You are on page 1of 5

2.

Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru


Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000 Sukses transmigrasi Sukses KB Sukses memerangi buta huruf Sukses swasembada pangan Pengangguran minimum Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) Sukses Gerakan Wajib Belajar Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh Sukses keamanan dalam negeri Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri

3. Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru


Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin) Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa) Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius" Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya) Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang, hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur. Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.

4. Kr

2. Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru


Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000 Sukses transmigrasi Sukses KB Sukses memerangi buta huruf Sukses swasembada pangan Pengangguran minimum Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) Sukses Gerakan Wajib Belajar Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh Sukses keamanan dalam negeri Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri

3. Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru


Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin) Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa) Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius" Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya) Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang, hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur. Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.

4. Kr

2. Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru


Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000 Sukses transmigrasi Sukses KB Sukses memerangi buta huruf Sukses swasembada pangan Pengangguran minimum Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) Sukses Gerakan Wajib Belajar Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh Sukses keamanan dalam negeri Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri

3. Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru


Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin) Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa) Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius" Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya) Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang, hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur. Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.

4. Kr

Pemilihan Umum (pemilu) yang dilangsungkan tanggal 7 Juni 1999 lalu adalah tonggak penting dalam upaya Bangsa Indonesia melepaskan diri dari belenggu otoritarian dan menumbuhkan masyarakat madani yang demokratis. Peristiwa ini merupakan perwujudan dari semangat Reformasi !!! yang dipekikkan mahasiswa Indonesia di awal dan pertengahan tahun 1998. The general election that was held on June 7, 1999 was an important mark for the Indonesian to free themselves from the shackles of authoritarianism and to develop a democratic civil society. This election was the implementation of the spirit of Reformasi which was vigorously expressed by the Indonesian students in the early and mid- of 1998.

Time Line One: The End of the New Order Regime Events in May 1998 Time Line Two: Indonesia at the Cross Road Analysis
Disamping garis-waktu yang menonjolkan peristiwaperistiwa penting sejak pertengahan 1997, situs ini juga memberikan kesempatan pada Anda untuk mengunjungi sumber berita dan analisa di Internet tentang Indonesia dan perubahan politik, ekonomi dan sosial yang sedang dialaminya. Tentang pemilihan umum misalnya, silakan kunjungi Komisi Pemilihan Umum yang menyelenggarakan perhelatan besar ini dimana Anda bisa melihat hasil perolehan suara untuk masing-masing partai yang mengikuti "pesta demokrasi' ini. Untuk berita sekitar pemilu, silakan ke bagian Laporan Khusus dari Kompas Online. Perhatian Internasional juga luas seperti yang bisa dilihat di CNN Interactive on Indonesian Election '99, atau di The Straits Times Special Report. Beside the time-lines that point to important events since the mid-1997, this site also provides links to various news sources and analyses on the Internet about Indonesia and its political, social and economic changes. About the Election '99 for example, visit the Commision on the General Election site where voting results can be accessed. On reporting of the Election, visit the Kompas Online Special Report (in Indonesian). International attention is also abundant, as can be read at CNN Interactive on Indonesian Election '99, or at The Straits

Beranda warta (Web-page) ini berisikan beberapa gariswaktu (time-line) yang menggambarkan peristiwa - peristiwa penting dalam gelombang Reformasi !!! Garis-waktu pertama berisi berita tentang krisis ekonomi parah yang melanda Indonesia, dilanjutkan dengan demonstrasi mahasiswa di seantero negeri melawan rejim yang telah berkuasa sedemikian lama, diikuti dengan berbagai laporan tentang tragedi Trisakti dan kerusuhan besar di Jakarta, sampai akhirnya pada 21 Mei 1998 Soeharto mengundurkan diri dari jabatan Presiden RI yang sudah dipegangnya selama 32 tahun. This Web-page has several time-lines which show important events in the Reformasi movement. The first time-line contains news articles of the crippling economic crisis that befell on Indonesia, follows by student demonstrations all across the country that fought the regime which had been in power for decades, continues by reports on the Trisakti tragedy and the devastating riots in Jakarta, and the time-line ends by events surrounding the resignation of Soeharto from the presidency on May 21, 1998.

Garis-waktu kedua menelusuri perubahan politik, sosial dan ekonomi di Indonesia sejak saat pengunduran diri

Soeharto sampai pada masa Pemilu 1999. Di dalam ini, Anda bisa simak berbagai langkah dalam perwujudan demokrasi di Indonesia, seperti: bermacam kebijakan pemerintahan BJ Habibie yang membuka kebebasan dan pembaruan, dan berbagai ekspresi masyarakat yang disuarakan secara bebas tentang masalah-masalah demokrasi ini, seperti keinginan kuat untuk membentuk pemerintahan demokratis lewat pemilihan umum, menghabisi KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), dan menyudahi kekuasaan negara yang menyengsarakan rakyat banyak. The second time-line traces the changes in politics, social and economic in Indonesia from Soeharto's resignation until the Election of '99. Inside this page, you can read various features of implementing democracy in Indonesia. BJ Habibie Administration's policies, for examples, that open civil liberties. And people's expressions about free and fair election to establish a democratic government, eradicate KKN (Ind. for Corruption, Collusion and Nepotism) which pleagued Indonesian society for so long, and end to the excessive government power that stiffle the people's freedom.

Times Special Report.

You might also like