You are on page 1of 2

Akhir Bulan, Green Building Balai Kota Beres

06 Dec 2010

Hiburan Indo Pos

UPAYA meretrovit gedung Blok G Balai Kota DKI Jakarta untuk diselaraskan dengan konsep green building dipastikan bisa diselesaikan paling lambat 15 Desember mendatang. Hal itu sesuai dengan antara Dinas Perumahan DKI dengan kontraktor. Jika pada 15 desember tidak bisa diselesaikan, pekerjaan harus dihentikan dan akan dilanjutkan tahun berikutnya. "Karena Blok G yang diretrovit. Biro Umum menjadi tuan rumah. Nota kesepakatan antara Dinas Perumahan dan Biro Umum, pada 15 Desember pekerjaan harus sudah bisa diselesaikan," ujar Kepala Biro Umum DKI Reswan W Soewardjo, kemarin. Jika retrovit gedung Blok G bisa diselesai-- kan, konsep green building akan dilanjutkan secara massal pada gedung-gedung lain milik Pemprov DKF. Baik di tingkat provinsi maupun wilayah. Yang sudah mengawali bangunan sekolah di bawah kendali Dinas Pendidikan. Yakni SMPN 1 Cikini. Meskipun bukan menjadi proyek percontohan, seluruh bangunan sekolah di lima wilayah DKI sebelumnya ditarget bisa menerapkan green building Namun, urung dilakukan lantaran saat itu, paradiga yang dipakai masih menggunakan konsep lama. Yakni dengan mengubah total materi bangunan serta melengkapi dengan solar cell. Dengan menggunakan konsep itu, untuk bisa menerapkan konsep green building pada satu bangunan saja dibutuhkan minimal Rp 5 miliar hanya untuk pembelian solar cell dengan kapasitas daya 6.000 watt. Jumlah tersebut belum mencakup rehab konstruksi bangunan yang menelan biaya antara Rp 4 miliar hingga Rp 14 miliar. Jika ditotal, green building paradigma lama untuk satu bangunan menelan biaya sekitar Rp 19 miliar. Setelah dilakukan sejumlah revisi yang melibatkan para pakar lingkungan, bangunan baikdalam negeri maupun luar negeri, akhirnya muncul pendekatan baru konsep green building yang lebih murah dan praktis. Yakni bagaimana gedung itu bisa hemat energi. Tidak harus merombak total bangunan, tapi cukup mengganti atau merawat fasilitas peralatan yang ditengarai boros energi. Mengecilkan suhu AC, mengganti lampu yang boros dengan yang hemat, mematikan lampu dan alat elektronik lain jika tidak digunakan, menghemat penggunaan air serta mampu mengolah sampah sendiri. Dengan cara tersebut, untuk bisa menerapkan green building tidak membutuhkan biaya besar. Justru menekan biaya perawatan yang biasanya digunakan untuk membayar biaya energi. Menurut R-eswan, jika rctrovit gedung Blok G Balai Kota bisadiselesaikan, retrovit gedung pemerintahan lain diserahkan kepada masing-masing kepala SKPD untuk memeloporinya.

Seperti bangunan sekolah menjadi tanggungjawab Dinas Pendidikan, bangunan pemkodya menjadi tanggungjawab walikota serta bangunan SKPD lainnya. Setelah gedung Blok G Balai Kota bisa diselaraskan dengan konsep green building, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sendiri akan melanjutkan program yang didukung Clinton Foundation itu ke bangunan sekolah. Pada saat yang bersamaan dikeluarkan Pergub green building yang mewajibkan seluruh pemilik dan pengelola bangunan yang berada di wilayah DKI untuk menerapkan konsep serupa. Pelaksanaan green building pada gedung swasta-akan diawasi oleh buil-ding inspector. Seberapa besar penghematan energi bisa dilakukan, Pemprov tidak memberikan patokan. Pemprov memberikan kesempatan masyarakat seluas-luasnya untuk menentukan sendiri seberapa kemampuan untuk berhemat. Mulai gedung tinggi untuk perkantoran, pusat bisnis, industri, apartemen serta pemukiman biasa. Semakin besar penghematan energi bisa dilakukan. Pemprov akan memberikan apresiasi dengan kemudahan ijin serta kompensasi lainnya. "Pergub green building memang sifatnya mandatory. Meskipun tidak memaksa berapa jumlah penghematan, tapi seluruh bangunan harus bisa melaksanakan penghematan itu," kata Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Hari Sasongko, (aak/rul/pes)

You might also like