Professional Documents
Culture Documents
Ayo bernapas bersama! Suatu ajakan yang kedengarannya aneh. Kita sering mendengar: ayo makan bersama, nonton bersama atau nyanyi bersama. Tidak pernah kita mengajak teman atau keluarga kita untuk bernapas bersama. Tapi kita memang perlu sesering mungkin mengajak orang lain untuk bernapas bersama. Kenapa? Apa alasannya? Karena kita hidup dalam dunia dan bola bumi yang sama! Udara yang kita hirup dan kita lepaskan merupakan milik bersama. Kita perlu menjaga kebersihan udara itu. Bila semua orang tidak perduli terhadap kebersihan udara dan mencemarinya dengan kepulan asap rokok, asap pabrik, asap kendaraan, bahan radioaktif, dan lain-lain, mereka membunuh dirinya sendiri dan sesamanya manusia. Mereka yang secara membabi-buta mengotori udara adalah orang yang anti sosial dan tidak peduli pada sesama. Di kala udara sekitar kita mulai tercemar dan makin membahayakan kesehatan dan kehidupan bersama, semakin perlulah kita menyadari perlunya bernapas bersama. Jangan mengira bahwa kita hanya perlu makan, menyanyi, dan rekreasi bersama. Kita sungguh perlu selalu bernapas bersama. Maka dari itu, ayo kita bernapas bersama! (Mutiara Kehidupan; Albertus Herwanta, O.Carm; Dioma; Cetakan 5 tahun 2005; hal. 2)
TUJUAN HIDUP
Setelah merayakan hakikat manusia dalam Idul Fitri, kini kita diajak merenungkan tujuan hidup. Idul Fitri menyadarkan kita akan kebesaran manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Mengapa manusia diciptakan demikian mulia, agung dan besar? Untuk apa manusia dibekali dengan martabat, bakat serta kemampuan yang demikian hebat? Hidup ini tentu mempunyai tujuan. Bila kita tidak yakin bahwa kehidupan ini mempunyai tujuan kita tidak pernah akan merasa bahagia. Kita akan merasa bahwa hidup dengan segala dinamikanya hanya merupakan beban.. Sekolah dan bekerja seolah-olah tnapa makna, membuat kita lelah, dan merasa semuanya sia-sia. Memang, sulit menemukan tujuan hidup secara lengkap. Namun, sekurang-kurangnya kita mesti mengerti sedikit tentang mengapa aku disini, untuk apa saya mengerjakan ini semua. Jika tujuan hidup tidak jelas, dapat dimengerti orang cepat hilang semangat, hidup terasa berat, jarum jam bergerak begitu lambat, menunggu segala nikmat tanpa berkat dan rahmat seolah-olah tumpukan laknat. Lalu apa tujuan hidup anda?? (Mutiara Kehidupan; Albertus Herwanta, O.Carm; Dioma; Cetakan 5 tahun 2005; hal. 5)
PERMULAAN
Initium simper dificile est, kata pepatah bahasa Latin. Artinya, setiap permulaan selalu sukar. Ingatlah, waktu Anda pertama kali belajar naik sepeda. Betapa sulitnya mengatur keseimbangan tubuh Anda. Sesudah berbaring di rumah sakit selama berbulan-bulan karena kaki patah, betapa sulitnya berjalan kembali. Kendati demikian, orang perlu juga memulai sesuatu. Tanpa dimulai, sesuatu tidak pernah bakal selesai. Memulai kembali kegiatan sekolah atau kerja serasa sulit dan susah, membuat hati ogah dan suasana kurang bergairah, wajah tampak berat dan kurang cerah. Apa boleh buat, bila kita ingin hidup enak, bahagia dan sukses kelak tantangan nan berat mesti diangkat. Kendati kaki melangkah dengan berat mesti tetap berangkat. Apapun yang terjadi kita mesti memulai kembali. Permainan hidup ini harus dilanjutkan. The show must go on. Jangan bengong dan berhenti menjadi orang bloon. Marilah kita jelang masa depan dengan semangat dan penuh minat, tingkatkan tekad, jangan biarkan jiwa rusak berkarat. (Mutiara Kehidupan; Albertus Herwanta, O.Carm; Dioma; Cetakan 5 tahun 2005; hal. 127)
