You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENCEGAHAN HIPERTENSI

disusun untuk memenuhi tugas PBL Keperawatan Komunitas II

oleh : Rizka Annisa Hanif NIM 082310101067

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2011-2012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


Alamat: Jl. Kalimantan No. 37-Kampus Bumi Tegal Boto Kotak Pos 159 Telp./Fax (0331) 487145 (0331) 323450 JEMBER 68121

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Pokok Bahasan : Pencegahan Hipertensi Sasaran Target Waktu Hari/Tgl Tempat : Agregat Dewasa : Peserta Pengajian Ibu-Ibu RW 5 : 16.00-17.00 : Minggu, 15 Mei 2011 : Rumah Ibu Hj. Siti Rahmaniyah di RT 3, RW 5 Lingkungan Krajan Barat, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur A. Latar Belakang Dari pengkajian yang telah dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember selama dua minggu di RW 5, Lingkungan Krajan, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, kelompok usia dewasa sebagian besar dalam kondisi sehat. Namun pada kelompok usia lansia ditemukan satu orang warga yang menderita hipertensi. Kelompok usia dewasa sebanyak 66,1 % (152 dari 230 orang) memiliki kebiasaan merokok. Merokok merupakan faktor penyebab munculnya hipertensi. Dengan demikian penduduk RW 5 beresiko menderita hipertensi. Mayoritas penduduk RW 5 adalah suku Madura, dimana mereka suka dengan makanan yang asin, sehingga dalam mengolah makanan mereka cenderung menambahkan garam dalam jumlah yang cukup banyak. Asupan garam dalam jumlah banyak dapat memicu timbulnya hipertensi. Dari data yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kondisi kesehatan warga RW 5 beresiko menderita hipertensi, sehingga tindakan yang perlu dilakukan adalah upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi sehat

dan mencegah hipertensi pada kelompok usia dewasa, sehingga mampu menekan resiko terjadinya hipertensi pada kelompok usia dewasa di masa mendatang. B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan Ibu-Ibu Pengajian dapat mengetahui pencegahan hipertensi. C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan : a. Ibu-Ibu Pengajian akan dapat menjelaskan pengertian hipertensi; b. Ibu-Ibu Pengajian akan dapat menjelaskan penyebab hipertensi; c. Ibu-Ibu Pengajian akan dapat menjelaskan tanda dan gejala hipertensi; d. Ibu-Ibu Pengajian akan dapat menjelaskan pencegahan dan penanganan hipertensi. D. GARIS BESAR MATERI 1. Pengertian Hipertensi 2. Penyebab Hipertensi 3. Tanda dan Gejala Hipertensi 4. Pencegahan dan Penanganan Hipertensi E. METODE 1. Jenis model pembelajaran: Pertemuan (tatap muka) 2. Landasan teori: Ceramah dan Diskusi 3. Langkah pokok a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik b. Mengajukan masalah c. Mengidentifikasi pilihan tindakan d. Memberi komentar e. Menetapkan tindak lanjut F. MEDIA 1. LCD 2. Leaflet

G. PENGORGANISASIAN 1. Penanggung jawab 2. Penyaji 3. Moderator 4. Fasilitator 5. Operator 6. Sie Perlengkapan 7. Observer 8. Sie. Dokumentasi H. PROSES KEGIATAN
Proses Pendahuluan Tindakan Kegiatan Penyuluhan 1. Memberi salam, memperkenalkan diri, dan membuka penyuluhan 2. Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat Menanyakan materi yang akan disampaikan pada peserta, apakah pernah tahu sebelumnya Menerima jawaban dan member komentar terhadap jawaban peserta Menjelaskan pengertian hipertensi Menjelaskan penyebab hipertensi Menjelaskan tanda dan gejala yang timbul pada hipertensi Menjelaskan pencegahan dan penanganan hipertensi 1. Menutup pertemuan dengan mengundang pertanyaan atau komentar dari peserta 2. Menampung jawaban dan memberi komentar tentang pendapat dari peserta 3. Menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama dengan peserta 4. Menutup pertemuan dan memberi salam Kegiatan Peserta Memperhatikan dan menjawab salam Memperhatikan Waktu 5 menit

: Rizka Annisa Hanif : Rizka Annisa Hanif : Dwi Anis Sulistiari : Ahdya Islaha : Kimas Arya Udayana : Ditha Ariesya Pradana : Elsa Yuniar : Kicha Kartini

Penyajian

1.
2.

