You are on page 1of 48

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

A
DENGAN ISPA










DISUSUN OLEH :
A1I DANU PRASETYA
NIM :P17420208102

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2011
MOTTO


'Iivv vvv cnivvvn ,vnv .iv.iv"
'i[v iv nvv cv.vnv"


'1ivv cnvn c]vvnvvn, c]vvnvvn nvv.
vinivvvn'


'!vnvvn cnvn ncn,cvn vvn ]vvi[vn vii iv .cvvnn,v, ]vnvvn cnvn cvvn c.vv[i
cvvnvn iv ]vvivn iv [cin vi"






DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................
MOTTO .....................................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................
BAB I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian ...............................................................................
B. KlasiIikasi ................................................................................
C. Etiologi ...................................................................................
D. Faktor Resiko ...........................................................................
E. PatoIisiologi ............................................................................
F. Gambaran Klinis .....................................................................
G. Penatalaksana Medis ...............................................................
H. Asuhan Keperawatan ................................................................
I. Pengkaiian ............................................................................
II. Diagnosa Keperawatan ........................................................
BAB II. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkaiian ..............................................................................
B. Diagnosa Keperawatan ...........................................................
C. Rencana Keperawatan .............................................................
D. Implementasi ...........................................................................
E. Evaluasi ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA














KATA PENGANTAR

Puii dan syukur penyusun paniatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan
laporan asuhan keperawatan yang beriudul 'Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A
dengan ISPA
Penyusun menyadari tanpa bantuan dan dukungan dari bebagai pihak
penulisan laporan ini tidak akan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu ucapan
terima kasih penyusun sampaikan pada:
1. Muniiati, S.Kep.Ns.MH. selaku Ka Prodi D III Keperawatan Purwokerto
Kemenkes Semarang.
2. Drs. Amin Supangat Selaku Kepala Desa Karang Duren
3. StaI Perangkat Desa Karang Duren
4. Pendidik dan staI Program Studi Keperawatan D III Keperawatan Purwokerto
Kemenkes Semarang
5. Pasien Tn.A dan keluarga
6. Teman-teman seperiuanganku satu angkatan.
7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu semoga bantuan dan kebaikan kalian akan
memperoleh imbalan dari Allah SWT. Amin
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, penyusun menyadari masih
banyak terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini. Semoga laporan ini
dapat bermanIaat bagi pembaca.


Purwokerto, Maret 2011
Penyusun


AJI DANU PRASETYA









INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

I. PENGERTIAN
InIeksi Saluran Pernapasan Akut adalah inIeksi akut yang teriadi pada
saluran napas termasuk adneksanya. Akut adalah berlangsung sampai 14
hari, Adneksa yaitu sinus,rongga telinga dan pleura

II. KLASIFIKASI
Secara anatomis yang termasuk InIeksi saluran pernapasan akut :
1. ISPA atas : Rinitis, Iaringitis,Otitis
2. ISPA bawah : Laringitis ,bronchitis,bronkhiolitis,pneumonia.
III. ETIOLOGI
1. Virus Utama :
a. ISPA atas : Rino virus ,Corona Virus,Adeno virus,Entero Virus
b. ISPA bawah : RSV,ParainIluensa,1,2,3 corona virus,adeno virus
2. Bakteri Utama : Streptococus,pneumonia,haemophilus
inIluenza,Staphylococcus aureus
3. Pada neonatus dan bayi muda : Chlamidia trachomatis, pada anak usia
sekolah : Mycoplasma pneumonia.

IV. FAKTOR RESIKO
Faktor diri (host) :
- umur,
- ienis kelamin,
- status gizi,
- kelainan congenital,
- imunologis,
- BBLR dan premature.
Faktor lingkungan :
- Kualitas perawatan orang tua,
- asap rokok,
- keterpaparan terhadap inIeksi,
- social ekonomi,
- cuaca dan polusi udara.

V. PATOFISIOLOGI
Perialanan alamiah penyakit ISPA dibagi 4 tahap yaitu :
1. Tahap prepatogenesis : penyebab telah ada tetapi belum menuniukkan
reaksi apa-apa
2. Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh
meniadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.
3. Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya geiala penyakit,timbul geiala
demam dan batuk. Tahap laniut penyaklit,dibagi meniadi empat yaitu dapat
sembuh sempurna,sembuh dengan atelektasis,meniadi kronis dan meninggal
akibat pneumonia.

VI. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. SuportiI :
- meningkatkan daya tahan tubuh berupa
- Nutrisi yang adekuat,pemberian multivitamin dll.
2. Antibiotik :
- Idealnya berdasarkan ienis kuman penyebab
- Utama dituiukan pada S.pneumonia,H.InIluensa dan S.Aureus
- Menurut WHO : Pneumonia rawat ialan yaitu
kotrimoksasol,Amoksisillin,Ampisillin,Penisillin Prokain,Pnemonia
berat : Benzil penicillin,klorampenikol,kloksasilin,gentamisin.
- Antibiotik baru lain : SeIalosIorin,quinolon dll.