PIKIRAN
Kegiatan kita sehari-hari didukung oleh pikiran. Sulit membayangkan belajar dan bekerja tanpa menggunakan pikiran. Banyak orang mengira bahwa pikiran kita hanya berfungsi untuk menyimpan informasi alias mengingatingat. Pikiran kita ternyata mempunyai fungsi dan kekayaan yang luar biasa. Pikiran itu menentukan pula kepribadian seseorang. Dalam bukunya Meditations, Marcus Aurelius menulis: Kehidupan kita menjadi seperti yang kita pikirkan. Bila kita banyak berpikir tentang uang, hidup kita akan menjadi seperti uang, sekedar alat tukar yang diperlakukan semena-mena. Waktu masih baru mengkilat, sebentar kemudian sudah lusuh, berbau keringat, kotor. Dan kalau uang itu rupiah, nilainya merosot terus. Kadang malah dilipat-lipat diletakkan dalam dompet kumuh. Lebih celaka lagi kalau di-kempit diantara ketiaknya ibu-ibu pedagang di pasar. Ah, sedaaaap! Sebaliknya, bila kita berpikir tentang hidup, cinta, kebijaksanaan, kejujuran, niscaya kita akan menjadi kehidupan dan cinta. Hidup demikian tentulah membahagiakan. Yang jelas akan kekal selamanya dan tak pernah mengundang rasa sesal. Pertanyaannya, apakah yang selama ini selalu kita pikirkan?? (Mutiara Kehidupan; Albertus Herwanta, O.Carm; Dioma; Cetakan 5 tahun 2005; hal. 13)
EGOISME
Setiap pribadi merupakan suatu ego. Mereka mesti menjadikan dirinya ego yang kokoh kuat tanpa menjadi egois. Egoisme menegaskan bahwa manusia membutuhkan orang lain. Bukankah egois berarti memikirkan diri sendiri tanpa peduli orang lain? Bagaimana orang bisa menjadi egois tanpa kehadiran orang lain? Orang yang hidup di tengah hutan seorang diri tak perlu menjadi egois. Sebaliknya, bila orang orang hidup bersama dengan orang lain, dia bisa terancam bahaya menjadi egois. Artinya, menganggap orang lain di sekitarnya tidak ada. Sikap egois bisa lahir karena pelbagai factor; orang tidak dilatih peka, orang merasa cukup dengan diri sendiri, atau orang memang biasa tidak peduli. Egoisme pribadi bisa menjadi egoisme kelompok. Bila setiap kelompok tumbuh berkembang menjadi egois, siaplah sudah perpecahan dalam masyarakat. Kekacauan dan kerusuhan yang kerap melanda negeri kita dimulai dari egoisme pribadi yang tumbuh menjadi egoisme kelompok. Bila kita ingin menghentikan kekacauan sosial negeri kita, mulailah dengan memangkas egoisme pribadi dan egoisme kelompok di lingkungan kita. Marilah kita belajar peduli!! (Mutiara Kehidupan; Albertus Herwanta, O.Carm; Dioma; Cetakan 5 tahun 2005; hal. 24)
Rama Krishna, seorang mistik India biasa berkata: Allah tertawa dalam dua kesempatan. Ia tertawa kalau mendengar seorang dokter berkata kepada seorang ibu, "Jangan takut. Anak itu akan saya sembuhkan." Allah berkata kepada dirinya sendiri, "Saya merencanakan untuk mengambil hidup anak ini, tetapi orang ini berpikir bahwa ia dapat menyelamatkannya!" Ia juga tertawa kalau Ia melihat dua orang bersaudara membagikan tanah mereka, menandainya dengan garis dan berkata, "Sisi ini adalah milikku dan sisa lain adalah milikmu." Ia berkata kepada dirinya sendiri, "Jagad ini adalah milik saya dan mereka merasa berhak menjadi pemilik atas bagian-bagiannya!" Ketika orang-orang datang untuk memberitahukan kepadanya bahwa rumahnya telah hanyut oleh banjir, ia tertawa dan berkata, "Tidak mungkin! Kunci rumah itu ada di sakuku!"
