You are on page 1of 12

Standar Kinerja 4

Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Masyarakat

Taufik Rahman Lingkar Studi CSR www.csrindonesia.com Pelatihan Penilaian Kinerja Keberlanjutan Bogor, 14-15 April 2010

Sistematika Presentasi
y y y y

Pendahuluan Tujuan Wilayah Aplikasi Standar Kinerja:


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Persyaratan Umum Keselamatan Infrastruktur dan Peralatan Keselamatan dari Materi Berbahaya Isu-isu Kesehatan Lingkungan dan Sumberdaya Alam Penyebaran Penyakit Menular Persiapan dan Respon Keadaan Darurat Personel Sekuriti.

Pendahuluan
y Dampak Positif Projek: Serapan tenaga kerja, jasa, peluang ekonomi pembangunan. y Dampak Negatif Projek: Berisiko kecelakaan, kesalahan terstruktur, mengeluarkan bahan B3, penyebaran penyakit menular. y Tujuan Pengukuran Kinerja: y Masyarakat selamat dari kemungkinan bahaya dan dampak negatif sosial, ekonomi dan lingkungan dari operasi projek. y Berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan, keselamatan dan keamanan masyarakat. y Memastikan pengamanan dilakukan menurut hukum nasional dan hukum adat.

Wilayah Aplikasi
y Diaplikasikan sejak rencana desain projek (masuk dalam

isu AMDAL). y Penggunaan standar Keselamatan dan Keamanan Kerja, termasuk penggunaan alat keselamatan dari bahaya bahan kimia, bilogis dan radiologi. y Penggunaan standar internasional dalam melakukan langkah preventif dan proteksi terjadinya kecelakaan.

1. Persayaratan Umum
y Terdapat dokumen evaluasi risiko (risk
Masuk dalam disain rencana projek, konstruksi, konstruksi hingga operasi. y Ada panduan tindakan preventif.
y

assessment) dampak projek kepada kesehatan dan keselamatan masyarakat:

y Jika menimbulkan risiko: y Ada rencana aksi (minimasi dan reduksi). y Terdapat program, langkah community engagement, mekanisme penanganan keluhan, pemantauan dan pelaporan penanganan risiko. y Melakukan tindakan kolaboratif dengan pemerintah, LSM dan masyarakat terkena dampak.

2. Keselamatan Infrastruktur dan Peralatan


y Rancangan, proses pembangunan,

pengoperasian dan penonaktifan berbagai elemen infrastruktur dan peralatan di lokasi penuh risiko yang mengancam keselamatan masyarakat menggunakan standar good international industries practice. y Menghindari terjadinya bencana alam.

3. Keselamatan dari Bahan Beracun (Berbahaya)


y Mencegah dan memperkecil potensi gangguan keselamatan

masyarakat dari bahan beracun (termasuk limbah B3).


y Melakukan treatment khusus, melakukan pencegahan dari

bahan beracun. y Meminimalisasi dan mengontrol materi berbahaya yang dihasilkan dari produksi, transportasi, jual-beli, penanganan bahan beracun, penyimpanan dan penggunaan aktivitas projek. y Penggunaan manajemen penanganan hama terpadu dengan mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan ramah sosial [menggunakan kearifan lokal], penggunaan pestisida yang rendah mengandung racun bagi manusia, mengendapankan penggunaan musuh alami daripada pestisida untuk membunuh hama, menggunakan pestisida yang direkomendasikan oleh WHO.

4. Isu-isu Lingkungan dan Sumberdaya Alam


y Menghindari atau meminimalkan memburuknya situasi

dari dampak bencana alam sebagai akibat dari perubahan tata guna lahan seperti longsor dan banjir. y Menghindari atau meminimalkan dampak negatif penggunaan dan perubahan kontur dan kualitas tanah, kualitas air, dan sumber daya alam lainnya digunakan oleh masyarakat yang terkena dampak.

5. Penyebaran Penyakit Menular


y Mencegah atau memperkecil potensi

pencemaran air, pencegahan endemik dan mengurangi kecelakaan. y Jika terjadi penyebaran penyakit tertentu secara endemik lakukan perbaikan lingkungan untuk membantu reduksi penyakit. y Lokalisasi pegawai yang terkena penyakit menular.

6. Persiapan dan Tanggap Darurat


y Melakukan penilaian risiko. y Berkolaborasi dengan pemerintah

dan masyarakat untuk respons atas situasi darurat. y Jika kapasitas Pemda tidak memadai, perusahaan berperan aktif. y Melakukan dokumentasi kesiapsiagaan, memberikan informasi yang tepat, menyusun rencana aksi.

7. Personel Sekuriti
y Terdapat evaluasi dan pertimbangan atas putusan

penggunaan tenaga keamanan dari negara, masyarakat dan kolaborasi keduanya.


y Utamakan kolaborasi dengan memberikan

pelatihan standar keamanan internasional kepada masyarakat. y Penggunaan senjata dan kekuatan lainnya hanya untuk defensif dan preventif secara proporsional. y Perhatikan dengan baik mekanisme keluhan.

y Jika hanya menggunakan keamanan negara jangan

sampai ada konflik dengan otoritas keamanan publik. y Melakukan penyeledikan secara berkala atas dugaan tindakan pelanggaran hukum, atau ada tindakan kasar dari personel sekuriti.

Terima Kasih

Taufik Rahman Lingkar Studi CSR www.csrindonesia.com rahman.taufik@gmail.com

You might also like