ASUHAN KEPERAWATAN
1.PENGKAJIAN
Hal-hal yang perlu dikaii pada pasien dengan ISPA :
a. Riwayat : demam,batu,pilek,anoreksia,badan lemah/tidak bergairah,riwayat
penyakit pernapasan,pengobatan yang dilakukan dirumah dan penyakit yang
menyertai.
b. Tanda Iisik : Demam,dyspneu,tachipneu,menggunakan otot pernaIasan
tambahan,Iaring hiperemis,pembesaran tonsil,sakit menelan.
c. Faktor perkembangan : Umum ,tingkat perkembangan,kebiasaan sehari-
hari,mekanisme koping,kemampuan mengerti tindakan yang dilakukan.
d. Pengetahuan pasien/keluarga : pengalaman terkena penyakit
pernaIasan,pengetahuan tentang penyakit pernaIasan dan tindakan yang
dilakukan.
2. DIAGNOSE KEPERAWATAN
a. Hipertermi berhubungan dengan invasi mikroorganisme
b. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d nyeri
menelan,penurunan naIsu makan sekunder terhadap inIeksi saluran
pernapasan akut.
c. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan ISPA b.d kurang inIormasi
d. Pola napas tidak eIektiI b.d penurunan ekspansi paru.
DAFTAR PUSTAKA

Suriadi,Yuliani R,2001,Asuhan Keperawatan pada Anak,CV sagung Seto,Jakarta
Gordon,et.al,2001, Nursing Diagnoses . definition & Classification 2001-
2002,Philadelpia,USA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. T
DENGAN FOKUS UTAMA ISPA PADA ANAK.F
DI DESA KARANGDUREN RT02/RWIV
SOKARA1A .BANYUMAS

Hari, tanggal : Senin, 1 April 2011
Jam : 15.00
Oleh : P r a b o w o
Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan Iisik.

A. Pengkajian
I. Data Umum
1.Nama KK : Tn. T (30 Th)
2.Alamat :Karang Duren, RT 2 , RW 4 , Sokaraia, Banyumas
3.Pekeriaan KK : Buruh
4.Pendidikan KK : SMP
5.Komposisi Keluarga


Genogram Keluarga






Ket :
: Perempuan : garis perkawinan
: Laki-laki : garis keturunan
: Garis satu rumah : klien
: Meninggal
Kesimpulan
No Nama Jk Hub
dg KK
Umur Pendidikan Pekeriaan Status
kes
1 Ny. S P Istri 28 SMP Ibu RT Sehat
2 An. A L Anak 22 bln - - Sakit ispa

X
X
Ibu anak pertama dari 3 bersaudara sedangkan Tn.T anak ketiga dari 5
bersaudara..Tn.T dan Ny.S tinggal satu rumah dengan anaknya.
6. Type keluarga : Keluarga inti
7. Suku : Jawa
8. Agama : Islam
9. Status Social : Kurang Lebih dari Rp750.000 ,- per bulan .
menurut keluarga cukup.
10. Rekreasi : Keluarga iarang rekreasi,paling 1 tahun sekali
kalau hari raya saia.
II. Riwayat Tahap Perkembangan
1. Tahap perkembangan keluarga : Tahap Perkembangan keluarga dengan
kelahiran anak pertama ( Anak Tn.T berumur 22 Bln )dengan tugas tugas
anaara lain :
Persiapan meniadi orang tua.
Adaptasi dengan perubahan anggauta Keluarga.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Dalam keluarga Tn.T merasa tahap perkembangan keluarga sudah
terpenuhi dan hubungan keluarganya harmonis

3. Riwayat kesehatan keluarga :
An.A menderita ISPA seiak 7 hari yang lalu. Saat ini kondisi sudah mulai
membaik. Anggota keluarga yang lain tidak ada yang mengalami
gangguan kesehatan.
4. Riwayat kesehatan klg sebelumnya :
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya Tn.T tidak pernah mengalami
sakit yang parah.Anggota keluarga yang lain tidak pernah menderita
penyakit keturunan

III. Keadaan Lingkungan
1. Karakterisitik rumah :
Luas rumah lebar 8 M , paniang 12 M , terdiri 4 kamar tidur,
1 km mandi dan wc, ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur

- Denah rumah




18 M


- type bangunan : lantai keramik
- ventilasi : sinar matahari cukup masuk rumah,keluar masuk udara cukup
iendela depan 2,setiap kamar masing- masing 1 (0,75 x 0,5 M)
1
4
2

3

6 5

- kebersihan ruang :cukup, lantai disapu 2x sehari pagi dan sore.
- sumber air : dari sumur

