You are on page 1of 2

AIDE-MEMOIRE

Rekomendasi pencegahan dan pengendalian infeksi flu burung di fasilitas pelayanan kesehatan
Latar belakang
Flu burung (H5N1) pada burung mulai ditemukan di Asia Tenggara pada tahun 2003 dan sejak saat itu menyebar ke bagian dunia yang lain. Kasus pada manusia telah dilaporkan di beberapa negara sejak Desember 2003 dan fasilitas pelayanan kesehatan di beberapa negara saat ini menghadapi tantangan untuk memberikan pelayanan kepada pasien terinfeksi flu burung. Penting bagi pekerja pelayanan kesehatan untuk melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) yang benar untuk meminimalkan kemungkinan penularan flu burung ke diri mereka sendiri, petugas kesehatan yang lain, pasien, dan pengunjung. Hingga tulisan ini dibuat, belum pernah ditemukan adanya penularan virus flu burung dari manusia ke manusia, dan tidak ada bukti transmisi airborne dari manusia ke manusia. Namun, pencegahan dan pengendalian infeksi terjamin baik untuk menghadapi pasien suspek atau confirm menderita flu burung karena flu burung sangat mematikan bagi manusia, dan virus flu burung dapat bermutasi atau berubah kapan pun menjadi jenis yang mampu menular dari manusia ke manusia, menjadikannya penyakit yang berpotensi menjadi wabah dunia.

4 Daftar tilik alat pelindung diri (APD)

dan kebersihan tangan

n Sebelum memasuki ruangan atau area pasien flu burung, gunakan alat pelindung diri yang terdiri atas: n gaun pelindung bersih, nonsteril, dan berlengan panjang. Bila gaun terbuat dari kain, apron (pelindung) plastik harus ditambahkan untuk mengantisipasi percikan/semburan darah, cairan darah, ekskresi, atau sekresi; n sarung tangan yang bersih, nonsteril; n pelindung wajah: (1) masker bedah dan pelindung mata serta kaca mata pelindung atau (2) pelindung wajah. n Bila tindakan jalan napas (contoh: aspirasi saluran napas, intubasi, resusitasi, bronkoskopi, autopsi) akan dilakukan, alat pelindung diri harus meliputi: n gaun pelindung bersih, nonsteril, dan berlengan panjang; n sarung tangan (beberapa tindakan memerlukan sarung tangan steril); n pelindung mata/goggles, pelindung wajah, dan n alat respirator tertentu (misal, EU FFP2, US NIOSH-certified N95). n Pakailah alat pelindung diri dengan seksama dan benar demi menurunkan risiko kontaminasi diri/ inokulasi. n Lepaskan alat pelindung diri dengan hati-hati untuk mencegah kontaminasi diri/inokulasi. n Bersihkan tangan sebelum dan setelah kontak apa pun dengan pasien dan setelah kontak dengan barang-barang terkontaminasi, dengan atau tanpa sarung tangan. n Bersihkan tangan sebelum memakai alat pelindung diri, segera setelah sarung tangan dilepas dan setelah menanggalkan semua alat pelindung diri. n Kebersihan tangan meliputi pencucian tangan dengan sabun dan air, dan menggunakan antiseptik berbasis alkohol. n Cuci tangan dengan sabun dan air bila jelas tampak kotor.
Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Avian Influenza, termasuk Influenza A (H5N1), pada manusia: Panduan Sementara WHO tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan tersedia di http://www. who.int/csr/disease/avian_influenza/ guidelines/infectioncontrol1/en/index.html

Anjuran penting
n Terapkan Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan
Transmisi Droplet* saat memberikan perawatan pada pasien infeksi penyakit pernapasan akut disertai demam, tanpa memandang apakah suspek flu burung atau tidak. Masker wajah dan kebersihan tangan merupakan unsur-unsur paling penting dari pencegahan dan pengendalian ini dan harus menjadi prioritas.

n Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Transmisi


Kontak* harus dilaksanakan saat terjadi kontak langsung dengan pasien suspek atau confirm terinfeksi flu burung.
* Kewaspadaan Standar: pengendalian dasar yang dirancang untuk meminimalkan pajanan langsung dari darah, cairan tubuh, atau sekret yang berpotensi terinfeksi. Kewaspadaan Transmisi Kontak: petugas kesehatan harus menggunakan pakaian pelindung dan sarung tangan saat memberikan perawatan. Penempatan pasien dengan diagnosis yang sama pada satu area yang ditentukan dapat memfasilitasi pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi. Cohorting dapat memfasilitasi pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi. Kewaspadaan Transmisi Droplet: petugas kesehatan harus memakai masker bedah dan gaun pelindung serta sarung tangan medis saat memberikan perawatan. (Droplet adalah cairan/percikan yang keluar dari hidung/mulut pada saat batuk atau bersin).

