You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Orang muslim beriman kepada kewaiiban amar ma'ruI nahi mungkar bagi
semua orang Muslim yang mukallaI, mampu, mengetahui ma'ruI (kebaikan),
melihat ma'ruI tersebut ditinggalkan manusia, atau mengetahui mungkar,
melihat mungkar tersebut dikeriakan manusia, mampu memberikan perintah,
dan mampu melakukan perubahan dengan tangannya, atau lisannya.
Amar ma'ruI nahi mungkar adalah kewaiiban agama terbesar seteah
kewaiiban iman kepada Allah Ta'ala. Sebab, Allah Ta'ala menyebutkannya
dalam Al-Qur'an bersanding dengan iman kepada-Nya. Allah Ta'ala
berIirman, "Kalian umat terbaik vang dilahirkan untuk manusia. kalian
menvuruh kepada vang maruf. dan mencegah dari vang mungkar dan
beriman kepada Allah." (Ali Imran: 110).
Orang muslim meyakini itu semua karena dalil-dalil wahyu dan dalil-dalil
akal.

1.2Perumusan Masalah
1. Apa dan bagaimana pengertian Amar Ma`ruI Nahi Munkar?
2. Bagaimana pengertian melaksanakan Amar Ma`ruI Nahi Munkar?
3. Bagaimana hadist tentang Amar Ma`ruI Nahi Munkar?
4. Bagaimana ancaman bagi yang meninggalkan Amar Ma`ruI Nahi
Munkar?

1.3Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Amar Ma`ruI Nahi Munkar.
2. Untuk mengetahui pengertian melaksanakan Amar Ma`ruI Nahi
Munkar
3. Untuk mengetahui hadist tentang Amar Ma`ruI Nahi Munkar
4. Untuk mengetahui ancaman bagi yang meninggalkan Amar Ma`ruI
Nahi Munkar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Amar Ma`ruf Nahi Munkar
Amar ma`ruI nahi munkar, kalimat bahasa Arab yang telah meng-
Indonesia. Asalnya adalah ' ~ ` -~ ' . = .+ -' - ~' "
Memperhatikan berbagai kamus bahasa Arab, seperti :
1. Lisnul Arab karya Asy-Syeikh Abu Al-Fadhl Jamluddn ibnu Mukrom
ibnu Manzhr Al-Mishr rhm.
2. Al-Qms Al-Muhth karya Asy-Syeikh Maiduddn Muhammad ibnu
Ya`qb Al-Fairzabd rhm.
3. Al-Mu`iam Al-Wasth karya Lembaga Bahasa Arab Mesir
Ar-Rid karya Jubron Mas`d.
4. Qms Al-Murbawi karya Al-Ustdz Muhammad Idrs Abdurro-I Al-
Murbawi.
5. Kamus Arab Indonesia karya ProI. H. Mahmud Yunus.
6. Kamus Al-Munawwir karya Al-Ustadz Ahmad Warson Munawwir.
7. Al-Muniid karya Louis Ma`luI yang terus dikembangkan oleh Lembaga
Katholik Libanon.

