You are on page 1of 5

4 Balita Gizi Buruk Dirawat di Puskesmas

Jumat, 15 April 2011 - 20:42 WIB

|More

JAKARTA (Pos Kota) Sebanyak 4 balita warga RW 05 kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat, terpaksa dirawat Teraphi Feeding Center (TF) Puskesmas Kecamatan Kalideres, karena terjangkit gizi buruk, Jumat (15/4). Ketiga anak ini Salimatun Hasanah (2,5) berat badannya 6,2 Kg, Damar ( 1 tahun) berat badannya 6,2 Kgdan Bintang (10 bulan) berat badannya 6,4 kilogram, Tirta (2,8 tahun) berat 9 kilogram. Anak penderita gizi buruk tersebut merupakan binaan Sudin Kesehatan Jakarta Barat setahun. Penderitaan anak balita ini karena faktor ekonomi sehingga tidak mendapat asupan makanan bergizi. sejak satu tahun terakhir sering megalamii sakit-sakitan. Dokter menyarankan, anak saya diberi gizi yang cukup dengan memberikan susu. Namun karena tidak punya

uang, saya tidak pernah membeli susu hingga akhirnya kena gizi buruk, Pendapatan suaminya tidak menentu, tutur Wulan (23) ibu dari penderita gizi buruk Bintang. Menurut Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, dr.Agung Sagung Parwanthi mengatakan, kasus gizi buruk yang menimpa Salimatun anak kedua dari pasangan Syaefullah (30) dan Djubaedah (21) terjadi pada tanggal 3 Mei 2010, saat ibunya membawa ke Posyandu Hasil pengukuran antropometri dari Posyandu, berat badan Salimatun 6,2 Kg dengan tinggi badan 72 cm, diagnosa mengalami gizi buruk tidak dengan tanda-tanda klinis, tuturnya

Salimatun kemudian dirujuk petugas ke Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan dan melakukan konfirmasi ulang dengan menggunakan metode WHO NCHS dan anak tersebut termasuk kedalam kategori kurus sekali. Petugas puskemas memberikan terapi diantaranya memberikan konsultasi gizi dan memberikan paket PMT pemulihan berupa Pan

Enternal, serta setiap 2 minggu sekali petugas mengontrol anak tersebut, kata Agung. Namun kelanjutannya orang tuanya tidak pernah membawa anaknya ke puskesmas, bahkan saat petugas datang ke rumahnya ternyata mereka sudah pindah tidak bertempat tinggal di alamat yang lama. Baru tanggal 9 Desember 2010, orangtua Salimatun datang ke Puskesmas dengan kondisi yang sama namun berat badan naik menjadi 6,7 Kg dengan tinggi badan 77 cm. Petugas memberikan terapi yang sama, dan disuruh 2 minggu sekali untuk datang ke puskesmas untuk memeriksa kondisi nak tersebut. Berulang-ulang orangtua Salimatun tidak datang, bahkan petugas tidak menemukan mereka karena keluarga anak tersebut pindah dengan alamat yang tidak jelas, lanjut Agung. Baru pada tanggal 18 Maret 2011, orangtua Salimatun datang ke Puskesmas Kelurahan Tanjung Durem Selatan dengan kondisi anak semakin kritis dan menderita Bronkitis Kronis. Saat itu berat badan Salimatun turun menjadi 5,5 kg dari berat badan 6,7 kg. Saat itu juga anak tersebut dirujuk ke RS Tarakan dan dikonfirmasi mereka mengontrak di Jalan Kali Sekretaris RT 015/07, kata Agung.

Salimatun dirawat 12 hari di RS Tarakan, hasilnya berat badan naik dari 5,5 kg menjadi 6,3 kg, serta dianjurkan control ulang ke rumah sakit. Terakhir mereka kontrol ke rumah sakit tanggal 13 April 2011. Serta petugas dari Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan meneruskan terapi yang dilakukan RS Tarakan. Setelah didesak terus menerus akhirnya orangtua Salimatun bersedia membawa anaknya ke Puskesmas Kecamatan Kalideres dirawat inap. Kemarin Salimatun sudah dibawa ke puskesmas untuk dilakukan pemulihan kondisi gizinya bersama ke 3 anak lainnya, Penyakit Gizi Buruk tidak bisa menjatuhkan tanggungjawab ke satu sektor saja.diantaranya socsal ekonomi dan lingkungannya. ujarnya. Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta,dr. Dien Emawati, membenarkan kasus gizi buruk yang menimpa empat anak di Jakarta Barat, bukan semata-mata karena kurangnya asupan gizi. Melainkan adanya penyakit bawaan pada anak. Salah satunya penyakit diare dan ISPA. Sehingga, makanan yang masuk ke perut tidak mampu dicerna dengan baik. Untuk penanganan terhadap penderita. Yaitu dengan membawa ke Puskesmas Kalideres untuk mendapat perawatan dan pemulihan gizi. Rencananya, keempat penderita akan dirawat selama 32 hari hingga benar-

benar sehat. Kita menjamin, anak-anak ini akan segera pulih, ujarnya. Penanggngjawab Instalasi Gizi Puskesmas Kalideras, Maygriana, menjelaskan, keempat penderita gizi buruk akan dirawat dengan memberinya asupan gizi. Untuk tahap awal, anak diberi air gula untuk menghilangkan dehidrasi. Kemudian diberi bubur dan dilanjutkan susu. Selain itu, kepada orang tua anak juga diberi pelatihan cara merawat anak yang baik. Kita akan memberikan pelayanan terbaik sampai anak-anak ini kembali sehat, katanya. (herman/sir)
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/04/15/4-balita-gizi-buruk-dirawat-di-puskesmas

You might also like