BANJIR
Di musim hujan banjir bukanlah berita baru bagi kita. Di mana-mana, terutama di kota besar terjadi banjir. Penyebabnya jelas; selokan-selokan yang buntu karena sampah dibuang sembarangan. Gorong-gorong tak berfungsi karena dibuat seenaknya; entah terlampau kecil, entah bobol karena diterjang air. Penyebab utama banjir bukanlah alam yang tak terkendali, tetapi perilaku manusia yang tidak peduli lingkungan. Orang menebang kayu hutan, membangun rumah di daerah saluran air, dan rawa-rawa tempat pembuangan air. Alam mengajar kita keadilan dan keseimbangan. Bila m anusia melanggar keadilan terhadap alam, alam akan menuntut balik. Bila manusia mengacak-acak hukum keseimbangan, alam akan mengajar mereka. Betapa mahal resiko pelanggaran itu. Banjir telah mengajar kita untuk hidup bijak, adil, seimbang, peduli terhadap alam dan sesame di sekitar kita. Jangan mengira bahwa belajar itu hanya terjadi di dalam kelas. Kali ini kita belajar di kelas terbuka: alam. Materi pelajaran kita: banjir. Maukah kita mendengar guru sejati: alam dan bumi? Hari ini guru kita: Ibu Pertiwi! (Mutiara Kehidupan; Albertus Herwanta, O.Carm; Dioma; Cetakan 5 tahun 2005; hal. 3)
MAKAN
Hidup kita ditopang oleh salah satu kegiatan penting: makan. Tanpa makan, kita tak bisa hidup. Makan perlu dilakukan secara bijaksana, hingga dapat sungguh membuat kita hidup. Betapa ironis mendengar orang yang mati akibat makan. Kendati demikian, ada banyak orang yang makan secara gegabah hingga merugikan kesehatannya. Makan berlebihan atau terlampau sedikit membuat hidup tidak sehat. Mengkonsumsi makanan yang tidak sehat membuat badan dan jiwa kita tak sehat pula. Umumnya segala yang kita makan berasal dari alam. Alam yang bersih dan sehat memberikan makanan yang sehat dan menopang kehidupan. Lingkungan yang tercemar serta kotor akan memberikan bahan makanan yang berbahaya bagi kesehatan kita. Oleh karena itu, kita perlu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan demi kelestarian diri kita sendiri. Selama kita sehat tak dilarang makan apa saja. Karena, semua makanan halal. Bukan yang masuk ke dalam tubuh yang najis, tetapi yang keluar dari manusia; kejahatan, kedengkian, benci dan sejenisnya. (Mrk 7:21-22) Makanlah apa saja, asal tidak makan hati! (Mutiara Kehidupan; Albertus Herwanta, O.Carm; Dioma; Cetakan 5 tahun 2005; hal. 4)
KEMAUAN (1)
Setiap orang diciptakan dengan suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan itu manusia diperkaya dengan bakat dan kemampuan. Lebih dari itu, Tuhan juga menyediakan orang dan fasilitas yang siap membantu mengembangkan diri. Pertanyaannya: mengapa kita ini sulit maju? Apakah bekal dan sarana yang diberikan oleh Tuhan kurang? Tentu tidak. Sebabnya, ada pada kemauan kita. Betapapun jelasnya tujuan hidup kita dan betapa kaya dan lengkap bakat kita, selama orang tidak mempunyai kemauan untuk mengembangkan diri, dia tidak akan berkembang. Tuhan memberikan segala-galanya kecuali kemauan. Orang lain, entah orang tua, guru, teman, bahkan kekasih sekalipun tidak dapat memaksa kita untuk maju. Kemauan itu mesti lahir dari dalam diri kita sendiri. Mau sama dengan niat dan berbuat. Janganlah menyalahkan Tuhan atau orang lain pada saat kita tak memperoleh yang menjadi bagian kita. Bertanyalah pada diri sendiri: sejauh mana saya telah berjuang mengusahakannya. Tanpa kemauan, mencapai citacita setinggi langit cuma bikin hidup serba sulit dan pahit. (Mutiara Kehidupan; Albertus Herwanta, O.Carm; Dioma; Cetakan 5 tahun 2005; hal. 6)
