You are on page 1of 21

Kelompok 5 Bidang Kepeminatan Trauma Oleh : Fita Fitrianti ( 1102007122 )

y Cedera kepala merupakan salah satu penyebab

kematian utama di kalangan usia produktif yang lebih didominasi oleh pria.
y Di Amerika Serikat, kejadian cedera kepala setiap

tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus. Dengan sebagian besar pasien (75-80%) mengalami cedera kepala ringan, sisanya merupakan cedera dengan kategori sedang dan berat dalam jumlah yang sama. 1,2,3

y Di Indonesia, cedera kepala merupakan problem

masyarakat yang sangat besar. 4

y Oleh karena itu, setiap petugas kesehatan terutama

dokter diharapkan mempunyai pengetahuan dan keterampilan akan penatalaksanaan yang cepat dan tepat sehingga dapat menekan morbiditas dan mortalitasnya.
y Dalam laporan ini akan dibahas mengenai

penatalaksanaan yang cepat dan tepat pada cedera kepala ringan sesuai dengan kasus yang ditemukan.

y Seorang pria, umur 22 tahun datang ke Instalasi Gawat

Darurat (IGD) RS Bhakti Asih pada tanggal 3 Desember 2010, pukul 03.00 WIB dengan keluhan utama luka robek di kepala disertai rasa nyeri dan perdarahan.
y Keluhan tambahan berupa mual tanpa disertai muntah

dan luka lecet pada lengan sebelah kiri turut menyertai.


y Pasien merupakan pekerja bangunan yang sedang bekerja

di salah satu hotel di Jakarta.

y Setengah jam sebelum masuk RS, ketika pasien sedang

bekerja tiba-tiba pasien terjatuh dari tangga dan tertimpa oleh beton yang berada di sekitarnya. Beton tersebut tepat menghantam bagian kepala dan siku lengan pasien.
y Kemudian pasien seketika merasakan darah mengalir dari

kepalanya disertai rasa nyeri dan mual.


y Pasien segera ditolong dan diantarkan oleh atasannya

untuk berobat ke UGD RS Bhakti Asih. Setibanya di UGD RS pasien mengatakan nyeri sudah lebih berkurang dan mengantuk.

y Keadaan umum : tampak sakit sedang y Kesadaran

: compos mentis, GCS (15) y Tanda Vital : Tekanan darah : 120/70 mmHg, frekuensi nadi : 85x/menit, Suhu 36oC, dan frekuensi nafas : 22x/mnt y Pemeriksaan mata, telinga, hidung,thoraks dan abdomen dalam batas normal. Status neurologis dalam batas normal. y Ekstremitas : terdapat V. eskoriasi pada lengan kiri

y status lokalis pada kranium regio parietal ditemukan

laserasi kulit kepala sepanjang 3-4 cm dengan kedalaman luka kurang lebih 2 mm.
y ekstremitas atas sinistra ditemukan eskoriasi pada

lengan.

y Cedera kepala ringan dengan vulnus laseratum y vulnus eskoriasi pada lengan kiri.

y Penjahitan luka sebanyak 3 jahitan y Pemberian suntikan ATS y Antibiotik cefradoxil oral 3x1 tab y Analgesik oral 3x1 tab y Sebelum pulang pasien dianjurkan agar luka tidak

boleh terkena air dan kontrol kembali 3 hari berikutnya.

y Cedera kepala ringan merupakan prevalensi terbesar

cedera kepala akibat trauma yang ditandai dengan GCS 1315. 4


y Distribusi kasus cedera kepala terutama melibatkan

kelompok usia produktif dan lebih didominasi oleh pria.


y Sebagian besar pasien dengan cedera kepala ringan hanya

3-5% yang perlu tindakan operasi dan kurang lebih 40% serta sisanya dirawat secara konservatif. 1,2,3

y Penatalaksanaan awal cedera kepala pada dasarnya

mempunyai tujuan:5,9 1. Memantau sedini mungkin dan mencegah cedera otak sekunder 2. Memperbaiki keadaan umum seoptimal mungkin

y Penatalaksanaan awal yang tepat juga termasuk ke

dalam penatalaksanaan segera di tempat kejadian dan proses transport penderita secara benar ke fasilitas kesehatan. .

y Penilaian tingkat keparahan cedera kepala dan derajat

kesadaran sangat penting dalam penentuan penatalaksaan yang akan dilakukan. 4,11
y Penatalaksanaan yang tepat meliputi beberapa hal

dimulai dengan: anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penanganan ( farmakologis, non-farmakologis), observasi dan follow-up.

y Tindakan operatif umumnya dilakukan pada cedera

kepala ringan terbuka, seperti laserasi pada kulit kepala. Prinsipnya adalah untuk menghentikan perdarahan dan mencegah infeksi. 7,10
y Tindakan operatif terdiri dari beberapa tahapan,

antara lain:7,10 1. Persiapan operasi 2. Pembersihan area luka 3. Asepsis dan antiseptik 4. Anestesi lokal menggunakan lidokain 2% 5. Penjahitan luka 6. Penutupan luka 7. Anjuran pasca operasi

y Tidak semua pasien cedera kepala wajib dirawat di RS.

