You are on page 1of 117

Dengan menyebut nama Allah

Yang maha pengasih lagi maha penyayang


ii Adab berteman dan bermuamalah ...
iii Adab berteman dan bermuamalah ...
Abu Zahid
iv Adab berteman dan bermuamalah ...
judul |
Adab Berteman dan Bermuamalah
dengan non Muslim
penulis |
Abu Zahid
Fariq Gasim Anuz
penerbit |
PUSTAKA DARUL ILMI
design & layout |
Isa Al-Atsary
cetakan pertama |
Jumadil Awwal 1427 H / Mei 2007 M
ISBN 979-15993-1-3
Tidak patut seorang muslim mengambil hak
saudaranya tanpa seizinnya. Dilarang memper-
banyak isi buku ini tanpa izin tertulis dari
penerbit.
v Adab berteman dan bermuamalah ...
___________Daftar Isi__________
DAFTAR ISI . ....................................... v
MUKADDIMAH ................................ 1
Anjuran bergaul dengan orang-orang baik 5
Bergaul dengan orang-orang yang baik ... 11
Celaan bergabung dengan pelaku keburu-
kan mereka ............................................. 25
Akibat bergaul dengan pelaku keburuk ... 30
Beberapa kisah tentang akhir kehidupan
orang-orang yang berteman dengan orang-
orang buruk ........................................... 47
Berteman dengan orang muslim ............. 67
Bermuamalah dengan orang kafr ........... 86
Penjelsan Point Keempat & Enam .......... 99
Penjelsan Point Ketujuh ......................... 107
Penjelsan Point Kedelapan ...................... 109
vi Adab berteman dan bermuamalah ...
1 Adab berteman dan bermuamalah ...
MUQADDIMAH
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-
Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-
Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejaha-
tan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan
kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka
tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan
barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada
yang dapat memberinya petunjuk. Kami bersaksi
bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi ke-
cuali Allah saja, tidak ada sekutu bagiNya, dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba
dan Rasul-Nya.
Islam adalah agama yang agung, lengkap
dan sempurna, agama yang dibangun di atas ke-
maslahatan dan menolak kerusakan, diturunkan
oleh Dzat yang Maha Tinggi, disampaikan oleh
malaikat yang amanah kepada nabi yang suci,
2 Adab berteman dan bermuamalah ...
dan diemban oleh orang-orang shalih dan pilihan
sepanjang zaman.
Islam adalah agama yang mengatur segala
lini kehidupan, lahir maupun batin, baik secara
vertikal hubungan antara makhluk dan Khalik-
nya ataupun secara horizontal yaitu hubungan
antara sesama.
Sebagian orang sangat memperhatikan
hubungan mereka dengan sesama, namun me-
nyepelekan hubungannya dengan Sang Khalik,
seolah-olah dia hidup terlahir begitu saja, ke-
mudian mati tanpa akan dimintai pertanggung-
jawaban atas apa yang telah ia lakukan ketika di
dunia. Ia lupa akan maksud hidup yang sesung-
guhnya.
Sebagian manusia yang lain sangat me-
ngutamakan hubungannya dengan Rabb-nya,
namun kadang ia menyepelekan hubungan dengan
sesama, dan menganggap hubungannya dengan
sesama sebagai momok yang menghantuinya.
Ia takut ini dan itu, menyangka bahwa semua
manusia itu jelek, rusak dan bejat, padahal tidak-
lah demikian. Sesungguhnya, banyak sekali
3 Adab berteman dan bermuamalah ...
manusia yang kalau dilihat secara dzahir, ia tidak
ada kebaikannya, padahal boleh jadi orang
tersebut lebih shalih dan lebih suci hatinya.
Ia hidup di masyarakat seolah-olah hidup
di hutan belantara tanpa kawan dan tetangga,
bersikap acuh tak acuh terhadap keadaan di se-
kelilingnya, yang pada akhirnya masyarakat pun
mevonis mereka sebagai kelompok yang ekslusif,
ekstrim, kaku dan sebagainya.
Namun Islam adalah agama yang adil dan
pertengahan, sehingga seorang muslim yang sem-
purna adalah mereka yang mampu menunaikan
kewajiban terhadap Sang Khalik sekaligus kepada
sesama. Sebaliknya, semakin seseorang me-
ngurangi kewajiban kepada keduanya, maka
semakin kurang pula imannya.
Para pembaca yang budiman, pada kesem-
patan ini kita akan membahas etika dalam per-
gaulan, insyaallah, namun perlu diketahui, bahwa
ruang lingkup pergaulan itu sangat luas. Seperti
bagaimana seseorang beretika dengan ulama, orang
tua, orang terdekat, baik istri, anak, kerabat dan
tetangga. Mereka pun terbagi lagi, ada yang muslim
4 Adab berteman dan bermuamalah ...
dan ada yang non muslim, ada yang bertabiat baik,
ada juga yang kurang baik, naudzubillah.
Namun yang akan dibahas disini yaitu
dengan siapa kita harus bergaul, dan bagaimana
tinjauan syariat atasnya, mengetahui keutamaan
bergaul dengan orang-orang baik dan akibat ber-
gaul dengan orang-orang buruk, baik di dunia
ataupun di akhirat. Juga dikisah tentang bagaimana
akhir kehidupan orang-orang yang sholeh me-
ngambil teman dekat, bermuamalah dengan orang
non muslim yang mudah-mudahan buku ini
menjadi ibrah bagi kita semua.dan bermanfaat
untuk kaum muslimin. Amin
Penerbit
Pustaka Darul Ilmi
5 Adab berteman dan bermuamalah ...
ANJURAN BERGAUL
DENGAN ORANG-ORANG
BAIK
Rasul n bersabda,
6 Adab berteman dan bermuamalah ...
Sesungguhnya perumpamaan teman yang
shalih dengan teman yang buruk adalah
seperti penjual minyak wangi dan pandai
besi. Seorang penjual minyak wangi bisa
memberimu atau kamu membeli darinya,
atau kamu mendapatkan wanginya. Dan
seorang pandai besi bisa membuat pakaian-
mu terbakar, atau kamu mendapat bau yang
tidak sedap.
1

Kebutuhan manusia akan lingkungan yang
baik, laksana kebutuhan tanaman akan tanah yang
subur. Manakala tanah itu bagus, cukup kandungan
unsur haranya, suhunya cocok, dan airnya cukup,
maka tanaman tersebut akan bersemi, tumbuh
berkembang, dan berbuah sesuai yang diharapkan.
Namun bila tanah tersebut tandus, suhunya tidak
cocok, dan airnya tidak stabil, maka tanaman
tersebut tidak akan berkembang dengan baik, dan
tidak akan menghasilkan buah yang sesuai dengan
yang didambakan, bahkan tanaman itu bisa mati
karenanya.
1
HR. Al-Bukhari no. 5534, Muslim no. 2638, Ahmad no. 19163
7 Adab berteman dan bermuamalah ...
Maka selayaknya kita mencari lingkungan
yang baik, teman yang shalih yang bisa mendu-
kung kita untuk selalu istiqamah dalam kebaikan
dan ketaatan kepadaNya.
Allah l telah berfrman,
Dan sabarkanlah dirimu beserta orang-orang
yang menyeru Tuhannya di waktu pagi dan
sore hari dengan mengharap keridhaan-Nya,
dan janganlah kamu palingkan wajahmu
dari mereka hanya karena kamu menghen-
daki perhiasan dunia, dan janganlah kamu
ikuti orang-orang yang telah Kami lalaikan
8 Adab berteman dan bermuamalah ...
hatinya dari mengingat Kami, dan menuruti
hawa nafsunya, dan adalah keadannya sangat
melewati batas (Al-Kahf: 28)
Allah l sang pencipta manusia pasti lebih
paham akan keadaan mahluk-Nya dibanding
manusia itu sendiri. Ia ciptakan manusia dalam
keadaan lemah, bodoh, tergesa-gesa, dan mudah
berkeluh kesah. Manusia adalah makhluk sosial
yang sangat membutuhkan bantuan orang lain.
Dalam memenuhi kebutuhannya, ia mesti ber-
interaksi dengan orang lain, padahal karakter
manusia itu berbeda-beda, sehingga wajar dan
pantas tatkala ia berbaur dengan masyarakat
banyak, ia harus menyesuakan diri dengan adat
istiadat orang setempat, dan sudah lumrah andai-
kata ia mudah terpengaruh oleh suasana dan
keadaan di sekelilingnya.
Maka Allah l sang penetap syariat me-
nyuruh kepada orang-orang yang beriman untuk
senantiasa bergabung dengan orang-orang yang
baik demi menjaga keimanan mereka, seperti
dalam frmanNya,
9 Adab berteman dan bermuamalah ...
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwa-
lah kalian kepada Allah dan hendaklah
kalian bersama para shadikin. (At-Taubah:
119)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, me-
lalui ayat ini Allah l memerintahkan kepada
orang-orang yang beriman secara umum, khusus-
nya kepada para sahabat, dan lebih khusus lagi
kepada tiga orang sahabat yang tertinggal di
Madinah yaitu Kaab bin Malik dan kedua teman-
nya, mereka tidak ikut perang Tabuk padahal tidak
ada alasan syari yang menghalangi mereka untuk
tidak ikut dalam peperangan tersebut.
Maka Allah l memberi pelajaran kepada
mereka dengan diisolirnya mereka oleh Rasulullah
dan para sahabatnya selama 50 hari, sehingga
sampailah berita ini ke raja Ghassan yang kafr
dan sang raja mengajak Kaab bin Malik untuk
10 Adab berteman dan bermuamalah ...
bergabung dengan mereka dan mereka berjanji
akan memuliakannya.
Di dalam ayat ini Allah l tidak mencukup-
kan dengan menyuruh orang-orang beriman untuk
bertakwa saja, namun Ia pun memerintahkan
mereka untuk senantiasa menyertai orang-orang
yang jujur sebagai sarana melestarikan keimanan
dan ketakwan mereka kepada Allah .
Rasul n bersabda,
Seseorang itu tergantung kepada kepri-
badian teman dekatnya, maka hendaklah
salah seorang di antara kalian melihat
siapa yang dijadikan teman karibnya.
2

rrJIrr
2
HR. At-Tirmidzi dan beliau menghasankannya
11 Adab berteman dan bermuamalah ...
BERGAUL DENGAN ORANG-
ORANG YANG BAIK
Perlu diketahui, bahwa interaksi sosial itu,
apabila dibangun di atas landasan kemaksiatan,
maka para pelakunya sama-sama akan mendapat-
kan dosa dan murka dari Allah l. Jika dibangun
di atas dasar keduniaan belaka, maka para pelaku-
nya tidak akan mendapatkan balasan apa-apa.
Namun jika hubungan tersebut dibangun di atas
kecintaan dan ketaatan kepada Allah l, maka
hubungan yang seperti ini merupakan sesuatu
yang sangat dianjurkan oleh syariat, dan pelaku-
nya berhak mendapatkan kecintaan, keridhaan
dan pahala yang melimpah dari Allah l.
1. Keutamaan di Dunia
Seseorang yang bergaul dengan orang lain
atas dasar cinta kepada Allah l dan mengharapkan
12 Adab berteman dan bermuamalah ...
keridhaanNya, dia akan mendapatkan keutamaan-
keutamaan yang besar didunia, di antaranya:
a) Mendapat cinta Allah l
Allah l berfrman dalam hadits Qudsi,
Berhak mendapatkan cintaku orang-orang
yang saling mencintai karena aku, berhak
mendapatkan cintaku orang-orang yang
saling menasihati karena aku, berhak
mendapatkan cintaku orang-orang yang
saling mengunjungi karena aku, berhak
mendapatkan cintaku orang-orang yang
saling memberi karena aku, mereka berada
di atas mimbar-mimbar dari cahaya.
3
3
HR. Malik no. 1779, Ahmad no. 21525, Ibnu Hibban di-shahih-kan
oleh Al-Albani dalam Attarghib
13 Adab berteman dan bermuamalah ...
b) Merasakan manisnya iman
Rasul n bersabda,
Barangsiapa yang ingin merasakan
nikmatnya iman, hendaklah dia mencintai
saudaranya, dan dia tidak mencintainya
kecuali karena Allah.
4