Banyak orang sukar menerima dan mencintai dirinya. Mereka menganggap bahwa cinta diri identik, sama sebangun dengan egois. Cinta diri tak selalu sama dengan egois. Cinta diri yang wajar sangat penting untuk mendukung perkembangan diri pribadi seseorang dan untuk mencintai sesame. Tuhan sendiri berfirman: Cintailah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Bagaimanakah kita dapat mencintai sesame kalau tidak mencintai diri sendiri? Orang yang menolak dan membenci diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya cenderung membenci sesamanya pula. Orang yang tidak betah dengan dirinya umumnya tidak betah juga hidup bersama dengan orang lain. Sejauh makaha kita mencintai diri secara wajar? Di mana ada banyak orang membenci dirinya, di sana hidup bersama menjadi tidak menyenangkan. Mencintai diri memang tidak sama dengan membuat diri selalu senang, santai, tanpa perjuangan. Mencintai diri secara wajar berarti menerima diri dan mengembangkannya sebaik mungkin. Sanggupka saya melakukannya? Marilah mencintai diri agar dapat mencintai sesama! (Mutiara Kehidupan; Albertus Herwanta, O.Carm; Dioma; Cetakan 5 tahun 2005; hal. 7)
KONFLIK (1)
Sebagai orang Timur, kita diajar untuk menjaga kerukunan dan harmonisasi masyarakat. Berkali-kali orang tua kita mengajak supaya menghindarkan pertengkaran. Perbedaan pendapat pun jangan digemabrgemborkan. Demi ketenangan dan ketertiban, orang dituntut mengorbankan kepentingan pribadi. Pandangan atau mentalitas ini rasanya makin tidak cocok untuk jaman reformasi dan demokrasi. Reformasi dan demokrasi tak perlu menimbulkan konflik dan pertentangan. Namun, tidak berarti pula meredam perbedaan pendapat. Berbeda pendapat dan keyakinan tidak selalu sama dengan perselisihan. Sebaliknya, banyak perbedaan pendapat yang membuat hidup bersama maju dan berkembang. Berhubung perbedaan pendapat telah sekian lama diredam, bahkan nyaris dilarang, kita jadi asing, kaku dan kikuk menghadapi kenyataan bahwa hidup ini memang kaya, beragam dan penuh dengan pelbagai perbedaan. Agar kita dapat menghadapi perbedaan tanpa konflik, kita perlu hidup bersama mereka yang berbeda dengan kita secara sadar. Nah, lihatlah sesame di sebelah kiri, kanan, muka dan belakang. Bukankah mereka berbeda? Kita masih bisa hidup bersama mereka, bukan? (Mutiara Kehidupan; Albertus Herwanta, O.Carm; Dioma; Cetakan 5 tahun 2005; hal. 8)
KONFLIK (2)
Masyarakat kita saat ini sedang rawan konflik. Pelbagai kerusuhan terjadi di bumi persada nusantara adalah salah satu indikasinya. Konflik bisa terjadi di tingkat fisik maupun batin. Perkelahian, pembunuhan, perampokan, penjarahan dan tindak criminal sejenisnya. Konflik ini bisa dipicu oleh konflik batin; rasa tidak senang, sentiment kesukuan, agama, kelompok, kecemburuan sosial yang terpendam lama, serta rasa curiga yang berlebihan. Ledakan besar umumnya merupakan puncak rentetan letupan kecil-kecil yang lama ditutu-tutupi, bahkan dianggap tidak ada. Konflik fisik yang menakutkan dan mengancam hidup bersama memang perlu segera dihentikan! Apakah kita dapat ikut membendung arus kerusuhan itu? Bukankah kita tanpa daya? Pandangan itu kurang tepat! Kita dapat menghindarkan konflik besar dengan menghadapi dan menyelesaikan konflik-konflik kecil secara bijaksana. Kita hindarkan perselisihan antar taman di kelas atau di sekolah. Jangan bermimpi mampu menggalang persatuan dan kesatuan tingkat nasional kalau di rumah dan di sekolah kita tidak dapat melakukannya. Mari kita jalin persatuan dan kesatuan. Ini bukan monopoli TVRI! (Mutiara Kehidupan; Albertus Herwanta, O.Carm; Dioma; Cetakan 5 tahun 2005; hal. 9)
DOSA
Dua orang pendosa mengunjungi hamba Tuhan yang bijak dan meminta nasehatNya. "Kami telah melakukan suatu dosa," kata mereka, dan suara hati kami terganggu, apa yang harus kami lakukan ?" "Katakanlah kepadaku, perbuatan-perbuatan salah mana yang telah kamu lakukan, Anakku," kata hamba Tuhan tersebut. Pria pertama mengatakan: "Saya melakukan suatu dosa yang berat dan mematikan." Pria kedua berkata: "Saya telah melakukan beberapa dosa ringan, yang tidak perlu dicemaskan." "Baik," kata hamba Tuhan tersebut, "Pergilah dan bawalah kepadaku sebuah batu untuk setiap dosa yang telah kamu lakukan !". Pria pertama kembali dengan memikul sebuah batu yang amat besar. Pria kedua dengan senang membawa satu tas berisi batu-batu kecil. "Sekarang," kata hamba Tuhan tersebut, "Pergilah dan kembalikan semua batu itu tepat dimana kamu telah menemukannya!". Pria pertama mengangkat batu