2. Karakteristik komunitas
Jarak dengan rumah tetangga berdekatan, antar tetangga saling toleransi
dan saling mengenal.
3. Interaksi dengan komunitas
Komunikasi dengan tetangga baik. Pengaiian aktiI, aktiI kumpul di
masyarakat
5. Sistem pendukung keluarga
Kepemilikan Jamkesmas dalam keluarga Tn.T hanya dimiliki oleh Tn.T
saia sedangkan Anak dan Istrinya tidak terdaItar dalam Jamkesmas,
Apabila dalam Keluarga Tn.T terdapat masalah maka diselesaikan dengan
musyawarah dan terkadang di bantu oleh mertua Tn.T
IV. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarganya lancar tidak ada hambatan. Mereka
terbiasa saling berkomunikasi secara terbuka, terutama bila sedang
berkumpul.
2. Struktur Peran
Tn. T sebagai kepala keluarga dan pencari naIkah, pengambilan keputusan
dipegang oleh Tn. T. dengan meminta pertimbangan Ny. S. Yang berperan
sebagai IRT.
3. Norma Keluarga
Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma yg ada, percaya
penyakitnya bisa di obati, dan penyakitnya tidak ada hubungannya dengan
guna-guna.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi AIektiI
Tn. T dan Ny. S sangat memperhatikan dan menyayangi anak- anaknya
2. Fungsi Sosial
Keluarga mengaiarkan agar berperilaku yang baik dengan tetangga dan
lingkungan sekitar , hidup berdampingan dan merasa tentram.
3. Fungsi Keperawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga sudah mengetahui iika An. A menderita ISPA dan sudah
mengupayakan pengobatan tetapi kesulitan mengidentiIikasi apa yang
menyebabkan anaknya sering mengalami ISPA.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga merasakan adanya masalah kesehatan dan menyadari iika
penyakit ISPA kalau dibiarkan bisa berbahaya, makanya begitu ada
anggota yang sakit segera dibawa ke Puskesmas.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga tidak mengalami kesulitan dalam merawat anggota yang
sakit tetapi belum mengetahui tentang bagaimana perawatan dan
pencegahan agar tidak kambuh lagi.

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah
Keluarga memahami bahwa kebersihan rumah penting untuk
kesehatan. Rumah tampak rapi dan bersih. Tidak ada sampah
berserakan
e. Kemampuan keluarga memanIaatkan Iasilitas kesehatan
Keluarga selalu membawa anggota keluarga yang sakit langsung ke
petugas kesehatan. Tidak ada pengalaman yang kurang baik dengan
petugas kesehatan.
4. Fungsi reproduksi
Tn.T dan Ny.S memiliki satu orang anak laki laki berumur 22 bulan
aktiIitas seksual masih berialan dan Ny.S masih mengalami haid yang
teratur
5.Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan keluarga dari gaii Tn. T sebagai Buruh.
VI. Stress Dan Koping Keluarga
1. Stressor yang dimiliki
Ny. S merasa stres kalau tiba- tiba ada anggota keluarganya ada yang sakit
2. Kemampuan keluarga Berespon terhadap stressor
Menurut Ny. S, penyakit yang teriadi sudah meniadi kehendak Tuhan.
Keluarga akan segera membawa ke Dokter untuk periksa.
3. Strategi Koping yang dilakukan
Jika ada masalah dihadapi bersama-sama, berusaha untuk diselesaikan
dengan berbagai usaha dan diserahkan kepada Allah.





VII. Pemeriksaan fisik
No Pemeriksaan Tn. T Ny. S An. A
1 K/ U Cukup Baik Baik
2 TTV TD: 120/ 80 mm Hg, N:
84x/ mnt, S : 36,6
0
C, R:
20x/ mnt
TD: 110/ 70 mm Hg, N:
84x/ mnt, S : 36,2
0
C, R:
20x/ mnt
TD: 120\80N: 88x/ mnt, S : 37
0
C, R: 28x/ mnt
3 Nutrisi tidak ada masalah,
makan 3x dengan lauk
sayur kadang tempe/
tahu, minum air putih 7
gelas per hari.
makan 3x dengan lauk
sayur kadang tempe/ tahu,
minum air putih 6 gelas
per hari.
makan 3x dengan lauk sayur kadang tempe/
tahu, minum air putih 5 gelas per hari.
4 Kulit

warna sawo matang,
turgor kulit elastis.
Warna putih, turgor kulit
elastis.
Warna putih, turgor kulit elastis.
5 Kepala

Kepala mecocepal,
rambut berwarna hitam,
waiah simetris.
Kepala mecocepal, rambut
berwarna hitam, waiah
simetris.
Kepala mecocepal, rambut berwarna hitam,
waiah simetris.
Leher

Tidak ada pembesaran
keleniar tyroid
Tidak ada pembesaran
keleniar tyroid
Tidak ada pembesaran keleniar tyroid
7 Mata

koniung tiva tidak
anemis, Sklera tidak
ikterik, mata simetris
koniung tiva tidak anemis,
Sklera tidak ikterik, mata
simetris
koniung tiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
8 Telinga