Juga sabdanya,
4
HR. Ahmad dan Al-Hakim dan dihasankan oleh Al-Albani
14 Adab berteman dan bermuamalah ...
Tiga perkara yang apabila terdapat pada
seseorang, ia akan merasakan manisnya
iman. Jika Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai
daripada selain keduanya, ia mencintai sese-
orang yang tidaklah ia mencintainya kecuali
karena Allah, ia benci untuk kembali pada
kekafran setelah Allah menyelamatkannya
dari kekafran sebagaimana ia benci untuk
dilempar ke dalam neraka.
5
Sungguh, pada zaman sekarang ini, betapa
sangat susahnya menemukan hubungan yang
hanya dilandasi dengan kecintaan dan ketaatan
kepada Allah l semata, kecuali segelintir orang-
orang yang dirahmati-Nya. Kita lihat mereka
merapat dan menjauh hanya karena alasan dunia,
faktor ekonomi dan politik atau faktor yang lain-
nya yang kiranya akan mengun-tungkan dari segi
materil. Fainnalillahi wainnaa ilahi raajiun.
c) Allah akan memuliakannya
Rasulullah n bersabda,
5
HR. Bukhari dan Muslim
15 Adab berteman dan bermuamalah ...
Tidaklah seorang hamba mencintai hamba
yang lain karena Allah, melainkan Allah
akan memuliakannya.
6

Dan cinta terbesar dari Allah l akan diraih
oleh orang yang paling besar kecintaannya kepada
saudaranya.
Rasul n bersabda,
Tidaklah dua orang yang saling mencintai
karena Allah, melainkan orang yang paling
dicintai Allah di antara keduanya adalah
yang paling besar kecintaannya kepada
saudaranya.
7

6
HR. Ahmad, dan dihasankan oleh Albani
7
HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul-Mufrad, dan di-shahih-kan oleh
Al-Albani dalam Attarghib
16 Adab berteman dan bermuamalah ...
d) Senantiasa mendapat kebaikan yang tak ter-
hingga.
Ketika seseorang bergaul dengan orang
yang shalih, maka ia akan senantisa menyaksikan
ketulusan hati, amal-amal kebaikan, kejujuran
dalam bermuamalah, bantuan dan motivasi, men-
dengarkan untaian nasihat-nasihatnya, dan ia akan
menuntunnya untuk sama-sama beramal shalih
sepertinya, lebih-lebih kalau ia bergaul dengan
ulama, selain akan mendapatkan kebaikan tadi, ia
pun akan senantiasa meneguk madunya ilmu,
arahan, dan kudwah hasanah dalam segala ke-
baikan.
Alangkah beruntungnya mereka yang me-
nghabiskan masa hidupnya di bawah bimbingan
ulama, jauh dari kebodohan, terbebas dari syubhat
yang mengitarinya atau syahwat yang siap me-
mangsanya, selalu mendahulukan kepentingan
saudaranya dari pada diri dan keluarganya, dan
mereka adalah para sahabat beserta nabinya.
Semoga kita termasuk bagian dari mereka.
17 Adab berteman dan bermuamalah ...
Rasulullah n bersabda,
Seseorang itu tergantung kepada kepri-
badian teman dekatnya, maka hendaklah
salah seorang di antara kalian melihat siapa
yang dijadikan teman karibnya.
8

2. Keutamaan di Akhirat:
Seorang yang membangun hubungan
sosialnya berdasarkan cinta dan ketaatan kepada
Allah l, maka ia akan mendapatkan keutamaan-
keutamaan yang besar di akhirat, di antaranya:
a) Allah akan menaunginya pada hari yang tiada
naungan kecuali naungan-Nya.
Rasullullah n bersabda,
8
HR. At-Tirmidzi no. 2387, Ahmad no. 8212, dan Abu Dawud no.
4833 dan dihasankan oleh Al-Albani
18 Adab berteman dan bermuamalah ...
Allah berfrman, Orang-orang yang saling
mencintai karena kebesaran-Ku berada di
bawah naungan arsyKu pada hari yang tiada
naungan kecuali naunganKu.
9

Sungguh bahagia orang-orang yang ber-
teman dengan hamba Allah yang shalih, tatkala
matahari cuma beberapa mil di atas kepala,
manusia dalam keadaan telanjang, tak beralas
kaki dan berdesak-desakan, tiada tempat untuk
berteduh, namun orang-orang yang saling men-
cintai karena Allah l berada di bawah naungan-
Nya. Semoga kita semua termasuk golongan
mereka.
9
HR. Muslim no. 2566, Malik Al-Muatha no. 1776, Ahmad no.
77190 dan Thabrani di-shahih-kan oleh Al-Albani dalam Shahihut
Targhib
19 Adab berteman dan bermuamalah ...
b) Pada hari kiamat dia berada di atas mimbar
dari cahaya
Rasul n bersabda,
20 Adab berteman dan bermuamalah ...
Wahai manusia, dengarkan dan pahami-
lah; ketauhilah bahwa Allah memiliki para
hamba yang mereka itu bukan para nabi
ataupun syuhada. Para nabi dan syuhada
ingin seperti mereka karena tempat dan
kedekatan mereka kepada Allah. Sese-
orang badui berkata, Wahai Rasulullah
tolong sifatkan mereka kepada kami.
Rasulullah lantas tersenyum mendengar
ucapan lelaki badui tersebut dan bersabda,
Mereka adalah orang-orang yang tidak
dikenal dan asing, mereka tidak memiliki
tali kekerabatan satu sama lain, mereka
saling mencintai karena Allah dan menjadi
satu barisan. Allah menyediakan mimbar-
mimbar dari cahaya untuk mereka sebagai
tempat duduk mereka dan menjadikan
21 Adab berteman dan bermuamalah ...
wajah dan pakaian mereka bercahaya. Pada
hari kiamat manusia diliputi rasa takut
namun mereka tidak, mereka adalah wali-
wali Allah, mereke tidak merasa takut dan
bersedih.
10

c) Bersama orang-orang yang dicintainya
walaupun dia tidak beramal seperti mereka.
Dari Anas v, dia berkata, Seorang lelaki
mendatangi Rasulullah n dan berkata, Wahai
Rasulullah, kapankah datangnya kiamat? Beliau
menjawab, Apa yang telah kamu persiapkan untuk
menghadapinya? Dia menjawab, Cinta pada
Allah dan Rasul-Nya. Kemudian beliau bersabda,
Sesunggunya kamu akan bersama dengan orang
yang kamu cintai.
Anas v berkata, Sungguh kami tidak me-
rasakan setelah Islam kegembiraan yang lebih hebat
dari ucapan Rasulullah, Sesungguhnya kamu akan
bersama dengan orang yang kamu cintai.
Anas v berkata, Sesungguhnya aku men-
cintai Allah dan Rasul-Nya, serta Abu Bakar dan
10
HR. Ahmad, dishahihkan Al-Albani dalam Shahihut Targhib
22 Adab berteman dan bermuamalah ...
Umar. Aku berharap bisa berkumpul dengan mereka
meski aku belum beramal seperti mereka.
Juga sabda Rasulullah n,
Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum
melainkan dia akan dikumpulkan bersama
mereka.
11

Bahkan, bersama keturunannya yang me-
ngikuti keimanan, akan digabung oleh Allah kelak
di surga.
Allah l berfrman,
11
HR. At-Tabrani dan di-shahih-kan Al-Albani dalam At-Targhib
23 Adab berteman dan bermuamalah ...
Dan orang-orang yang beriman dan di-
ikuti keturunanya dalam keimanan, akan
kami susulkan keturunan tersebut kepada
mereka (disurga) (At-Thur: 21)
d) Menempatkannya di tempat yang tinggi di
surga.
Rasulullah n bersabda,
Sesungguhnya di surga terdapat pilar-pilar
dari yakut, di atasnya ada kamar-kamar dari
zamrud. Kamar-kamar ini memiliki pintu
yang terbuka dan bersinar seumpama
mutiara. Para sahabat bertanya, Wahai
Rasulullah, siapakah penghuninya? Beliau
24 Adab berteman dan bermuamalah ...
menjawab, Orang-orang yang saling men-
cintai karena Allah, orang-orang yang duduk
bersama karena Allah dan orang-orang
yang bersua karena Allah.
12

Ya Allah, cintakan hati kami kepada orang-
orang shalih, dan gabungkan kami beserta mereka
di dunia dalam keridhaan-Mu, dan di akhirat
dalam surgaMu.
rrJIrr

12
HR. Al-Bazzar, dilemahkan oleh Al-Albani dalam At-Targhib dan di-
hasan-kan oleh para pen-tahqiq At-Targhib
25 Adab berteman dan bermuamalah ...
CELAAN BERGABUNG
DENGAN PELAKU
KEBURUKAN MEREKA
Pecandu keburukan adalah makhluk yang
tidak punya rasa malu dan kasih sayang. Ia akan
menerkam siapa saja yang mendekatinya, mahluk
yang perlu dicurigai karena sangat membahaya-
kan, bahkan lebih bahaya dari singa betina yang
kelaparan. Kalau singa hanya akan memangsa
jasad hewan atau manusia yang ada didekatnya,
namun pecandu keburukan akan me-nyeret siapa
saja orang yang ada didekatnya kepada kenistaan,
kerusakan moral sekaligus badan, dan diakhirat
dalam siksaan yang sangat dahsyat.
Maka Allah dan Rasul-Nya memberi bim-
bingan kepada kita bagaimana kita harus bersikap
terhadap mereka.
26 Adab berteman dan bermuamalah ...
Allah l berfrman,
Dan apabila kamu melihat orang-orang
yang mempermainkan ayat-ayatKu, maka
berpalinglah dari mereka sehingga mereka
mengalihkan pembicaraan kepada yang
lainnya. Dan jika setan membuatmu lupa,
maka janganlah kamu duduk setelah ingat
beserta orang-orang yang dzalim. (Al-
Anam: 68)
Orang-orang yang dzalim dalam ayat ini
adalah mereka yang mempermainkan ayat-ayat
Allah, dan mendustakannya. Orang yang mengejek
Al-Quran, mereka telah mendustakan Al-Quran
dengan lisan mereka, sedang mereka yang tidak
mengamalkan Al-Quran dan melanggar segala
27 Adab berteman dan bermuamalah ...
perintahnya maka mereka telah mendustakan Al-
Quran dengan perbuatannya.
Juga frman-Nya,
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-
orang dzalim yang menyebabkan kamu
disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu
tidak mempunyai seorang penolong pun selain
Allah, kemudian kamu tidak akan diberi
pertolongan. (Hud:113)
Cenderung kepada orang-orang dzalim
maksudnya, menggauli mereka dan meridhai per-
buatannya, akan tetapi jika bergaul dengan mereka
tanpa meridhai perbuatannya dengan maksud agar
mereka kembali kepada kebenaran atau me-
melihara diri, maka hal ini diperbolehkan.
28 Adab berteman dan bermuamalah ...
Makanya Allah l melararang berkasih
sayang dengan mereka.
Firman-Nya,
Kamu tidak akan menjumpai suatu kaum
yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
berkasih sayang dengan orang-orang yang
menentang Allah dan Rasul-Nya, meskipun
mereka itu bapak-bapak mereka atau anak-
anak mereka, atau saudara-saudara mereka,
atau keluarga mereka. (Al-Mujadilah: 22)
Rasul n bersabda,
29 Adab berteman dan bermuamalah ...
Janganlah kamu bergaul kecuali dengan
seorang mukmin, dan jangan sampai me-
nyentuh makananmu kecuali orang ber-
takwa.
13
Syamsul Haq Al-Adzim Abadi berkata,
Hadist ini menjelaskan larangan bergaul dengan
orang-orang kafr atau munafk, karena pergaulan
dengan mereka akan membahayakan diri seorang
mukmin, bahkan makanannya pun tidak boleh
disentuh kecuali oleh orang bertakwa, yaitu orang
yang wara, yang menjaga halal dan haram.
14

