You are on page 1of 4

METODE INKUIRI

METODE INKUIRI Metode inkuiri adalah metode yang sangat mirip dengan metode penemuan. Yang berbeda adalah pada metode inkuiri sesuatu yang baru dari hasil penemuan siswa bisa juga merupakan hal yang baru bagi guru. Selain itu pada metode inkuiri selain menjadi pembimbing, guru juga sebagai sumber informasi data yang diperlukan dalam membuat hipotesis. Faturraohman dan Sutikno (2007) menyatakan, inkuiri dilatarbelakangi oleh anggapan seorang pendidik bahwa siswa merupakan subjek dan objek yang telah memiliki ilmu pengetahuan. Dalam pendekatan ini guru berfungsi sebagai supervisor, fasilisator, mediator, dan komentator. Menurut Siroj (2006), metode pembelajaran dengan inkuiri terdiri dari empat tahap, yaitu : 1. Guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan, teka-teki, dan lain-lain. 2. Sebagai jawaban atas rangsangan yang diterimanya, siswa menentukan prosedur mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang diperlukannya untuk memecahkan pertanyaan atau masalah. Siswa bekerja sendiri-sendiri atau berkelompok. 3. Siswa menghayati tentang pengetahuan yang diperolehnya dengan inkuiri yang baru dilaksanakan. 4. Siswa menganalisis metode inkuiri dan prosedur yang ditemukan untuk dijadikan metode umum yang dapat diterapkannya ke situasi lain. Sedangkan menurut Faturrohman dan Sutikno (2007), secara garis besar prosedur metode inkuiri adalah : 1. Simulation. Guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan, atau menyuruh anak didik membaca atau mendengarkan uraian yang memuat permasalahan. 2. Problem statement. Anak didik diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai permasalahan. Sebagian besar memilihnya yang dipandang paling menarik dan fleksibel untuk dipecahkan. Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pertanyaan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. 3. Data collection. Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis ini, anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber,melakukan uji coba sendiri, dan sebagainya. 4. Data processing. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semua diolah, diacak,diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. 5. Verfication, atau pembuktian. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek apakah terjawab atau tidak, atau apakah terbukti atau tidak. 6. Generalization. Berdasarkan hasil verifikasi tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan. Namun metode inkuiri memiliki kelemahan, yaitu memakan waktu yang cukup banyak, dan kalau kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada kekacauan dan kekaburan atas materi yang dipelajari. Langkah-langkah dalam proses inkuiri : 1. Pemberian masalah kepada siswa 2. Hipotesis (spesifikasi permasalahan) 3. Pengumpulan data 4. Pengolahan data untuk menjawab hipotesis yang dibuat 5. Pembuatan kesimpulan METODE PENEMUAN

Pada metode penemuan, siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri inti materi yang sedang dipelajari. Namun penemuan yang dimaksud bukan penemuan yang sebenarnya, sebab apa yang akan ditemukan itu sudah ditemukan oleh orang lain. Di dalam merencanakan pembelajaran dengan penemuan perlu diperhatikan hal-hal berikut : 1. Pikirkan secara mantap, apa yang akan ditemukan siswa 2. Hasil (bentuk) akhir harus ditemukan sendiri oleh siswa 3. Pengetahuan prasyarat harus sudah dimiliki siswa 4. Guru hanya bertindak sebagai pengarah dan pembimbing saja, bukan sebagai pemberi informasi Beberapa kelebihan metode penemuan, yaitu : 1. Siswa aktif dalam kegiatan belajar 2. Pengetahuan yang diperoleh lebih dipahami dan lebih lama diingat 3. Siswa mendapatkan kepuasan 4. Pengetahuan yang diperoleh lebih mudah ditransfer ke berbagai konteks 5. Melatih siswa untuk belajar mandiri Beberapa kekurangan metode penemuan, yaitu : 1. Banyak menyita waktu 2. Tidak menjamin siswa tetap bersemangat untuk melakukan penemuan 3. Tidak semua guru mampu atau mau mengajar dengan metode penemuan 4. Tidak semua siswa mampu melakukan penemuan 5. Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru http://bloqyeni.blogspot.com/2009/06/metode -inkuiri.html

Metode inkuiri dan discovery pada dasarnya dua metode pembelajaran yang saling berkaitan satu dengan yang lain.Inkuiri artinya penyelidikan,sedangkan discovery adalah penemuan.Dengan melalui penyelidikan siswa akhirnya dapat memperoleh suatu penemuan. Metode ini berkembang dari ide John Dewey, yang terkenal dengan"Problem Solving Metode" atau metode pemecahan masalah.

1. Cara pelaksanaan metode inkuiri dan discovery Pelaksanaan metode inkuiri dan discovery mempunyai tiga macam cara yaitu: a. inkuiri terpimpin pada inkuiri terpimpin pelaksanaan penyelidikan dilakukan oleh siswa berdasarkan petunjuk guru. Petunjuk diberikan pada siswa berupa pertanyaan pembimbing.Pelaksanaan pembelajaran dimulai dari pertanyaan yaitu inti, misalnya Mengapa air yang mendidih mengeluarkan gelembung udara ? Dari jawaban yang dikemukakan siswa , guru mengajukan berbagai pertanyaan pelacak,

dengan tujuan mengarahkan siswa ke suatu titik kesimpulan yang diharapkan. Selanjutnya siswa melakukan percobaan-percobaan untuk membuktikan pendapat yang dikemukakan proses inkuiri dan discovery.

b. inkuiri bebas dalam hal ini siswa melakukan penelitian bebas sebagaimana seorang scientis, masalah dirumuskan sendiri,penyelidikan dilakukan sendiri dan kesimpulan konsep disimpulkan sendiri.

c. Inkuiri bebas yang dimodifikasi Berdasarkan masalah yang diajukan guru, dengan konsep atau teori yang sudah dipahami, siswa melakukan penyelidikan untuk membuktikan kebenarannya.

2. Langkah -langka melaksanakan metode inkuiri dan discovery

a. Identifikasi kebutuhan siswa b. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip pengertian,konsep dan generalisasi uyang akan dipelajari. c. Seleksi materi pembelajaran dan problema atau tugas-tugas. d. Membantu memperjelas, tugas problema yang akan dipelajari perasaan masing-masing siswa. e. Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan. f. Mengenal pemahaman siswa ,terhadap masalah yang akan dipecahkan dan tugas tugas siswa. g. Memberi kesempatan kepasa siswa untuk melaksanakan perencanaan. h. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan. i. Merangsang terjadinya interaksi anar siswa. j. Membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil penemuan. Pelaksanaannya dapat dilakukan perseorangan maupun kelompok, tempat pelaksanaannya bisa di dalam maupun di luar kelas.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2098069-metode-pembelajaraninkuiri-dan-discovery/#ixzz1RSn6hyZT

You might also like