Telinga simetris.
Lubang telinga tampak
bersih.
Telinga simetris. Lubang
telinga tampak bersih.
Telinga simetris. Lubang telinga tampak bersih.
9 Hidung tidak ada pembesaran
polip.
tidak ada pembesaran
polip.
tidak ada pembesaran polip.
10 Mulut dan
Tenggorokan
tidak ada sariawan,
tidak ada tonsilitis
mulut tidak ada sariawan,
tidak ada tonsilitis
mulut tidak ada sariawan, tidak ada tonsilitis
11 Dada dada simetris dada simetris dada simetris
12 Paru-paru

Bunyi paru-paru
vasikuler tapi R:
28x/mnt,whezing ( - ),
ronchi ( - )
Bunyi paru-paru vasikuler
tapi R: 28x/mnt,whezing (
- ), ronchi ( - )
Bunyi paru-paru vasikuler tapi R:
28x/mnt,whezing ( - ), ronchi ( - )
13 Jantung Irama iantung reguler. Irama iantung reguler. Irama iantung reguler.

14 Abdomen Abdomen simetris,
peristaltik 7- 8 x/ mnt
Abdomen simetris,
peristaltik 6- 8 x/ mnt
Abdomen simetris, peristaltik 5 6 x/ mnt
15 Genitalia

genitalia bersih ienis
kelamin laki - laki.
genitalia bersih ienis
kelamin wanita.
genitalia bersih ienis kelamin wanita.
16 Punggung
dan
Ekstrimitas

bagian
punggungsimetris,
ekstremitas bawah dan
atas tidak ada kekakuan
sendi.
punggung simetris,
ekstremitas bawah dan
atas tidak ada kekakuan
sendi.
Punggung simetris, ekstremitas bawah dan atas
tidak ada kekakuan sendi, gerakan aktiI.





VIII. Harapan Keluarga
Keluarga sangat mengharapkan tenaga kesehatan yang saat ini berkuniung
ke rumah bisa memberikan pengetahuan-pengetahuan atau inIormasi
kesehatan yang bermanIaat untuk meningkatkan status kesehatan keluarga.
Sokaraia, 1 April 2011

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
Data (sign- symptom) Masalah (P) Penyebab (E)
Data subyek
Keluarga mengatakan kesulitan
mengidentiIikasi apa yang
menyebabkan anaknya sering
mengalami ISPA.
Data obyektiI
Keluarga selalu bertanya pada petugas
kesehatan yang datang tentang
penyebab ISPA
Kurang
pengetahuan

Ketidakmampuan
keluarga
mengenal
masalah
kesehatan.
Data subyek
Keluarga mengatakan belum
mengetahui tentang bagaimana
perawatan dan pencegahan agar tidak
kambuh lagi.
Resiko
penularan
ISPA
Ketidakmampuan
keluarga merawat
An.A


Data obyektiI
Keluarga selalu bertanya pada petugas
kesehatan yang datang tentang
bagaimana merawat dan pencegahan
agar tidak terkena ISPA lagi.

2. Rumusan Diagnosis Keperawatan
a. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan.
b. Resiko penularan ISPA berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
merawat An.A
. Skoring penentuan prioritas Dx keperawatan keluarga
a. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan.
No
dx
Kriteria Bob
ot
Nilai Pembenaran
1 SiIat masalah: aktual

1 3/3x11

Masalah sudah teriadi
perlu penanganan segera
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah : mudah

2 2/2x22

Masalah dapat dicegah
dengan penkes dan
membutuhkan peran aktiI
keluarga
3 Potensi masalah untuk 1 2/3x12/3 Masalah dapat diatasi
dicegah: cukup

dalam waktu singkat

4 Menoniolnya
masalah:segera ditangani
1 2/2x11 Kalau tidak segera
ditangani akan
menimbulkan masalah
yang lain
Total 5 4 2/3
b. Resiko penularan ISPA berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
merawat An.
No
dx
Kriteria Bob
ot
Nilai Pembenaran
1 SiIat masalah: Resiko 1 2/3x12/3 Masalah sudah teriadi
perlu penanganan segera
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah : mudah


2 2/2x22

Masalah dapat dicegah
dengan penkes dan
membutuhkan peran
aktiI keluarga
3 Potensi masalah untuk
dicegah: cukup

1 2/3x12/3

Masalah dapat diatasi
dalam waktu singkat
4


Menoniolnya
masalah:segera ditangani
1 2/2x11 Kalau tidak segera
ditangani akan
menimbulkan masalah
yang lain

Total 4 1/3
.Prioritas Dx keperawatan keluarga
Prioritas Dx kep Skor
1 Kurang pengetahuan berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan.
4 2/3

2 Resiko penularan ISPA berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga merawat
An.A
4 1/3
. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
No Dx Tuiuan iangka
paniang
Tuiuan iangka
pendek
Kriteria Standar Intervensi
1