Maka berikut ini kami simpulkan pengertian amar ma`ruI nahi munkar secara
ringkas
Al-Amru artinya menuntut pengadaan sesuatu, sehingga
pengertiannya mencakup; perintah, suruhan, seruan, aiakan, himbauan serta
lainnya yang menuntut dikeriakannya sesuatu. Sedang Al-Ma`rI artinya
sesuatu yang dikenal baik ( kebaiikan ), yaitu segala perbuatan baik menurut
Syari`at Islam dan mendekatkan pelakunya kepada Allah SWT. Jadi Al-Amru
bil Ma`rI artinya adalah menuntut mengadakan segala kebaiikan.
An-Nahyu artinya mencegah pengadaan sesuatu, sehingga pengertiannya
mencakup; melarang, meniauhkan, menghindarkan, menentang, mengancam,
melawan, peringatan, teguran, menyudahi serta lainnya yang mencegah
dikeriakannya sesuatu. Sedang Al-Munkar artinya sesuatu yang diingkari (
kemunkaran ), yaitu segala perbuatan munkar menurut Syari`at Islam dan
meniauhkan pelakunya dari pada Allah SWT. Jadi An-Nahyu anil Munkar
artinya adalah mencegah mengadakan segala kemunkaran.
Dalam istilah Iiqih, amar ma`ruI nahi munkar biasa disebut dengan
istilah " ~ =' " ( Al-Hisbah ). Lihat Mu`iam Lughoh Al-Fuqah` karya guru
saya tercinta, ProI. DR. Muhammad Rowws Qol`ahii, Guru Besar Fiqih di
King Saud University, Riyadh Saudi Arabia. Lihat pula Al-Qms Al-
Fiqhi, karya Asy-Syeikh Sa`di Abu Jaib, serta Ensiklopedi Islam terbitan PT.
Ichtiar Baru Van Hoeve. Dengan demikian secara sederhana maksud istilah
Amar ma`ruI nahi munkar yang telah meng-Indonesia tersebut adalah
menyerukan kebaiikan dan mencegah kemunkaran.
Amar Ma`ruI merupakan pilar dasar dari pilar-pilar akhlak yang mulia
lagi agung. Kewaiiban menegakkan kedua hal itu adalah merupakan hal yang
sangat penting dan tidak bisa ditawar bagi siapa saia yang mempunyai
kekuatan dan kemampuan melakukannya. Bahkan Allah SWT beserta Rasul-
Nya mengancam dengan sangat keras bagi siapa yang tidak melaksanakannya
sementara ia mempunyai kemampuan dan kewenangan dalam hal tersebut.
Mari kita perhatikan hal-hal berikut ini:
NJ. No.v v0
M `Lf MM6Bb
Mv0. BMBB)
1. MNoBb P
00.
.1Bb
an hendaklah ada di antara kamu segolongan umat vang menveru kepada
kebaiikan. menvuruh kepada vang maruf dan mencegah dari vang munkar.
merekalah orang-orang vang beruntung.` (QS Ali Imran. 104)
Di dalam Al-Qur`an, Allah SWT menegaskan bahwa manusia
diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Namun, kemuliaan manusia
ternyata tidak terletak pada keindahan Iisiknya. Kalau manusia dianggap
mulia dengan sebab badannya yang besar, tentu akan lebih mulia binatang
ternak seperti sapi, kerbau, unta, gaiah dan sebagainya yang memiliki berat
badan iauh lebih berat. Karenanya bila manusia hanya mengandalkan
kehebatan dan keagungan dirinya pada berat badan, maka dia bisa lebih
rendah kedudukannya daripada binatang ternak yang kemuliaannya terletak
pada berat badannya. Allah SWT berIirman:
Mf. B0.: .o
b1MMdm .v 6Bb 6Bb.
F ==1 L1C N .f
B6 ==1. 0 N
M B6 ==1.
bb. N ./ B6 P
00 J.BCAH V)
:V+0 P 00
.1Bb
an sesungguhnva Kami iadikan untuk isi neraka iahanam kebanvakan dari
iin dan manusia. mereka mempunvai hati. tetapi tidak dipergunakannva
untuk memahami (avat-avat Allah) dan mereka mempunvai mata (tetapi)
tidak dipergunakannva untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). dan
mereka mempunvai telinga (tapi) tidak dipergunakannva untuk mendengar
(avat-avat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak. bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang vang lalai.` (QS 7. 179).

Oleh karena itu, kemuliaan manusia bisa kita pahami dari iman dan
amal shaleh atau kebaikannya dalam bersikap dan bertingkah laku, di
manapun dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun situasi dan
kondisinya. Itu sebabnya, semakin banyak perbuatan baik yang dilakukannya,
maka akan semakin mulia harkat dan martabatnya di hadapan Allah SWT. Di
sinilah letak pentingnya bagi kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan
sebagaimana Iirman Allah:
VN. .
BM.v F FbfJBB
.MMBb P 0 Bv
FbNV 0 N) Bb
BT P f Bb P`V VH
0A MMC
an bagi tiap-tiap umat ada kiblatnva (sendiri) vang ia menghadap
kepadanva. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. i
mana saia kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian
(pada hari kiamat). Sesungguhnva Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.`
(QS 2. 148).