besar itu dan memikulnya kembali ke tempat dimana ia telah mengambilnya. Pria kedua tidak dapat mengingat lagi tempat dari setengah jumlah batu yang telah diambilnya, maka ia menyerah saja dan membiarkan batu-batu itu berada didalam tasnya. Katanya, "Itu pekerjaan yang sulit." Dosa itu seperti batu-batu itu, kata hamba Tuhan bijak tersebut, Jika seseorang melakukan suatu dosa berat, hal itu seperti sebuah batu besar dalam suara hatinya, tetapi dengan penyesalan yang sejati, memohon ampun dan mengakui Nama Tuhan, maka kesalahannya diampuni seluruhnya oleh Tuhan. Tetapi pria yang terus menerus melakukan dosa-dosa ringan dan ia tahu itu salah, namun semakin membekukan suara hatinya dan ia tidak menyesali sedikitpun, maka ia tetap sebagai seorang pendosa. Ia sulit membuang batubatu itu kembali ke tempatnya dan terus menerus membawanya seumur hidup. "Maka ketahuilah,anak-anakku," nasihat hamba Tuhan itu, "Adalah sama untuk menolak dosa-dosa ringan seperti menolak dosa-dosa berat !"
WARISAN
Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka. Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu. Sang adik tersenyum dan berkata, Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu. Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masingmasing dan berpisah. Sang adik merenung, Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini? Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU. Oh, rupanya ini mantra ayah, gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut. Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai obatobatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuatnya ketagihan. Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia. Inilah hidup sebagai manusia seperti rumput di padang yang mati dan berganti setiap waktu. Relasi bisa datang dan pergi tanpa pernah bisa berhenti. Kemanusiaan yang terbatasi oleh banyak hal. semuanya pasti akan berlalu. Tinggal kita kuat untuk melewati itu semua atau tidak. Selamat Malam Tuhan Memberkati. Amin
Menghadirkan Shalom
Kata shalom sekarang biasa terdengar sebagai salam, kata yang sesungguhnya mendoakan agar orang yang disalami mendapat damai. Yesuspun mengajarkan dalam Doa Bapa Kami, agar kita memohon shalom (perdamaian, anti kekerasan): kmo ba-sya-mayim ke ba-arets (seperti di surga, begitu juga di bumi). "Bagaimanakah shalom di surga itu, yang harus kita jadikan model shalom di bumi?". Ternyata kuncinya terdapat dalam kata "surga" itu sendiri, yang dalam bahasa Ibrani: "syamayim". Terdapat 2 kata yang bersembunyi di balik kata syamayim dimana sebenarnya merupakan 2 kata yang berlawanan, yaitu esy, "api" dan mayim, "air". Air tidak menghilangkan api, dan api tidak melenyapkan air. Keduanya berada dalam posisi masing-masing. Melalui kata syamayim, api dan air sebagai 2 unsur yang sangat berbeda telah didamaikan, tetapi tidak terlebur satu sama lainnya dan tidak saling meniadakan. Jadi, kunci penghadiran shalom di bumi ialah bagaimana kita menciptakan ruang bagi yang lain: tidak saling memaksa, membunuh atau menghilangkan eksistensi pihak lain. Sumber: www.lacihati.blogspot.com
Aku percaya akan Allah: Pencipta alam semesta beserta isinya dan manusia yang mendiaminya Pencipta kebaikan bagi seluruh manusia: hitam, putih, coklat, merah, dan kuning perempuan dan lelaki orang tua, dewasa, muda, dan anak-anak. Aku percaya bahwa semua itu diciptakan oleh Allah baik adanya Aku pun percaya bahwa manusia seringkali menghianati kebaikan Allah. Sebab, aku percaya: Sampai saat ini peperangan masih melanda bumi manusia Sampai saat ini kemiskinan masih menghinggapi jutaan manusia Sampai saat ini pelacuran masih menjadi bagian dari hidup manusia Sampai saat ini penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang masih dilindungi sang penguasa Sampai saat ini jutaan orang tidak ada hasrat untuk sekolah Sampai saat ini masih ada sistem pemerintahan yang korup, eksklusif, dan yang membodohi masyarakat Aku percaya bahwa semua itu akibat Keserakahan manusia Kedegilan