Kurang
pengetahuan
erhubungan dengan
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan
pengetahuan
keluarga
adekuat
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan keluarga
mampu:
1. Mengenal
masalah kes
Respon
verbal

Keluarga
mampu
menielaskan
tentang
prngertian ISPA
- Kaii pengetahuan keluarga tentang
ISPA
- Jelaskan tentang pengertian ISPA,
penyebab, tanda- tanda,cara
menghadapinya
- Beri kesempatan keluarga untuk
bertanya
2. Mengambil
keputusan
tepat dalam
melakukan
tindakan

Respon
AIektiI

Keluarga
mampu
mengambil
keputusan tepat
cara merawat
anak ISPA
- Kaii kemampuan keluarga dalam
mengambil keputusan iika anaknya
sakit
- Aniurkan memberi banyak minim
- Aniurkan keluarga segera membawa
anak ke petugas kesehatan iika panas
tidak turun
- Beri reinIorcement positip atas
keputusan keluarga
3. Merawat An.
A

Psikomotor Keluarga
mampu merawat
An. A

- Aniurkan keluarga memberi kompres
hangat iika anaknya panas
- Aniurkan keluarga memberi banyak
minum dan makan serta banyak
istirahat
- Jelaskan pentingnya ketirlibatan semua
anggota keluarga dalam merawat An. A
- Beri reinIorcement positiI atas
kemampuan keluarga

4. memodiIikasi
lingkungan
rumah yang
menuniang
kes

Keluarga
mampu
memodiIikasi
lingkungan
rumah yang
menuniang kes
- Diskusikan dengan keluarga tentang
pentingnya lingkungan yang bersih
- Jelaskan pentingnya makanan yang
bersih dan sehat
- Diskusikan dengan keluarga tentang
pentingnya perilaku hidup bersih dan
sehat
5. memanIaatka
n Iasilitas
kesehatan

Respon
AIektiI dan
Psikomotor

Keluarga
mampu
memanIaatkan
Iasilitas kes.

- Berikan inIormasi mengenai Iasilitas
kesehatan
- Motivasi keluarga untuk memanIaatkan
Iasilitas askes pPolri yang di miliki
2

Resiko penularan
ISPA berhubungan
dengan
Ketidakmampuan
keluarga merawat
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan keluarga
Respon
verbal

Keluarga
mampu
menielaskan
tentang
pengertian
- Kaii pengetahuan keluarga tentang
ISPA
- Jelaskan tentang pengertian ISPA,
penyebab, tanda- tanda,cara
An. A keluarga mampu
merawat An. A
mampu:
1. Mengenal
masalah kes
ISPA, penyebab,
tanda-
tanda,cara
menghadapinya
menghadapinya
- Beri kesempatan keluarga untuk
bertanya
2. Mengambil
keputusan
tepat dalam
melakukan
tindakan

Respon
AIektiI

Keluarga
mampu
mengambil
keputusan tepat
cara merawat
anak ISPA
- Kaii kemampuan keluarga dalam
mengambil keputusan iika anaknya
sakit
- Aniurkan memberi banyak minim
- Aniurkan keluarga segera membawa
anak ke petugas kesehatan iika panas
tidak turun
- Beri reinIorcement positip atas
keputusan keluarga
3. merawat Tn.
A

Psikomotor Keluarga
mampu merawat
An. A

- Aniurkan keluarga memberi kompres
hangat iika anaknya panas
- Aniurkan keluarga memberi banyak
minum dan makan serta banyak
istirahat
- Jelaskan pentingnya ketirlibatan semua
anggota keluarga dalam merawat An. A
- Beri reinIorcement positiI atas
kemampuan keluarga
4. memodiIikasi
lingkungan
rumah yang
menuniang
kes

Keluarga
mampu
memodiIikasi
lingkungan
rumah yang
menuniang kes
- Diskusikan dengan keluarga tentang
pentingnya lingkungan yang bersih
- Jelaskan pentingnya makanan yang
bersih dan sehat
- Diskusikan dengan keluarga tentang
pentingnya perilaku hidup bersih dan
sehat
5. memanIaatka
n Iasilitas
kesehatan

Respon
AIektiI dan
Psikomotor

Keluarga
mampu
memanIaatkan
Iasilitas kes.

