Professional Documents
Culture Documents
HUKUM AGRARIA
Contents
1. 2.
PENGERTIAN
3.
1.
PENGERTIAN
LAND TIMELINE
1998 now
Reformasi Agraria
- Hk Adat (komunalistik religius) - Hk Perdata Barat (individualistik liberal) - bekas Pemerintahan Swapraja (feodal)
1. Hukum Tanah 2. Hukum Air 3. Hukum Penguasaan atas tenaga dan unsur-unsur dalam ruang angkasa 4. Hukum Pertambangan 5. Hukum Perikanan Masing-masing secara mandiri merupakan Hukum Agraria dalam arti sempit.
Copy Rights By Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn 7
HUKUM TANAH
Hukum Tanah adalah keseluruhan ketentuanketentuan hukum, yg tertulis maupun tidak tertulis, yg semuanya mempunyai obyek pengaturan yg sama, yaitu hak-hak penguasaan a/ tanah sbg lembaga-lembaga hukum & sbg hubungan-hubungan hukum konkret, beraspek publik & perdata, yg dpt disusun & dipelajari scr sistematis, hingga keseluruhannya mjd 1 kesatuan yg mrpk 1 sistem Hukum Tanah hanya mengatur tanah dari satu aspek yaitu aspek yuridis Aspek yuridis hak-hak penguasaan atas tanah
HUKUM TANAH NASIONAL UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, yang disahkan di Jakarta dan diundangkan pada tanggal 24 September 1960, Lembaran Negara No. 104 tahun 1960, atau dikenal dengan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA).
Copy Rights By Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn 10
2.
11
13
1.
Asas Nasional Hak Bangsa Indonesia, terdapat dalam pasal 1 ayat (1), (2), (3) UUPA
pasal 1 (1) seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari seluruh rakyat Indonesia yang bersatu sebagai Bangsa Indonesia pasal 1 (2) Seluruh bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa adalah bumi, air, dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional pasal 1 (3) Hubungan antara bangsa Indonesia dan bumi, air serta ruang angkasa termasuk dalam ayat (2) pasal ini adalah hubungan yang bersifat abadi
Copy Rights By Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn 14
2.
15
3.
Hak ulayat merupakan seperangkat wewenang dan kewajiban suatu masyarakat hukum adat, yang berhubungan dengan tanah yang terletak dalam lingkungan wilayahnya Hukum Agraria Yang Berlaku Atas BARA-K Adalah Hukum Adat Rumusan ini mengandung pengertian bahwa hukum tanah nasional adalah hukum adat mengenai tanah Hukum Adat adalah hukum aslinya golongan rakyat pribumi yg mrpk hukum yg hidup dlm bentuk tdk tertulis dan mengandung unsurunsur nasional yg asli yaitu sifat kemasyarakatan dan kekeluargaan yg berasaskan keseimbangan serta diliputi o/ suasana keagamaan. Tdp dlm : Ps. 3; Ps. 5, Penjelasan Umum angka III (1), Penjelasan Ps. 5 & 16; Ps. 56 & 58
Copy Rights By Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn 16
4.
Asas Semua Hak Atas Tanah mempunyai Fungsi Social, terdapat dalam 6 UUPA
Ini berarti, bahwa hak atas tanah apapun yang ada pada seseorang, tidaklah dapat dibenarkan, bahwa tanahnya itu akan dipergunakan (atau tidak dipergunakan) semata-mata untuk kepentingan pribadinya, apalagi kalau hal itu menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Penggunaan tanah harus disesuaikan dengan keadaannya dan sifat daripada haknya, hingga bermanfaat baik bagi kesejahteraan dan kebahagiaan yang mempunyainya maupun bermanfaat bagi masyarakat dan Negara. Tetapi dalam pada itu ketentuan tersebut tidak berarti, bahwa kepentingan perseorangan akan terdesak sama sekali oleh kepentingan umum (masyarakat). Undang-Undang Pokok Agraria memperhatikan pula kepentingan-kepentingan perseorangan.
Copy Rights By Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn 17
5. Asas Perlindungan
Ps. 9 (1) jo. pasal 21 ayat 1 : Hanya warga negara Indonesia dapat mempunyai hubungan yang sepenuhnya dengan bumi, air dan ruang angkasa, dalam batas-batas ketentuan pasal 1 dan 2. Yaitu bahwa orang perseorangan atau badan hukum dapat mempunyai hak atas tanah untuk keperluan pribadi maupun usahanya. Ps. 11 (2) : Perbedaan dalam keadaan masyarakat dan keperluan hukum golongan rakyat dimana perlu dan tidak bertentangan dengan kepentingan nasional diperhatikan, dengan menjamin perlindungan terhadap kepentingan golongan yang ekonomis lemah.
Copy Rights By Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn 18
23
3.
24
HAK MILIK
Hak milik adalah hak turun-menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah Dasar Hukum : 20 s.d. 27 UUPA Sifat : turun-menurun, terkuat dan terpenuh dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain setiap peralihan, hapusnya dan pembebanannya dengan hak-hak lain harus didaftarkan dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan Subyek HM : (1) warga negara Indonesia (2) badan-badan hukum yang memenuhi ketentuan PP 38/1963 tentang PENUNJUKAN BADAN BADAN HUKUM YANG DAPAT MEMPUNYAI HAK MILIK ATAS TANAH, yi : a.Bank-bank yang didirikan oleh Negara (selanjutnya disebut Bank Negara); b.Perkumpulan-perkumpulan Koperasi Pertanian yg didirikan berdasar UU 79/1958; c.Badan-badan keagamaan, yang ditunjuk oleh Menteri Pertanian/Agraria, setelah mendengar Menteri Agama; d.Badan-badan sosial, yang ditunjuk oleh Menteri Pertanian/ Agraria, setelah mendengar Menteri Kesejahteraan Sosial. Hak milik hapus bila: a. tanahnya jatuh kepada negara, 1.karena pencabutan hak berdasarkan pasal 18 UUPA; 2.karena penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya; 3.karena diterlantarkan; 4.karena ketentuan pasal 21 ayat (3) dan 26 ayat (2) UUPA ttg tdk terpenuhinya syarat selaku subyek HM. b. tanahnya musnah.
Copy Rights By Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn 26
HAK PAKAI
Hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan UUPA Dasar Hukum : 41 s.d. 43 UUPA jo. Ps. 39 s.d. 56 PP 40/1996 Sifat : ada jangka waktunya, yi maks 25 th & dapat diperpanjang maks 20 th atau diberikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan tertentu. ; & setelah jangka waktu & perpanjangan berakhir dapat diberikan pembaharuan HGU di atas tanah yang sama. dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain setiap peralihan, hapusnya dan pembebanannya dengan hak-hak lain harus didaftarkan dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan Subyek HP : a. Warga Negara Indonesia; b. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia; c. Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan Pemerintah Daerah; d. Badan-badan keagamaan dan sosial; e. Orang asing yang berkedudukan di Indonesia; f. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia; g. Perwakilan negara asing dan perwakilan badan Internasional.
Copy Rights By Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn 29
30
LOGO
www.themegallery.com
31