hati manusia Kemunafikan manusia Kesombongan manusia Aku percaya akan Yesus Kristus yang sengsara, wafat, dan bangkit: Demi menanggung keserakahan manusia Demi menanggung kedegilan hati manusia Demi menanggung kemunafikan manusia Demi menanggung kesombongan manusia Demi keharmonisan dunia Demi terciptanya keadilan Demi terciptanya langit dan bumi yang baru Oleh karena itu, aku percaya: Bahwa aku pun turut bertanggungjawab atas terjadinya peperangan di muka bumi Bahwa aku pun turut bertanggungjawab atas terjadinya kemiskinan Bahwa aku pun turut bertanggungjawab atas terjadinya pelacuran Bahwa aku pun turut bertanggungjawab atas terjadinya penggunaan narkotik, kokain, dan obat-obatan terlarang Bahwa aku pun turut bertanggungjawab atas terjadinya keengganan meneruskan sekolah Bahwa aku pun turut bertanggungjawab atas terjadinya sistem pemerintahan yang korup, eksklusif, dan yang membodohi masyarakat. Aku percaya akan Gereja Katolik yang kudus.
Maka aku pun percaya bahwa tugas utamaku adalah: Menguduskan bumi ini Menegakkan keadilan Memerangi kemiskinan dan kebodohan Demi terciptanya langit dan bumi yang baru. Dan kehidupan yang kekal. Amin Sumber : www.lacihati.blogspot.com
SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan. SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan. CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu. SUKA adalah hal yang menuntut. SAYANG adalah hal memberi dan menerima. CINTA adalah hal yang memberi dengan rela. Sumber : www.lacihati.blogspot.com
yang harus disenangkan, sehingga apa yang seharusnya dilakukan melulu hanya untuk menyenangkan hati Bapa. Yoh 5:30 Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. Bila kita tidak sadar siapa yang harus kita senangkan maka kita akan menuai : * Kritik * Persaingan * Konflik Yesus mengajar dalam Mat 6:33, Carilah dulu kerajaan Allah dan kebenaranNYa maka semuanya itu akan ditambahkan padamu. Bila kita fokus untuk menyenangkan Tuhan maka kita dapat menyederhanakan banyak hal, dan tidak mudah menyalahkan orang lain sebagai alasan untuk menyenangkan diri sendiri. 3. Organisir (tahu tingkat prioritas yang harus dikerjakan) Yoh 8:14 Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tahu apa yang seharusnya dikerjakan, membuat kita tidak dikuasai orang lain atau situasi. 4. Konsentrasi (fokus pada satu hal dalam satu waktu)Yesus sering dituntut melakukan hal yang tidak direncanakanNya Luk 4:42-43 orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tapi Yesus mempunyai rencana sendiri yang harus di fokuskan, Ia tetap fokus pada satu hal, akan tidak mungkin berhasil baik tanpa fokus satu-satu. 5. Mendelegasikan Janganlah ingin puas sendiri, menganggap di luar diri saya tidak akan berhasil. Lihat Yesus, walaupun Ia sanggup mengerjakan semua sendiri dengan sempurna, Ia tetap mendelegasikan tugasNya dengan memilih para rasul. Saat bersama adalah saat memampukan para rasul lewat pengajaran dan teladan, pada saatnya Yesus memberi kuasa atas roh dan mengutus para rasul Mk 3 : 1-35. Stres dapat muncul pada orang yang perfeksionisme dan orang yang merasa tidak aman, sehingga mereka tidak dapat mendelegasikan pekerjaan dan cenderung menyingkirkan orang lain. 6. Meditasi Meditasi membuat kita menjadi habitat doa, manusia modern sukar berada dalam keheningan, mereka tidak tahan dalam hening dan menukarnya dengan elektronik seperti HP, komputer, MP3, TV. Maz 46:11 Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah. Kita perlu mencontoh Yesus untuk pagipagi setelah bangun tidur duduk santai dan berdoa menyerahkan rencanarencana pada Tuhan , bila mungkin ikut misa harian, rencana itu kita persembahkan saat konsekrasi, lihatlah akan ada hasil yang menarik. Mk 1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