2.2Pengertian Melaksanakan Amar Ma`ruf Nahi Munkar


Amar ma`ruI nahi munkar merupakan kekhususan dan keistimewaan
Ummat Islam yang akan mempengaruhi kemulian Ummat Islam. Sehingga
Allah mendahulukan penyebutannya di depan laIal iman dalam Iirman-Nya,
.: - - : ; -- --' . - .: +- : ~: ; --' .: ; - .' -- - = ;= - ;- = ~ - -
- : .: - - --' ~ +- - ~ + - ' ;- = .' - - ~' --' J . -' -: - : =' .: - ~' --' ~ ; -
Kamu adalah Ummat vang terbaik vang dilahirkan untuk manusia. menvuruh
kepada vang maruf. dan mencegah dari vang munkar. dan beriman kepada
Allah. Sekiranva Ahli Kitab beriman. tentulah itu lebih baik bagi mereka, di
antara mereka ada vang beriman dan kebanvakan mereka adalah orang-orang
vang fasik. (Ali Imron :110)
Demikian pula, Allah membedakan kaum mukminin dari kaum munaIikin dengan
Amar ma`ruI nahi munkar ini. Allah berIirman,
.: ; - - . - - -: ~ + ~ ' - - --' : .: - - --' : . - .: +- - : ~: ; --'
~ + - =; - ~ 4 - V: ^ -: ~ ; : =' .: - = - : ' - ;-' .: - : > ~-' .: -- - - : ; -- --'
~- - = ;- ; - =' . ='
an orang-orang vang beriman. lelaki dan perempuan. sebagian mereka
(adalah) meniadi penolong sebagian vang lain. Mereka menvuruh (mengeriakan)
vang maruf. mencegah dari vang munkar. mendirikan shalat. menunaikan zakat
dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nva. Mereka itu akan diberi rahmat
oleh Allah, Sesungguhnva Allah Maha Perkasa lagi Maha Biiaksana. (At-
Taubah:71)
Ketika membawakan kedua ayat diatas, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
berkata,alam avat ini Allah menielaskan. Ummat Islam adalah Ummat terbaik
bagi segenap Ummat manusia. Ummat vang paling memberi manfaat dan baik
kepada manusia. Karena mereka telah menvempurnakan seluruh urusan kebaikan
dan kemanfaatan dengan amar maruf nahi munkar. Mereka tegakkan hal itu
dengan iihad di ialan Allah dengan iiwa dan harta mereka. Inilah anugerah vang
sempurna bagi manusia. Ummat lain tidak memerintahkan setiap orang kepada
semua perkara vang maruf (kebaikan) dan melarang semua kemunkaran.
Merekapun tidak beriihad untuk itu. Bahkan sebagian mereka sama sekali tidak
beriihad. Adapun vang beriihad -seperti Bani Israil- kebanvakan iihad mereka
untuk mengusir musuh dari negerinva. Sebagaimana orang vang iahat dan dzalim
berperang bukan karena menveru kepada petuniuk dan kebaikan. tidak pula untuk
amar maruf nahi munkar. Hal ini digambarkan dalam ucapan Nabi Musa,
=-' ~: -' - ': - -- - ~ - ;' - _ - - ': - ; V : ~ - - =' - -' ~ - - --' .; V' ':-
.- ; ~' = ' +- - ': = ;= - _ = ' + - =- - . - ' - : .- ;' = ' -: - ' +- - . _ ~: -' - ': -' -
- - ' +- - ': = ;= - . - ' - +- - - =' ~ - .: -' = - .- - -' . - . > = ; J' - .: - =' - '
~ - - . ': - - : - =' _ - - : .: -' - ~- - - -: - - = - '- - ~' -' ~ +- - - ': - =-'
+ - =- - . - ' - _ ~: -' - ': -' - .- -- - > ' - - 4 ; : - -' - ' +- - ': -' - ' - ' -
.: - -' - ' - ' ' -
Hai kaumku. masuklah ke tanah suci (Palestina) vang telah ditentukan Allah
bagimu. dan ianganlah kamu lari ke belakang (karena kamu takut kepada
musuh). maka kamu meniadi orang-orang vang merugi. Mereka berkata.`Hai
Musa. sesungguhnva dalam negeri itu ada orang-orang vang gagah perkasa.
Sesungguhnva kami sekali-kali tidak akan memasukinva sebelum mereka keluar
daripadanva. Jika mereka keluar daripadanva. pasti kami akan memasukinva`.
Berkatalah dua orang diantara orang-orang vang takut (kepada Allah) vang
Allah telah memberi nikmat atas keduanva.`Serbulah mereka dengan melalui
pintu gerbang (kota) itu. Maka bila kamu memasukinva niscava kamu akan
menang. an hanva kepada Allah hendaknva kamu bertawakkal. iika kamu
benar-benar orang vang beriman`. Mereka berkata.`Hai Musa. kami sekali-kali
tidak akan memasukinva selama-lamanva. selagi mereka ada di dalamnva.
karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu. dan berperanglah kamu berdua.
sesungguhnva kami hanva duduk menanti di sini saia`. (Surat Al-Maidah : 21-24)
Demikian pula Iirman Allah Subhanahu wa Ta`ala ,
' - - - ' - - ~ ' ~ + - - - ': -' - - _ ~: - - . - J- -' ;~ _ - . - > --' _ - ; ~ -
- -' - : ': -' - ': - ' - V J' --' ~-- - - - . ~ - ~ - J J' - =' J- ~ - J ' - -
J' --' ~ +- - - - ' - - - ' - - - : ' - ;' - - . - ' -= ;= - - : =' J- ~ - J ' - - V
': - : .- - -' =-' ~- - - =' : ~ +- - >- - - V
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil (sesudah Nabi
Musa wafat) ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka. Angkatlah
untuk kami seorang raia supava kami berperang (di bawah pimpinannva) di ialan
Allah`. Nabi mereka meniawab.`Mungkin sekali iika kamu nanti diwaiibkan
berperang. kamu tidak akan berperang`. Mereka meniawab.`Mengapa kami
tidak mau berperang di ialan Allah. padahal sesungguhnva kami telah diusir dari
kampung halaman kami dan dari anak-anak kami`. Maka tatkala perang itu
diwaiibkan atas mereka. merekapun berpaling. kecuali beberapa orang saia
diantara mereka. an Allah Maha Mengetahui orang-orang vang dzalim. (Al-
