You are on page 1of 23

BAGIAN ANESTESI, PERAWATAN INTENSIF, DAN MANAJEMEN NYERI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

TEXTBOOK READING JUNI 2011

HIPOTERMIA, HIPERTERMIA DAN RHABDOMIOLISIS


(Zimmerman JL. Hypothermia, hyperthermia, and rhabdomyolysis. In : Rehm CG, editor. Adult multiprofessional critical care review. Mount Prospect : Society of Critical Care Medicine;2009. p. 15-23)

OLEH: Maya Angela Lisal C 111 06 140 PEMBIMBING: dr. Donald J. KONSULEN: dr. Syafruddin Gaus, Ph.D, Sp.An, KMN. DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK DI BAGIAN ANESTESI, PERAWATAN INTENSIF, DAN MANAJEMEN NYERI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

Definisi hipotermia adalah apabila suhu inti tubuh (timpani, esophagus, atau rectal) <35 C(<95F).

Peningkatan kehilangan panas Penurunan produksi panas Termoregulasi yang terganggu Keadaan yang lain

Suhu inti( C )\ Gejala muskuloskeletal derajat hipotermia Ringan Mulai menggigil 36 Menggigil maksimal 34 Menggigil menurun 33 Sedang 32 30 28 Berat 24 18-20 Rigiditas otot dengan ekstrem Pasien kelihatan seperti mati Menggigil hampir tidak ada; onset rigiditas otot

Gejala neurologis

Pengucapan terganggu Kebingungan meningkat Stupor Dilatasi pupil Refleks tendon dalam tidak ada Tiada pergerakan voluntary

EKG isoelektik

Perubahan metabolik umum Sistem kardiovaskular Sistem Organ Lain Penemuan laboratorium

Penanganan jalan napas Bantuan oksigen Resusitasi jantung paru Pemantauan elektrikardiogram Pemantauan suhu inti Penghangatan Cairan IV

Obat-obatan vasopresor Pipa nasograstrik atau orogastrik Kateter urin Akses vena Penemuan laboratorium Mencari kondisi yang dapat dikaitkan

Passive external rewarming (PER) Active external rewarming (AER) Active core rewarming (ACR)

Heatstroke adalah kegawatdaruratan yang mengancam jiwa yang terjadi apabila mekanisme homeostatic termoregulasi gagal bekerja

Penurunan perlepasan suhu Peningkatan produksi suhu

Pendinginan konduksi Pendinginan evaporasi

Hipertermia Malignan (HM) sindroma hipermetabolik yang diakibatkan oleh obatobatan yang ditandai oleh hipertermia, kontraktur otot, dan ketidakstabilan kardiovaskular

SMN merupakan reaksi idiosinkratik, selalunya terhadap obat neuroleptik, ditandai dengan hipertermia, rigiditas otot, perubahan status mental, disfungsi otonomik dan rhabdomiolisis

Kriteria Mayor Demam Rigiditas otot Kreatinin Kinase

Kriteria Minor Takikardia Tekanan darah abnormal Takipnea Perubahan Kesadaran Diaphoresis Leukosit

SMN diduga jika terdapat 3 kriteria mayor atau 2 kriteria mayor dan 4 kriteria minor.

Rhabdomiolisis adalah sindroma klinis dan laboratorium hasil dari cederaan otot skeletal dengan perlepasan kandungan sel ke dalam plasma

Traumatik Infeksi Toksin/obat Gangguan metabolik

Mengobati penyakit yang mendasari Mencegah komplikasi

You might also like