You are on page 1of 15

Pengantar Sosiologi

Minggu XIII Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial

1. Pengertian Menurut Calhoun (lihat hal, 567) : Colective Behavior Colective behavior is less consciously and rationally organized but socially shared activity. Participants usually involving large numbers of people .. (Perilaku kolektif adalah tindakan yang tidak (kurang) terorganisasi dan disadari yang dilakukan oleh kelompok manusia.) Contoh : Ada seseorang yang tiba-tiba melihat ular di dekatnya lalu berteriak (histeris), maka orang akan tertarik dan kemudian berkerumun (crowd).

Menurut Perry pola-pola interaksi sosial yang secara relatif tidak terorganisasi, dalam kelompok manusia Menurut Milgram dan Toch (Horton, 1992:167) Suatu perilaku yang lahir secara spontan, relatif tidak terorganisasi, dan hampir tidak bisa diduga sebelumnya, proses kelanjutannya tidak terencana, dan hanya tergantung pada stimulasi timbal balik yang muncul di kalangan para pelakunya

Ciri-ciri Perilaku Kolektif Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku kolektif memiliki ciri antara lain : - Dilakukan oleh lebih dari satu orang (banyak), tetapi : * Tidak terorganisasi * Tidak direncanakan * Spontan

2. Bentuk Perilaku Kolektif a. Kerumunan (Crowd) Herbert Blumer membagi Crowd ke dalam 4 macam : - A Casual Crowd (kebetulan) : kerumunan yang diakibatkan oleh perilaku yang spontan terhadap suatu kejadian - Convensional Crowd : kerumunan yang terjadi akibat tindakan yang biasa dilakukan sejumlah orang untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka. Contoh : * Sejumlah orang yang sedang berbelanja di pusat pertokoan. * Sejumlah orang yang sedang bersama-sama menunggu kendaraan (di halte bis).

- Expressive Crowd : Kerumunan yang expresive, melibatkan emosi (emosional), antusiasme. Contoh : - Perilaku penggemar group musik yang menari-nari, membuka baju, menangis dan bertiak-teriak. - Action Crowd : Tindakan kolektif yang begitu meluap-luap (excited), mudah berubah (volatile), terhadap suatu kejadian yang kontraversial yang membangkitkan (provoke) kemarahan (indignation/anger). Contoh : * Tawuran antar pelajar, karena diejek, ada yang dipukul dsb. * Tawuran antar gang, misalnya karena isu perebutan lahan dsb.

b. Perilaku histeris c. Pesta pora d. Mode e. Kerusuhan f. Kepanikan (panic)

3. Proses Munculnya Tindakan Kolektif - Adanya ragsangan yang sama : Benda, peristiwa, ide. - Dilakukan oleh banyak orang, maka : * Merasa tidak dikenal * Timbul keberanian. - Kecenderungan meniru/menular (contagion) - Sikap yang mudah terpengaruh (suggestibility)

4. Faktor penentu tindakan kolektif - Structural condusiveness (kondisi yg memungkinkan) - Structural strain (ketegangan sosial) - Growth and spread of a generalized belief (penyebaran isu) - Precipitating factors (Faktor yang mempercepat-provokasi) - Mobilisasi (digerakkan) - Operation social control

5.Gerakan Sosial Menurut Calhoun : Social movement are sustained efforts by large numbers of people to bring about or resist social change through noninstitutionalized means. (suatu usaha yang berkelanjutan yang dilakukan sejumlah orang untuk menghasilkan (mengubah) atau mempertahankan perubahan dengan cara-cara yang non institusional.) Menurut Paul B. Horton Suatu usaha kolektif yang bertujuan untuk menunjang atau menolak perubahan

Menurut Turner dan Killian Suatu kolektivitas yang melakukan kegiatan dengan kadar kesinambungan tertentu untuk menunjang atau menolak perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau kelompok yang mencakup kolektivitas itu sendiri.

6. Ciri-ciri Gerakan Sosial - Adanya tujuan dan kepentingan bersama - Kesengajaan - Adanya tujuan jangka panjang (mengubah atau mempertahankan) - Berkelanjutan (sustained) - Penggunaan cara non institusional (lihat Calhoun)

7. Teori Gerakan Sosial a. Teori Ketidakpuasan - Teori ini memandang bahwa akar adanya gerakan sosial karena ketidakpuasan. b. Teori Ketidakmampuan Penyesuaian diri Pribadi Teori ini memandang bahwa gerakan sosial merupakan tempat penyaluran kegagalan pribadi.

c.Teori Mobilisasi Sumber Daya Teori ini memandang pentingnya pendayagunaan sumber daya secara efektif (kepemimpinan dan organisasi). d. Teori Deprivasi Relatif Teori ini memandang bahwa gerakan sosial terjadi karena adanya (kenyataan) kesenjangan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat.

8. Faktor Penyebab Gerakan Sosial - Deprivasi ekonomi : kenaikan berbagai kebutuhan pokok. - Deprivasi relatif : terjadi berbagai perbaikan tetapi tetap ada yang tidak bisa menikmatinya. Contoh : (kemiskinan selalu ada meskipun telah diupayakan dengan berbagai cara. - Mobilisasi sumber daya : adanya tuntutan kepentingan bersama - Cognitive liberation (mental pembebasan) - Kepemimpinan (Tokoh) - Revolusi Sosial (akibat krisis struktural) - The Civil Rights Movement (hak-hak sipil) - The Womens Movement (Berbagai tuntutan kaum perempuan). - Silahkan dikembangkan

You might also like