You are on page 1of 1

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Manusia untuk mencapai tujuannnya , membutuhkan suatu lembaga bersama;manusia membentuk

negara. Ideologi mencerminakan cara berfikir masyarakat, abngsa , dan negara. Juga untuk membuat masyarakat menuju cita-citanya.ideologi membimbing bangsa dan negaranyauntuk mencapai tujunnya. Ideologi menjadi realis bila terjadi orientasi yang bersifat dinamis antara masyarakat/bangsa dengan ideologi . dalam hal ini ideologi akan menjadi bersifat terbuka. Pancasila sebagai ideologi yang reformis, dinamis, dan terbuka = mampu menyesuiakan dirinya dengan perkembangan zaman, iptek, serta dinamika aspirasi masyarakat. Keterbukaan tidak sama dengan mengubah nilai-nilai dasar namun mengimplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit. Di dalam ideologi terbuka terdapat nilai-nilai yang mendasar yang bersifat tetap , oleh karena itu perlu di eksplisitkan. Nilai dasar yaitu hakikat ke lima sila pancasila : ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan ,dan keadilan. Di dalamnnya terkandung cita-cita, tujuan, nilai-nilai yang baik dan benar. Pancasila di tuangkan dalam pembukaan UUD 1945 , dijadikan norma dasar = tertib hukum yang tertinggi ,serta sumber hukum positif dan pokok-pokok kaidah negara yang fundamental, yang terlekat pada kelangsungan hidup negara, nilai-nilai dasar yang bersifat tetap. Nilai instrumental = arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan pelaksannan dari Nilai Dasar, yaitu penjabaran lebih dari niali-nilai dasar, misalnya : GBHN, undang-undang, peraturan-peraturan, keputusan,dll. Nilai praksis yaitu realisasi nilai-nilai instrumental yang bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan perkembangan zaman, Iptek, dan aspirasi masyarakat. Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki 3 dimensi: 1) Dimensi idealitas, yaitu nilai-nilai yangdasar dalam pancasila yang bersifat sistematis, rasional, dan menyeluruh= ketuhanan , kemanusiaan , persatuan, kerakyatan ,dan keadilan, mampu memberi hrapan, optimisme, serta mampu menggugah motivasi untuk mewujudkan cita-cita. 2) Dimensi normatif, yaitu nilai-niali dalam Pancasila, dijabarkan dalam suatu sitem norma, sebagai manaterkandung dalam kenegaraan; mampu dijabarkan ke dalam langkah operasional. 3) Norma realistis, yaitu pancasila mampu di jabarkan dalam kehidupan masyarakat secara nyata (kongkrit) dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam penyelenggaraan negara. Ideologi pancasila yang bersifat terbuka, nilai-nilai dasarnya bersifat universal dan tetap. Penjabarannya dan realisasinya dieksplisitkan secara dinamis reformatif sesuai dengan dinamika aspirasi masyarakat.

You might also like