rrJIrr

13
HR. Abu Daud no. 4832, Ahmad no. 10944, At-Tirmidzi no. 2395
dan di hasan kan oleh Al Albani
14
Aunul Mabud
30 Adab berteman dan bermuamalah ...
AKIBAT BERGAUL DENGAN
PELAKU KEBURUK
1. Akibat Buruk di Dunia
Ketika seseorang membiasakan dalam dosa
dan kenistaan, maka hatinya terus menerus kotor
dan gelap, ia akan hidup dalam kesusahan dan
kesempitan karena ia telah keluar dari rel ftrah.
Allah l berfrman,
Dan barangsiapa yang berpaling dari pe-
ringatan-Ku maka baginya kehidupan yang
sempit, dan Kami akan mengumpulkannya
pada hari kiamat dalam keadaan buta.
(Thoha: 124)
31 Adab berteman dan bermuamalah ...
Juga orang yang berpaling dari peringatan
Allah itu, akan senantiasa ditemani setan sebagai
siksaan dari Allah atas perbuatannya.
Allah l berfrman, Barangsiapa yang ber-
paling dari peringatan yang Maha Pemurah, Kami
adakan baginya setan (yang menyesatkannya), maka
setan itulah yang menjadi teman setianya.
Berikut ini beberapa akibat di dunia, bila
seseorang bergaul dengan orang yang buruk
agamanya.
e) Allah akan menceraiberaikan hati mereka.
Para pelaku keburukan, karena menyim-
pang dari kebenaran dan jalan yang lurus menuju
jalan kesesatan, maka Allah menghukum hati
mereka dengan apa yang telah mengalir dalam hati
mereka.
Allah l berfrman,
32 Adab berteman dan bermuamalah ...
Maka tatkala mereka berpaling (dari ke-
benaran), Allah pun memalingkan hati
mereka. (Ash-Shaf: 5).
Begitupun hati orang-orang yang bahu-
membahu dalam memusuhi Islam, maka Allah
pun mencerai beraikan hati mereka.
Allah l berfrman,
Kamu mengira bahwa mareka itu bersatu,
padahal hati mereka berceraiberai. (Al-
Hasyr:14)
f) Mereka hidup dalam kesengsaraan tanpa
memiliki rasa kasih sayang
Para pelaku keburukan, mereka tidak me-
miliki kasih sayang sama sekali baik kepada diri
mereka sendiri, terlebih kepada orang lain, dengan
bukti mereka telah mendzalimi diri sendiri dengan
teperosoknya mereka kelembah kemaksiatan,
bahkan mereka tidak puas kalau yang terjatuh itu
33 Adab berteman dan bermuamalah ...
cuma dia sendiri. Ia tarik orang lain untuk me-
ngikutinya. Maka kasih sayang telah tercabut dari
hati mereka, dan jadilah mereka sebagai orang-
orang yang sengsara.
Rasulallah n bersabda,
Kasih sayang itu tidaklah tercabut melain-
kan dari seorang yang celaka.
15
Juga sabdanya,
Barangsiapa yang tidak menyayangi
manusia, maka Allah pun tidak akan me-
ngasihinya.
16

g) Allah akan menimpakan madharat kepada
mereka sebagaimana mareka menimpakan
madharat kepada orang lain.
15
HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, dan dia menghasankannya
16
HR. At-Tirmidzi
34 Adab berteman dan bermuamalah ...
Rasulullah n bersabda,
Barangsiapa menimpakan madharat (ke-
pada orang lain), maka Allah akan me-
nimpakan madharat atasnya.
17

h) Allah akan melaknatnya.
Allah l berfrman,
Telah dilaknat orang-orang kafr dari bani
Israil melalui lisan Daud dan Isa Ibnu
17
HR. At-Tirmidzi dan Al-Albani meng-hasankan-nya dalam Shahih
& Dhaif Imam Tirmidzi
35 Adab berteman dan bermuamalah ...
Maryam, yang hal demikian itu dikarenakan
mereka durhaka dan mereka telah melam-
paui batas. Adalah mereka tidak saling me-
larang dari kemungkaran yang mereka laku-
kan, amat buruklah apa-apa yang mereka
kerjakan. (Al-Maidah: 78-79)
Ketika bani Israil terperosok ke dalam ber-
bagai kemaksiatan, maka ulama-ulama mereka
melarangnya, namun mereka tidak menggubrisnya,
kemudian para ulama tersebut bermajelis dengan
mereka di majelis-majelis mereka, makan dan
minum bersama mereka, maka Allah l me-
nyatukan hati sebagian mereka dengan sebagian
yang lain, dan melaknat mereka melalui lisan Daud
dan Isa Ibnu Maryam.
18
Ketika seseorang bergaul dengan pelaku
kemak-siatan, walaupun pada awalnya ia gigih
dalam mengingkari kemaksiatan temannya, namun
lambat laun kegigihan tersebut akan pudar, lalu
menganggap remeh kemaksiatan tersebut, bahkan
pada akhirnya ia sendiri akan terjerumus dan
18
Tafsir Ibnu Katsir
36 Adab berteman dan bermuamalah ...
bergabung bersama dalam kenistaan, dan puncak-
nya ia dilaknat Allah beserta orang-orang yang
dilaknat. Naudzubillah
i) Senantiasa mendapatkan dosa
Seseorang yang bergaul dengan orang-orang
shalih, maka setiap waktu ia akan melihat teman-
nya tersebut berbuat ketaatan kepada Allah l,
dan kemungkinan besar ia akan tertarik dengan
kebaikan temannya, dan sama-sama melakukan
ketaatan. Sebaliknya, bergaul dengan orang-orang
yang jelek, maka setiap saat ia akan melihat
kejelekan-kejelekan temannya yang dilakukan di
hadapannya, kalau ia masih mau menegurnya
ataupun membenci kemaksiatan tersebut, berarti
keimanan masih bersemai dalam jiwanya.
Namun andaikata sebaliknya, dan inilah
yang sering terjadi, ia malah berdiam diri me-
ridhainya, apa-lagi sama-sama melakukannya, ber-
arti setiap saat ia senantiasa menumpuk-numpuk
lumpur dosa kemaksiatan dan mendapatkan murka
yang terus menerus.
37 Adab berteman dan bermuamalah ...
Rasul n bersabda,
Apabila suatu dosa dilakukan dimuka
bumi, maka orang-orang yang menyaksikan-
nya namun ia membencinya, maka seolah-
olah ia tidak menyaksikannya (ia tidak
mendapatkan dosa). Sebaliknya orang yang
tidak menyaksikannya namun ia ridha
maka seolah-olah ia menyaksikan.
19
Orang yang tidak menyaksikan suatu ke-
maksiatan yang sedang dilakukan, namun ia ridha,
maka ia akan mendapatkan dosanya. Maka
bagaimanakah pendapatmu bila dosa tersebut
senantiasa dikerjakan di hadapannya dan pelaku-
nya adalah temannya sendiri? Maka pasti akan
lebih banyak mempengaruhi jiwanya, dan lebih
19
HR. Abu Dawud
38 Adab berteman dan bermuamalah ...
berat untuk amar maruf nahi mungkar, apalagi
kalau ia sama-sama menyenanginya
Dikatakan bahwa :
Orang yang ridha itu setara dengan
pelakunya.
2. Akibat Buruk di Akhirat
Sungguh malang kehidupan orang-orang
yang mengambil penentang Allah dan Rasul-Nya
sebagai teman setia. Selain menuai rugi di dunia,
ia pun harus menelan akibatnya di akhirat yang
lebih hina lagi. Di antaranya:
a) Persahabatan dengan pelaku keburukan akan
berubah menjadi permusuhan pada hari
kiamat.
Allah l berfrman,
39 Adab berteman dan bermuamalah ...
Kemudian kalian pada hari kiamat akan
saling bantah-bantahan di hadapan Tuhan
kalian (Az-Zumar: 31).
Sehingga orang Islam akan berbantah-
bantahan dengan orang kafr, pemimpin bersama
rakyatnya, muslim dengan muslim yang lainnya,
tetangga dengan tetangganya, istri dengan suami,
anak dan orang tua, bahkan jasad pun akan saling
bantah dengan ruh, tidak ada yang sudi mem-
bela seseorang melainkan dirinya sendiri. Allahul
mustaan.
Sesungguhnya cinta yang bukan karena
Allah dan tidak didasari oleh ketaatan kepada-Nya,
akan berubah menjadi permusuhan pada hari
kiamat, sebagai adzab yang setimpal bagi para
pelakunya.
Allah l berfrman,
Teman-teman akrab pada hari itu, sebagian-
nya menjadi musuh bagi sebagian yang lain,
40 Adab berteman dan bermuamalah ...
kecuali orang-orang yang bertakwa. (Az-
Zukhruf: 67)
Dalam mengomentari ayat ini, Ali bin Abi
Thalib berkata,
Dua orang sahabat yang mukmin dan dua
orang sahabat yang kafr, kemudian salah seorang
dari dua sahabat yang mukmin tersebut meninggal
dan dia diberi kabar gembira bahwa dia akan
masuk surga. Dia lantas mengingat sahabatnya
dan berkata, Ya Allah, sesungguhnya sahabatku
fulan dulu mengajak aku untuk taat kepada-Mu
dan kepada Rasul-Mu.Dia mengajakku berbuat
kebajikan dan meninggalkan keburukan, dia
memberi tahu aku bahwa aku pasti akan menemui-
Mu, oleh karena itu ya Allah, janganlah Engkau
menyesatkannya sepeninggalku sampai Engkau
memperlihatkan kepadanya seperti apa yang telah
Engkau perlihatkan kepadaku, dan Engkau ridha
kepadanya seperti Engkau ridha kepadaku.
Lalu dikatakan kepadanya, Pergilah!
Seandainya engkau tahu apa yang telah Aku per-
siapkan baginya di sisi-Ku, niscaya engkau lebih
banyak tertawa daripada menangis.
41 Adab berteman dan bermuamalah ...
Ali melanjutkan, Kemudian sahabatnya
meninggal dunia dan ruh mereka berdua berte-
mu, kemudian dikatakan kepada mereka berdua,
Hendaklah salah seorang dari kalian memuji
sahabatnya. Maka mereka berdua saling berkata
satu sama lain, Dia adalah sebaik-baik saudara,
sebaik-baik sahabat dan sebaik-baik teman akrab.
Dan jika salah seorang dari dua orang
sahabat dalam kekafran mati, dan dia dimasukkan
ke dalam api, dia mengingat sahabatnya, lantas
berkata, Ya Allah, sesungguhnya sahabatku fulan,
dulu mengajakku berbuat maksiat kepada-Mu
dan kepada Rasul-Mu. Dia mengajakku berbuat
dosa dan mencegahku melakukan kebaikan, dan
dia memberitahukanku bahwa aku tidak akan
menghadap-Mu. Karena itu ya Allah, janganlah
engkau memberinya hidayah sepeninggalku
sampai Engkau memperlihatkan kepadanya
seperti apa yang telah Engkau perlihatkan ke-
padaku, dan Engkau memurkainya seperti Engkau
memurkaiku.
Ali melanjutkan, Kemudian sahabatnya
pun mati dan ruh mereka bertemu, dan dikatakan
kepada mereka berdua, Hendaklah salah seorang
42 Adab berteman dan bermuamalah ...
dari kalian mencela sahabatnya! Maka mereka
saling berkata satu sama lain, Dia seburuk-buruk
saudara, dia seburuk-buruk sahabat, dia seburuk-
buruk teman dekat..
b) Bersama-sama dengan sahabatnya dalam
siksa dan kemurkaan
Ketika seseorang berwala kepada orang-
orang rusak, maka Allah l menyatukan hati mereka
di dunia dalam kemaksiatan, kemudian nanti di
akhirat mereka pun akan disatukan oleh Allah
dalam siksa yang sangat dahsyat.
Rasul n berabda,
Seseorang itu akan bersama dengan
orang yang dicintainya nanti di hari
kiamat.
20

