Professional Documents
Culture Documents
Pengantar
Pembagian Kekuasaan
Dalam rangka menyelenggarakan kepentingan rakyat Mencegah kesewenang-wenangan (Fungsi Kekuasaan Lembaga-lembaga Negara)
Hubungan Kekuasaan
Horisontal
Hubungan antara kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Vertikal
Hubungan yang bersifat atasan dan bawahan, dalam arti antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Di dalamnya terdapat semacam pembagian kerja antara pusat dan daerah
BPK
Kekuasaan Eksaminatif (Inspektif)
PRESIDEN
Kekuasaan Pemerintahan Negara (kekuasaan Eksekuitif)
MA
MK
KY
Kekuasaan Kehakiman
Kekuasaan Legislatif
EKSEKUTIF LEGISLATIF
YUDIKATIF
DPR
Kekuasaan legislatif
BPK
Kekuasaan Eksaminatif (Inspektif)
PRESIDEN
Kekuasaan Pemerintahan Negara (kekuasaan Eksekuitif)
DPA
Kekuasaan Konsultatif
MA
Kekuasaan Yudikatif
34 LEMBAGA
LEMBAGA TINGGI NEGARA Presiden, DPR, DPD, MPR, MK, MA, BPK
LEMBAGA NEGARA
LEMBAGA DAERAH
Dalam negara Kesatuan jelas sekali terlihat bahwa Pembagian kekuasaan secara vertikal melahirkan garis hubungan antara pusat dan daerah dalam sistem : 1. Desentralisasi 2. Dekonsentrasi 3. Medebewind
1. Desentralisasi :
Pasal 1 Butir 7 UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah:
Penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Dekonsentrasi :
Pasal 1 Butir 8 UU No. 32 / 2004 tentang Pemerintahan Daerah:
Pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
Penugasan dari Pemerintah kepada daerah* dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu
(* daerah = Provinsi, Kabupaten, Kota)