Baqarah:246).
Mereka berperang lantaran diusir dari tanah air beserta anak-anak mereka.
Sudah demikian ini. mereka pun masih melanggar perintah. Sehingga tidak
dihalalkan bagi mereka harta rampasan perang. emikan iuga tidak boleh
mengambil budak-budak tawanan perang. (Ibnu Taimiyah, Al-Amru bil Maruf
wan Nahvi Anil Munkar, hal 34. Kitab ini telah diteriemahkan oleh al-Akh Abu
Ihsan dengan iudul yang sama, diterbitkan Pustaka at-Tibyan, Solo).
Demikianlah anugerah Allah kepada Ummat Islam. Dia meniadikan amar
ma`ruI nahi munkar sebagai salah satu tugas penting Rasulullah. Bahkan beliau
diutus untuk itu, sebagaimana Iirman Allah ,
' ;: -' - ~ -- - ' : - - ^ -: - = - s --' - V' --' J: ~ ;-' .: - .- --'
' +- - : ~: ; --' ~ ; - - J- =- V' : ~ ; = - : ' - =-' ~ + - J = - : ; -- --' . - ~
': - -' - .- - -' - ~ +- - - -' - -' J >- V' : ~ ;~ ~ +- - ~ - : ~ -' =-' ~ +- - -
- J ;- s - -' ;: --' ': ' : -: ;~ - : -: ; ; - : .: = -- --' ~ 4 - -: ^
(Yaitu) orang-orang vang mengikuti Rasul. Nabi vang ummi vang (namanva)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Iniil vang ada di sisi mereka. vang
menvuruh mereka mengeriakan vang maruf dan melarang mereka dari
mengeriakan vang munkar dan menghalalkan bagi mereka segala vang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala vang buruk dan membuang dari mereka
beban-beban dan belenggu-belenggu vang ada pada mereka. Maka orang-orang
vang beriman kepadanva. memuliakannva. menolongnva dan mengikuti cahava
vang terang vang diturunkan kepadanva (al-Quran). mereka itulah orang-orang
vang beruntung. (Surat Al- A`raaI : 157).
2.3.Hadist tentang Amar Ma`ruf Nahi Munkar
3 .' - = -' . - ~ =' ~- ~ . . = : ~ ~ .- -' . ~
. - - ~ -= -' : . - ~ - - - - ' - ~ - ~ . . ~
.' ~- `' - - = ~ - = ~ - . -' ~ = ~ - | -'
~~ |
Dari Abu Sa`id Al Khudri radhivallahu anhu dia berkata, Aku mendengar
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda. Barang siapa di antara
kalian vang melihat kemungkaran. hendaklah dia merubahnva dengan tangannva.
Apabila tidak mampu maka hendaknva dengan lisannva. an apabila tidak
mampu lagi maka dengan hatinva. sesungguhnva itulah selemah-lemah iman..`
(HR. Muslim)
Hadits ini mencakup tingkatan-tingkatan mengingkari kemungkaran. Hadits ini
iuga menuniukkan bahwasanya barang siapa yang mampu untuk merubahnya
dengan tangan maka dia waiib menempuh cara itu. Hal ini dilakukan oleh
penguasa dan para petugas yang mewakilinya dalam suatu kepemimpinan yang
bersiIat umum. Atau bisa iuga hal itu dikeriakan oleh seorang kepala rumah
tangga pada keluarganya sendiri dalam kepemimpinan yang bersiIat lebih khusus.
Yang dimaksud dengan melihat kemungkaran` di sini bisa dimaknai melihat
dengan mata dan yang serupa dengannya` atau melihat dalam artian mengetahui
inIormasinya. Apabila seseorang bukan tergolong orang yang berhak merubah
dengan tangan maka kewaiiban untuk melarang yang mungkar itu beralih dengan
menggunakan lisan yang memang mampu dilakukannya. Dan kalau pun untuk itu
pun dia tidak sanggup maka dia tetap berkewaiiban untuk merubahnya dengan
hati, itulah selemah-lemah iman. Merubah kemungkaran dengan hati adalah
dengan membenci kemungkaran itu dan munculnya pengaruh terhadap hatinya
karenanya. Perintah untuk merubah kemungkaran yang terkandung dalam hadits
ini tidaklah bertentangan dengan kandungan Iirman Allah azza wa ialla,
' - = = ~ ' . - ~ -' ' ~ . - . ~ - - ` ~ -- - = ' - ~ .- ~ ' ' + - - ' ~ - - - ' - ~
. ~
Hai orang-orang vang beriman urusilah diri kalian sendiri. Tidak akan
membahavakan kalian orang vang sesat itu apabila kalian sudah berada di atas
petuniuk.` (QS. al-Maidah: 105)
Karena makna dari ayat ini adalah: Apabila kalian telah melaksanakan kewaiiban
beramar ma`ruI dan nahi mungkar yang dituntut (oleh agama) itu berarti kalian
telah menunaikan kewaiiban yang dibebankan kepada kalian. Setelah hal itu
kalian keriakan, maka tidak akan merugikan kalian orang yang sesat itu selama
kalian tetap mengikuti petuniuk. Guru kami Syaikh Muhammad Al Amin Asy
Syinqithi rahimahullah mempunyai beberapa kaiian berharga dalam masalah
amar ma`ruI nahi mungkar ini ketika beliau menaIsirkan ayat ini di dalam
kitabnya Adhwaul Bavan. Sangat tepat iika para pembaca berkenan untuk
meruiuk kepadanya agar bisa memetik pelaiaran lebih darinya.
Dari hadits ini bisa dipetik pelaiaran yang lain yaitu:
1. Waiibnya beramar ma`ruI dan nahi mungkar. Sesungguhnya dengan hal
itulah kondisi umat manusia dan masyarakat suatu negeri akan meniadi
baik.
2. Melarang kemungkaran itu bertingkat-tingkat. Barang siapa yang sanggup
melakukan salah satunya maka waiib bagi dirinya untuk menempuh cara
itu.
3. Iman itu bertingkat-tingkat. Ada yang kuat, ada yang lemah, dan ada yang
lebih lemah lagi.
(Diteriemahkan dari athu Al Qawiv Al Matin fi Svarh Al Arbain wa tatimmatil
Khamsin li An Nawawi wa Ibni Raiab, islamspirit.com)