Juga sabdanya,
20
HR. Bukhari dan Muslim
43 Adab berteman dan bermuamalah ...
Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum
melainkan dia akan dikumpulkan bersama
mereka.
21
Allah l berfrman tentang orang-orang
yang tidak mau berhijrah ke Madinah bersama
Rasulullah n dan para sahabatnya,
Sesungguhnya orang-orang yang diwafat-
kan oleh malaikat dalam keadaan men-
dzalimi dirinya, mereka (malaikat) berkata,
Bagaimana keadaan kalian? Mereka ber-
kata, Kami adalah orang-orang yang lemah
di bumi. Mereka (malaikat) berkata, Bukan-
21
Riwayat At-Thabrani dalam As-Shaghir dan di-shahih-kan oleh Al-
Albani
44 Adab berteman dan bermuamalah ...
kah bumi Allah itu luas sehingga kalian
berhijrah kepadanya? Maka mereka itu
tempat kembalinya jahanam, dan ia (jaha-
nam) seburuk-buruk tempat kembali. (An-
Nisa: 97)
Ayat ini berkenaan dengan sebagian orang-
orang Mekkah yang masuk Islam dan menyem-
bunyikan keislamannya. Tatkala Allah l meme-
rintahkan Rasul dan para sahabatnya untuk
hijrah ke Madinah, sebagian mereka ada yang
tidak mengindahkannya, dan memilih tetap di
Mekkah bergabung dengan orang-orang musyrik
karena beberapa pertimbangan. Maka tatkala me-
letus perang Badar mereka dipaksa oleh orang-
orang kafr untuk keluar bergabung dengan mereka,
mempersiapkan anak panah untuk menyerang
kaum muslimin. Maka sebagian dari mereka ada
yang terbunuh oleh kaum muslimin, berkenaan
dengan hal tersebut ayat ini turun, lalu Rasu-
lullah menulis surat kepada mereka agar cepat-
cepat bergabung dengan kaum muslimin dan tidak
memberi udzur bagi mereka.
45 Adab berteman dan bermuamalah ...
Allah l berfrman kepada para pelaku dosa
nanti pada hari kiamat,
Kumpulkanlah orang-orang yang dzalim
beserta teman sejawatnya. (Ash-Shaf: 22)
c) Penyesalan selama-lamanya.
Tidak syak lagi, bergaul dengan orang-
orang yang tidak baik akan menjadi bumerang
bagi dirinya, bahkan keluarganya, juga masyarakat
di sekitarnya. Ia akan menuai penyesalan yang
panjang di dunia sampai ke akhirat kelak. Berapa
banyak jiwa yang bejat, badan tidak terawat, rumah
tangga berantakan, hanya disebabkan bergaul
dengan pecandu kemaksiatan. Sedang siksa dan
penyesalan di akhirat lebih dahsyat lagi dan tidak
ada kata kembali.
Maka kepada saudara-saudaraku seiman,
hendaklah berpaling dari manusia-manusia yang
terlena dalam syahwat dan tenggelam dalam
syubhat, sebelum datang suatu masa yang tidak
lagi berguna kata maaf dan ratap.
46 Adab berteman dan bermuamalah ...
Allah l berfrman,
Dan ingatlah hari ketika orang yang dzalim
itu menggigit dua tangannya seraya berkata,
Aduhai kiranya dulu aku mengambil jalan
yang lurus bersama Rasul. Kecelakan besarlah
bagiku; kiranya aku dulu tidak menjadikan
si fulan jadi teman akrab. Sesungguhnya
dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran
ketika Al-Quran telah datang kepadaku,
dan setan itu penipu bagi manusia (Al-
Furqan 27-29)
rrJIrr
47 Adab berteman dan bermuamalah ...

BEBERAPA KISAH TENTANG
AKHIR KEHIDUPAN ORANG-
ORANG YANG BERTEMAN
DENGAN ORANG-ORANG
BURUK
Para pembaca yang budiman, sungguh indah
sabda Rasul tercinta yang menggambarkan akibat
yang diderita oleh siapa saja yang bergaul dengan
para pelaku nista, seumpama seseorang yang ber-
gaul dengan pandai besi, kalaulah tidak membakar
bajunya, minimal ia akan terkena asapnya. Sungguh
bergaul dengan mereka lebih bahaya ketimbang
berdekatan dengan ular berbisa.
Untuk lebih jelasnya, marilah kita menengok
kisah orang-orang pada masa silam, karena pada
48 Adab berteman dan bermuamalah ...
kehidupan mereka terdapat banyak pelajaran dan
nasihat untuk orang-orang setelahnya.
1. Al-Walid Ibnul Mughirah Almakhzumi
Setelah bertemu Abu Kuhafah (Abu Bakar)
dan bertanya tentang Al-Quran, maka Abu Bakar
memberitahunya, lalu ia keluar kepada orang-
orang Quraisy sambil berkata, Sungguh me-
ngagumkan apa yang telah diucapkan oleh Abi
Kabasyah (Rasulallah). Ini bukanlah syair atau
sihir, bukan pula igauan orang gila. Sungguh
ucapannya adalah kalamullah.
Kemudian Al-Walid menemui Nabi, lalu
beliau membacakan Al-Quran kepadanya, sehingga
ia tampak simpati kepadanya, lalu ia berkata,
Demi Allah aku telah mendengar sebuah ucapan
dari mulutnya, sebuah ucapan yang tidak mungkin
berasal dari seorang manusia ataupun jin, sungguh
ucapannya memiliki nikmat, tinggi tanpa tertan-
dingi, takkan ada seorang manusia pun yang mampu
untuk mengucapkannya.
Setelah orang-orang Quraisy mengetahui-
nya, mereka berkata, Jika Al-Walid murtad dari
49 Adab berteman dan bermuamalah ...
agama nenek moyangnya, niscaya semua orang-
orang Quraisy akan murtad pula bersamanya.
Sampailah berita ini kepada teman karibnya,
yaitu Abu Jahal. Maka ia berkata, Serahkanlah
masalah Al-Walid ini kepadaku, cukup aku sendiri
yang akan menanganinya. Sejurus kemudian Abu
Jahal mendatanginya dalam keadaan seolah-olah
ia berada dalam kesedihan yang sangat memilukan,
maka Al-Walid bertanya kepadanya, Mengapa
kamu kelihatan sedih sekali? Abu Jahal menjawab,
Bagaimana aku tidak sedih wahai Paman, se-
sungguhnya kaummu hendak mengumpulkan
harta untukmu. Al-Walid bertanya, Untuk
apa? Abu Jahal menjawab, Untuk memberikan
kepadamu sebagai santunan hari tuamu, mereka
mengira kamu telah memuji-muji ucapan
Muhammad, dan kamu mendatangi Ibnu Abi
Kabasyah dan Ibnu Abi Kuhafah untuk mendapat-
kan sisa makanan mereka berdua.
Maka Al-Walid berang dan berkata, Apakah
keluargaku berkata seperti itu? Orang-orang Quraisy
tentunya tahu bahwa aku orang terkaya di sini.
Kalian tentu tahu besarnya kekayaanku. Abu
Jahal berkata, Kalau begitu sampaikanlah komen-
50 Adab berteman dan bermuamalah ...
tarmu tentang Muhammad, hingga kaummu tahu
bahwa kamu mengingkari ucapannya dan mem-
bencinya. Dia berkata, Aku harus bilang apa?
Demi Allah, aku tidak tahu ada orang selainku
yang lebih pintar dalam bidang syair di antara
kalian, aku belum pernah mendengarnya melantun-
kan Rajaz, Qasidah, atau syair-syair bangsa jin.
Demi Allah, sungguh ucapannya sangat nikmat,
menghancurkan ucapan selainnya yang rendah,
ucapannya sungguh tinggi tanpa ada yang me-
lebihi. Abu Jahal berkata, Demi Allah kaum-
mu tidak akan rela hingga kamu menyampaikan
komen-tarmu tentangnya. Dia menjawab, Baik-
lah, tapi biarkan aku berpikir.
Ketika dia tengah berpikir, komentar apa
yang harus ia ucapkan, dia keluar menemui orang-
orang Quraisy di Darun Nadwah yang sedang
berembug tentang komentar-komentar mereka
tentang Muhammad sebelum jamaah-jamaah haji
berdatangan, agar nantinya mereka bisa meng-
halangi mereka dari Muhammad. Setelah terjadi
perdebatan sebentar lalu Al-Walid mengemukakan
pendapatnya tentang Muhammad.
51 Adab berteman dan bermuamalah ...
Dia berkata, Dia (Muhammad) tiada lain
hanyalah seorang penyihir. Tidakkah kalian me-
lihat dia memisahkan antara seseorang dengan
keluarga, anak dan hartanya? Abu Jahal sebagai
teman karib telah berhasil memperdayainya,
membangkitkan kecongkakannya, sehingga kilatan
cahaya hidayah yang hampir saja meneranginya
padam seketika, terhempas badai syubhat kawan
durjana. Lalu Allah menurunkan ayat sebagai
celaan dan ancaman baginya.
Allah l berfrman,
52 Adab berteman dan bermuamalah ...
Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang
yang Aku telah menciptakannya sendirian.
Dan aku jadikan baginya harta yang me-
limpah, dan anak-anak yang selalu bersamanya.
Dan ku lapangkan selapang-lapangnya.
Kemudian ia menginginkan agar Aku me-
nambahnya. Sekali-kali tidak, karena se-
sungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami.
Aku akan membebaninya mendaki pendakian
yang memayahkan. Sesungguhnya dia telah
memikirkan dan menetapkan. Maka
celakalah dia. Bagaimana dia menetapkan.
Kemudian celakalah dia, bagaimana dia
menetapkan. Kemudian dia memikirkan.
Sesudah itu dia bermasam muka dan me-
rengut. Kemudian dia perpaling dan me-
nyombongkan diri. Lalu dia berkata, Ini
tiada lain hanyalah sihir yang di pelajari.
53 Adab berteman dan bermuamalah ...
Ini tiada lain hanyalah perkataan manusia.
Aku akan memasukkannya ke dalam neraka
syaqar. (Al-Muddatsir:11-26)
Akhirnya dia mati dalam keadaan kafr
dan kelak akan dimasukkan ke dalam neraka untuk
selama-lamanya. Siapakah penyebabnya? Penyebab-
nya adalah teman yang buruk yang takkan rela diri-
nya terperosok, kecuali orang lain pun terperosok
bersamanya. Dan itulah akhir kehidupan dari
seseorang yang mengambil manusia durjana se-
bagai teman setia. Maka ambillah pelajaran!
2. Abu Thalib
Sejarah telah mempersaksikan, bahwa tidak
ada orang yang lebih berjasa kepada Rasulullah
n dalam membela beliau dari ancaman dan
intimidasi orang-orang kafir Quraisy karena
dakwah yang beliau lancarkan di Mekkah selain
Abu Thalib, paman beliau tercinta. Ia membesar-
kan Rasulullah n setelah kakek terkasih meninggal
dunia. Ia kerahkan segenap kemampuannya untuk
melindungi keponakan si yatim piatu. Ia berwala
54 Adab berteman dan bermuamalah ...
terhadap orang yang berwala kepada Rasulullah
n, dan ia jadikan musuh, orang-orang yang me-
musuhi Rasulullah n, siapa pun orangnya,
meskipun ia tidak mau mengikuti agamanya.
Pernah suatu ketika, Rasul n shalat di Kabah,
lantas Abu Jahal menawarkan kepada teman-
temannya, siapa yang berani mengganggu shalat-
nya. Maka Ibnu Azzubari bangkit dan mengambil
kotoran hewan beserta darah, kemudian melumur-
kannya ke muka Nabi, hingga Nabi menghentikan
shalatnya.
Setelah Abu Thalib mengetahuinya maka
ia langsung mendatangi mareka dengan menyan-
dang pedang, kemudian minta ditunjukkan kepada
nabi siapa pelakunya. Setelah mengetahuinya ia
langsung melumuri mereka dengan kotoran dan
darah hewan sebagai balasan atas kecongkakan
mereka terhadap keponakannya.Dan karena itu,
turunlah ayat sebagai sindiran terhadap Abu
Thalib yang menghalangi manusia dari menyakiti
Nabi padahal dia sendiri tidak mau beriman
kepada Nabi.
55 Adab berteman dan bermuamalah ...
Allah l berfrman,
Dan mereka melarang (orang lain) meng-
ganggunya, namun mereka sendiri menjauh-
kan diri dari padanya. (Al-Anam: 26)
Lalu Nabi mengabarkan kepadanya bahwa
sebuah ayat telah turun berkenaan dengannya,
dan beliau mengajaknya untuk masuk Islam, maka
Abu Thalib menjawabnya
Demi Allah mereka tidak akan mampu menyen-
tuhmu dengan komplotannya
Hingga jasadku terbujur di liang lahat
Dawahkanlah apa yang engkau bawa, tiada
penghalang bagimu,
Berilah kabar gembira dan sejukkanlah
pandangan mata
Engkau mengajakku mengikutimu dan aku pun
tahu engkau memberi nasihat
Sungguh benarlah engkau, dan engkau di tengah
kami adalah sang pemegang amanat
56 Adab berteman dan bermuamalah ...
Engkau tawarkan satu agama yang sungguh aku
tahu itulah
Agama paling baik yang harus diikuti manusia,
Kalaulah bukan karena makian atau takut
cercaan,
Pastilah engkau dapati diriku menerima dan
menyakini.
Begitu hebat pembelaannya terhadap Nabi
n, maka ketika ajal menjemputnya, Rasul n
berhasrat menyelamatkannya untuk yang terakhir
kali dari belenggu kekafiran dan kejahiliahan
sekaligus sebagai balas jasa atas segala pengorbanan
yang telah ia kerahkan kepada Nabi. Rasulullah
n bersabda kepadanya yang tengah sakaratul
maut,
Wahai pamanku, katakanlah bahwa tidak
ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, suatu
kalimat yang aku akan memberi pembelaan ke-
padamu di sisi Allah!
Namun, teman yang busuk, yaitu Abu
Jahal dan Abdullah bin Abi Umayah langsung
menimpali, Apakah kamu membenci agama
Abdul Muthalib? Lalu Rasul n mengulangi lagi
57 Adab berteman dan bermuamalah ...
dan mereka pun menimpali lagi, dan akhirnya ia
mati di atas agama Abdul Muthalib.
Kesedihan pun menyelimuti Rasul n, ia
tidak mampu menyelamatkan seseorang yang
sangat berjasa dalam kehidupan-nya, sehingga ia
berjanji akan senantiasa memohonkan ampunan
kepada Allah l untuk paman tercinta, namun
kemudian Allah l pun melarangnya.
Teman yang buruk takkan pernah ridha
andai-kata teman duduknya mendapatkan ke-
muliaan Islam sedang dia senantiasa dalam kegela-
pan kejahiliahan.
3. Kisah Asya Qais Penyair Jahiliyah
Namanya Maimun bin Qais, kunyahnya
Abu Basir, dia dijuluki Al-Asya (Si Rabun Senja),
karena matanya yang rabun. Dia lahir dan me-
ninggal di desa Manfuhah, sekarang menjadi
salah satu desa Riyadh di sebelah selatan. Asya
adalah salah satu penyair papan atas dan salah
satu ashabul muallaqat di kalangan ahli sastra.
Syair-syairnya menyentuh hingga dia dijuluki
Shanajatil Arab (genderang arab).
58 Adab berteman dan bermuamalah ...
Dia mendapati masa kenabian, dan me-
nyiapkan sebuah kasidah lalu pergi ke Madinah
untuk mengumumkan keislamannya dan memuji
nabi n dengan syair-syairnya. Namun orang-
orang Quraisy khawatir dengan kemampuannya
itu dia akan bergabung menguatkan barisan kaum
muslimin. Mereka lantas mengiming-imingi dia
dengan seratus ekor unta agar mau kembali, namun
ia menolak.
Mereka berkata, Sesungguhnya dia akan
menyuruhmu shalat. Dia menjawab, Mengabdi
kepada Rabb adalah sebuah kewajiban. Mereka
berkata, Dia akan menyuruhmu untuk memberi-
kan harta kepada orang-orang miskin. Dia men-
jawab, Berbuat kebajikan merupakan keniscayaan
Seorang dari mereka berkata, Dia akan melarang-
mu berbuat zina. Dia menjawab, Zina adalah
perbuatan keji dan buruk menurut akal, lagi pula
aku sudah tua, tidak membutuhkan seperti itu.
Kemudian ada yang berkata, Muhammad akan
melarangmu minum khamr. Dia menjawab,
Kalau yang ini, aku tidak bisa berhenti. Akhir-
nya dia pun kembali sambil berkata, Aku akan
puaskan dulu minum khamr setahun, kemudian
59 Adab berteman dan bermuamalah ...
baru akan menemui Muhammad. Namun belum
sampai ia ke kampung halamannya, di tengah
perjalanan dia terjatuh dari untanya hingga leher-
nya patah lalu mati.
Niat yang tulus, tekad yang bulat, per-
jalanan yang jauh, kecerdikan yang memukau,
itu semua hancur luluh hanya karena teman-teman
yang rusak dan ia pun mati dalam kekafran.
Semoga kisah-kisah ini bisa menjadi ibrah
dan nasihat bagi kita, sehingga kita lebih hati-hati
lagi dalam mengambil teman, terutama sekali dalam
menentukan pasangan hidup yang akan menemani
dan mendidik anak-anak kita.
4. Kisah Ibnul Asyats
Buku tarikh telah mencatatat haru biru-
nya sejarah orang-orang silam. Al-Hajjaj bin Yusuf
Ats-Tsaqaf adalah wakil khalifah Abdul Malik
bin Marwan untuk Irak. Ia sangat terkenal dengan
kedzalimannya. Pada masanya, Rutbeil raja turki
yang kafr telah menindas dan membunuh sebagian
dari kaum muslimin.
60 Adab berteman dan bermuamalah ...
Al-Hajjaj mempersiapkan pasukan untuk
menyerangnya, ia angkat Ibnul Asyats sebagai
panglima pasukan, padahal ia sangat membencinya
bahkan berhasrat untuk membunuhnya. Begitu
pun Ibnu Asyats, ia sangat benci terhadap Al-
Hajjaj, bahkan ia pernah bersumpah bahwa ia
akan menggulingkannya kalau Allah l mem-
beri umur yang panjang kepadanya.
Berangkatlah Ibnu Asyats bersama pasukan-
nya untuk menyerang Rutbeil, lalu ia pun berhasil
mengalahkannya, bahkan Rutbeil lari kocar-kacir
dan terus pindah dari satu negeri ke negeri yang
lain.
Setelah Ibnu Asyats berhasil menaklukan
Turki, ia berinisiatif untuk tidak memperluas invasi
sebelum situasi daerah yang ditaklukan pulih
kembali, dan muslimin menjadi kuat. Namun
kebijakan ini ditentang oleh Hajjaj, bahkan ia
mencelanya habis-habisan.
Ibnu Asyats berang dan kebenciannya
meledak, lalu ia memprovokasi pasukannya untuk
melepas baiat dari Al-Hajjaj. Keinginannya ini
disambut mereka dengan hangat, ia pun mem-
61 Adab berteman dan bermuamalah ...
provokasi orang Irak dan sekitarnya, bahkan
mengeluarkan para qura dan tokoh terpandang
untuk memberontak kepada Al-Hajjaj sekaligus
kepada khalifah.
Mengetahui hal ini, Al-Hajjaj marah dan
minta bantuan pasukan kepada khalifah untuk
melawan Ibnu Asyats. Khalifah merasa khawatir,
lalu mengutus orang terpandang untuk me-
nasehati Ibnu Asyats agar tidak memberontak
dan menumpahkan darah kaum muslimin, dan
khalifah berjanji akan menurunkan Al-Hajjaj
dan akan mengangkatnya sebagai amir di daerah
mana saja yang ia sukai dan akan mengutuhkan
upeti untuknya.
Ibnu Asyats menyerahkan tawaran khalifah
kepada pasukannya dan ia condong untuk me-
nerimanya, namun sayang seribu sayang tabiat
teman yang jahat selalu ingin menjerumuskan
diri mereka dan orang-orang yang besertanya
dalam kehancuran. Mereka menolak tawaran
khalifah, bahkan dengan congkaknya mereka
berkata bahwa mereka lebih kuat dan lebih banyak
jumlahnya.
62 Adab berteman dan bermuamalah ...
Ibnu Asyats pun tidak berkutik di hadapan
para sahabatnya yang buta akan kebenaran.
Akhirnya terjadilah pertempuran sesama kaum
muslimin, umat Islam dirundung kesedihan dan
kepiluan, lebih dari seratus kaum muslimin gugur,
dan Allah l pun memenangkan khalifah dan
pengikutnya.
Ibnu Asyats terus dikejar oleh pasukan
khusus hingga ia sampai ke negeri Rutbeil yang
dulu ia perangi, ia pun minta perlindungan kepada-
nya tanpa malu, maka Rutbeil melindunginya
bahkan memuliakannaya sebagai makar terhadap
kaum muslimin.
Setelah mengetahui keberadaannya, Al-
Hajjaj mengutus orang-orangnya kepada Rutbeil
agar menyerahkan Ibnu Asyats dan mengancam
akan mengerahkan beribu-ribu pasukan kalau ia
tidak menyerahkannya. Akhirnya Rutbeil meng-
khianati Ibnu Asyats dan menangkapnya, dan
menyerahkan kepada utusan Al-Hajjaj.
Ia lantas digiring dan dikawal ketat bahkan
ia dirantai dengan seorang pengawal supaya tidak
lari. Di tengah perjalanan ia naik ke dataran tinggi
63 Adab berteman dan bermuamalah ...
lalu melemparkan dirinya ke bawah hingga ia
tewas beserta pengawalnya. Fainnalillaahiwainna
ilaihi raajiuun.
Fitnah besar yang ia tiupkan hampirlah
padam, bahkan bisa berubah menjadi kemuliaan
dengan menerima tawaran khalifah, namun teman
yang jahat tidak menginginkan melainkan ke-
binasaan. Maka ambillah pelajaran wahai orang
yang berakal.
rrJIrr