7. Rekreasi Cari waktu untuk menikmati hidup. Yesuspun setelah bekerja dan mendengar hasil pekerjaan para rasul pergi berekreasi dengan caraNYa, MK 6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika. Yang dilakukan Yesus adalah prinsip relax. Saat dalam tekanan, berekreasi dengan keluarga seperti bersenda gurau dengan anak dapat membuat relax dan kembali bersemangat. 8. Trasformasi Berikan beban pada Yesus Mat 11 : 28-30 Marilah padaku yang berbeban berat , seperti Yesuspun menyerahkan stresNya pada Bapa di taman Getsemani. Karena kita tahu dan percaya bahwa beban yang kita tanggung merupakan jalan menuju kebaikan, dibalik kecewa ada makna yang tinggi. Yer 29:11 Rancangan Tuhan bukan . , Rm 8:28 Tuhan turut bekerja . Hambatan yang membuat komunikasi macet : 1. Tidak mau mendengar ( lebih senang didengar) 2. Tidak bisa mempercayai orang 3. Tidak ada keterbukaan Sumber : www.lacihati.blogspot.com
Kuis Cinta:
Banyak orang menggunakan kata "cinta" secara keliru. Ketika seseorang mengatakan kepada yang lain "Aku cinta padamu, " seringkali yang dimaksudkannya ialah "Kamu membuat aku merasa bahagia." Sikap seperti ini adalah sikap yang mementingkan diri sendiri, bukan cinta sesungguhnya. Sebenarnya yang dikatakannya ialah, "Aku cinta diriku, dan kamu membuatku bahagia, jadi tinggallah bersamaku." Jika demikian apa itu sesungguhnya cinta? Coba camkan ini: Cinta itu murah hati serta sabar, ia tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak melakukan yang tidak sopan. Cinta itu tidak mementingkan diri sendiri atau pun pemarah. Cinta tidak menyimpan kesalahan orang lain. Cinta bersukacita karena kebenaran, dan bukan karena ketidakadilan. Cinta senantiasa memberikan dukungan, setia, percaya segala sesuatu dan mengharapkan segala sesuatu. Cinta tidak pernah gagal! Jadi cinta sejati adalah hal menginginkan orang lain bahagia, bukan menginginkan diri kita sendiri yang bahagia. Berikut ini ada kuis sederhana. Lain kali jika kamu bercakap-cakap dengan seseorang yang katamu kamu cintai, cobalah hitung berapa kali kamu mengatakan kata "aku". Apakah kamu mengatakannya lebih dari dua kali dalam 5 menit percakapan? Gunakan tabel di bawah ini sebagai tolok ukur cintamu: 4 kali atau lebih 3 kali 2 kali 1 kali atau kurang ~ cintamu hanya mementingkan diri sendiri. Kamu perlu berubah. ~ cintamu mungkin mementingkan diri sendiri. ~ cintamu mungkin tidak mementingkan diri sendiri. ~ cintamu tidak mementingkan diri sendiri.
sumber : News For Kids, Fr Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Richard Lonsdale.
Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan. Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya. Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincangbincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara e masnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil "Tom". Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya. "Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat". Ia melanjutkan : "Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku". Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng" nya. "Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung- hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting". "Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini", sambungnya, "dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati". "Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku
butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya" . "Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu". "Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku berfikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telah memberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi". "Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!" Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan. "Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan" kataku, "Lho, ada apa ini...?", tanyanya tersenyum. "Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial", jawabku, " Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng." *Pesan dari cerita ini : * SPEND YOUR WEEKEND WISELY AND MAY ALL SATURDAYS BE SPECIAL AND MAY YOU HAVE MANY HAPPY YEARS AFTER YOU LOSE ALL YOUR MARBLES.