Memperhatikan, dan menjawab Memberikan sumbang saran Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan dan mencatat Memperhatikan dan mencatat Memperhatikan dan membalas salam

15 menit

3. 4. 5. 6.
Penutup

10 menit

I. EVALUASI a. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?

b. Apa yang dapat menyebabkan hipertensi? c. Apa tanda dan gejala yang terjadi pada hipertensi? d. Bagaimana pencegahan dan penanganan yang dapat dilakukan pada hipertensi? J. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Darah Tinggi/ Hipertensi. http://rsbk-batam.co.id/DarahTinggi_ Hipertensi.htm [10 Mei 2011] Mansjoer, Arif. dkk. 2002. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapsis Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Mayasari, Meike. 2008. NATRIUM, KALIUM DAN HIPERTENSI. http://dietsehat.wordpress.com/2008/05/19/natrium-kalium-dan-hipertensi/ [13 Mei 2011] Price, Sylvia. 2006. PATOFISIOLOGI Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Volume 2. Jakarta: EGC. Venty. 2010. Penyebab dan Penanganan Hipertensi. http://forum.um.ac.id/index. php? PHPSESSID=1dad52eb6f2d555d0151b18962636c05&topic=14196.msg 14241#msg14241 [10 Mei 2011] Penyuluh

Rizka Annisa Hanif NIM 082310101067 Lampiran 1. Materi 2. Leaflet 3. Daftar Hadir

LAMPIRAN: Materi PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA KELOMPOK USIA DEWASA A. Definisi Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satusatunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah. Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg (normalnya 120/80 mmHg). B. Penyebab Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu : 1. Hipertensi esensial atau primer Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong hipertensi primer sedangkan 10% nya tergolong hipertensi sekunder. 2. Hipertensi sekunder Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain lain. Karena golongan terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensi esensial, maka penyelidikan dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita hipertensi esensial.

Berdasarkan faktor akibat hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara: 1. 2. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. 3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. Berdasarkan faktor pemicu, Hipertensi dibedakan atas yang tidak dapat dikontrol seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan. Pada 70-80% kasus hipertensi primer, didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarga. Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka dugaan hipertensi primer lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita kembar monozigot (satu telur), apabila salah satunya menderita Hipertensi. Dugaan ini menyokong bahwa faktor genetik mempunyai peran didalam terjadinya hipertensi. Sedangkan yang dapat dikontrol seperti kegemukan/obesitas, stress, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam. Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial. Hubungan antara stress dengan hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas. Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti, akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.

Berdasarkan penyelidikan, kegemukan merupakan ciri khas dari populasi hipertensi dan dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan terjadinya Hipertensi dikemudian hari. Walaupun belum dapat dijelaskan hubungan antara obesitas dan hipertensi esensial, tetapi penyelidikan membuktikan bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal. C. Tanda dan Gejala Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal, dan lain-lain. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan. D. Pencegahan dan Penanganan Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup. Hindari kebiasaan lainnya seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol, diduga berpengaruh dalam meningkatkan resiko hipertensi Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah raga isotonik (seperti bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat digunakan untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam lewat kulit). Penanganan non obat dapat mengontrol tekanan darah sehingga penanganan dengan obat menjadi tidak diperlukan atau sekurang-kurangnya ditunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat anti hipertensi diperlukan, penanganan non obat dapat dipakai sebagai pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik. Penanganan non obat diantaranya adalah : 1. 2. Diet rendah kolesterol dan lemak jenuh Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.

a. Garam. Setiap 1 gram garam dapur mengandung 400 mg natrium. Apabila dikonversikan ke dalam ukuran rumah tangga 4 gram garam dapur setara dengan sendok teh atau sekitar 1600 mg natrium. b. Semua makanan yang diawet dengan garam, seperti ikan asin, telur asin, ikan pindang, ikan teri, dendeng, abon, daging asap, asinan sayuran, asinan buah, manisan buah, serta buah dalam kaleng. c. Makanan yang dimasak dengan garam dapur atau soda kue (natrium bikarbonat), seperti biscuit, kracker, cake dan kue-kue lainnya. d. Bumbu-bumbu penyedap masakan. Sekarang ini, sudah banyak penyedap masakan dengan berbagai merk yang beredar di pasaran. Salah satu diantaranya yaitu vitsin/ motto/ micin/ MSG, yang masih sangat lazim digunakan masyarakat untuk menambah cita rasa masakan. Contoh lain yaitu kecap, terasi, petis, tauco, saos sambal dan saos tomat. e. Makanan kaleng. Makanan kaleng sebenarnya terbuat dari bahan makanan segar, namun yang perlu diperhatikan yaitu dalam proses pembuatannya makanan kaleng ditambahkan garam untuk membuat bahan makanan tersebut lebih awet. Contoh makanan yang dikalengkan yaitu corned, dan sarden. Selain itu pada buah kaleng yang diawetkan, juga mengandung pengawet berupa natrium benzoat. Oleh karena itu pada hipertensi dianjurkan untuk menghindari minuman atau pun sari buah dalam kaleng. f. Fast food (makanan cepat saji). Gaya hidup masyarakat pada saat ini mengalami berbagai perubahan, termasuk dalam hal pola makan. Banyak dan padatnya aktivitas dengan waktu yang terbatas telah membuat masyarakat condong memilih makanan yang cepat saji. Selain itu semakin banyak produsen menawarkan berbagai macam makanan cepat saji, mulai dari restoran ternama franchaise dari luar negeri sampai gerobak pinggir jalan. Hal yang perlu diwaspadai adalah makanan cepat saji komposisi makanannya kurang berimbang. Makanan ini tinggi kandungan lemak jenuh, kurang serat, kurang vitamin, dan tinggi natrium. Salah satu hal yang merupakan bumerang bagi penderita hipertensi yaitu kandungan natrium yang terdapat di dalamnya. Produk-produk fast food tersebut seperti sosis, hamburger, fried chicken, pizza, dsb.

