You are on page 1of 10

Fondasi Psikologi Zaman Yunani Kuno

Psikologi Umum Universitas Bunda Mulia

Aktivitas Psikologi
Bangsa Yunani Kuno menguraikan berbagai penjelasan psikologik ke dalam beberapa kategori:
Orientasi Naturalistik Orientasi Biologis Orientasi Matematis Orientasi Eklektik Orientasi Humanistik

Orientasi Naturalistik
Lingkungan fisik eksternal merupakan berbagai penyebab dalam prinsip-prinsip sumber kehidupan Dikembangkan oleh fisikawan Ionian yang hidup abad ke-6 SM, seperti:
Thales (640-546 SM), ahli matematika dan astronomi, mengemukakan pentingnya air dalam kehidupan Anaximender (610-546 SM), alam semesta tanpa batas memiliki elemen-elemen kehidupan. Udara atau pneuma merupakan sumber kehidupan alam ini. Demokritos (460-362 SM), pengetahuan tergantung pada indera kita yang menerima atom-atom dari berbagai obyek di dunia ini. Heraclitus (sekitar 530 SM) dari pusat kota Ephesus mengemukakan api sebagai substansi pemersatu di alam yang berperan sebagai basis kehidupan Parmenides (abad ke-6 SM) dari Elea menyatakan bahwa berbagai perubahan di dunia merupakan pengamatan superfisial dan distorsi indera kita.

Orientasi Biologis
Kondisi internal dan fisiologis manusia sebagai petunjuk kehidupan manusia Beberapa tokoh orientasi ini:
Alcmaeon (abad ke-5 SM) pentingnya saraf mata dalam penglihatan dan otak sebagai pusat berpikir Hippocrates (460-377 SM) mengemukakan teori humor (cairan): darah, kelenjar kuning, kelenjar hitam dan lendir yang berpengaruh dalam kesehatan manusia. Empedocles (500-430 SM) mengembangkan teori penginderaan dari berbagai stimulus

Orientasi Matematis
Berusaha mengeksplorasi level material menuju prinsip-prinsip umum bagi seluruh kehidupan Tokoh utama:
Pythagoras (582-500 SM) mengembangkan geometri, teori penginderaan dan eksistensi entitas abadi. Hippocrates (500- 450 SM) menulis tentang geometri

Orientasi Eklektik
Mendorong sikap operasional yang bergantung kepada pengamatan kehidupan sebagaimana kehidupan itu dijalani Dipelopori oleh kaum sofis yang membentuk universitas keliling dengan menyebar kebijaksanaan kepada yang ingin mengetahuinya:
Protagoras (481-411 SM) mengakui pentingnya informasi sensorik sebagai panduan pengetahuan Gorgias (480-411 SM) tidak ada sesuatu yang eksis kecuali yang dapat ditangkap oleh indera kita.

Orientasi Humanistik
Mencari penjelasan kehidupan dengan membedakan manusia dari bentuk kehidupan lainnya Tokoh utama:
Anaxagoras (488-428 SM) terdapat pikiran dunia (nous) yang menciptakan keteraturan terhadap kekacauan dunia. Socrates (470-399 SM) mengajarkan prinsipprinsip transenden dan moral dalam kehidupan manusia

Puncak Filsafat Yunani


Puncak pemikiran Yunani diberikan oleh Plato dan Aristoteles yang mengembangkan pikiran mereka berdasarkan kerangkan Socrates. Manusia memiliki:
Kemampuan intelektual, yakni kesatuan, otonomi, konsistensi dan kreativitas Manifestasi behavioral dari variabilitas, kontingesi dan stereotip Aspek-aspek yang bertujuan atau terdeterminasi dalam aktivitas manusia

Plato (427 347 SM)


Memformulasikan konsep eksistensi imaterial yang pertama kali didefinisikan dengan jelas Interaksi manusia dan lingkungan merupakan faktor penting dalam memahami aktivitas manusia membentuk mind-body dualism Terdapat hirarki proses kejiwaan: nutritif, sensitif dan rasional Ia menerapkan teorinya tentang jiwa ke dunia politik

Aristoteles (383-322 SM)


Membawa pemahaman mengenai keragaman dan dinamika alam ke dalam studi tentang ajaran Plato Menulis berbagai karya di bidang:
Logika Ilmu pengetahuan IPA, biologi, psikologi Metafisika Estetika Etika Politik

You might also like