You are on page 1of 33

KEBANKSENTRALAN

DR. Ir. PerdanaWahyu S t DR I P d W h Santosa, MM

perdana.ws@gmail.com

PPM School of Management

Bank Indonesia
Sistem Moneter dan Perbankan Indonesia Lembaga Negara yang L b N Independen Mencapai dan Memelihara Kestabilan Rupiah Meningkatkan Daya Saing g y g Perekonomian Nasional

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Fungsi BI
Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral S t l yang i d independen d l melaksanakan t d dalam l k k tugas d dan wewenangnya. Undang-undang baru BI, yaitu UU No. 23/1999 tentang g g ,y g Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/ 2009. No 2009 Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal y g yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini. g g g
3 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Sasaran Strategis
Mencapai kestabilan moneter p Memelihara kesinambungan keuangan BI Meningkatkan Efektivitas manajemen moneter Sistem perbankan yang efektif Stabilitas sistem keuangan Memelihara k M l h keamanan d efisiensi dan f sistem pembayaran
4 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Sasaran Strategis
Menerapkan prinsip Good Governance pada Perbankan Nasional Mengembankan organisasi melalui SDM yang kompeten melalui budaya kerja yang berbasis y j y g knowledge Mencapai keberhasilan transformasi BI yang dinamik dan modern

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Fungsi BI
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan l k k d melaksanakan setiap tugas d wewenangnya sebagaimana i dan b i ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak eksternal, termasuk pemerintah RI tidak dibenarkan , p mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi d l b b k dalam bentuk apapun d pihak manapun k dari h k juga. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
6 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

BI Sebagai Badan Hukum


Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undangundang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan p pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh g gy g g masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk d atas nama sendiri d d l maupun d b dk k dan d di dalam di luar pengadilan.
7 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Tujuan Kebijakan Moneter BI


Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. p g Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada i fl i t i d inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi p g j g sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating) floating).
8 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Tujuan Kebijakan Moneter BI j j


Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya Bank Indonesia karenanya, juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas g g nilai tukar yang berlebihan. Tujuan BI bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada l l hk l k d level tertentu.
9 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Tujuan Kebijakan Moneter BI


Dalam l k D l pelaksanaannya, B k Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga). Tujuan utamanya menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
10 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Tujuan Kebijakan Moneter BI


Secara operasional pengendalian sasaran-sasaran moneter operasional, sasaran sasaran tersebut menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah p p p g p maupun valuta asing. Penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan.

Bank Indonesia dapat melakukan pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah b d k P i i S i h

11

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Proses Kebijakan Moneter

12

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Kerangka Kebijakan Moneter di Indonesia I d i


Dalam melaksanakan kebijakan j moneter, Bank Indonesia menganut sebuah kerangka kerja yang dinamakan Inflation Targeting Framework (ITF). Kerangka kerja ini diterapkan secara formal sejak Juli 2005, setelah f l k l lh sebelumnya menggunakan kebijakan moneter yang menerapkan uang y g p g primer (base money) sebagai sasaran kebijakan moneter.
13 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Inflation Targeting Framework (ITF)


Dengan kerangka ini, Bank Indonesia secara eksplisit mengumumkan sasaran inflasi kepada publik dan kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah tersebut tersebut. Untuk mencapai sasaran inflasi, kebijakan moneter dilakukan secara forward looking, artinya perubahan stance kebijakan f g y p moneter dilakukan melaui evaluasi apakah perkembangan inflasi ke depan masih sesuai dengan sasaran inflasi yang telah dicanangkan. di k

14

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Inflation Targeting Framework (ITF)


Dalam ITF ini, kebijakan moneter juga ditandai oleh transparansi dan akuntabilitas kebijakan kepada publik. Secara operasional, stance kebijakan moneter dicerminkan oleh penetapan suku b d k l h k bunga k b k (BI kebijakan Rate) yang diharapkan akan memengaruhi suku bunga pasar uang dan suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan. Perubahan suku bunga ini pada akhirnya akan memengaruhi output dan inflasi.
15 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

BI Rate sebagai Suku Bunga Acuan


Definisi
BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. p p .

Fungsi BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank I d B k Indonesia melalui pengelolaan lik idi (l d i ll i l l likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. p j
16 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

BI Rate sebagai Suku Bunga Acuan


Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan. Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam p perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI , p y Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan. Sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila inflasi y p ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan.
Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

17

Operasi Moneter Bank Indonesia


Dalam rangka mencapai sasaran akhir kebijakan moneter, Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter melalui pengendalian suku bunga (target suku bunga). Suku bunga kebijakan yang dikenal dengan istilah BI Rate kebijakan, Rate, ditetapkan melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Dalam tataran operasional, BI rate tercermin dari pergerakan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) overnight O/N.