2.4Ancaman Bagi Yang Meninggalkan Amar Ma`ruf
Kaum yang meninggakan amar ma`ruI akan Mendapatkan murka
Allah di dunia dan di akhirat. Dan murka Allah di dunia dalam bentuk:
1. Diiauhkan dari rahmat Allah serta menyebabkan permusuhan dan saling
benci sesama mereka. Rasululah saw bersabda yang artinya:
2. Dipimpin oleh orang iahat yang menzhalimi manusia dan tidak
diterimanya do`a orang-orang yang baik
3. Memberi peluang bagi orang-orang malas beralasan dengan mengatakan
bahwa mereka belum ada yang mengingatkan dan menyuruh berbuat baik.
4. Menghilangkan kesemapatan bagi sebagian besar manusia untuk berbuat
baik dan komitmen dengan Islam. Karena pada dasarnya manusia akan
sadar iika selalu diingkatkan untuk berbuat baik dan meninggalkan
keburukan sesuai dengan Iitrah mereka. Sehingga iika tidak ada orang
yang melakukan amar ma`ruI dan nahi mungkar, akan meniadi sebab
penghalang manusia untuk mendapat petuniuk dan hilangnya kesempatan
mereka untuk berbuat baik.
5. Hilangnya rasa aman pada manusia baik dirinya, anggota keluarganya
mapun harta mereka.
Menegakkan amar ma`ruI dan nahi mungkar adalah mengikuti kebenaran
yang dia perintahkan dan meniauhi larangan yang dia larang. Dan telah datang
nash-nash ancaman yang sangat pedih dan cercaan yang menghinakan atas
orang yang meninggalkan amar ma`ruI dan nahi mungkar. Berikut di
antaranya:
A0 .)J `Lf Bb
=MJ. P
Bb. :A H=:

Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun
kepada-Nva ?. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penvavang.` (Al
Maidah 74)
B`1 Fb` Bv FbMm
=) B.1T0 CBb
.8 Bb
BH.0. CBb Fb`1
LbAH) T) B) FbCAH
.f
Maka tatkala mereka melupakan apa vang diperingatkan kepada mereka.
Kami selamatkan orang-orang vang melarang dari perbuatan iahat dan
Kami timpakan kepada orang-orang vang zalim siksaan vang keras. disebabkan
mereka selalu berbuat fasik.`(Al Araf 165)












BAB III
KESIMPULAN
Sesungguhnya amar ma`ruI nahi munkar merupakan salah satu syi`ar
Islam yang agung. Banyak ayat-ayat Al-qur`an maupun hadits yang menuniukkan
hal itu, diantaranya adalah ayat 104 dan 110 dari surat Ali-Imron. Kedua ayat ini
sering sekali diiadikan landasan oleh para da`i ketika membicarakan tentang amar
ma`ruI nahi munkar. Secara terminologi, amar ma`ruI nahi munkar bisa diartikan
memerintahkan kebaikan dan mencegah kemunkaran. Ma`ruI itu sendiri diartikan
sebagai segala perbuatan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah, dan munkar
adalah segala perbuatan yang meniauhkan diri dari Allah. Sebenarnya tidak terlalu
sulit untuk mengartikan dan mengucapkannya, tetapi cukup berat untuk
menialankannya. Amar ma`ruI nahi munkar merupakan satu rangkaian tugas yang
harus diialankan seorang muslim dalam menialani setiap episode kehidupannya.
Tidak bisa dipisah-pisahkan, seperti hanya beramar ma`ruI dan mengabaikan nahi
munkar, atau sebaliknya, hanya menialankan nahi munkar dan meninggalkan
amar ma`ruI.
Dari penielasan sebelumnya akhirnya kita bisa menarik kesimpulan:
a. Waiibnya beramar ma`ruI dan nahi mungkar. Sesungguhnya dengan hal
itulah kondisi umat manusia dan masyarakat suatu negeri akan meniadi
baik.
b. Melarang kemungkaran itu bertingkat-tingkat. Barang siapa yang
sanggup melakukan salah satunya maka waiib bagi dirinya untuk
menempuh cara itu.
c. man itu bertingkat-tingkat. Ada yang kuat, ada yang lemah, dan ada yang
lebih lemah lagi.






DAFTAR PUSTAKA

http://www.al-ikhwan.net/amar-maruI-nahi-munkar-131/
http://haditsarbain.wordpress.com/2007/06/09/hadits-34-amar-maruI-nahi-
munkar/
http://ar-risalah1.blogspot.com/2008/08/amar-maruI-nahi-munkar.html
http://manakib.wordpress.com/category/risalah-al-muawwanah/
http://www.vbi-attaqwa.org/2009/06/10/amar-maE28099ruI-dan-nahi-
munkar/

You might also like