- Berikan inIormasi mengenai Iasilitas
kesehatan
- Motivasi untuk memanIaatkan Iasilitas
kesehatan seperti kartu askes Polri

D. Implementasi
Tanggal
dan waktu
No
dx
Implementasi Ttd
1 April
2011
Jam 14.30











1 - Melakukan pengkaiian keluarga
- Mengkaii masalah kesehata yang ada di
keluarga Tn. T
- Mengkaii pengetahuan keluarga tentang ISPA
- Menielaskan tentang pengertian ISPA,
penyebab, tanda- tanda,cara menghadapinya
- Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya
- Mengkaii kemampuan keluarga dalam
mengambil keputusan iika anaknya
sakit
- Menganiurkan memberi banyak minim
- Menaniurkan keluarga segera membawa
anak ke petugas kesehatan iika panas
tidak turun


2 April
2011
15.00

2 - Kaii kemampuan keluarga dalam
mengambil keputusan iika anaknya
sakit
- Aniurkan memberi banyak minim
- Aniurkan keluarga segera membawa
anak ke petugas kesehatan iika panas
tidak turun
- Beri reinIorcement positip atas keputusan
keluarga


E. Evaluasi
Tanggal
dan waktu
No
dx
Evaluasi Ttd
2 April
2011
18.00

1 S: - Keluarga mengatakkan bahwa masih kurang
mengerti tentang cara menghadapi anak
autis
- Keluarga mengatakan mengerti cara terapi
bermain
O: - Keluarga dapat meniawab pertanyaan cara
terapi bermain
- Keluarga mampu mendemontrasikan terapi
bermain
- Keluarga belum bisa meniawab pertanyaan
tentang cara menghadapi anak autis

A: Masalah teratasi sebagian
P: Laniutkan intervensi

26 Februari
2011
19.00
2 S:- Keluarga mengatakkan mengerti tentang
pengertian autisme.
- Keluarga mengatakkan bahwa masih kurang
mengerti tentang penyebab, tanda- tanda
autisme
O:- Keluarga dapat meniawab pertanyaan tentang
pengertian autisme, penyebab, tanda- tanda
autisme
- Keluarga belum bisa meniawab pertanyaan
tentang penyebab, tanda- tanda autisme
A: Masalah teratasi sebagian
P: Laniutkan intervensi











PRAPLAINING TERAPI BERMAIN








DISUSUN OLEH :
ADESTI
EEP
LILIS
PRASETYO
YONATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2011
Pokok Bahasan : Terapi bermain
Sub Pokok Bahasan : Terapi bermain pada anak
autisme
Sasaran : Pasien dan Keluarga
A. Latar Belakang
Autisme adalah gangguan perkembangan pervasiI, atau kualitatiI pada
komunikasi verbal dan non verbal, aktivitas imaiinatiI dan interaksi sosial
timbal balik berupa kegagalan mengembangkan hubungan antar pribadi,
hambatan dalam pembicaraan, perkembangan bahasa, Ienomena ritualistik dan
konvulsiI serta penarikan diri dan kehilangan kontak dengan realitas.
Prevalensi 3-4 per 1000 anak. Perbandingan laki-laki dari wanita 3-4:1.
Penyakit sistemik, inIeksi dan neurologi (keiang) dapat menuniukan geiala
seperti austik.
Menurut Muller B. F & Keane C. B (1983 ) :
- Bermain merupakan cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan
konIlik dari dirinya sendri yang tidak disadarinya.
- Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada
orang tua berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak brrmain akan
membuat anak iadi malas dan bodoh. Anggapan ini kurang biiaksana
karena beberapa ahli psikologis mengatakan bahwa permainansangat
besra pengaruhnya terhadap perkembangan iiwa anak.
- Bermain merupakan cerminan kemampuan Iisik, intelektual, emosional
dan sosial.


B. Tujuan
1. Tuiuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi bermain pasien dapat mencapai tugas
perkembangan secara optimal sesuai tahap perkembangan.
2. Tuiuan Khusus :
Setelah selesai mengikuti terapi bermain pasien dan keluarga mampu:
- Mengurangi masalah perilaku.
- Meningkatkan kemampuan belaiar dan perkembangan terutama bahasa.
- Anak bisa bersosialisasi.
- Anak meniadi mandiri.
- menghadapi anak autisme dengan lebih eIektiI.
- Dapat mengekspresikan perasaan, keinginan, dan Iantasi.
. Metode
Memilih gambar dan Demontrasi permainan
D. Media dan alat
Puzle gambar warna, Bola, Boneka
E. Setting tempat
Moderator
( Pemandu
Fasilitator
Ny. A
Pasien
( Observer
Tn. K

F. Pengorganisasian
Perencanaan interaksi
Hari/tanggal :Kamis, 03 maret 2011
Waktu : Pukul 13.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. K
Lamanya interaksi : 35 mnt

Koordinator : Cecep
Sekretaris : Adesti
Bendahara : Lilis

No
abatan Terapi bermain
1 Penanggung iawab/ moderator Cecep
2 Sekretaris/notulen Adesti