64 Adab berteman dan bermuamalah ...
DAFTAR PUSTAKA
1. Adabul Mufrad
2. Tafsir Ibnu Katsir
3. Sunnan Abu Dawud
4. Akibat Salah Pergaulan
5. Mengapa Ragu Tinggalkan rokok
65 Adab berteman dan bermuamalah ...
66 Adab berteman dan bermuamalah ...
67 Adab berteman dan bermuamalah ...
BERTEMAN DENGAN
ORANG MUSLIM
Al-Imam Ibnu Qudamah v menyebut-
kan dalam bukunya
22
mengenai sifat-sifat yang
disyaratkan untuk memilih teman.
Nabi n bersabda:
Seseorang itu berada pada agama teman
karibnya. Maka hendaklah setiap orang
di antara kalian melihat siapa yang menjadi
temannya
23

22
Mukhtasar Minhaj Al-Qashidin, Oleh Imam Ibnu Qudama, tahqiq
oleh Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid
23
Diriwayatkan Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad dengan sanad
hasan.
68 Adab berteman dan bermuamalah ...
Ketahuilah bahwa tidak semua orang
layak dijadikan teman. Oleh karena itu, orang
yang dijadikan teman harus memiliki sifat-sifat
yang memang menunjang persahabatan. Ma-
salah ini ada persyaratannya, tergantung pada
manfaat yang dituntut dari persahabatan itu.
Apakah persahabatan itu berorientasi kepada
keduniaan seperti, pemanfaatan harta dan
kedudukan atau hanya sekedar persahabatan
biasa sebagai teman berbincang. Tapi, bukan ini
tujuan kami. Boleh jadi persahabatan itu ber-
orientasi agama, yang di sana terhimpun berb-
agai tujuan yang beragam. Di antaranya :
mencari manfaat lewat ilmu dan amal, mencari
manfaat lewat kedudukan untuk berjaga-jaga
dari gangguan orang yang bisa mengotori hati
dan menghalangi untuk melaksanakan ibadah,
atau mengambil manfaat beserta harta supaya ia
bisa mencukupi kebutuhannya dan mencari
dukungan dalam melaksanakan tugas sehingga
kondisinya menjadi kuat. Ada pula yang bertu-
juan untuk mecari kepentingan akhirat, seb-
agaimana yang dikatakan sebagian salaf: Per-
banyaklah teman, karena setiap orang Mukmin
itu mempunyai syafaat. Inilah di antara bebera-
69 Adab berteman dan bermuamalah ...
pa manfaat itu, yang setiap manfaat menuntut
syarat-syarat tertentu.
Secara global, orang yang engkau pilih
menjadi teman karib harus mempunyai lima sifat
sebagai berikut :
1. Orang yang berakal. Karena akal dan ke-
pandaian merupakan modal yang utama.
Tidak ada kebaikan bergaul dengan orang
yang bodoh karena bisa saja ia hendak mem-
berikan manfaat kepadamu, tapi justru mem-
beri mudharat. Yang kami maksudkan orang
berakal di sini ialah orang yang mengetahui
segala urusan sesuai dengan proporsinya.
Ia bisa memahaminya sendiri atau karena
diberitahu orang lain.
2. Baik akhlaknya. Ini merupakan keharusan.
Karena bisa jadi orang berakal tapi dirinya
merasa lebih banyak dikuasai amarah dan
nafsu, lalu dia tunduk kepada nafsunya
sehingga tidak ada manfaatnya bergaul
dengannya.
3. Bukan orang fasik. Orang fasik tidak punya
rasa takut kepada Allah l, orang seperti ini
70 Adab berteman dan bermuamalah ...
tidak bisa dipercaya dan tidak aman dari tipu
daya.
4. Bukan ahli bid`ah. Persahabatan dengannya
harus dihindari karena bid`ah yang dilaku-
kannya. Umar bin Al Khaththab a pernah
berkata: Hendaklah engkau mencari rekan-
rekan yang jujur, niscaya engkau akan hidup
aman dalam lindungannya. Mereka merupakan
hiasan saat gembira dan hiburan saat berduka.
Letakkan urusan saudaramu pada tempat yang
paling baik hingga dia datang kepadamu
untuk mengambil apa yang dititipkan kepada-
mu. Hindarilah musuhmu dan waspadailah
temanmu, kecuali orang yang bisa dipercaya.
Tidak ada orang yang bisa dipercaya, kecuali
orang yang takut kepada Allah. Janganlah engkau
berteman dengan orang yang keji karena
engkau bisa belajar dari kefasikannya. Jangan
engkau bocorkan rahasiamu kepadanya dan
mintalah pendapat dalam menghadapi masa-
lahmu kepada orang-orang yang takut kepada
Allah.
Yahya bin Mu`adz v berkata : Seburuk-
buruk teman ialah apabila engkau masih
71 Adab berteman dan bermuamalah ...
perlu berkata kepadanya, `Sebutlah namaku
dalam doamu`, engkau hidup bersamanya
dalam basa-basi, dan engkau masih perlu
meminta maaf kepadanya.
Sekumpulan orang memasuki tempat Al Hasan
v, yang saat itu dia sedang tidur. Lalu di
antara mereka ada yang langsung memakan
buah yang ada di sana. Maka setelah bangun
Al Hasan v berkata : Semoga Allah l
merahmatimu. Begitulah yang layak dilaku-
kan seorang sahabat. Abu Ja`far bertanya
kepada rekan-rekannya: Bolehkah salah
seorang di antara kalian memasukkan tangan-
nya ke dalam saku baju temannya, lalu dia
mengambil apapun yang dikehendakinya?
Mereka menjawab: Tidak boleh. Abu Ja`far
berkata : Kalau begitu kalian bukanlah
sahabat karib seperti yang kalian katakan.
Diriwayatkan bahwa Fath AlMushiliy men-
datangi temannya yang bernama Isa At-
Tammar (Isa si penjual korma). Ternyata Isa
tidak ada dirumah. Lalu Al Fath berkata ke-
pada budak perempuan Isa: Keluarkan
kantong milik saudaraku! Maka budak
72 Adab berteman dan bermuamalah ...
perempuan itu menuruti perintah Farh,
lalu Fath mengambil dua dirham. Setelah ia
pergi. Tak seberapa lama kemudian Isa pu-
lang ke rumah, dan budaknya mengabarkan
apa yang telah terjadi. Isa berkata : Jika kamu
berkata jujur maka engkau menjadi perem-
puan merdeka. Setelah melihat isi kantong-
nya, ternyata benar apa yang dikatakannya,
lalu Isa memerdekakannya.
5. Tidak rakus terhadap dunia.
Ada beberapa hak sahabat yang harus dipenuhi
seseorang karena jalinan persahabatan dan
persaudaraan di antara mereka :
a) Mereka harus memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya, yang bisa dibedakan menurut
tiga tingkatan:
Memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
ketika diminta dan ia mampu. Disertai
dengan wajah berseri. Ini tingkatan yang
paling rendah.

