You are on page 1of 4

Epidural hematoma

Akumulasi darah di ruang antara duramater dan tulang tengkorak II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI Di Amerika Serikat, 2% dari kasus trauma kepala mengakibatkan hematoma epidural dan sekitar 10% mengakibatkan koma. Secara Internasional frekuensi kejadian hematoma epidural hampir sama dengan angka kejadian di Amerika Serikat.Orang yang beresiko mengalami EDH adalah orang tua yang memiliki masalah berjalan dan sering jatuh.(2,9) 60 % penderita hematoma epidural adalah berusia dibawah 20 tahun, dan jarang terjadi pada umur kurang dari 2 tahun dan di atas 60 tahun. Angka kematian meningkat pada pasien yang berusia kurang dari 5 tahun dan lebih dari 55 tahun. Lebih banyak terjadi pada laki-laki dibanding perempuan dengan perbandingan 4:1. Tipe- tipe : - Epidural hematoma akut (58%) perdarahan dari arteri - Subacute hematoma ( 31 % ) - Cronic hematoma ( 11%) perdarahan dari vena ETIOLOGI Hematoma Epidural dapat terjadi pada siapa saja dan umur berapa saja, beberapa keadaan yang bisa menyebabkan epidural hematom adalah misalnya benturan pada kepala pada kecelakaan motor. Hematoma epidural terjadi akibat trauma kepala, yang biasanya berhubungan dengan fraktur tulang tengkorak dan laserasi pembuluh darah. IV. GAMBARAN KLINIS Gejala yang sangat menonjol ialah kesadaran menurun secara progresif. Pasien dengan kondisi seperti ini seringkali tampak memar di sekitar mata dan di belakang telinga. Sering juga tampak cairan yang keluar pada saluran hidung atau telinga. Pasien seperti ini harus diobservasi dengan teliti. Setiap orang memiliki kumpulan gejala yang bermacam-macam akibat dari cedera kepala. Banyak gejala yang muncul bersaman pada saat terjadi cedera kepala. Gejala yang sering tampak : Penurunan kesadaran, bisa sampai koma Bingung Penglihatan kabur Susah bicara Nyeri kepala yang hebat Keluar cairan darah dari hidung atau telinga Nampak luka yang adalam atau goresan pada kulit kepala. Mual

Pusing Berkeringat Pucat Pupil anisokor, yaitu pupil ipsilateral menjadi melebar. GAMBARAN RADIOLOGI Dengan CT-scan dan MRI, perdarahan intrakranial akibat trauma kepala lebih mudah dikenali.

Foto Polos Kepala Pada foto polos kepala, kita tidak dapat mendiagnosa pasti sebagai epidural hematoma. Dengan proyeksi Antero-Posterior (A-P), lateral dengan sisi yang mengalami trauma pada film untuk mencari adanya fraktur tulang yang memotong sulcus arteria meningea media. (10)

Fraktur impresi dan linier pada tulang parietal, frontal dan temporal

Computed Tomography (CT-Scan) Pemeriksaan CT-Scan dapat menunjukkan lokasi, volume, efek, dan potensi cedara intracranial lainnya. Pada epidural biasanya pada satu bagian saja (single) tetapi dapat pula terjadi pada kedua sisi (bilateral), berbentuk bikonfeks, paling sering di daerah temporoparietal. Densitas darah yang homogen (hiperdens), berbatas tegas, midline terdorong ke sisi kontralateral. Terdapat pula garis fraktur pada area epidural hematoma.

Gambar 1. Gambaran CT-Scan Hematoma Epidural di Lobus Fronal kanan Magnetic Resonance Imaging (MRI) MRI akan menggambarkan massa hiperintens bikonveks yang menggeser posisi duramater, berada diantara tulang tengkorak dan duramater. MRI juga dapat menggambarkan batas fraktur yang terjadi. MRI merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang dipilih untuk menegakkan diagnosis.

Gambar 3. Gambaran MRI Hematoma Epidural. FRAKTUR ANTEBRACHII Bisa saja terjadi pada :

Fraktur Ulna proksimal

Fraktur bagian ulna yang lazim adalah fraktur olekranon dan fraktur prosesus korooideus (merupakan komplikasi dari dislokasi posterior sendi siku) Fraktur olekranon yang terjadi sebagai akibat kekerasan tak langsung (fleksi yang kuatdari lengan bawah melawan otot trisep yang sedang aktif berkontraksi)secara khas berbentuk transversal atau agak oblik Fraktur yang disebabkan oleh kekerasan langsung biasanya kominuta dan didertai oleh fraktur lain atau dislokasi anterior dari sendi tersebut

Fraktur Diafisis ulna

Fraktur tersendiri dari diafisis sepertiga ulna dengan perpindahan fragmen tulang sering disertai dislokasi kaput radii Reduksi fraktur transversal yang tidak berdislokasi dapat dicapai dengan traksi aksial yang diikuti dengan penekanan digital untuk memperbaiki perpindahan dalam bidang transversal

Fraktur diafisi ulnae di sebelah distal dan insersi muskulus pronator teres mudah dipersulit oleh angulasi. Ujung proksimal dari fragmen distal ditarik ke arah radius oleh muskulus pronator kuadratus.

Fraktur Radius Proksimal

Fraktur kaput dan kolum radii

Dapat terjadi pada orang dewasa sebagai suatu cedera tersendiri tanpa komplikasi dengan dislokasi siku atau artikulatsio radioulnaris superior Disebabkan oleh adanya kekerasan tak langsung, seperti jatuh dengan tangan yang diulurkan ketika kaput radii terbentur pada kapitulum humeri

Fraktur diafisis Radii

Dapat disebebkan kekerasan langsung atau tak langsung, fraktur terbuka biasanya disebabkan oleh trauma tembus, dan fraktur tertutup dengan perpindahan fragmen tulang biasanya karena cedera lain

You might also like