Ada beberapa kriteria pasien cedera kepala ringan yang masih bisa dirawat di rumah tetapi dengan observasi ketat, yaitu:3,4,9 1. Orientasi waktu dan tempat masih baik 2. Tidak ada gejala fokal neurologis 3. Tidak ada sakit kepala atau muntah-muntah 4. Tidak ada fraktur tulang kepala 5. Ada yang bisa mengawasi dengan baik di rumah 6. Tempat tinggal yang tidak jauh dari pusat kesehatan

y Penatalaksanaan yang tepat dan cepat sangat penting

dalam menentukan prognosis dan mencegah terjadinya cedera otak sekunder serta komplikasi, sehingga dapat menekan morbiditas dan mortalitas akibat cedera kepala.

y y y

y y y y y y y y y

1. American College of Surgeon. 1997. Advanced Trauma Life Support for Doctors. American College of Surgeon : 195-227. 2. Listiono LD, ed. 1998. Ilmu Bedah Saraf Satyanegara. (ed.III). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama : 147-176. 3. American College of Surgeon Committe on Trauma. Cedera kepala. Dalam: Advanced Trauma Life Support for Doctors. 2004. Ikatan Ahli Bedah Indonesia, penerjemah. Edisi 7. Komisi trauma IKABI : 168-193. 4. PERDOSSI. 2006. Konsensus Nasional Penanganan Trauma Kapitis dan Trauma Spinal. Jakarta : CV Prikarsa Utama. 5. Mc Khann GM, Copass MK, Winn HR. Prehospital Care of the Head-Injuried Patient. Textbooks of Neurotrauma. Mc Graw Hill. 103-112. 6. Sidharta D, Mardjono M. 1981. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : Dian Rakyat. 7. Mansjoer, Arief.2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2 Ed.3. Jakarta : Media Aesculapius. 8. A, Pierce.dkk. 2006. At a Glance Ilmu Bedah. Jakarta : Penerbit Erlangga. 9. Bajamal AH. 1999. Perawatan Cedera Kepala Pra dan Intra RS. Dalam : Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Bedah Saraf. 10. Schwartz,dkk. 2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah. Jakarta : EGC. 11. Harsono. 2003. Kapita Selekta Neurologi Ed.2. Gajah Mada University Press. 12.Mc Khann GM, Copass MK, Winn HR. Prehospital Care of the Head-Injuried Patient. Textbooks of Neurotrauma. Mc Graw Hill. 103-112.

y y y y y y y y y

13. Valadka BA, Narayan RK. Emergency Room Management of the Head Injuried Patient. Textbook of Neurotrauma. Mc. Graw-Hill.119-134. 14. Stein SC. Classification of the Head Injury. Textbook of Neurotrauma. Mc. Graw-Hill. 31-38. 15. Nissen JJ, Jones PA, Signorini DF,et al.2000. Glasgow Head Injury Outcome Prediction Program had good utility for patients with head injury. J neurosurg Psychiatry. Jul (67) : 796-799 16. Haydel MJ, Preston CA, Mins TJ, et al. 2006. A decision rule with 7 Clinical criteria identified patients with minor head injury who did not need computer tomography. Evid Based Med (21) : 62 17. Haydel MJ, Preston Ca, et al. 2006. Indications for computed tomography in patients with minor head imjury. N Engl J Med. Jul (343) : 100 18. Ponsfold J, Willmott C, et al. 2005. Impact of early intervention on outcome following mild head injury in adults. J Neural Neurosurg Psychiatry (73) : 330-2 19. Schaller, Benoit. Et al. 2010. Do we really need 24-h observation for patients with minimal brain injury and small intracranial bleeding? The Bernese Trauma Unit Protocol. Emerg Med J (63) : 45-47 20. Oredsson,Sven. Et al. 2006. Triaging patients with Mild Head Injury with CT is effective. BMJ. Aug (333) : 101 22. Ratanalert, sanguasin. 2007.The impacts and outcomes of implementing head injury guidelines: clinical experience in Thailand . Emerg Med J (24) :25-30

You might also like