Professional Documents
Culture Documents
Outline
Sinyal Sistem
1. Sinyal
Sub Bahasan
1. Pendahuluan 2. Klasifikasi Sinyal 3. Power Sinyal Waktu Kontinyu 4. Operasi Dasar Sinyal Waktu Kontinyu 5. Sinyal Waktu Kontinyu Periodik 6. Sinyal Waktu Kontinyu Sinusoidal 7. Representasi Sinyal Waktu Diskrit 8. Bentuk Sinyal Waktu Diskrit 9. Power Sinyal Waktu Diskrit 10. Operasi Dasar Sinyal Waktu Diskrit 11. Konsep Dasar Sinyal Waktu Kontinyu dan Sinyal Waktu Diskrit
Bima Sena Bayu D. Signal, System and Control 4
(1) Pendahuluan
Apakah Sinyal itu? Fungsi dari variabel bebas yang menyampaikan informasi tentang keadaan atau lingkungan dari sistem secara fisik.
Variabel bebas dapat berupa waktu, jarak, kecepatan, posisi, suhu, tekanan, dll.
Sinyal 2-D
Sinyal 3-D
Bima Sena Bayu D. Signal, System and Control
Video
7
Time Shifting
y(t) = x(t-T)
Bima Sena Bayu D. Signal, System and Control
Time Reversal
y(t) = x(-t)
Bima Sena Bayu D. Signal, System and Control 13
Addition
14
Time Scaling
15
16
Waktu
Kontinyu
17
Waktu
Kontinyu
sin(t ) = cos((t T )) 4
T = 2
sin(t ) = cos((t 2
))
Euler laws :
A cos(t ) = A (e jt + e jt ) 2
18
1 x(n) = 4 0
Representasi Deret
x(n) = {.,0,0,1,4,1,0,0,0,0,.}
Bima Sena Bayu D. Signal, System and Control 19
Sinyal
Waktu
(n)
1, untuk n =0 0, untuk n 0
1, untuk n 0 u ( n) 0, untuk n 0
n, untuk ur ( n) 0, untuk
x(n ) = a
n
n0 n0
untuk
setiap
Unit Exponensial
Bima Sena Bayu D. Signal, System and Control 20
Dasar
Sinyal
Sample Shifting ==> y[n] = x[n-N] Sample Reversal ==> y[n] = x[-n] Addition ==> z[n] = x[n] + y[n] Multiplication with a constant ==> y[n]= x[n] Multiplication of two signal ==> z[n] = x[n] * y[n]
22
23
Sample Shifting
n=40; n1=1:n; f=1/(0.5*n); figure(1); clf; x1(n1)=sin(2*pi*f*n1); subplot(3,1,1); stem(n1,x1(n1)) x2(n1)=sin(2*pi*f*(n1-5)); subplot(3,1,2); stem(n1,x2(n1)) x3(n1)=sin(2*pi*f*(n1+5)); subplot(3,1,3); stem(n1,x3(n1))
Bima Sena Bayu D. Signal, System and Control 24
Addition
n=40; n1=1:n; f=1/(0.5*n); figure(1); clf; x1(n1)=sin(2*pi*f*n1); subplot(3,1,1); stem(n1,x1(n1)) x2(n1)=sin(2*pi*f*(n1-5)); subplot(3,1,2); stem(n1,x2(n1)) x(n1)=x1(n1)+x2(n1); subplot(3,1,3); stem(n1,x(n1))
Bima Sena Bayu D. Signal, System and Control 25
2. Sistem
26
Sub Bahasan
1. 2. 3. 4. 5. Pengertian Sistem Sistem Waktu Kontinyu dan Sistem Waktu Diskrit Sifat-Sifat Sistem Dasar Sistem Linier dan Sistem Tidak Linier Sifat Sistem Linier
27
Pengertian Sistem
Proses yang menghasilkan sebuah sinyal keluaran dalam rangka merespon sebuah sinyal masukan. Sinyal masukan sistem yang kontinyu dan keluaran sistem yang kontinyu, seperti pada elektronik analog. Sinyal masukan sistem diskrit dan keluaran sistem diskrit, seperti pada program komputer yang memanipulasi nilai yang disimpan dalam array.
Bima Sena Bayu D. Signal, System and Control 28
x(t)
y(t)
29
30
31
Sistem dikatakan menggunakan memory jika sistem dapat menahan atau menyimpan informasi mengenai harga masukan yang bukan harga masukan saat ini.
Contoh :
Bima Sena Bayu D.
32
33
Kausalitas
Sistem adalah kausalitas, jika setiap waktu keluaran hanya tergantung pada harga masukan saat ini dan yang lalu.
34
Stabilitas
Stabilitas merupakan sifat sistem yang dapat merespon masukan kecil menjadi sebuah tanggapan yang tidak menyimpang.
35
Invariansi Waktu
Sifat sebuah sistem secara konseptual adalah tetap berdasarkan waktu.
36
Linearitas
Sistem linier merupakan sistem yang memiliki sifat superposisi. Konsep Superposisi :
Dekomposisi Synthesis
37
38
Homogeneity
Definisi Homogenity, sebuah sistem dikatakan homogen jika sebuah amplitudo berubah pada masukan menghasilkan sebuah perubahan amplitudo yang identik pada keluaran. Jika x[n] menghasilkan y[n], maka k.x[n] menghasilkan k.y[n], dimana k adalah konstanta.
39
Contoh Homogeneity
Static linearity defines how a linear system reacts when the signals aren't changing, i.e., when they are DC or static. The static response of a linear system is very simple: the output is the input multiplied by a constant.
42
43
Additivity
Definisi Additivity, sebuah sistem dikatakan additif jika penambahan sebuah sinyal melewati sinyal lainnya tanpa saling berinteraksi. Secara formal, jika x1[n] menghasilkan y1[n] dan jika x2[n] menghasilkan y2[n], maka x1[n]+x2[n] menghasilkan y1[n]+y2[n].
44
(Adder
45
Shift Invariance
Definisi Shift Invariance, sebuah sistem dikatakan shift invariance jika pergeseran pada sinyal masukan menyebabkan pergeseran yang identik pada sinyal keluaran. Dalam matematika, jika x[n] menghasilkan y[n], maka x[n+s] menghasilkan y[n+s], dimana s adalah konstanta.
Bima Sena Bayu D. Signal, System and Control 46
Komutatif
Sifat komutatif pada sistem linier, ketika dua atau lebih sistem linier disusun secara seri / kaskade, urutan dari sistem tidak mempengaruhi karakteristik dari kombinasi sistem secara keseluruhan.
47
50
51