You are on page 1of 9

ABSES PAYUD?

ARA

rABSES PAYUDARA
Benjolan Pada Payudara Benjolan pada payudara dapat bersifat jinak atau ganas. Benjolan payudara jinak relatif tidak berbahaya, sedangkan yang ganas dapat menimbulkan kerusakan jaringan, menyebar ke bagian tubuh lainnya, bahkan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, jika menemukan benjolan pada payudara, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan benjolan yang Anda derita termasuk tumor jinak (benign) atau tumor ganas. Berikut beberapa jenis benjolan yang dapat ditemukan pada payudara. Fibroadenoma Fibroadenoma adalah massa berbentuk bulat, berbatas tegas, kenyal, yang timbul akibat pertumbuhan berlebihan jaringan kelenjar dan jaringan penyambung. Benjolan ini bersifat jinak dan biasanya tidak nyeri. Benjolan fibroadenoma dapat digerakkan atau akan bergeser jika daerah payudara ditekan. Fibroadenoma berespon terhadap perubahan hormonal dan cenderung memb esar selama kehamilan dan mengecil setelah menopause. Setiap wanita dapat menderita fibroadenoma, tetapi biasanya paling sering ditemukan pada usia 20 sampai 30 tahun. Fibroadenoma tidak dapat didiagnosis pasti hanya dengan pemeriksaan fisik saja. Mammografi dan USG payudara dapat membantu menegakkan diagnosis, tetapi satu satunya cara untuk memastikan suatu fibroadenoma adalah dengan pemeriksaan biopsi, yaitu pengambilan sedikit jaringan dengan jarum kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Fibroadenoma dapat menghilang secara spontan. Tetapi jika menetap, atau semakin membesar, atau penderita sangat khawatir terhadap benjolan tersebut, dapat dilakukan operasi pengangkatan.

Abses Payudara Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri. Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih inilah yang mengisi rongga tersebut. Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan disekitarnya akan terdorong. Jaringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses. Hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah didalam, maka infeksi bisa menyabar di dalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit, tergantung pada lokasi abses.

Suatu Infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara : Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka dari tusukan jarum tidak steril. Bakteri menyebar dari suatu infeksi dibagian tubuh yang lain. Bakteri yang dalam keadaan normal, hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses. Peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika :
Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi. Daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang. Terdapat gangguan system kekebalan. Abses Payudara merupakan komplikasi yang terjadi akibat adanya infeksi payudara(mastitis). Infeksi ini paling sering terjadi selama menyusui, akibat masuknya bakteri ke jaringan payudara. Peradangan atau infeksi payudara atau yang disebut mastitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, perembesan sekresi melalui fisura di putting, dan dermatitis yang mengenai putting. Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan dikulit (biasanya pada putting susu). Abses payudara bisa terjadi disekitar putting, bisa juga diseluruh payudara.

Gejala dari abses tergantung pada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ atau syaraf. Gejala dan tanda yang sering ditimbulkan oleh abses payudara diantaranya : Tanda-tanda inflamasi pada payudara (merah, panas jika disentuh, membengkak dan adanya nyeri tekan). Teraba massa, suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai suatu benjolan. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya menipis. Gejala sistematik berupa demam tinggi, menggigil, malaise. Nipple discharge (keluar cairan dari putting susu, bisa mengandung nanah) Gatal-gatal

Pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara yang terkena. Adapun patogenesis dari abses paudara ini adalah luka atau lesi pada putting terjadi peradangan masuk (organisme ini biasanya dari mulut bayi) pengeluaran susu terhambat produksi susu normal penyumbatan duktus terbentuk abses. Abses dikulit atau dibawah kulit sangat mudah dikenali, sedangkan abses dalam seringkali sulit ditemukan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Jika tidak sedang menyusui, bisa ditemukan mammografi atau biopsy payudara. Pada penderita abses biasanya pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih. Untuk menentukan ukuran dari lokasi bses dalam, bisa dilakukan pemeriksaan roentgen, USG atau CT scan. Suatu abses seringkali membaik tanpa pengobatan, abses pecah dengan sendirinya san mengeluarkan isinya. Kadang abses menghilang secara perlahan karena tubuh menghancurkan infeksi yang terjadi dan menyerap sisa-sisa infeksi. Abses tidak pecah dan bisa meninggalkan benjolan yang keras. Adapun penanganan untuk absees diantaranya adalah : Untuk meringankan neri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan dikelaurkan isinya dengan insisi. Insisi bisa dilakukan radia l dari tengah dekat pinggir areola, ke pinggir supaya tidak memotong saluran ASI. Suatu abses tidak memliki aliran darah, sehingga pemberian antibiotic biasanya sia -sia. Antibiotic bisa diberikan setelah suatu abses mongering dan hal ini dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Antibiotic juga diberikan jika abses menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lainnya. Dapat diberikan parasetamol 500mg tiap 4 jam sekali bila diperlukan. Dilakukan pengompresan hangat pada payudara selama 15 20 menit, 4 kali/hari. Sebaiknya dilakukan pemijatan dan p emompaan air susu pada payudara yang terkena untuk mencegah pembengkakan payudara.

