You are on page 1of 7

1

PENENTUAN NILAI KALOR UAP AIR DENGAN


APPARATUS DISPENSER
Selamet
1)
, Thoha Firdaus
2)
Yosep Firmansyah
3)
Zaini Muhtar Zaman
4)
Program S-I Pendidikan Fisika
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Kampus III : Jln. Prof. Dr. Sepomo, Janturan Yogyakarta 55164 Tetp. (0274) 385123,379418

1)
E-mail: Reey_17@yahoo.com
2) ,
E-mail: fius.28januari@gmail. com


Abstrak
Alat percobaan yang lakukan, dirangkai sebuah sistem untuk menentukan nilai kalor uap air
dengan Asas Black dimana kalor yang diterima (

) sama dengan kalor yang dilepaskan


(

). Dengan percobaan yang telah dilakukan sebanyak tiga kali dihasilkan, Eksperimen 1.

:
2,176926867

, Eksperimen 2.

, Eksperimen 3.

.
Kata kunci: Kalor Uap.

PENDAHULUAN
Kalor adalah suatu bentuk energi yang
diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu
atau wujud bentuknya. Kalor berbeda
dengan suhu, karena suhu adalah ukuran
dalam satuan derajat panas. Kalor
merupakan suatu kuantitas atau jumlah
panas baik yang diserap maupun
dilepaskan oleh suatu benda. Kalor
didefinisikan sebagai energi panas yang
dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang
dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan
mengukur suhu benda tersebut. Jika
suhunya tinggi maka kalor yang dikandung
oleh benda sangat besar, begitu juga
sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor
yang dikandung sedikit. Hasil percobaan
ini dapat menjelaskan dengan perbedaan
suhu dengan kalor, tetapi masih ada satu
pengertian lagi yang perlu diketahui yaitu
kapasitas kalor. Kapasitas kalor adalah
suatu ukuran untuk banyaknya kalor yang
dapat dikandung oleh benda tersebut atau
banyaknya kalor yang perlu diserap oleh
benda tersebut untuk menaikkan suhunya.
Menurut asas Black apabila ada dua
benda yang suhunya berbeda kemudian
disatukan atau dicampur maka akan terjadi
aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi
menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran
ini akan berhenti sampai terjadi
keseimbangan termal (suhu kedua benda
2

sama). Dalam percobaan ini akan
dilkakukan pengukuran kalor uap air
dengan alat yang telah dikembangkan
berdasarkan asas balck.

LANDASAN TEORI
Dari hasil percobaan yang sering
dilakukan besar kecilnya kalor yang
dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung
pada 3 faktor yaitu: massa zat, jenis zat
(kalor jenis), dan perubahan suhu.
Sehingga secara matematis dapat
dirumuskan :

(1.1)
Dengan :
= kalor yang dibutuhkan (J)
= massa benda (kg)
= kalor jenis (J/kgC)

= perubahan suhu (C)


Pada sistem thermodinamika, benda
kerja yang dimaksudkan sering disebut
dengan sistem, hal ini dimaksudkan untuk
memisahkan benda kerja dengan
sekelilingnya. Sistem secara khusus dapat
didefinisikan sebagai suatu batasan yang
dipakai untuk menunjukkan benda kerja
dalam suatu permukaan tertutup.
Percobaan kalor uap ini menggunakan
kalorimeter sebagai pangukuran kalor yang
keluar dari sistem itu sendiri dan berbeda
medium sehingga dinamakan sebagai kalor
yang dilepaskan. Sedangkan untuk kalor
yang diterima adalah kalor yang ada di
sistem itu atau dalam percobaan ini
menggunakan dispanser sebagai pemanas
sistem. Dengan percobaan ini bisa untuk
mencari sebarapa besar kalor uap, yang
pada teori didapat nilai sebesar

J/kg ntuk menghitung dengan


eksperimen menggunakan rumus:



Dengan :

= Kalor uap

= Kalor yang diterima pada sistem

= Kalor yang yang dilepaskan pada


kalorimeter

= Massa Kalorimeter
n

= Kapasitas kalor pada kalorimeter

= Massa air sebelum dipanaskan

= Massa Uap


= Perubahan suhu pada air

= Perubahan suhu pada uap



METODE PENELITIAN
Percobaan penentuan nilai kalor uap air
dengan apparatus dispenser dilakukan di
laboratorium Fisika Dasar Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta.
a. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah.
1.) Alat pemanas (dalam percobaan
ini menggunakan displenser)
2.) Kaloremeter