73 Adab berteman dan bermuamalah ...


Memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
tanpa menunggu dia meminta. Ini
tingkatan pertengahan.
Lebih mengutamakan untuk Memenuhi
kebutuhan sahabatnya daripada memilih
kebutuhan dirinya sendiri. Ini tingkatan
yang paling tinggi,
Diantara orang salaf ada yang mencari-cari
keluarga saudaranya setelah empat puluh
tahun sepeninggalnya, lalu dia memenuhi
segala kebutuhannya.
b) Pada saat tertentu lidah tidak boleh berbicara,
dan pada saat lain harus berbicara. Yang di-
maksud dengan diam ialah tidak menyebut-
kan aibnya saat sahabatnya ada atau saat dia
tidak ada, tidak membantahnya, tidak men-
debatnya, tidak menanyakan sesuatu yang
sahabatnya itu tidak suka untuk mengata-
kannya, tidak bertanya saat bertemu : Mau
kemana ? Boleh jadi sahabatnya itu tidak
ingin diketahui ke mana dia akan pergi, tetap
menjaga rahasianya sekalipun persahabatan-
nya sudah putus, tidak menjelek-jelekkan

74 Adab berteman dan bermuamalah ...


siapa pun yang dicintai sahabat, dan tidak
menceritakan kepada temannya celaan orang
lain mengenainya.
c) Tidak boleh mengatakan apapun yang tidak
disukai, kecuali hal-hal yang memang harus
dikatakan karena perkara amar maruf nahi
mungkar sebab tidak ada keringanan untuk
diam dalam hal ini. Cara ini merupakan
bentuk amal baik kepadanya.
Ketahuilah, jika engkau menuntut teman be-
bas dari kekurangan, engkau tidak mendapat-
kannya. Barangsiapa kebaikannya lebih
dominan dari keburukannya, itu sudah bagus.
Ibnul Mubarak v berkata : Orang Mukmin
memaklumi kesalahan teman, orang munafk
mencari-cari kesalahan orang lain.
Al Fudhail v berkata : Sifat ksatria adalah
memaafkan kesalahan teman.
Engkau harus meninggalkan su`uz zhan (buruk
sangka) terhadap sahabatmu dan menafsirkan
perbuatannya dengan husnuzh zhan (baik
sangka) sebisa mungkin. Nabi n bersabda :
75 Adab berteman dan bermuamalah ...
Jauhilah prasangka karena prasangka itu
merupakan pekerjaan yang paling dusta
24

Ketahuilah, bahwa Su`uzh zhan akan men-
dorong kepada tindakan memata-matai, yang
mana hal itu dilarang. Menutupi aib merupa-
kan sifat orang-orang yang taat beragama.
Di samping itu, iman seseorang belum di-
anggap sempurna sebelum dia mencintai
saudaranya apa-apa yang dia cintai bagi diri-
nya sendiri. Tingkat persahabatan yang
paling rendah ialah memperlakukan sahabat-
nya dengan cara yang dia suka jika dia di-
perlakukan seperti itu pula. Tidak dapat di-
ragukan, engkaupun ingin agar sahabatmu
menutupi aibmu dan tidak membuka ke-
burukan-keburukanmu. Jika dia tidak ber-
buat seperti itu, tentu engkau akan meradang.
Lalu bagaimana mungkin engkau meng-
hendaki darinya sesuatu yang dia tidak ke-
hendaki darinya? Jika engkau menginginkan
suatu keadilan, padahal engkau sendiri tidak
24
HR. Al Bukhari-Muslim.
76 Adab berteman dan bermuamalah ...
memberikan keadilan itu, berarti engkau
masuk dalam frman Allah l:
Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang
yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain, mereka
minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar
atau menimbang untuk orang lain, mereka
mengurangi. (QS. al-Muthafffn: 1-3).
Pangkal keengganan menutupi aib dan ke-
inginan untuk membocorkannya adalah
kedengkian dan iri hati. Di antara sebab
paling menonjol yang membangkitkan iri dan
dengki diantara sesama sahabat dan saudara
adalah perdebatan. Hal ini didominasi ke-
inginan untuk menonjolkan keutamaan
dirinya dan kepandaiannya serta melecehkan
77 Adab berteman dan bermuamalah ...
rivalnya. Siapa yang mendebat sahabatnya
lalu memvonisnya sebagai orang yang bodoh,
lalai atau telat mikir, itu semua merupakan
bentuk penghinaan. Sesuatu yang membuat
dada panas dan mengakibatkan permusuhan.
d) Lidah harus berbicara. Sebagaimana tuntutan
persahabatan, yang harus diterapkan pada
lidah ialah tidak mengatakan hal-hal yang
tidak disukai. Lidah harus mengatakan hal-
hal yang disukai. Bahkan, ini bisa dikatakan
sebagai ciri khusus persahabatan. Maksud
dari keberadaan sahabat ialah untuk diambil
manfaatnya, bukan untuk dihindari dari ke-
jahatannya. Makna dari tidak bicara ini
sendiri adalah tidak menyakiti. Oleh karena
itu, seseorang harus menunjukkan kecintaan
kepada sahabatnya lewat lidahnya, mencari
tahu keadaannya, menanyakan masalahnya,
menampakkan perhatian kepadanya, menun-
jukkan kesenangan saat sahabatnya senang.
Dalam sebuah hadits yang shahih disebut-
kan :
78 Adab berteman dan bermuamalah ...
Jika salah seorang diantara kalian men-
cintai saudaranya, maka hendaklah ia
menyatakannya kepadanya
25

Di antara cara menunjukkan kecintaan
kepadanya ialah memanggilnya dengan
sebutan yang paling disukainya. Umar bin
Al-Khaththabzberkata: Tiga perkara yang
engkau bisa menunjukkan cintamu dengan-
nya; memberi salam jika engkau berjumpa
dengannya, memberinya tempat duduk, dan
memanggilnya dengan sebutan yang paling
dia sukai. Cara lain ialah dengan memuji-
nya jika ia melihat kebaikan keadaannya dan
memang pujian itu layak untuk disampai-
kan, begitu pula memuji anak-anaknya, ke-
luarganya, dan perbuatannya serta apapun
yang ada pada dirinya. Selagi semua itu mem-
buatnya gembira tanpa berlebih-lebihan dan
tanpa dusta. Dia juga bisa memuji orang lain
di hadapannya, yang memang layak dipuji,
tanpa menyembunyikannya.
25
HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud
79 Adab berteman dan bermuamalah ...
Jika dia berbuat baik kepadamu sesuai dengan
hakmu, maka engkau harus mengucapkan
terimakasih kepadanya. Jika ada seseorang
yang hendak menjelek-jelekkannya di bela-
kang punggungnya, maka engkau harus
menetralisir. Sebab hak pershabatan ialah
segera memberi perlindungan dan pertolongan.
Dalam Ash-Shahihain
26
disebutkan :
Orang Muslim itu adalah saudara Mus-
lim lainnya, dia tidak mendzhaliminya
dan tidak menelantarkannya
Siapa yang tidak tergerak untuk melindungi
kehormatan saudaranya, berarti dia telah
menelantarkannya. Dalam hal ini engkau
mempunyai dua pertimbangan:
Engkau bisa memperkirakan apa yang
dikatakan orang itu tentang diri sahabat-
mu juga pernah dikatakannya di hadapan
sahabatmu tentang dirimu. Tentu engkau
akan mengatakan seperti apa yang engkau
26
Yaitu dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim.

80 Adab berteman dan bermuamalah ...


inginkan dari sahabatmu untuk mengata-
kannya.
Engkau bisa memperkirakan bahwa seakan-
akan sahabatmu ada di balik dinding se-
hingga bisa mendengarmu. Maka apa
yang terbetik didalam hatimu untuk
membelanya saat sahabat-mu hadir, harus
dilakukan saat dia tidak hadir. Seseorang
yang tidak tulus dalam masalah ini, ber-
arti dia orang munafk.
Engkau juga harus mengajari dan menasihati
sahabatmu. Kebutuhan sahabat terhadap ilmu
tidak kalah penting dari kebutuhannya ter-
hadap harta. Jika engkau kaya ilmu, maka
ajarilah sahabatmu dan bimbinglah dia.
Nasihat ini harus engkau sampaikan kepada-
nya secara rahasia. Perbedaan antara nasihat
dan menjatuhkan orang lain tergantung cara
dan kapan melakukannya. Kita harus tahu,
kapan melakukannya secara rahasia dan
kapan melakukannya secara terang-terangan.
Sebagaimana perbedaan antara mudarah dan
mudahanah dalam hal faktor pendorong atas

81 Adab berteman dan bermuamalah ...


diamnya seseorang dari kemungkaran. Jika
engkau diam untuk keselamatan agamamu
dan terdapat mashlahat untuk temanmu, maka
itu disebut mudarah. Tapi jika engkau diam
untuk kepentingan pribadimu dan kesela-
matan kedudukanmu serta untuk memper-
oleh nafsu syahwatmu, maka engkau melaku-
kan mudahanah. Nasihatilah dia secara lemah
lembut, jangan menghardiknya secara lang-
sung atau mencercanya. Jika dia menolak,
bersikap keraslah kepadanya.
e) Mendoakan sahabat sewaktu hidupnya dan
setelah matinya. Mendoakannya seperti
engkau berdoa untuk dirimu sendiri. Diri-
wayatkan dari hadits Abu Ad-Darda` a
bahwa Nabi n bersabda :
82 Adab berteman dan bermuamalah ...
Doa seorang Muslim bagi saudaranya
yang tidak berada ditempat dikabulkan.
Di sisi kepalanya ada seorang malaikat yang
diwakilkan. Setiap kali dia mendoakan
suatu kebaikan bagi saudaranya, maka
malaikat yang diwakilkan itu menjawab
`Amin, dan bagimu seperti itu pula`.
27
Abu Ad-Darda` biasa mendoakan beberapa
sahabatnya dengan menyebut nama-nama
mereka. Adapun Al-Imam Ahmad bin Hambal
biasa berdoa pada waktu sahur untuk enam
orang diantara sahabatnya.
Adapun doa untuk teman yang sudah me-
ninggal, dikatakan oleh Amr bin Huraits :
Jika seorang hamba mendoakan untuk
saudaranya yang telah meninggal, malaikat
akan mendatangi kuburan temannya lalu
mengatakan, `Wahai penghuni kubur yang
terasing, ini ada hadiah dari saudara yang
sayang kepadamu.
28

