You are on page 1of 4

NASEHAT KEENAM

Siapa Yang Bersantai Saat Bekerja, Dia Akan Menyesal Saat Pembagian Upah
Sebagian kita benar-benar telah menyaksikan bagaimana orang-orang zhalim mengintimidasi orang-orang yang beriman di negeri Islam. Mereka melihat betapa polisi, tentara, para algojo, dan orang-orang zhalim itu menahan kaum muslimin. Tiada hari berlalu melainkan mereka menahan puluhan bahkan ratusan kaum muslimin. Bahkan para eksekutor itu tidak melewatkan satu malam pun tanpa menyiksa kaum muslimin sejak sekian lama; mereka tidak peduli lagi kepada anak-anak, wanita, orang tua, ataupun pemuda. Siapapun akan mendapatkan bagian terpaan siksa.

Selama tahun-tahun itu banyak akhowat yang dipaksa menggugurkan kandungannya, dipukuli, dan dibiarkan tidur di atas bebatuan di malam musim dingin. Balita pun mendapatkan siksa yang berat, bahkan mereka dibiarkan beberapa hari tanpa makanan.
Bertahun-tahun ikhwah melewati hari raya Idul Fithri antara rumah tahanan, penjara, pengasingan, orang-orang yang terbunuh, dan orang-orang yang terluka. Mereka, keluarga mereka, bapak-bapak mereka, ibu-ibu mereka, anak-anak mereka, dan istri-istri mereka tidak sedikit pun merasakan kegembiraan di hari raya. Sebagian kita telah menyaksikan hal itu dan juga kejadian-kejadian lain yang terjadi di sekitar mereka, lalu syetan menyusup ke dalam jiwa, menghembuskan rasa waswas supaya mereka mencela hikmah di balik takdir. Syetan berkata, Bagaimana bisa Alloh membiarkan musuh-musuhNya dan para algojo mereka semakin bertambah kuat dari

hari ke hari, bertambah canggih alat-alat yang mereka miliki dalam menghadapi orangorang beriman? Mengapa mereka dibiarkan bertambah kokoh dari masa ke masa, mereka merajalela di berbagai penjuru negeri. Mereka memerintah semau mereka sendiri. Bagamana pengikut mereka tunduk kepada mereka? Lalu, bagaimana keadaan kalian wahai wali-wali Alloh? Kalian tergeletak di atas bebatuan bagai salju di musim dingin dan bagai bara di musim panas. Kalian tidak mendapati makanan, minuman, pakaian, selimut, dan bahkan udara yang mencukupi nafas kalian. Ini adalah suatu kenyataan yang tidak akan diyakini kecuali oleh orang-orang yang hidup di tempat seperti ini. Bagaimana juga para penguasa sekuler bergelimang kenikmatan, kelezatan, naungan yang nyaman, sedangkan mereka dalam kekuatan penuh untuk menguasai dunia? Bahkan, bagaimana para algojo itu selalu hidup dalam tawa dan canda, sementar pada saat yang sama banyak ikhwah yang ditahan bagai binatang sembelihan oleh mereka di belakang punggung mereka, ia berteriak sedemikian kerasnya sampai pingsan? Inilah was-was yang dihembuskan syetan di saat-saat yang berat seperti ini. Ini pulalah kata nafsu ammarah bissuu (nafsu yang mengajak kepada kejelekan) di masamasa sulit. Ini semua membutuhkan mujahadah yang serius. Ini semua adalah ujian besar yang benar-benar membutuhkan keteguhan untuk menghadapinya. Kepada setiap aktivis hendaknya berbicara kepada diri sendiri,

Bukankah

jika Alloh hendak mengambil para syuhada, Dia menciptakan kaum yang membuka tangan mereka untuk membunuh orang-orang beriman. Apakah pantas ada orang yang menusuk Umar selain Abu Luluah? Atau Ali selain Abu Muljam? Atau

Sumayyah selain Abu Jahal? (Shaidul Khathir, Ibnul Jauzi)


Hendaknya pula setiap ikhwah mengingatkan diri masing-masing dengan firman Alloh


Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka[253] adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. (Ali Imran 178) Juga firman Alloh;

O O
Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Qur'an). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui, dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh.(Al Qalam 44-45)

Karenanya, hendaknya ia menasehati diri sendiri dengan nasehat Ibnul Jauzi, Ada dalil yang menjelaskan bahwa seorang yang beriman kepada Alloh itu seperti seorang buruh harian. Masa kerjanya selama benderangnya siang. Nah, seorang yang dipekerjakan di sawah mestinya tidak memakai baju yang bersih. Semestinya ia bersabar selama masa kerja. Barulah ia membersihkan diri dan memakai pakaiannya yang terbaik. Barangsiapa yang bersantai-santai di saat bekerja akan menyesal saat pembagian upah, ia akan menanggung akibat atas kelambanannya dalam menuntaskan pekerjaannya. Poin ini akan menguatkan kesabaran. (Shaidul Khathir, Ibnul Jauzi) Selanjutnya hendaklah berkata pada diri sendiri, Biarlah mereka mengambil dunia (itu pun jika dunia mau) sedangkan kita, cukuplah akhirat menjadi milik kita. Dunia seisinya ini adalah kelezatan sementara yang di sisi Alloh tak sebanding dengan selembar sayap nyamuk. Dengan hati dan lisan, hendaknya ia mengulang-ulang pernyataan para mantan penyihir Firaun -setelah hati mereka diluapi keimanan- kepada Firaun masa kini dan masa yang akan datang,

Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mu'jizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan.Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.(Thaha 72)

Hendaknya ia juga mengingatkan diri bahwa para thaghut itu, meski mereka dapat memenuhi dunia dengan guncangan, himpitan, dan ancaman kepada orang-orang beriman; sesungguhnya kehinaan,, rasa sesak, dan kegelisahan yang diakibatkan oleh kemaksiatan tidak akan meninggalkan mereka selama-lamanya. Hasan Bashri berkata, Mereka itu, walaupun bighal (sejenis keledai) tunduk dan kuda-kuda berjalan bagus di hadapan mereka, sesungguhnya kehinaan yang diakibatkan oleh kemaksiatannya dapat terbaca pada raut mukanya. Sesungguhnya Alloh hanya akan menghinakan orang yang bermaksiat kepadanya.(diriwayatkan oleh Abu Nuaim dalam Hilyatul Auliya dengan lafazh yang mirip, juga oleh Ibnu Katsir dalam al Bidayah wa Nihayah) Semua ini hanya dapat dirasakan dan dimengerti dengan sebenarnya oleh orangorang yang benar-benar beriman, shalih, dan benar-benar mengerti tentang Rabb mereka, penolong mereka yang sebenarnya. Mereka yang mengerti benar bahwa masa mereka dengan para thaghut akan segera berakhir. Kendaraan telah diparkir dan penumpang telah bergegas turun. (Sumber: Buku Nasehat-nasehat Rasululloh shallallohualayhi wa sallam, Penawar Lelah Pengemban Dawah, karya Dr. Abdulloh Azzam)

You might also like