SABDA BAHAGIA SETAN Berbahagialah mereka yang tidak mempunyai kesempatan untuk pergi ke gereja pada hari Minggu karena terlalu letih atau sibuk, karena mereka adalah pekerja-pekerjaku yang paling baik Berbahagialah mereka yang bosan dengan
TERIMA KASIH TUHAN Terima kasih Tuhan, untuk hari ini. Untuk segala hal yang terjadi, hal baik ataupun yang tidak. Untuk segala hal yang boleh aku nikmati. Berkatilah orang tuaku di rumah, keluarga yang selalu mendukung aku tanpa henti. Berkatilah aku dan semua orang di sekelilingku. Berkatilah orang-orang yang kedinginan dan kelaparan di luar sana, yang tidak bisa merasakan kehangatan seperti yang aku miliki. Berkatilah binatang-binatang yang terlantar, dianiaya, dan tidak punya tempat tinggal, aku percaya Engkau tidak akan pernah meninggalkan ciptaan-Mu. Dan untuk arwah semua orang yang telah meninggal, semoga mereka menemukan kebahagiaan abadi dalam pelukan-Mu. Juga untuk esok hari, semoga sinar kemuliaan-Mu selalu ada. Kuatkan aku untuk segala ujian dan cobaan. Karena segala sesuatu akan menjadi indah pada waktunya.
BELAJAR UNTUK HIDUP Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya. Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai.... Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya. Saya belajar, bahwa sahabat terbaik bersama saya dapat melakukan banyak hal dan kami selalu memiliki waktu terbaik.... Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh, walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati.... Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya.... Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya sahabat itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya..... dan untuk itu saya harus memaafkannya.... Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri...., kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus menerus.... Saya belajar, bahwa tidak masalah berapa buruknya patah hati itu, dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara kesedihan saya.... Saya belajar, bahwa saya tidak dapat merubah seseorang, tapi semua itu tergantung dari diri mereka sendiri.... , hanya diri sendiri yang dapat saya rubah untuk lebih dalam lagi memiliki toleransi untuk memahami sifat dan sikap orang. Saya belajar, bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk apa yang saya telah lakukan.... Saya belajar, bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda
HIDUP ADALAH BELAJAR Hidup adalah Belajar Belajar bersyukur meski tak cukup Belajar ikhlas meski tak rela Belajar taat meski berat Belajar Memahami meski tak sehati Belajar sabar meski terbebani Belajar setia meski tergoda Belajar memberi meski tak seberapa Belajar mengasihi meski tersakiti Belajar tenang meski gelisah Belajar percaya meski susah Belaja dan terus belajar Belajar sampai pada akhirnya Tuhan yang menyempurnakannya
25 ULTIMATE TIPS FOR BETTER LIFE 1. Take a 10-30 minute walk every day. & while you walk, SMILE. It is the ultimate anti-depressant. 2. Sit in silence for at least 10 minutes each day. 3. When you wake up in the morning,Pray to ask Gods guidance for your purpose, today. 4. Eat more foods that grow on trees and plants and eat less food that is manufactured in plants. 5. Drink green tea and plenty of water. Eat blueberries, wild Alaskan salmon, broccoli, and almonds. 6. Try to make at least three people smile each day. 7. Dont waste your precious energy on gossip, energy vampires, issues of the past, negative thoughts or things you cannot control. Instead invest your energy in the positive present moment. 8. Eat breakfast like a king, lunch like a prince and dinner like a college kid with a maxed out charge card. 9. Life isnt fair, but its still good. Life is too short to waste time hating anyone. Forgive them for everything ! Dont take yourself so seriously. No one else does. You dont have to win every argument. Agree to disagree. Make peace with your past so it wont spoil the present. Dont compare your life to others. You have no idea what their journey is all about. No one is in charge of your happiness except you. Frame every so-called disaster with these words: In five years, will this matter? Help the needy,Be generous ! Be a Giver not a Taker What other people think of you is none of your business. Time heals everything.
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
20. 21.
However good or bad a situation is, it will change. Your job wont take care of you when you are sick. Your friends will. Stay in touch. 22. Envy is a waste of time. You already have all you need. 23. Each night before you go to bed ,Pray to God and Be thankful for what you have accomplished, today ! 24. Remember that you are too blessed to be stressed!.