g. Contoh bahan makanan lain yang mengandung tinggi natrium yaitu : keju, margarin, dan mentega. Ada beberapa macam pemberian diet rendah garam : 1. Diit Rendah Garam I (200 400 mg Na), diberikan kepada penderita dengan oedema, ascites, dan atau hipertensi berat. Pada diet rendah garam I ini pada pengolahan makanannya tidak diberikan garam dapur sama sekali dan menghindari bahan makanan yang tinggi natriumnya 2. Diit Rendah Garam II (600 800 mg Na), diberikan kepada penderita dengan oedema, ascites, dan atau hipertensi yang tidak terlalu berat. Pada diet rendah garam II ini, boleh menggunakan sdt garam dapur atau sekitar 2 gram garam dapur pada pengolahan makanannya dan tetap menghindari bahan makanna tinggi natriumnya 3. Diit Rendah Garam III (1000 1200 mg Na), diberikan kepada penderita oedema atau hipertensi ringan. Pada pengolahan makanan diet rendah garam III boleh menggunakan 1 sdt atau sekitar 4 gr garam dapur. 3. Ciptakan keadaan rileks Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah. Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas. Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapat tidur/kursi. Lakukan tindakan yang nyaman seperti pijatan punggung dan leher. Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan. 4. 5. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol

SOAL PRE TES PROMKES PADA KELOMPOK USIA DEWASA (IBU-IBU PENGAJIAN) PBL KEPERAWATAN KOMUNITAS II PSIK UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Pencegahan Hipertensi IDENTITAS Nama Usia Alamat :____________________________________ :____________________________________ :____________________________________ :_________________________ Kode

Jenis Kelamin :____________________________________ Tekanan darah terakhir

SOAL (Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan menyilang (X)) 1. Apa sebutan lain dari hipertensi? 2. Apa yang anda ketahui tentang hipertensi? 3. Berapa kali anda memeriksakan tekanan darah per bulan? 4. Apakah mengkonsumsi garam terlalu banyak dapat menyebabkan hipertensi? a. Ya a. Ya a. Ya a. Ya a. Ya b. Tidak b. Tidak b. Tidak b. Tidak b. Tidak c. Tidak tahu c. Tidak tahu c. Tidak tahu c. Tidak tahu c. Tidak tahu 5. Apakah makanan buah dan sayur dapat menyebabkan hipertensi? 6. Apakah merokok dapat menyebabkan hipertensi? 7. Apakah olah raga teratur dapat mencegah hipertensi? 8. Apakah makanan berlemak dan kolesterol dapat menyebabkan hipertensi? 9. Apakah kegemukan dapat menyebabkan hipertensi? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 10. Apakah bahan penyedap rasa seperti micin, kecap, saos dapat menyebabkan hipertensi? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu

SOAL POST TES PROMKES PADA KELOMPOK USIA DEWASA (IBU-IBU PENGAJIAN) PBL KEPERAWATAN KOMUNITAS II PSIK UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Pencegahan Hipertensi IDENTITAS Nama :____________________________________ Usia :____________________________________ Jenis Kelamin :____________________________________ Alamat :____________________________________ Tekanan darah terakhir :_________________________ SOAL (Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan menyilang (X)) 1. Apa sebutan lain dari hipertensi? 2. Apa yang anda ketahui tentang hipertensi? 3. Berapa kali anda memeriksakan tekanan darah per bulan? 4. Apakah mengkonsumsi garam terlalu banyak dapat menyebabkan hipertensi? a. Ya a. Ya a. Ya a. Ya a. Ya b. Tidak b. Tidak b. Tidak b. Tidak b. Tidak c. Tidak tahu c. Tidak tahu c. Tidak tahu c. Tidak tahu c. Tidak tahu 5. Apakah makanan buah dan sayur dapat menyebabkan hipertensi? 6. Apakah merokok dapat menyebabkan hipertensi? 7. Apakah olah raga teratur dapat mencegah hipertensi? 8. Apakah makanan berlemak dan kolesterol dapat menyebabkan hipertensi? 9. Apakah kegemukan dapat menyebabkan hipertensi? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 10. Apakah bahan penyedap rasa seperti micin, kecap, saos dapat menyebabkan hipertensi? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu Kode

You might also like