27
HR. Muslim.
28
Asy Syaikh Ali Hasan mengatakan, Ucapan tersebut tidak bisa
diyakini dan janganlah dihiraukan karena tidak ada dalam Al-Qur`an
dan As-Sunnah.
83 Adab berteman dan bermuamalah ...
f ) Setia dan tulus. Maksud setia ialah tetap
mencintai sahabatnya sekalipun sudah me-
ninggal dunia. Yaitu, dengan mencintai anak-
anaknya atau rekan-rekannya. Rasulullah n
memuliakan seorang wanita tua, seraya ber-
sabda: Dia biasa membantu kami selagi
Khadijah masih hidup, sesungguhnya kesetiaan
itu termasuk iman. Diantara gambaran ke-
setiaan ialah tidak mengurangi rasa tawadhu`
kepadanya, sekalipun kedudukannya sudah
tinggi, mapan, dan terpandang. Tapi mengikuti
sahabat dalam hal-hal yang bertentangan
dengan agama tidak termasuk kesetiaan. Al-
Imam Asy-Syaf`i v menjalin persahabatan
dengan Muhammad bin Abdul Hakam.
Hubungannya cukup harmonis dan dekat.
Saat menjelang ajalnya, Al-Imam Asy-Syaf`i
v ditanya orang-orang: Kepada siapakah
kami harus belajar sepeninggalmu wahai
Abu Abdillah
29
? Muhammad bin Abdul
Hakam mendekati Al-Imam Asy-Syaf`i v
mengharapkan kehormatan untuk ditunjuk
sebagai pengganti beliau, lalu Al-Imam Asy-
Syaf`i v menjawab : Kepada Abu Ya`qub
29
Yaitu kuniyah Al-Imam Asy-Syaf`i v
84 Adab berteman dan bermuamalah ...
Al-Buwaithi. Muhammad bin Abdul Hakam
merasa terpukul. Pada waktu itu Muhammad
bin Abdul Hakam mendukung madzhab
Al-Imam Asy-Syaf`i v. Tapi Al-Buwaithi
sendiri lebih wara` dan lebih zuhud. Al-Imam
Asy-Syaf`i v memberi nasihat kepada kaum
Muslimin dan tidak mau bersikap mudahanah.
Berbaliklah Muhammad bin Abdul Hakam,
dia tidak lagi mendukung pendapat-pendapat
Al-Imam Asy-Syaf`i v dan menjadi pen-
dukung Al-Imam Malik. Termasuk kesetiaan
ialah tidak mau mendengar omongan-
omongan yang tidak baik tentang sahabatnya
dan tidak berkawan dengan musuh temannya.
g) Tidak membebani, tapi justru memberi keri-
nganan. Tidak membebani temannya dengan
hal-hal yang berat dan sulit. Sebaliknya sese-
orang harus mendatangkan kegembiraan
kepada sahabatnya dengan membebaskannya
dari beban dan kebutuhan. Dia juga tidak
boleh mengandalkan kedudukan dan harta
sahabatnya. Dia harus memenuhi hak-haknya
dan tawadhu` kepadanya. Tujuan mencintai-
nya hanya karena Allah semata, menolong
85 Adab berteman dan bermuamalah ...
agamanya, bertaqarrub kepada Allah l
dengan memenuhi hak-haknya, dan menjaga
nama baiknya. Hendaklah dia tidak merasa
malu kepada temannya, sebagaimana dia tidak
malu kepada dirinya sendiri. Ja`far bin Mu-
hammad n berkata: Sahabat yang paling
berat bagiku adalah yang membebaniku dan
aku harus mawas diri terhadap dirinya, sedang-
kan yang paling ringan di hatiku adalah jika
aku bersama dia, sama saja seperti aku sedang
sendirian.
Sebagian orang bijak berkata: Siapa yang
tidak membebani, maka persahabatannya
bisa langgeng. Untuk melengkapi hal ini,
engkau harus bisa melihat keutamaan pada
diri sahabat atas dirimu, bukan melihat ke-
utaman dirimu atas dirinya. Kalau perlu,
engkau harus bisa menempatkan dirimu
seperti pembantunya.
30

rrJIrr
30
Dikutip dari Kitab Minhajul Qashidin (Jalan Orang-orang Yang
Mendapat Petunjuk), Karya Ibnu Qudamah v, dengan beberapa
perbaikan.
86 Adab berteman dan bermuamalah ...
ADAB BERMUAMALAH
DENGAN ORANG KAFIR
Orang Muslim meyakini bahwa seluruh
agama adalah batil, kecuali agama Islam. Para
pemeluk semua agama adalah kafr, kecuali pemeluk
agama Islam karena mereka orang-orang Mukmin
dan orang-orang Muslim.
Allah l berfrman:
Sesungguhnya agama yang diridhai disisi
Allah adalah Islam.(Ali Imran: 19)
Firman Allah l:
87 Adab berteman dan bermuamalah ...
Barangsiapa mencari agama selain agama
Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
agama itu daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi. (Ali
Imran: 85)
Firman Allah l:
Pada hari ini telah Aku sempurnakan
untuk kalian agama kalian, dan telah Ku-
cukupkan kepada kalian nikmatKu, dan
telah Kuridhai Islam sebagai agama kalian
(Al-Maidah: 3)
Orang Muslim meyakini bahwa semua
agama sebelum Islam telah dihapus dengan Islam.
Islam adalah agama seluruh manusia. Oleh Karena
itu, Allah l tidak menerima agama selain Islam.
Allah l tidak meridhai agama-agama selain Islam.
88 Adab berteman dan bermuamalah ...
Allah l tidak meridhai syariat-syariat selain
syariat Islam. Oleh karena itu, setiap muslim harus
menerapkan adab-adab berikut terhadap orang
kafr.
1. Berlepas diri dari kekafirannya dan tidak
meridhainya karena meridhai kekafran adalah
kekafran.
2. Benci kepada orang kafr karena kebencian
Allah l kepadanya. Disebabkan cinta dan
benci itu harus karena-Nya. Oleh karena
itu, selagi Allah l membencinya karena
kekafrannya, maka orang Muslim pun mem-
benci orang kafr karena kebencian-Nya ke-
pada orang kafr.
3. Tidak memberikan loyalitas dan kasih sayang
kepadanya karena dalil-dalil berikut:
Firman Allah l:
89 Adab berteman dan bermuamalah ...
Janganlah orang-orang Mukminin me-
ngambil orang-orang kafr menjadi wali
dengan meninggalkan orang-orang Muk-
minin. (Ali Imran: 28)
Firman Allah l:
Kamu tidak akan mendapati suatu kaum
yang beriman kepad Allah dan hari akhirat
saling berkasih sayang dengan orang-orang
yang menentang Allah dan Rasul-Nya. Sekali-
pun orang-orang itu bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara ataupun keluarga mereka.
(Al-Mujadilah: 22)
90 Adab berteman dan bermuamalah ...
4. Berbuat adil dan berbuat baik kepadanya,
jika ia bukan orang kafir yang harus di-
perangi.
Allah l berfrman:
Allah tidak melarang kalian untuk ber-
buat baik dan berlaku adil terhadap orang-
orang yang tiada memerangi kalian karena
agama dan tidak (pula) mengusir kalian
dari negeri kalian. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berlaku adil.
(Al-Mumtahanah: 8)
Pada ayat yang mulia di atas, Allah l mem-
bolehkan berbuat adil dan berbuat baik ke-
pada orang-orang kafr, kecuali orang-orang
kafr yang wajib diperangi karena mereka
91 Adab berteman dan bermuamalah ...
mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri
dalam ketentuan orang-orang yang wajib
diperangi.
5. Menaruh rasa kasihan yang bersifat umum.
Dengan memberinya makan jika ia lapar,
memberinya minum jika ia kehausan, me-
ngobatinya jika ia sakit, menyelamatkan dari
kebinasaan, dan menjauhkan gangguan ter-
hadapnya.
Rasulullah n bersabada:
Sayangilah orang yang ada di bumi,
niscaya engkau disayang siapa yang di
langit
31

Rasulullah l bersabda:
Pada setiap orang yang mempunyai hati
yang basah terdapat pahala
32

31
HR. Ath-Thabrani dan Al-Hakim. Hadits ini Shahih
32
HR. Ahmad dan Ibnu Majah. Hadits ini Shahih
92 Adab berteman dan bermuamalah ...
6. Tidak mengganggu harta, darah dan ke-
hormatannya jika ia bukan termasuk orang
yang wajib diperangi.
Rasulullah l bersabda:
Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya
Aku haramkan kedzhaliman atas diriKu,
dan Aku mengharamkan terhadap kalian.
Oleh karena itu, kalian jangan saling
mendzhalimi.
33
Rasulullah l bersabda: Barangsiapa yang
menyakiti orang kafir dzimmi, maka aku
menjadi lawannya di hari kiamat.
34
7. Ia boleh memberikan hadiah, menerima
hadiahnya, dan memakan hadiahnya jika
ia orang Yahudi dan orang Nasrani (ahli
kitab). Hal ini berdasarkan dalil-dalil berikut:
33
HR. Muslim
34
HR. Muslim
93 Adab berteman dan bermuamalah ...
Allah l berfrman:
Makanan orang-orang yang diberi ahli
kitab itu halal bagi kalian (Al-Maaidah: 5)
Dikisahkan dalam hadits yang shahih bahwa
Rasulullah n diundang makan oleh orang
Yahudi Madinah, kemudian beliau me-
menuhi undangannya dan memakan makanan
yang dihidangkan kepada beliau.
8. Tidak menikahkan wanita Mukminah
dengannya dan boleh menikahi wanita-wanita
kafr dari ahli kitab, berdasarkan dalil-dalil
berikut:
Allah l melarang pernikahan wanita
Mukminah dengan orang kafr secara mutlak
dalam frman-Nya:
Mereka (wanita-wanita mukminah) tersebut
tidak halal bagi orang-orang kafr itu dan
94 Adab berteman dan bermuamalah ...
orang-orang kafr itu tidak halal bagi mereka.
(QS. al-Mumtahanah: 10)
Firman Allah l:
Dan janganlah kalian menikahkan orang-
orang musyrik, dengan wanita-wanita
Mukmin sebelum mereka beriman. (Al-
Baqarah: 221)
Allah l membolehkan seorang Muslim
menikahi wanita-wanita ahli kitab dalam
frman-Nya:
Dan dihalalkan mengawini wanita-wanita
yang menjaga kehormatan di antara wanita-
95 Adab berteman dan bermuamalah ...
wanita yang berimandan wanita-wanita
yang menjaga kehormatan di antara orang-
orang yang diberi Al-Kitab sebelum kalian,
bila kalian telah membayar maskawin
mereka dengan maksud menikahinya, tidak
dengan maksud berzina dan tidak pula
menjadikannya gundik-gundik. (QS. al-
Maidah: 5)
9. Mendoakannya bila orang kafr bersin dan
mengucapkan Alhamdulillah. Hal ini di
sebabkan orang kafr pernah bersin di samping
Rasulullah n dan mengucapkan: Alham-
dulillah karena mengharap Rasulullah n
mengucapkan: yarhamukallah (semoga Allah
merahmatimu). Tapi beliau mendoakan
dengan ucapan: Yahdikumullahu wa yushlihu
baalakum (semoga Allah memberi petunjuk
kepada kalian dan memperbaiki urusan
kalian).
10. Tidak memulai ucapan salam kepada orang
kafir dan jika orang kafir mengucapkan
salam kepadanya, maka ia menjawabnya
dengan mengatakan wa`alaikum (dan juga
atas kalian).
96 Adab berteman dan bermuamalah ...
Disebabkan Rasulullah l bersabda:
Jika orang-orang ahli kitab mengucapkan
salam kepada kalian, maka katakan kepada
mereka: Wa`alaikum (juga atas kalian)
35