18

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Operasi Moneter Bank Indonesia


PUAB atau Pasar Uang Antar Bank adalah kegiatan pinjam g g p j meminjam dana antara satu Bank dengan Bank Lainnya. Suku bunga PUAB merupakan harga yang terbentuk dari kesepakatan pihak yang meminjam dan meminjamkan dana. Kegiatan di PUAB dilakukan melalui mekanisme over the counter (OTC) yaitu t i t it terciptanya k kesepakatan antara peminjam kt t i j dan pemilik dana yang dilakukan tidak melalui lantai bursa. Jangka waktu PUAB yaitu antara satu hari kerja (overnight) sampai dengan satu tahun.

19

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Operasi Moneter Bank Indonesia


Agar pergerakan suku bunga PUAB O/N tidak terlalu g p g g melebar dari anchor-nya (BI Rate), Bank Indonesia selalu berusaha untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan likuiditas perbankan secara seimbang sehingga terbentuk suku bunga yang wajar dan stabil. Kebutuhan likuiditas perbankan diestimasi dengan mempertimbangkan f k f k autonomus seperti operasi b k faktor-faktor pemerintah, jatuh waktu instrument OPT dan Standing Facilities serta mutasi dari uang kartal. g Faktor-faktor tersebut dapat berdampak ekspansi maupun kontraksi likuditas di pasar uang.
20 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Operasi Moneter
Operasi Moneter merupakan implementasi dari kebijakan moneter oleh B k Indonesia d l rangka pengendalian t l h Bank I d i dalam k d li moneter melalui Operasi Pasar Terbuka dan Standing Facilities. OPT merupakan kegiatan transaksi di pasar uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan Bank dan/atau pihak lain dalam rangka Operasi Moneter Moneter. Standing Facilities merupakan kegiatan peminjaman dana (lending facility) dari Bank Indonesia kepada Bank dan/atau pihak lain dan penempatan dana (deposit facility) oleh Bank dan/atau pihak lain di Bank Indonesia dalam rangka Operasi Moneter.
21 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Sistem Perbankan
Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehatihatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya, hasilnya pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf nasional, hidup rakyat banyak. Struktur perbankan di Indonesia, terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan g operasionalnya. BPR tidak dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah. Sementara prinsip kegiatan BPR dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
22 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Institusi Perbankan

23

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Stabilitas Sistem Keuangan


Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan sumber dana dan menyerap kejutan (shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah gangguan terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan. Sistem k keuangan yang stabil adalah sistem k bl d l h keuangan yang k kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan d menyebar risiko secara b k b k baik. Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan p p g pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
24 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Stabilitas Sistem Keuangan dan Moneter

25

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA


SP adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, d mekanisme yang di k i untuk melaksanakan l b dan k i dipakai t k l k k pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Komponen dari SP adalah alat pembayaran, ada mekanisme kliring hingga penyelesaian akhir (settlement). Komponen l i seperti l b yang t lib t d l K lain ti lembaga terlibat dalam menyelenggarakan sistem pembayaran. Bank, lembaga keuangan selain bank, lembaga bukan bank g g g penyelenggara transfer dana, perusahaan switching bahkan hingga bank sentral (lihat Perkembangan).
26 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Real Time Gross Settlement (RTGS)

27

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Dewan Gubernur
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang Deputi Gubernur Senior sebagai wakil wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak-banyaknya tujuh Deputi Gubernur. p Masa jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama untuk sebanyak-banyaknya 1 k l masa jabatan b k b kb k kali b berikutnya.

28

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Dewan Gubernur
Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila mengundurkan diri. Terbukti melakukan tindak pidana kejahatan. Tidak dapat h d secara f k d l jangka waktu 3 ( ) Td kd hadir fisik dalam k k (tiga) bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. p gg gj . dinyatakan pailit atau tidak mampu memenuhi kewajiban kepada kreditur. Berhalangan tetap.

29

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Dewan Gubernur
Gubernur, Deputi Gubernur p Senior, dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Calon Deputi Gubernur diusulkan l h d lk oleh Presiden d berdasarkan rekomendasi dari Gubernur Bank Indonesia. (vide ( Pasal 41 UU No.3 Tahun 2004 yang mengubah UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonsia) Indonsia).
30 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Organisasi BI

31

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Pengambilan Keputusan
Rapat Dewan Gubernur (RDG), sebagai suatu forum p ( ) g pengambilan keputusan tertinggi. Diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter serta moneter, sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau menetapkan kebijakan lain k b k l yang b f prinsipil d strategis. bersifat l dan Pengambilan keputusan dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur, atas dasar prinsip musyawarah demi mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, Gubernur menetapkan keputusan akhir.
32 Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

Tugas 2
Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Jelaskan maksudnya? Indikator inflasi lainnya? Bagaimana Bekerjanya Kebijakan Moneter? Apa tujuan lelang SBI? Apa saja indikator Perbankan Nasional? Apa yang dimaksud dengan Stabilitas Sistem Keuangan? g Jelaskan fungsi RTGS dalam sistem pembayaran!

33

Perdana Wahyu Santosa-PPM School of Management

You might also like