3 Pemandu Adesti
4 Peserta Tn. K, Ny.A, An.Z
5 Observer Prasetyo
6 Fasilitator Jonatan

1. Penanggung Jawab/ moderator : Cecep
Uraian Tugas : Membuka acara kegiatan terapi bermain dan
perkenalan, menielaskan kegiatan yang akan dilakukan, tuiuan
kegiatan, Bertanggung iawab secara keseluruhan terhadap
terlaksananya kegiatan terapi bermain.
2. Sekretaris : Adesti
Uraian tugas : Mencatat dan mendokumentasikan seluruh kegiatan
terapi bermain.
3. Pemandu: Adesti
Uraian tugas : Memandu dan memimpin ialannya terapi bermain
menanyakan respon keluarga, memberi reinIorcement positiI
kepada peserta terapi bermain, mengatur waktu kegiatan dan
menutup permainan.
4. Fasilitator : Jonatan
Uraian tugas : MenIasilitsi, menyiapkan dan mengaiak pasien dan
keluarga mengikuti kegiatan yang dilaksanakan. Mendampingi,
membantu pasien saat kegiatan, memberi motivasi, dan memberi
reinIorcement positiI kepada pasien dan keluarga.
5. Observer : Prasetiyo
Uraian tugas : Mengamati ialannya kegiatan, mencatat respon
pasien selama kegiatan dengan menggunakan lembar observasi
yang digunakan
G. Susunan acara
No Kegiatan Respon keluarga dan
pasien
Waktu
1. Pembukaan
Salam pembukaan
Meniawab salam
Berpartisipasi aktiI
5 Menit
Perkenalan
Mengkomunikasikan tuiuan
Memperhatikan
2. Kegiatan inti : Terapi
bermain
Menielaskan dan
menguraikan tuiuan
terapi bermain
Menielaskan prosedur
terapi bermain
Demonstrasi dan
pelaksanaan terapi
bermain
Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya
Meniawab pertanyaan
Memperhatikan penielasan
pemandu
Memperhatikan simulasi
Menanyakan hal-hal yang
belum ielas.
Memperhatikan iawaban
20 Menit
3. Penutup
Menyimpulkan kegiatan
yang telah disampaikan
Melakukan evaluasi dengan
mengaiukan pertanyaan
Mengakhiri kegiatan
Memperhatikan
kesimpulan materi
Meniawab pertanyaan
Meniawab salam
5 menit

H. Anggaran dana
Sewa Ruangan : Rp 50000
Sewa Sound system : Rp 150000
Konsumsi : Rp 50000
Total : Rp 250000
PELAKSANAAN
Langkah-langkah
A. Tahap pre interaksi :
1. Melakukan pengecekan program terapi dan validitas data.
2. Mencuci tangan.
B. Tahap Orientasi :
1. Memberikan salam terapeutik.
2. KlariIikasi perasaan klien.
3. Melakukan kontrak (waktu,tempat, topik)
4. Menielaskan tuiuan dan prosedur tindakan
C. Tahap Keria :
1. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman.
2. Duduk berkeliling
3. Pemandu: memimpin langkah-langkah pelaksanaan terapi bermain
Semua ienis mainan ditaruh didepan anak
Anak disuruh memilih salah satu ienis mainan
Pemandu memberi contoh cara bermain
Anak dibimbing mmainkan ienis mainan yang dipilih tadi
Beri reinIorsement positiI atas kemampuan anak
Melibatkan orang tua dalam semua kegiatan tadi
Setelah selesai bermain tanyakan perasaan anak,tanyakan apakah
klien ingin ganti ienis mainan.
4. Fasilisator : memIasilitasi kemampuan masing-masing klien pada saat
dilakukan terapi.
5. Observer : Mengobservasi kemampuan pasien dan keluarga dalam
pelaksanaan terapi.
D. Tahap Terminasi :
1. Mengevaluasi perasaan pasien dan keluarga.
2. Beri puiian atas keberhasilan pasien dan keluarga.
3. Rencanakan tindak laniut yang dapat keluarga lakukan sehari-hari
sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan. Dapat dibuat iadwal
kegiatan.
4. Kontrak yang akan datang :
Topik : sepakati kegiatan yang akan datang
Waktu: sepakati waktu pertemuan yang akan datang
Tempat : sepakati tempat pertemuan yang akan datang.
PERILAKU YANG DIHARAPKAN
1. Persiapan
a. Terapis/perawat
IdentiIikasi masalah pasien sebelum pelaksanaan
Eksplorasi perasaaan diri sebelum bertemu pasien dan menialankan terapi
Tempat dan waktu ditentukan
b. Pasien dan keluarga
Siap mengikuti terapi bermain.
Hadir 5 menit sebelum acara dimulai
Mengetahui tata tertib yang telah ditentukan
2. Proses
a. Perawat melakukan kegiatan terapi bermain sesuai dengan rencana
b. Perawat dapat mengantisipasi hal-hal yang teriadi saat dilakukan terapi
c. Pasien dapat mengikuti terapi sampai selesai
3. Hasil
a. Perawat dapat menialankan tugasnya sesuai terapis
b. Keluarga dapat memahami tuiuan dari terapis
TATA TERTIB
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan terapi bermain
b. Berpakaian rapi dan bersih
c. Peserta tidak diperkenankan makan dan merokok selama terapi
d. Peserta tidak meninggalkan kegiatan sebelum kegiatan selesai
e. Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
I. Apabila peserta akan meninggalkan tempat, iiin dahulu pada terapis

















SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Gangguan perkembangan anak
Sub Pokok Bahasan : Autisme
Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah Bp. Kr
Hari dan Tangal : Rabu, 26 Februari 2011
Penyuluh : Adesti M, Cecep, Lilis, Prasetyo,
Yonatan
Waktu : 35 mnt

I. Tuiuan Pembelaiaran Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mengerti
tentang Autisme
II. Tuiuan Pembelairana Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu
menyebutkan:
1. Pengertian Autisme
2. 3 dari 6 penyebab autisme
3. Ciri yang khas pada anak yang autis
4. Tuiuan penatalaksanaan autisme
5. Cara menghadapi anak autisme


III. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan,
Perkenalan,menielaskan
maksud dan tuiuan
Memperhatikan dan siap
mengikuti penyuluhan
2 20 menit Penielasan Materi dan
demontrasi
Mendengarkan dan
memperhatikan
3 5 menit Diskusi dan tanya iawab Meniawab pertanyaan
4 5 menit Menyimpulan materi dan
penutup
Memperhatikan dengan
seksama

IV. Media
LeaIlet dan alat permainan

V. Ciri Peserta Didik
Peserta adalah keluarga dg latar belakan pendidikan SD dan SMP

VI. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya iawab

VII.Pokok Materi
1. Pengertian Autisme
2. Penyebab autisme
3. Ciri yang khas pada anak autisme
4. Tuiuan penatalaksanan autisme
5. Cara menghadapi anak autisme


VIII. DaItar Pustaka

Sacharin, R.M, 1996, !rinsip Keperawatan !ediatrik Edisi 2, EGC,
Jakarta

Behrman, Kliegman, Arvin, 1999, Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15,
Alih Bahasa: Samik Wahab, Sp. A (K), EGC, Jakarta

IX. Evaluasi
1. Struktur
a. Menyiapkan SAP dan sudah disetuiui 1 hari sebelum pelaksanaan
b. Kontrak waktu dg sasaran penyuluhan
c. Setting tempat 15 mnt sebelum penyuluhan
2. Proses
a. Peserta sudah siap 10 mnt sebelum penyuluhan dimulai
b. Ruangan dan alat- alat sudah siap 10 mnt sebelum penyuluhan dimulai
c. Penyuluhan berialan sesuai waktu yang disepakati.
3. Hasil
Peserta dapat meniawab pertanyaan yang diaiukan mengenai:
a. Pengertian Autisme
b. 3 dari 6 penyebab autisme
c. Ciri yang khas pada anak yang autis
d. Tuiuan penatalaksanaan autisme
e. Cara menghadapi anak autisme





AUTISME


Konsep Dasar
1. Pengertian
Autisme adalah gangguan perkembangan pervasiI, atau kualitatiI pada
komunikasi verbal dan non verbal, aktivitas imaiinatiI dan interaksi sosial
timbal balik berupa kegagalan mengembangkan hubungan antar pribadi
(umur 30 bulan),hambatan dalam pembicaraan, perkembangan bahasa,
Ienomena ritualistik dan konvulsiI serta penarikan diri dan kehilangan
kontak dengan realitas.

2. Penyebab Autisme
a.Genetik terutama pada keluarga anak austik (abnormalitas kognitiI dan
kemampuan bicara).
b.Kelainan kromosim
c.Neurokimia (katekolamin, serotonin, dopamin belum pasti).
d.Cidera otak
e.Penyakit otak organik dengan adanya gangguan komunikasi dan
gangguan sensori serta keiang epilepsi
I.Lingkungan terutama sikap orang tua, dan kepribadian anak

3. Ciri yang khas pada anak yang austik
Menurut Baron dan kohen 1994 ciri utama anak autisme adalah:
a.Interaksi sosial dan perkembangan sosial yang abnormal.
b.Tidak teriadi perkembangan komunikasi yang normal.
c.Minat serta perilakunya terbatas, terpaku, diulang-ulang, tidak Ileksibel
dan tidak imaiinatiI.
Ketiga-tiganya muncul bersama sebelum usia 3 tahun.

4. Tuiuan penatalaksanaan anak pada autisme
a.Mengurangi masalah perilaku.
b.Meningkatkan kemampuan belaiar dan perkembangan terutama bahasa.
c.Anak bisa mandiri.
d.Anak bisa bersosialisasi.

5. Cara menghadapi anak autisme
Latihan dan pendidikan dengan menggunakan pendidikan (operant
konditioning yaitu dukungan positiI (hadiah) dan hukuman (dukungan
negatiI). Merupakan metode untuk mengatasi cacat, mengembangkan
ketrampilan sosial dan ketrampilan praktis. Kesabaran diperlukan karena
kemaiuan pada anak autis lambat.

You might also like