You are on page 1of 2

PELAKSANAAN HUKUM Pelaksanaan hukum bukanlah hal yang bisa dianggap sepele.

Dengan harapan agar berfungsi dengan baik, banyak komponen-komponen yang harus dipersiapkan dengan matang. Pertama, kehadirannya harus dapat dipercaya, petugas pelaksana hukum yang tidak dapat disuap, dengan keinginan dan profesionalitas yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Kedua, peraturan dan hukum yang cukup agar dapat digunakan seperti buku teks atau pedoman yang dapat diikuti oleh penegak hukum. Ketiga, masyarakat menyadari, mengerti dan mematuhi hukum yang berlaku. Dan keempat, fasilitas yang cukup untuk para pegawai penegak hukum yang mengemban tugas, termasuk fasilitas kendaraan,dan peralatan penting lainnya, dan gaji realistis yang cukup. Keempat faktor tersebut harus dipenuhi, dan secara serempak. Meskipun demikian, realisasi dari keempat faktor tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah di setiap Negara. Itu membutuhkan banyak uang dan hanya Negara yang telah berkembang yang mampu melaksanakannya. Amerika Serikat, misalnya, menetapkan anggaran belanja yang besar untuk menegakkan hukum. Saya melihat sendiri ketika saya mengunjungi AS beberapa tahun yang lalu. Pada sebuah pusat penahanan dan penanganan kasus criminal, sebagai contoh, mobil patroli selalu siap siaga dengan bensin penuh, siap mengejar kriminal yang berniat melarikan diri setelah melakukan tindak kriminal. Negara menyimpan kebiasaan bahwa secepat mungkin setelah ada laporan tentang tindak kriminal diterima, pelaku kejahatan harus dengan segera dikejar dan ditangkap. Ketika kesulitan dalam pengejaran dengan kendaraan bermotor muncul, helikopter juga dalam posisi siap siaga siap mengikuti dari udara. Yang artinya bahwa pelaku kejahatan harus segera di kejar dan ditangkap. Bandingkan ini dengan Indonesia, dimana jumlah kendaraan polisi tidak mendekati cukup dan kuota bensin harian yang menyedihkan. misal perampokan terjadi di blok M, wilayah Kebayoran baru, dan pelaku kejahatan kabur ke tangerang, sebagai contoh, "pengejaran" polisi akan menghasilkan kegagalan dalam pengejaran kendaraan yang telah kehabisan bensin dalam beberapa jarak sebelum berakhir. seharusnya mereka meneruskan pengejaran dengan memberitahukan pos polisi terdekat, ini juga dapat membuktikan ketidakgunaan kolega mereka yang tidak memiliki arti transportasi yang diperlukan. Dengan contoh seperti, bukan hal yang mengherankan jika membuat menangkap dengan cepat para perampok ahli di Indonesia sangatlah sulit. Untungnya, polisi sering ditolong oleh anggota masyarakat. Beberapa bahkan menangkap kriminal bersama-sama dengan polisi. Berdasarkan keempat factor yang disebutkan diatas, dengan tujuan untuk penegakan hukum dapat berfungsi, ada kebutuhan minimum yang harus kita penuhi persediaan kita belum dapat memenuhi keempat faktor tersebut yaitu, peningkatan terus menerus dalam kualitas dari para penegak hukum. Bahkan jika faktor lainnya dijumpai, penegak hukum tidak dapat dilakukan dengan mudah jika faktor manusia masih tetap sub-standar atau kurangnya tekad, dengan seringnya penyalahgunaan kekuasaan mereka untuk godaan duniawi.

Faktanya, selain dari keempat faktor tersebut, ada satu faktor lagi yang tidak dapat dilupakan, yaitu perilaku yang patut dicontoh. Ini adalah kunci sukses selama era Nabi untuk merangsang ketaatan komunitas kepada hukum dan peraturan.

You might also like