3

3.) 2 Buah Termometer
4.) Timbangan/Neraca
5.) Pipa / selang
6.) Air
















Gambar (1). Alat percobaan kalor uap

b. Langkah Percobaan:
1.) Menyusun alat percobaan sesuai
gambar
2.) Pipa penghubung kalorimeter dengan
bejana didih dihubungkan.
3.) Timbang kalorimeter kosong


4.) Letakkan kalorimeter lengkap
dengan pipa pengembun, pengaduk,
dan termometer diatas timbangan
massa, dan catat massa kalorimeter
kosong lengkap

.
5.) Catat kapasitas kalorimeter
alumunium n


6.) Catat suhu pada kalorimter


7.) Catat suhu pada dispenser


8.) Catat massa kalorimeter


9.) Isi dispenser dengan air yang sudah
diukur massanya


10.) Hidupkan dispenser dan tunggu
sampai air dalam bejana pemanas
hampir mendidih
11.) Catat besar massa kalorimeter
lengakap dengan tambahan massa
uap yang menjadi cair


12.) Tentukan massa uap yang
mengembun


4

13.) Catat suhu ahkir pada dispenser

dan pada kalorimeter


14.) Hitung perubahan suhu dari suhu
awal dan suhu akhir pada air
didispenser

yaitu

dan perubahan suhu uap


pada kalorimeter


15.) Cari panas yang diberikan oleh uap
yaitu panas pengembunan


16.) Cari panas yang diberikan sistem
yaitu


Besar panas spesifik pengembunan dapat
dicari dengan asa Black yaitu:

atau


b. Hasil Percobaan
Dari hasil percobaan telah didapat data sebagai berikut:
No

(K)

(K)

(Kg)

((JKg))

(Kg)

(Kg)

(JKg)
1 2,1769


Tabel (1.1) Hasil Penelitian
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa kalor uap yang
dimiliki air ternyata tidak jauh berbeda dari
acuanya yakni:
Untuk Acuan

I kg
Eksperimen 1.

2,176926867

I kg
Eksperimen 2.

I kg
Eksperimen 3.

I kg


SARAN
Disarankan untuk percobaan
eksperimen yang sama menggunakan
percobaan seperti ini untuk labih sabar
dalam pengambilan data karena
memerlukan waktu yang cukup lama
dikarnakan perlunya pendinginan dalam
sistem pada dispenser maupun pada
kalorimeter, kemudian untuk hitungnya
ralat dari hasil percobaan sehingga tau
seberapa tingkat kesalahanya





5

DAFTAR PUSTAKA
[1] Alljabbar., 2010.Pengertian/Definisi Kalor
dan Teori Kalor Umum Dasar Kuantitas
Jumlah Panas Pendidikan Ilmu Sains
Fisika Via Internet Gratis. 06.14 AM. 3
April 2011:
http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/2
3/kalor/html.
[2] Berg E.V., dkk, 1991. Buku Suber Fisika
Eksperimental Untuk Sekolah Menengah.
Salatiga: Kantor Sinode GKJ.
[3] Neinggolan W.S., 1987. Thermodinamika.
Bandung: CV. Armico.
[4] Supriyadi., 2006. Percobaan IPA Fisika
Sederhana dan Konstksual. Yogyakarta:
Pustaka Sains Tempelsari, 242-243.

TANYA JAWAB
T: Zulkadri, UAD
Apa yang dimaksud dengan apparatus?
J: Selamet,UAD
Apparatus yaitu bentuk nyata dari alat
yang menghasilkan/menunjukkan gejala
fisika.














6


LAMPIRAN
Hasil Penelitian(Hanya untuk Eksperimen 1)
Dari percobaan didapat:
1) Untuk suhu di dispenser:


2) Untuk suhu di kalorimeter


3) Massa Kalorimeter


4) Kapasitas Kalorimeter pada Alumunium


5) Massa Air


6) Massa Uap


7) Kalor Uap Sesuai Teori




8) Kalor di Sistem

Joule
9) Kalor pada Kalorimeter

Ioule
7

10) Kalor Uap Sesuai Eksperimen

2,176926867

You might also like