WASPADA DAN TANGGAP EPIDEMI DAN PANDEMI


World Health Organization 2008

APRIL 2008 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Rekomendasi pencegahan dan pengendalian infeksi flu burung di fasilitas pelayanan kesehatan SEKILAS HAL-HAL PENTING:
1. Rekomendasi pencegahan dan pengendalian infeksi dasar untuk semua fasilitas kesehatan
Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Transmisi Droplet untuk pasien dengan infeksi saluran pernapasan akut disertai demam.

10. Pembuangan sampah

Perlakukan sampah yang mungkin terkontaminasi virus flu burung sebagai sampah infeksius. Cuci secara rutin dengan air dan deterjen. Gunakan sarung tangan karet nonsteril. Cuci secara rutin dengan air dan deterjen. Hindari mengucek linen. Gunakan sarung tangan karet nonsteril. Bersihkan secara berkala permukaan lingkungan dan benda yang sering disentuh. Diutamakan hanya dipakai untuk pasien flu burung. Bila tidak memungkinkan, bersihkan dan disinfeksi sebelum digunakan untuk pasien lain.

11. Perlengkapan makan

2. Kebersihan saluran pernapasan/etika batuk

Petugas kesehatan, pasien, dan anggota keluarga harus menutup mulut dan hidung bila batuk dan bersin dengan tisu dan membersihkan tangan sesudahnya.

12. Linen

3. Pencegahan dengan isolasi untuk suspek dan confirm kasus flu burung

13. Kebersihan lingkungan dan disinfeksi

Rawat pasien di ruangan dengan ventilasi yang baik. Kewaspadaan Standar, Kewaspadaan Transmisi Kontak, dan Kewaspadaan Transmisi Droplet untuk semua orang yang memasuki ruang isolasi. Pertimbangkan flu burung pada pasien dengan penyakit infeksi saluran pernapasan akut disertai demam yang pernah berada di wilayah terinfeksi flu burung dalam 2 minggu sebelum timbulnya gejala dan yang telah terpajan unggas atau manusia terinfeksi flu burung.

14. Perawatan perlengkapan pasien

4. Pengenalan dan pelaporan dini kasus flu burung

15. Jangka waktu penatalaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi flu burung

Dewasa > 12 tahun adalah 7 hari setelah bebas demam, sedangkan anak < 12 tahun adalah 21 hari setelah pertama kali munculnya gejala. Bila pasien flu burung masih infeksi (pasien pulang dalam jangka waktu pencegahan dan pengendalian infeksi, lihat poin 15 di atas), instruksikan kepada anggota keluarga untuk melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah.

5. Langkah tambahan untuk menurunkan infeksi terkait rumah sakit penularan flu burung

16. Pemulangan pasien

Batasi jumlah petugas kesehatan/anggota keluarga/ pengunjung yang terpajan penderita flu burung.

6. Pengambilan/transportasi/penanganan spesimen pada fasilitas pelayanan kesehatan

Gunakan Kewaspadaan Standar, Kewaspadaan Transmisi Kontak, dan Kewaspadaan Transmisi Droplet pada pengambilan spesimen. Gunakan Kewaspadaan Standar untuk pengiriman spesimen ke laboratorium. Laboratorium fasilitas pelayanan kesehatan harus mengikuti praktik biosafety. Anggota keluarga/pengunjung harus dibatasi, diutamakan mereka yang memberi dukungan kepada pasien dan harus menggunakan kewaspadaan pencegahan dan pengendalian infeksi yang sama dengan petugas kesehatan.

17. Rekomendasi untuk kesehatan kerja

Awasi kesehatan dari petugas kesehatan yang terpajan pasien flu burung. Profilaxis antivirus harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah setempat. Promosikan penggunaan vaksin influenza secara berkala.

7. Rekomendasi bagi anggota keluarga/pengunjung

18. Pengelolaan administrasi fasilitas pelayanan kesehatan

Pendidikan, pelatihan, dan komunikasi mengenai risiko untuk petugas kesehatan. Karyawan serta alat pelindung diri yang memadai.

8. Transportasi pasien di dalam fasilitas pelayanan kesehatan

19. Melakukan prioritas alat pelindung diri apabila perlengkapan terbatas

Pasien flu burung harus menggunakan masker bedah. Petugas kesehatan yang mengantar harus menggunakan gaun pelindung dan sarung tangan. Pencegahan dan pengendalian infeksi sama dengan di rumah sakit untuk semua yang terlibat dalam perawatan pasien suspek flu burung.

Perlindungan wajah (mata, hidung, dan mulut) dan kebersihan tangan merupakan prioritas. Tempatkan pasien-pasien flu burung di ruangan tersendiri dengan ventilasi yang baik. Bila tidak tersedia ruangan tersendiri, maka harus ditempatkan sedikitnya berjarak 1 meter dengan pasien lain.

20. Pengelolaan teknis fasilitas pelayanan kesehatan

9. Perawatan pra-rumah sakit

World Health Organization CH-1211 Geneva-27 Switzerland www.who.int/csr

You might also like