sudah terlalu capek karena telah melakukanexer cis e pada sesi pagi hari, udara semakin panas, daun makanan telah kering dan tak nikmat lagi dimakan kemudian harus dikerumuni begitu banyak mahasiswa (pasrah) dan keadaan tersebut dapat dinyatakan terjadi keadaan patologis. Data hasil praktikum menunjukkan pulsus atau denyut nadi kambing pada pagi hari sesudahexercise yaitu 155,33 kali permenit sedangkan kambing pada siang hari sesudah exercise yaitu 68, 76, 72 dengan rata-rata 72 kali permenit. Hasil perhitungan pulsus setelah

melakukanexer cis e pada pagi hari meningkat karena adanya laju metabolisme meningkat, kadar karbondioksida dalam darah meningkat sehingga kontraksi kerja jantung meningkat untuk segera mengeluarkan CO2 dalam darah dan segera menggantinya dengan O2. Sedangkan pada siang hari pulsusnya memang mengalami kenaikan tetapi kenaikannya belum mencapai ambang normal. Sehingga dapat dinyatakan pada siang hari kambing ini mengalami keadaan pathologis setelah dilakukan seretetanexer cis e.
BAB V KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum sistem respirasi, termoregulasi, dan perhitungan pulsus pada hewan coba kambing yaitu frekuensi respirasi pada tubuh kambing sangat dipengaruhi oleh kerja fisik atauexercise, kadar CO2 dalam darah, sekresi hormon adrenalin yang menyebabkan kerja jantung meningkat dengan cepat, pengaruh sikap tubuh serta rangsang sensoris yang kuat. Suhu tubuh kambing dipengaruhi oleh meningkatnya produksi panas metabolik dalam otot, meningkatnya sekresi hormon tyroid yang dapat meningkatkan aktivitas metabolisme dalam sel, melepasnya panas ke lingkungan melalui

vasodilatasi pembuluh darah perifer dan meningkatnya penguapan air. Sedangkan untuk denyut nadi (pulsus) dipengaruhi oleh laju metabolisme meningkat, kadar karbondioksida dalam darah meningkat sehingga kontraksi kerja jantung meningkat untuk segera mengeluarkan CO2 dalam darah dan segera menggantinya dengan O2.
DAFTAR PUSTAKA

Agung R. 2008. Panduan Pemeriksaan Fisik Umum Bagi Petugas Kesehatan Bag.III. http://agungrakhmawan.wordpress.com/2008/08/20/panduan-pemeriksaan-fisik-umumbagi-petugas-kesehatan-bagiii/ Anonimous. 2000. Mekanisme Pernafasan. http://opensource.telkomspeedy.com/repo/abba/v12/sponsor/Sponsor-

Pendamping/Praweda/Biologi/0077%20Bio%202-8d.htm. Anonimous. 2010. Kapas. http://id.wikipedia.org/wiki/Kapas Anonimous.2010. Sistem Pernafasan. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernafasan Aninomous. 2010.Stopwatch. http://id.wikipedia.org/wiki/Stopwatch Arief R. S., Dinny A.Z.,Andre N. et.all. 2006 . Autopsi Forensik. http://www.freewebs.com/reef_forensik/autopsi.htmFredi W. 2009. termoregulasi. http://fredi-36-a1.blogspot.com/2009/11/termoregulasi.html

Pendahuluan
Latar belakang Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran denyut nadi (pulsus) dan cardiac output, menghitung thermoregulasi,system respirasi. Dengan menggunakan hewan coba berupa kambing. Dengan menyiapkan stetoskope, thermometer digital, dan stop watch untuk melakukan percobaan tersebut. Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O2) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dengan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari metabolisme yang dikeluarkan dari tubuh melalui paru. Fungsi respirasi adalah memasok kebutuhan oksigen serta membuang CO2 selain itu respirasi juga berfungsi sebagai pengendali suhu, keasaman, eliminasi air, dan pembentukan suara.Pada`system respirasi kita mempelajari