Cedera Payudara Cedera payudara misalnya akibat pembedahan atau kecelakaan, dapat menimbulkan gangguan yang disebut nekrosis lemak. Nekrosis lemak selanjutnya dapat menyebabkan terbentuknya benjolan berupa jaringan ikat yang berbatas tegas, bulat, dan dapat digerakkan. Jika cedera telah lama terjadi, benjolan tersebut biasanya tidak nyeri. Tetapi jika cedera baru saja terjadi, dapat timbul nyeri dan bengkak pada kulit di atas benjolan. Benjolan payudara akibat nekrosis lemak biasanya menghilang dengan sendirinya. Tetapi jika benjolan tersebut menetap, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Tumor Fillodes Tumor fillodes adalah benjolan payudara yang tidak nyeri akibat pertumbuhan berlebihan jaringan penyambung. Umumnya tumor fillodes bersifat jinak, walaupun beberapa diantaranya dapat bersifat ganas. Seringkali, praktisi medis sulit membedakan antara tumor fillodes dan fibroadenoma bahkan setelah pemeriksaan pencitraan (mammografi atau USG payudara) dan biopsi aspirasi jarum halus. Salah satu pertanda bahwa benjolan tersebut adalah tumor fillodes adalah pertumbuhannya sangat cepat dan ukurannya yang besar. Pengobatan tumor fillodes antara lain adalah pengangkatan benjolan melalui operasi. Setelah operasi, kemungkinan kambuh masih ada.

Papilloma Intraductal Papilloma intraductal adalah pertumbuhan bukan kanker, berukuran kecil, pada saluran air susu. Benjolan kecil ini biasanya ditemukan di belakang atau di pinggir puting susu (areola). Papilloma intraductal dapat menyebabkan keluarnya cairan dari puting susu, baik secara spontan maupun jika benjolan ditekan. Cairan tersebut seringkali bercampur darah. Pengobatan biasanya berupa pengangkatan saluran yang terganggu dan pemeriksaan jaringan untuk menyingkirkan kemungkinan kanker.

Kanker Payudara

Kanker payudara adalah benjolan yang bersifat ganas yang seringkali tidak nyeri, teraba keras dan berbentuk tidak beraturan. Pada perabaan, benjolan ini terasa berbeda dengan jaringan payudara di sekitarnya. Jika benjolan tersebut melekat pada otot dada, maka benjolan tidak dapat digerakkan. Kulit di atas benjolan mungkin akan tertarik dan berwarna kemerahan. Ciri lain kanker payudara antara lain adalah keluarnya cairan jernih atau bercampur darah secara spontan dari puting susu, puting susu tampak tertarik, perubahan ukuran dan bentuk payudara, dan kulit payudara seperti kulit jeruk. Pengobatan kanker payudara tergantung pada jenis kanker, stadium kanker, dan gambaran sel kanker yang terlihat di bawah mikroskop. Pilihan terapi dapat berupa pembedahan, radiasi, kemoterapi, atau terapi hormon. Perlu diingat bahwa kanker payudara yang ditemukan pada stadium dini, kemungkinannya untuk berhasil diobati lebih besar ketimbang kanker payudara yang ditemukan pada stadium yang lanjut.

Kista Payudara Kista payudara, biasa dalam istilah medis disebut cystic disease of the breast. Penyakit ini sering timbul di kedua payudara, terasa nyeri, kadang-kadang hebat sekali. Kista payudara lazim terjadi pada wanita yang masih memperoleh haid. Nyeri menghebat sebelum atau waktu haid karena tarikan kelenjar payudara yang membesar atau hypertropis. Kista payudara adalah kantung berisi cairan di dalam payudara, sampai saat ini penyebab utama dari kista belum diketahui secara pasti, tapi untuk sementara penyebab kista diperkirakan karena adanya cedera ringan pada payudara. Kista paling banyak ditemukan pada wanita yang menjelang menopause, tatapi tidak menutup kemungkinan dapat ditemukan juga pada wanita pasca menopause terutama wanita yang menjalani terapi sulih hormon. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Kista teraba licin, bisa digerakkan, berbatas tegas dan kadang nyeri bila ditek an. Bila dilihat dari tingkat agresifitas pertumbuhannya, kista ada dua jenis yaitu: Non-neoplastik dan Neoplastik. Bedanya, non-neoplastik bersifat jinak dan biasanya akan mengempis dengan sendirinya

kendati jumlahnya banyak. Sedangkan neoplastik sifatnya ganas. Untuk mengatasinya jalan terbaik adalah operasi bila dinilai membahayakan kesehatan. Tapi, bila tidak, masih bisa diatasi dengan jalan terapi biasa. Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk memastikan adanya kista payudara adalah: 1.Mammografi 2.USG Payudara. Untuk mengurangi nyeri, cairan dari dalam kista bisa diambil dengan menggunakan jarum. Jika cairan tersebut mengandung darah, berwarna coklat atau keruh, atau kembali terkumpul dalam waktu 12 minggu setelah cairan diambil, maka seluruh k ista harus dibuang melalui pembedahan karena kemungkinan bisa terjadi keganasan pada dinding kista.

You might also like