You are on page 1of 9

KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

TEMA: PENUMBUHAN WIRAUSAHA PEMULA MELALUI PENGELOLAAN ZAKAT OLEH KJKS

ASDEP URUSAN PROGRAM PENDANAAN

LOGO
PROGRAM PENDANAAN MODAL AWAL USAHA MELALUI PEMANFAATAN ZAKAT, INFAQ (ZIS)DAN BANSOS OLEH KJKS

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN SEMARANG, 27 MEI 2010

1.

KJKS merupakan koperasi yang kegiatan usahanya, bergerak dibidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah) yang memberikan pelayanan kebutuhan pendanaan usaha mikro dan kecil kepada anggotanya Untuk pengembangan usaha mikro dan kecil dilakukan pendekatan partisipatif aktif dan dukungan masyarakat melalui potensi zakat, infaq dan sadaqoh (ZIS) yang berada dilingkungan KJKS tersebut. KJKS tidak saja mengembangkan kegiatan usaha (wa tamwil) tetapi juga mengembangkan Kegiatan Maal (sosial) yaitu menghimpun dan menyalurkan ZIS kepada usaha mikro masyarakat miskin untuk modal awal bagi wira usaha pemula, Sesuai Permenkop & UKM No.91/2004 pasal 24. Oleh karena itu dalam rangka pengembangan kegiatan Maal KJKS menjadi Unit Pengelola Zakat (UPZ) perlu kerjasama antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan instansi terkait lainnya seperti : Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)dan Kementerian BUMN,

2.

3.

4.

1.

UU No. 20/2008 tentang UMKM,(pasal 7 ayat (1) dan pasal 8 huruf a dan d) Pemerintah dan pemerintah daerah menumbuhkan iklim usaha dengan menetapkan kebijakan memperluas sumber pendanaan untuk membantu pelaku usaha mikro dan kecil mendapatkan pembiayaan dan jasa/produk keuangan lainnya yang disediakan oleh lembaga keuangan bukan bank dengan menggunakan sistem syariah

2. 3.

UU No. 38/1999 Tentang Pengelolaan Zakat . UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian, Pasal 24 yang menyatakan Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah koperasi yang bergerak di bidang jasa keuangan Permenkop No. 91/2004 Pasal 24 KJKS selain menjalankan kegiatan pembiayaan atau tamwil dalap menjalankan kegiatan maal dan atau kegiatan pengimpulan dan penyaluran zakat, infaq dan sadaqoh (ZIS) termasuk wakaf. dalam prinsip

4.

5. Permenkop 35.2/2007 Pasal 5 huruf b dan g. KJKS menyelenggarakan kegiatan usahanya berdasarkan syariah dan fatwa Dewan Syariah Nasional

1. Menyusun Kebijakan Pengembangan Pendanaan Modal Awal Usaha Melalui Insentif zakat oleh KJKS yang dapat dijadikan sebagai landasan legal formal dan operasional bagi pengelolaan zakat maal sebagai modal usaha KJKS untuk memberikan pelayanan pembiayaan secara optimal kepada anggota, calon anggota, KJKS lain dan anggotanya. 2. Mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengenguran dengan cara memberikan bantuan modal awal untuk menciptakan lapangan kerja baru melalui penumbuhan wirausaha pemula melalui dana ZIS oleh KJKS

1. Terdapat landasan legal formal dan operasional pengelolaan sumber modal awal usaha KJKS yang bersumber dari dana zakat maal. 2. Tersedia sumber pembiayaan alternatif bagi usaha mikro dan kecil oleh KJKS yang bersumber dari dana zakat maal. 3. Meningkatkan pelayanan KJKS dalam memberikan pembiayaan kepada anggota, calon anggota, KJKS lain dan anggotanya serta masyarakat di sekitarnya.

1. Pemberdayaan masyarakat melalui penghimpunan dan penyaluran dana ZIS oleh KJKS 2. Pemberdayaan ZIS oleh KJKS untuk penumbuhan wirausaha pada masyarakat miskin (Mustahik) 3. Optimalisasi potensi ZIS bagi pemberdayaan usaha mikro kecil melalui penyaluran modal awal bagi wirausaha pemula dari dana ZIS dengan program produktif oleh KJKS, 4. Sistem pendampingan bagi usaha mikro kecil sebagai wirausaha pemula oleh KJKS

1. Rapat-rapat persiapan dan koordinasi 2. Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) 3. Melaksanakan survey dan identifikasi pemanfaatan zakat/Maal untuk modal awal usaha bagi masyarakat kurang mampu (miskin) oleh KJKS/UJKS di 10 provinsi. 4. Workshop Penguatan Pengelolaan Baitul Maal/UPZ KJKS Surat Kesepakatan Bersama (Rapat

5. Menyusun Draft Koordinasi)

6. Penyusunan Draft SOM/SOP Penghimpunan dan Penyaluran Zakat/Maal oleh KJKS melaui UPZ 7. Rapat koordinasi dan sinkronisasi program 8. Sosialisasi dan Bimbingan teknik (Bintek) UPZ KJKS

OUT PUT (INDIKATOR KELUARAN ) Tersusunnya draft Standar Pelayanan Minimal Anggota Koperasi untuk memperoleh Modal Awal Usaha melalui Pemanfaatan Zakat/Maal oleh KJKS.

OUT COME (INDIKATOR DAMPAK) 1. Optimalisasi pemanfaatan Zakat/Maal oleh KJKS/UJKS dan pendayagunaan

2. Meningkatkan kerjasama dan sinergi antara KJKS dengan Lembaga Amil Zakat serta lintas pelaku terkait lainnya.. 3. Mendorong pengentasan masyarakat kurang mampu (miskin) melalui usaha produktif (berusaha menjadi pelaku usaha mikro atau wirausaha pemula) dan mendorong pelaku usaha mikro berkoperasi (menjadi anggota koperasi)

You might also like