gerakan gerakan nafas dan perubahan perubahan yang disebabkan oleh beberapa factor seperti kerja fisik, kadar co2, dan pengaruh sikap tubuh, serta rangsangan sesnsoris yang kuat. Thermoregulasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk mempertahankan suhu tubuh pada batasan tertentu. Fungsi mempertahankan suhu tubuh .Pada thermoregulasi kita dapat mengetahui suhu tubuh hewan dan factor factor yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan suhu pada anjing domestik Sistem Sirkulasi adalah sistem peredaran zat-zat yang ada di dalam tubuh.Sistem sirkulasi dibagi menjadi 2 yaitu system sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem terbuka contohnya adalah sistem limfatik,sedangakan yang tertutup adalah system peredaran darah atau cardiovascular Pada percobaan pada system sirkulasi yaitu agar mengetahui penghitungan pulsus dan cardiac output (co). Pada percobaan kali ini dilakukan dengan kambing saat sebelum exercise da sesudah exercise. Dan dilakukan dengan 2 kali tahap percobaan yaitu pada siang dan sore hari. 1.2 Tujuan Mempelajari gerakan-gerakan nafas dan perubahan-perubahannya yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti kerja fisik, kadar CO2, pengaruh sikap tubuh, dan rangsangan sensoris kuat. Mengetahui cara pengukuran suhu tubuh hewan dan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan suhu

Menghitung denyut nadi (pulsus) pada Arteri femoralis Menghitung Cardiac Output (CO)

BAB II Tinjauan Pustaka


2.1 Taxonomi Kerajaan : Animalia Subkingdom : Eumetazoa Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Class : Mammalia Subclass : Theria Order : Carnivora Suborder : Caniformia Family : Canidae Subfamily : Caninae Tribe : Canini Genus

: Canis Species : C. lupus (wolves and dogs) Subspecies : C. l. familiaris 2.2 Thermoregulasi Thermoregulasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk mempertahankan panas tubuhnya sebagai bagian dari proses hemeostasis. Untuk mengukur suhu tubuh menggunakan termometer dengan derajat celcius. Dengan suhu normal tubuh adalah 37 C mengukur suhu tubuh hewan dengan menempatkan sebuah thermometer di anus, mulut,axilla (anonymous,2010) Pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu poikiloterm dan homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Hewan seperti ini juga disebut hewan berdarah dingin. Dan hewan homoiterm sering disebut hewan berdarah panas (Dukes, 1985). Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan malam, faktor makanan yang dikonsumsi dan faktor jenuh pencernaan air (Swenson, 1997) suhu normal anjing adalah sekitar 100,5 F - 102,5 F (38 C sampai 39,2 C). 2.3 Respirasi

Respirasi (pernafasan) terdiri dari inspirasi dan berakhirnya ekspirasi. Ada dua paru-paru yang ditemukan di dada dilindungi oleh tulang rusuk. Udara masuk dari lubang hidung ke paruparu.. Ketika hewan bernapas, udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru Di dalam paruparu oksigen yang diperlukan oleh tubuh masuk ke dalam darah di dinding paru-paru dan air dan mengeluarkan karbon dioksida. respirasi memiliki fungsi utama yaitu memesok kebutuhan oksigen ke dalam paru paru serta membuang CO2dari dalam tubuh sedangkan fungsi sekunder system respirasi antara lain sebagai pengendalian suhu,regulasi keasamaan, eliminasi air,dan fonasi (anonymous,2010).

Oksigen yang diperoleh hewan dari lingkungannyadigunakan dalam proses fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP. Berdasrkan jenis lingkungan hidupnya terdapat 2 jenis organ respirasi yaitu: 1.organ respirasi aerial berupa paru paru difusi yang merupakan modifikasi dari insang,paru paru buku,trachea,dan paru paru alveolar. Organ ini terdapat pada hewan yang hidup di darat. 2. Organ respirasi aquatic, berupa kulit, seluruh permukaan tubuh dan insang. Organ respirasi aquatic terdapat pada hewan yang hidup di air.

Proses respirasi berupa fase inspirasi yaitu kontraksi diafraghma dengan otot otot dada, dan fase ekspirasi yaitu relaksasi otot-otot pernafasan. Kedua paru dilapisi oleh dua selaput membrane pleura dimana pada rongga pleura mengandung sejumlah kecil cairan (5-10cc) yang memudahkan respirasi. Frekuensi respirasi dihitung pada saat satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi (anonymous,2010).
.

Fungsi respirasi adalah memasok kebutuhan oksigen serta membuang CO2 selain itu respirasi juga berfungsi sebagai pengendali suhu, keasaman, eliminasi air, dan pembentukan suara.Frekuensi respirasi (per menit) normal 18-34 napas per menit

You might also like