11. Mendesaknya ke jalan yang paling sempit
jika bertemu dengan mereka di jalan.
Rasulullah n bersabda:
Janganlah kalian memulai mengucapkan
salam kepada orang-orang Yahudi dan
orang-orang Nasrani. Jika kalian bertemu
salah seorang dari mereka di jalan, maka
doronglah ke jalan yang paling sempit
baginya
36

35
Muttafaqun Alaih.
36
HR. Abu Daud dan Ath-Thabrani. Hadits ini hasan.
97 Adab berteman dan bermuamalah ...
12. Tidak menyerupai orang kafr dan hendak-
lah menyelisihinya. Misalnya, dengan mem-
biarkan jenggotnya apa adanya, menyemir
rambut yang beruban. Berbeda dengannya
dalam pakaian dan kopiah karena dalil-dalil
berikut:
Rasulullah l bersabda:
Barangsiapa meniru suatu kaum, maka
ia termasuk mereka.
37
Rasulullah l bersabda: Sesungguhnya
orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani
tidak menyemir, maka berbedalah dari
mereka
38

Maksudnya, mewarnai jenggot dan rambut
dengan warna kuning atau merah. Akan
tetapi, mewarnainya dengan warna hitam
dilarang.
37
Muttafaqun Alaih.
38
HR. Al-Bukhari.
98 Adab berteman dan bermuamalah ...
Rasulullah n bersabda:
Rubahlah ini (rambut putih) dan tinggal-
kan warna hitam
39

rrJIrr
39
HR. Muslim.
99 Adab berteman dan bermuamalah ...
PENJELASAN POINT
KEEMPAT DAN KEENAM
Untuk menambah wawasan keislaman kita,
penyusun akan menukilkan tentang pembagian
orang kafir dalam Islam, yang di susun oleh
Ustadz Dzulqarnain dalam Majalah An-Nashihah.
Pembagian orang kafr dalam Islam
Orang kafr dalam syari`at Islam ada empat
macam:
Pertama: Kafr Dzimmi. Yaitu orang kafr
yang membayar jizyah (upeti) yang dipungut
tiap tahun sebagai imbalan olehnya, karena mereka
tinggal di negeri kaum Muslim. Kafr seperti ini
tidak boleh dibunuh selama ia masih mentaati
peraturan-peraturan yang dikenakan kepada
mereka.
100 Adab berteman dan bermuamalah ...
Banyak dalil yang menunjukkan hal tersebut.
Di antaranya frman Allah l:
Perangilah orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari
kemudian dan mereka tidak mengharamkan
apa yang telah di haramkan oleh Allah dan
Rasul-Nya dan tidak beragama dengan
agama yang benar (Islam). Yaitu orang-orang
yang diberikan Al-Kitab kepada mereka,
sampai mereka membayar jizyah dengan
penuh, sedang mereka dalam keadaan
shoghirun (hina, rendah, patuh). (At-
Taubah: 29)
101 Adab berteman dan bermuamalah ...
Juga diterangkan dalam hadits dari Buraidah
riwayat Muslim: Rasulullah n apabila mengang-
kat amir dan pemimpin pasukan, beliau mem-
berikan wasiat khusus untuknya. Wasiat supaya
bertaqwa kepada Allah dan wasiat pada orang-
orang yang bersamanya dengan kebaikan. Ke-
mudian, beliau berkata: Berperanglah kalian di
jalan Allah dengan nama Allah. Berperanglah
kalian dan jangan mencuri harta rampasan perang
dan janganlah mengkhianati janji dan janganlah
kalian melakukan tamtsil (mencincang atau me-
rusak mayat). Dan janganlah membunuh anak
kecil. Apabila engkau berjumpa dengan musuhmu
dari kaum musyrikin, dakwahilah mereka kepada
tiga perkara. Ajaklah mereka kepada Islam. Apa-
bila mereka menerima, maka terimalah dari mereka
dan tahanlah tangan terhadap mereka. Apabila
mereka menolak, maka mintalah jizyah (upeti)
dari mereka dan tahanlah tangan terhadap mereka.
Apabila mereka menolak, maka mintalah per-
tolongan kepada Allah, kemudian perangilah
mereka.
102 Adab berteman dan bermuamalah ...
Dalam hadits Al-Mughirah bin Syu`bah,
dengan riwayat Al-Bukhari: Kami diperintah oleh
Rasul n kami untuk memerangi kalian sampai
kalian menyembah Allah, atau kalian membayar
jizyah.
Kedua: Kafr Mu`ahad. Yaitu orang-orang
kafr yang membuat kesepakatan antara mereka
dan kaum Muslimin untuk tidak berperang
dalam kurun waktu yang telah di sepakati. Dan
kafr seperti ini juga tidak boleh dibunuh, sepan-
jang mereka menjalankan kesepakatan yang telah
dibuat.
Allah l berfrman:
Maka selama mereka berlaku istiqamah
terhadap kalian, hendaklah kalian berlaku
istiqamah pula terhadap mereka. Sesung-
guhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaqwa. (At-Taubah: 7)
103 Adab berteman dan bermuamalah ...
Dan Allah l berfrman:
Kecuali, orang-orang musyrikin yang kalian
telah mengadakan perjanjian dengan mereka
dan mereka tidak mengurangi dari kalian
sesuatu pun dari isi perjanjian dan tidak
pula mereka membantu seseorang yang me-
musuhi kalian, maka terhadap mereka itu
penuhilah janjinya sampai batas waktunya.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaqwa. (At-Taubah: 4)
Ayat yang senada dengannya adalah ayat
12 dari surat At-Taubah.
Rasulullah l bersabda dalam hadits
Abdullah bin Amr dengan riwayat Al-Bukhari:
104 Adab berteman dan bermuamalah ...
Barangsiapa yang membunuh kafr mu`ahad, ia
tidak akan mencium bau surga. Sesungguhnya
bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh
tahun.
Ketiga: Kafr musta`man. Yaitu orang kafr
yang mendapat jaminan keamanan dari kaum
Muslimin atau sebagian kaum Muslimin. Kafr
jenis ini juga tidak boleh dibunuh, sepanjang
masih berada dalam jaminan keamanan.
Allah l berfrman:
Dan jika di antara seseorang kaum Musy-
rikin meminta perlindungan kepadamu, maka
lindungilah ia agar ia sempat mendengar
frman Allah, kemudian antarkanlah ia ke
tempat yang aman baginya. Demikian itu
disebabkan mereka kaum yang tidak me-
ngetahui. (At-Taubah: 6)
105 Adab berteman dan bermuamalah ...
Dalam hadits Ali bin Abi Thalib v,
Rasulullah n menegaskan: Dzimmah (janji,
jaminan, keamanan dan tanggung jawab) kaum
Muslimin itu satu, di usahakan oleh orang yang
paling bawah sekalipun.
Al-Imam An-Nawawi v berkata: Yang
diinginkan dengan dzimmah di sini adalah aman
(jaminan keamanan). Maknanya bahwa aman
kaum Muslimin kepada orang kafr itu adalah
sah (di akui), maka siapa yang di berikan kepada-
nya aman dari seorang Muslim, maka haram atas
Muslim lainnya mengganggu, sepanjang ia masih
berada dalam amannya.
Dalam hadits Ummu Hani` dengan riwayat
Al-Bukhari beliau n berkata: Wahai Rasululah,
anak ibuku (yaitu Ali bin Abi Thalib) menyangka
bahwa ia boleh membunuh orang yang telah
saya lindungi, yaitu Fulan bin Hubairah. Maka
Rasulullah n bersabda: Kami telah melindungi
orang yang engkau lindungi wahai Ummu Hani`.
Keempat: kafr Harbi. Yaitu kafr selain yang
tiga di atas. Kafr jenis inilah yang disyariatkan
106 Adab berteman dan bermuamalah ...
untuk diperangi dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam syariat Islam.
Demikianlah pembagian orang kafr oleh
para ulama, seperti; Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi
Al-Wadi`i, Asy-Syaikh Al-Utsaimin, Abdullah Al-
Bassam, dan lain-lainnya. Dan bagi yang menelaah
buku-buku fiqih dari berbagai madzhab akan
menemukan benarnya pembagian ini. Wallahul
Musta`an.
rrJIrr
107 Adab berteman dan bermuamalah ...
PENJELASAN POINT
KETUJUH
40
Boleh menerima hadiah dari orang-orang
Yahudi dan Nasrani bukan berarti tanpa batasan.
Kalau ternyata dibalik hadiah ada tendensi untuk
merusak aqidah dan mengotori iman kita, ter-
lebih lagi manusia yang tak lepas dari kelemahan
dan budaya orang timur yang sering merasa tidak
enakan tentu jalan keselamatan adalah menolak
hadiah atau bantuan tersebut. Di antara bentuk
bantuan adalah dengan diberangkatkan ke
negeri kafr untuk sekolah dan menetap di sana.
Termasuk bantuan negara kafr kepada pemerin-
tahan kaum Muslimin di dunia Islam apakah
pinjaman ringan atau hibah dan hadiah itu tak
lepas dari tendensi buruk untuk menindas umat
40
Dinukil dari adab bergaul hal 140-142. Tidak memberi salam ke-
pada orang kafr.
108 Adab berteman dan bermuamalah ...
Islam dan mendikte pemerintahan Muslim. Sudah
seharusnya penguasa kaum Muslimin untuk ber-
gantung hanya kepada Allah dan mempersenjatai
diri kita dengan iman yang benar dan amal shalih
niscaya kita akan mendapatkan kejayaan dan ke-
bahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. Saya
merasa prihatin ketika membaca di surat kabar
beberapa waktu yang lalu bahwa pemerintah
Amerika akan memberi hadiah uang sebesar 157
juta dolar Amerika kepada Departemen Agama
Republik Indonesia. Mudah-mudahan berita ini
tidak benar. Seandainya benar, sebagai orang yang
beriman kepada Allah l dan hari akhir saya yakin
pihak Depag tidak akan gegabah untuk menerima
bantuan tersebut dan tidak akan menjual akidah
demi mendapatkan uang meskipun uang tersebut
tidak dikorupsi dan digunakan untuk kepentingan
kaum Muslimin. Ada kaidah yang berbunyi:
Menghindarkan mudharat harus diutamakan
dari mendapatkan manfaat.
rrJIrr
109 Adab berteman dan bermuamalah ...
PENJELASAN POINT
KEDELAPAN
Tidak Menikahkan Wanita Mukminah
Dengan Orang Kafr
Sudah jelas dalilnya dan kami persilahkan
pembaca untuk membaca buku khusus tentang
haramnya wanita mukminah untuk menikah
dengan laki-laki kafr. Bagi wanita Mukminah
yang belum mendapatkan jodoh dari pria
Muslim hendaknya bersabar dan banyak berdoa
kepada Allah l. Sesungguhnya bersama kesulitan
pasti ada kemudahan. Semoga anda lulus ujian.
Boleh menikahi wanita-wanita kafr dari
ahli kitab bukan berarti dianjurkan, bahkan yang
lebih utama untuk menikahi wanita Muslimah.
Diantara hikmah dibolehkannya menikahi wanita
kafr dari ahli kitab Wallahu a`lam diharapkan
isteri akan masuk Islam karena umumnya wanita
110 Adab berteman dan bermuamalah ...
adalah makhluk yang lemah dan lebih setia ke-
pada suami. Perlu diingatkan untuk kondisi di
Indonesia pada umumnya kita laki-laki sebagai
orang yang lemah iman dan termasuk strategi
misionaris kristen melakukan nikah campur untuk
mengkristenkan pihak suami. Dan tidak sedikit
strategi mereka banyak berhasil. Pernah penyusun
tanyakan kepada Syaikh bin Qu`ud di Riyadh
Saudi Arabia beberapa tahun yang lalu maka
syaikh menjawab kalau kita ditanya tentang hal
ini kita jawab: Jangan Anda menikah dengan
perempuan kafr dari ahli kitab.
rrJIrr

111 Adab berteman dan bermuamalah ...
DAFTAR PUSTAKA
1. Mukhtasar Minhaji Al-Qosidin, oleh Imam
Ibnu Qudamah, tahqiq Syaikh Ali Hasan Ali
Abdul Hamid.
2. Minhajul Muslim, oleh Syaikh Abu Bakar
Jabir Al-Jazairi, penerbit Daril Falah.
3. Jalan orang-orang yang mendapat petunjuk,
oleh Imam Ibnu Qudama, penerbit Al Kautsar
Jakarta

You might also like